Disclaimer, Summary, A/N : Percakapan sang author dan asisten baru! Bagi yang belum tahu siapa, silahkan baca When Love Come To Us bagian 2!
Michi : "Khishishishi..."
Ace : "Apaan sih lo? Berisik tahu! *dibakar pake hibashira*"
Michi : "Gue lagi seneng! Lo tau gak sih, Ace? Gara- gara gue beli OP nomor 56, utang gue membludak di toko sebelah rumah gue!"
Ace : "Dasar lo aja o'on. Gak ada modal beli komik dipaksain."
Michi : "Makasih atas pujian yang menusuk itu."
Ace : "Lagian lo daritadi ketawa ala Maria, eh Moria terus! Kalau lo hutang, mestinya lo sedih! Bukan seneng!"
Michi : "Itulah khas gue! GILA!"
Ace : "Gak heran author begini mah. Btw, cerita yang lo buat sekarang?"
Michi : "Nih. Baca aja *nyerahin naskah drama*"
Ace : "*Baca naskahnya* WHAT? Nih author apa- apaan sih? Gue gak bakat jadi aktor!"
Michi : "Ha? Author? Gue gak minta lo jadi author!"
Ace : "AKTOR, BODOH! JANGAN NGEJAYUS! *membakar author memakai nidaruma-nya dan tewaslah sang author dengan ledakan api*"
Michi : "Okeh, Ace. Gue bikin cerita ini sesuai dengan janji gue di pojok review "When Love Come To Us." Dan juga ada request dari temanku, Jadi yah, lakukan saja, Ace."
Ace : "Okeh dah. Tapi kenapa.. Tokoh Allen.. LAGI?"
Michi : "Kenapa ya? Lo maunya ama siapa? Cewek- cewek di SH huh? Atau siapa?"
Ace : "Stop."
Michi : "Atau mau YAOI-an sama Luffy?"
Ace : "STOP! Oke dah! Gue nurut aja!"
Michi : "Okeh, guys. Gue akan jelasin Sumarrynya sekarang Cerita ini tentang Allen (tokoh fic tetap saya) dan Ace (tokoh asli OP) yang punya rahasia dan mempertanyakan arti kehidupan mereka. Allen yang tak mau sembuh setelah menderita gagal ginjal, dan Ace yang tak beryukur atas kehidupannya yang ia merupakan anak dari buronan yang membuatnya dikucilkan.
Ace : "Oke, One Piece adalah milik Eiichiro Oda. Bagi yang belum tahu, ketinggalan jauh~!"
Michi : "Gak jelas nih orang. Ketinggalan apaan? Kereta?"
Ace: "Imlek dapet angpao kan? Bayar tuh utang lo!"
Michi: "Udah cui. Tenang aja. Lunas sudah hutangku. Gue hari ini bolos sekolah, keren kan?"
Ace: "Biasa. Udah mulai sana prolognya!"
Michi: "Okeh, Ace~!"
Dedication : Nico PortGas-D. IchImaru sesuai dengan reviewnya di Fic "When Love" gue. Gue udah bikin novel ini dari 2 tahun yang lalu, tapi dengan tokoh saya sendiri dan nggak ada hubungannya dengan tokoh- tokoh di OP, tapi karena saya ngelihat ini nganggur, jadi saya pake alurnya. Tapi ini masih jelas milik Saya.
A/N : Uhm, bagaimana yah.. Kok akhir- akhir ini saya jadi kaku ya? Uhm, mungkin kalau situ punya masukan buat saya, akan saya terima dengan senang hati. Soalnya selama ini saya masih baru dan cerita saya mungkin tokoh karangan saya terlalu perfect, kaku, basi, blah.. blah.. blah.. Saya AKAN TERIMA DENGAN SENANG HATI, walaupun mungkin saya agak tersindir, tapi itu bakal bikin saya maju, karenanya.. Saya membuka kritik, saran, komentar untuk cerita- cerita saya dengan BAHASA SOPAN, DAN ENAK DIDENGER. Thanks Before.
Oh ya! Gue lupa! Bentar lagi saya bakalan membuat cerita tentang ZoRo (lihat kata- kata baik- baik. Itu pairing) yang saya janjikan pada roronoalolu youichi. Yah, ceritanya bagaimana liat aja nanti, paling 2 tahun lagi udah nongol *lama amat!*. Nggak, bercanda, bentar lagi. Bentarnya kapan, tunggu aja. Saya nggak kemana kok *digamplak karena sok artis*.
Prolog
"Ginjalmu sudah tidak berfungsi lagi.." Ucap seorang berkemeja putih panjang dan menggunkana kacamata, dokter. Di depan orang itu duduk seorang gadis berambut ungu muda menunduk dan sepertinya menatapi kertas di depannya yang sepertinya adalah hasil cek.
Gadis itu menegakan kepalanya dan menatap dokter itu dengan ekspresi datar tanpa ketakutan dari kedua bola matanya, "Dua- duanya?"
"Iya. Butuh transplantasi dari—" Ucapan dokter itu terpotong dengan ucapan gadis itu yang terdengar sinis.
"Aku tak butuh itu. Kalau mati ya mati saja." Tandas Gadis itu tak peduli dan memasukan hasil tesnya ke dalam tas putihnya dengan santai.
"Eh, tapi.."
"Aku tak sudi ditolong orang lain." Tegasnya sekali lagi dan berdiri.
"Eh, tapi.."
"Sudah, jangan bicara lagi, sensei. Biar saja ginjal bodoh itu makin rusak. Aku tak peduli, mati ya mati saja. Mau sakit atau bagaimanapun, tolong jangan beritahu siapapun soal ini."
Ace : "Ah, elah! Gue belon nongol! Swt lo!"
Michi : "Gue kan nggak nyuruh lo siap- siap sekarang.."
Ace : "Bener juga.. Gue dong yang oon?"
Michi : "Bagus. Nyadar diri."
Ace : "Sialan.. Yah udah deh, trus Michi, ada yang pengen lo sampaikan pada para pembaca?"
Michi : "Nggak. Udah diatas semua."
Ace : "Okeh! Silahkan menuju chapter 1~!"
Michi : "Yok!"
Next, Part 1. Mulailah pertemuan dua orang yang tak menghargai hidup mereka itu di sekolah. Walaupun memang udah lama satu sekolah dan lumayan punya koneksi *maksudnya apa, tinggal liat aja nanti* jika mau ketemu. Yah, lihat sajaaa ya~