Title
All red
Disclaimer
Masashi Kishimoto
A/N :
Hai.. hai.. Hajimemashite. Ini adalah fic pertama saya. Setelah lama menjadi seorang readers akhirnya dhinie nyobain rasanya jadi author. Yah, semoga bisa menghibur anda-anda sekalian saja. Warning : masih gaje dan bisa dibilang amburadul lah. Maklumlah baru pertama kali. RnR.. please…
Chapter 1
'Tik-tik.. tik-tik.. tik-tik.. tik.. tik.. duarr'
"Ada bom.. ada bom.."
Spontan pria berambut merah yang sedang tidur dengan nyenyaknya berteriak histeris. Wajahnya pucat pasi menampakkan aura ketakutan. Keringatnya pun bercucuran dan nafasnya terengah-engah.
'Braak'
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan seorang wanita cantik namun sedikit tua berdiri di sana dengan wajah datarnya. Ia mendekati pria yang masih duduk di ranjangnya dengan wajah pucat pasi.
"Ada apa gaara?" Tanya wanita itu sembari melemparkan senyum kecutnya.
"Ta.. tadi a..aku dengar su..suara bom ma," ucap pria yang telah kita ketahui bernama gaara itu dengan terbata-bata.
Wanita yang barusan kita ketahui adalah mamanya gaara berjalan ke sisi lain ranjang gaara. Kemudian, dia mengangkat sebuah benda dan tersenyum kecut. Ia menyodorkan benda itu tepat di muka gaara, menarik napasnya dalam-dalam, dan …
"GAARA! Siapa suruh membeli jam weker berbentuk bom merah ini yang setiap pagi mengeluarkan suara bom dan setiap pagi pula membuatmu berteriak histeris, bla..bla.. bla.." ucap mamanya gaara dengan kecepatan di atas rata-rata.
"A..ampun ma," ucap gaara sambil menutupi wajahnya dengan bantal agar parasnya yang tampan bak pangeran itu tidak terkena oleh kuah kemarahan mamanya.
Setelah 15 menit kena semprot mamanya akhirnya Gaara bisa juga bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia segera mandi dan memakai atribut sekolahnya. Baju putih, celana kotak-kotak merah, dasi kotak-kotak merah, tas selempang merah, dan sepatu merah ia gunakan. Merasa sudah rapi –menurutnya baju masih keluaran gak jelas tuh rapi sih- gaara segera turun dari kamarnya dan bersiap menyiapkan motor ninja merahnya. Ia menatap jam tangan monol merahnya. Jam menunjukkan pukul 07.15 tepat. Waktu yang telat bagi seorang murid SMA. Dengan segera, dia menaiki motor ninjanya dan melesat menuju ke sekolahnya.
"Woy, red boy!" teriak seseorang pria yang menaiki ninja warna biru.
Spontan gaara memperlambat motornya sehingga sejajar dengan pria yang meneriakinya itu.
"Blue boy, lets play game"
'Brrmm.. Brrmmm' Balapan motor antara keduanya pun di mulai.
Sabaku no Gaara. Anak laki-laki berumur 16 tahun yang mempunyai pesona bak pangeran. Dengan wajah stoic, rambut merah, eyeliner hitam di lingkar mata emeraldnya, dan tato di dahinya membuat para wanita dengan mudahnya terpesona. Lingkar matanya selalu mengingatkan kita dengan seekor binatang dari cina yaitu panda dan sebuah iklan di tv. Walaupun memiliki wajah stoic dan sifat yang sangat dingin bagaikan balok es di freezer kulkas saya *nah lho?* tapi entah kenapa tato yang ada di jidatnya sangat lembut yaitu 'ai'. Huwaa… pria yang sangat keren.. Will you marry me gaara.. *ditabok gaara fc*. Gaara bersekolah di KSHS (Konoha Senior High School). Sebenarnya gaara dulu tinggal di kota Sunagakure tetapi karena kegilaannya pada warna merah ia rela pindah dari kampung halamannya demi mendapatkan sekolah yang berseragam merah. Berhubung Gaara anak kesayangan jadi diturutin aja deh sama orang tuanya. Gaara terkenal dengan sebutan red boy. Segala atribut sekolah, barang-barangnya bahkan cat kamarnya warna merah.
'Ting ting.. tong..tong.. ting..ting..'
'Ckiiit'..
Bel tanda masuk KSHS berbunyi bersamaan dengan rem motor gaara dan seorang pemuda yang berbalapan dengan gaara tadi. Seorang blue boy, atau lebih tepatnya …
"Kyaaa… Uchiha sama, Sabaku sama.. " teriak para siswi yang memang sudah stand-by menunggu kehadiran dua pangeran sekolah.
Dia, Uchiha Sasuke. Cowok yang sama stoicnya dengan Gaara dan pastinya memiliki wajah ganteng. Kalau gak ganteng pastinya gak ada tuh siswi yang sampai stand-by nungguin dia di depan gerbang. Sasuke itu sahabatnya Gaara. Mereka bertemu pertama kali saat ospek sekolah.
Flashback on :
"Hei, kamu si rambut merah dan rambut biru dongker ke sini.." panggil seorang senior.
Gaara dan Sasuke yang merasa dipanggil segera mendekati senior tersebut.
"Hmm" ucap keduanya bersamaan.
"Hei, jawab yang sopan" teriak senior itu.
"Hmm" jawab keduanya lagi.
"Hei, apa kalian mendengarkanku" teriak senior itu lagi.
"Hmm" jawab keduanya.
"Apa kalian bisu?" teriak senior itu dengan wajah sudah memerah.
"…."
Tiba-tiba Gaara dan Sasuke saling berhadap-hadapan. Gaara dengan wajah datarnya, dan Sasuke dengan wajah liciknya. Mereka saling menatap lama sekali. Mata mereka saling menyiratkan sesuatu. Senior yang melihatnya heran. "Jangan-jangan nih anak dua yaoi," batin senior itu. Bunga-bunga bertaburan di sekitar mereka. Latarnya menjadi warna pink. Angin bertiup sepoi-sepoi meniup lembut rambut keduanya. Apakah ini love at the first sight? Setidaknya itu yang dibayangkan oleh senior itu. Tiba-tiba Sasuke mengulurkan tangannya dan mengucapkan namanya. Gaara pun membalas uluran tangannya.
"Sasuke"
"Gaara"
Flasback off:
Setidaknya begitulah awal pertemuan antara keduanya. Mereka memang memiliki kepribadian yang 11-12. Makanya, mereka cocok dan memutuskan untuk bersahabat.
'Wuush..'
Sasuke membuka helm yang sedari tadi masih bertengger di kepalanya. Ia mengibas-ngibaskan rambut ravennya. Membuat para fansnya berteriak histeris..
"Kyaa!"
"Hei, ngapain lo? Iklan sampo? Rambut kayak pantat ayam aja," sindir Gaara namun tetap masih menunjukkan wajah datar khasnya.
Sasuke menatap Gaara dengan tatapan deathglare khasnya. Aura kematian tersebar di keduanya membuat para fans bergidik ngeri. Sasuke meletakkan helmnya di atas motor dan semakin lama semakin mendekati Gaara. Para fans terdiam. Mereka bertanya-tanya apakah akan ada perkelahian antara dua pangeran sekolah kita.
"Woy, murid-murid masuk kelas!" teriak Kakashi-sensei.
Spontan para murid langsung pada ngibrit ke kelas masing-masing. Gaara dan Sasuke masih saling menatap satu sama lain. 1.. 2.. 3.. Kalian pasti tidak akan percaya dengan adegan ini. Mereka berdua.. ngakak.. ketawa sambil rangkul-rangkulan. Hah? Gaara, Sasuke ngakak. Keajaiban dunia ke 8 nih. Para murid yang masih mengintip mereka dan Kakashi-sensei sweatdrop melihat kelakuan kedua pangeran sekolah itu. Bahkan ada siswi yang terharu, pingsan, lemas, dan pastinya banyak yang berliuran. Syukur mereka panjatkan pada Kami-sama karena memberikan mereka pemandangan yang sangat indah.
Sasuke dan Gaara berada di kelas yang sama. 11 IPA 1. Dengan kemampuan otak di atas rata-rata mereka selalu mendapatkan peringkat atas walaupun mereka anak yang badung. Sering bolos lah, terlambat dan suka tidur di kelas adalah hal yang biasa bagi mereka. Walaupun begitu, karena kemampuan otak mereka itu tidak ada guru yang berani memarahi mereka. Apalagi orangtua mereka merupakan salah satu donatur sekolah yang selalu menyumbang tiap bulan.
"Anak-anak, ibu akan memperkenalkan kalian dengan murid baru." Ucap Anko-sensei sembari memasuki kelas.
"Ibu, cowokkah cewek, kalau cewek cantik gak, kalau cantik boleh dong saya daftar, duduk di…"
'Buuaakk' sebuah buku melayang tepat di wajah Naruto.
"Diam kau Naruto. "
Spontan murid-murid pada cekikikan melihat Naruto yang udah memerah bak tomat busuk.
"Supaya kalian tidak penasaran langsung saja ibu panggil. Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu."
Seorang wanita cantik berkaca mata dan memiliki rambut panjang merah memasuki kelas. Para cowok di kelas itu langsung terpesona, tenganga dan pada beliuran semua.
"Nama saya Karin. Salam kenal!" ucap wanita itu.
Gaara yang dari tadi sibuk membaca fanfiction merasa heran dengan keributan di kelasnya dan mencoba melihat seperti apa anak baru itu. Tiba-tiba hapenya terjatuh dari tangannya, matanya memancarkan sinar yang susah di jelaskan. Dia melihat sosok keindahan yang memiliki rambut dengan warna yang sama dengannya. "Warna merah yang indah ," ucapnya dalam hati. Yah, seperti yang para readers ketahui Gaara tertarik dengan Karin.
"Karin.." ucap Sasuke spontan.
Semua mata memandang Sasuke, termasuk Gaara yang duduk di samping Sasuke.
"Ngapain kamu ke sini?" ucap Sasuke
"Sasuke-sama. Aku kangen!" teriak Karin sembari mendekati Sasuke dan memeluk lengan Sasuke. Sasuke merasa menyesal telah menyapa Karin.
"Lepaskan," ucap Sasuke masih dengan wajah dinginnya.
"Karin kesini supaya bisa sekolah sama Sasuke-sama. Karin sangat merindukan Sasuke-sama. Setahun berpisah seperti 1000 tahun bagi Karin. Sasuke-sama jangan tinggalin Karin lagi ya.." ucap Karin panjang lebar.
'Duak..duak..'
"Hei, ada apa ini? Ini masih pelajaran. Jangan ribut. Kamu juga Karin baru hari pertama masuk sekolah sudah ribut. Mau saya keluarkan dari kelas. Kalau tidak mau segera duduk dan jangan ribut. Duduk di tempat yang kosong itu, di samping Hinata." Teriak Anko-sensei panjang lebar dengan aura kehitaman di sekitarnya dan tanduk yang tumbuh dengan sendirinya di kepalanya.
Suasana menjadi hening. Para murid ketakutan melihat Anko-sensei yang lagi naik darah. Akhirnya, mereka belajar sambil baca-baca doa yasin, ayat kursi dan sebagainya. Di tengah-tengah pelajaran yang hening Gaara mencolek badan Sasuke.
"Sas.. lo kok kenal Karin. Ada hubungan apa lo ma dia?" bisik Gaara
"Gue males bahas itu mending lo belajar" jawab Sasuke tetap fokus pada PSP yang dimainkannya sedari tadi.
"Sas, ingat persahabatan kita. Lo tega sih main rahasia-rahasiaan ke gue, kurang apa coba gue ama lo, pliss Sas jangan lupakan kebersamaan kita selama ini." bisik gaara.
Spontan Sasuke melayangkan bogem ke bahunya Gaara mendengar kata-kata lebay yang dilontarkan mulut Gaara.
"Sialan lo" ucap Gaara sambil mengelus-elus bahunya.
'Buaakkk…'
Sebuah buku mendarat tepat di depan meja mereka. Hawa di sekitar menjadi dingin dan membuat bulu kuduk merinding. Dengan takut-takut, mereka mengangkat wajah. Yah, Anko-sensei menatap mereka dengan semburat api di matanya. Bukan lagi warna merah tetapi warna biru yang berarti api itu sangat berbahaya. Tubuh Anko-sensei di selimuti api biru seperti goku di dragon ball. Tanpa babibu lagi Gaara dan Sasuke langsung ngacir dari kelas. Daripada kena percikan api dari tubuh Anko sensei mending kabur deh. Sekarang mereka tengah bertengger di atap sekolah menunggu sampai pelajaran Anko-sensei selesai. Dari semua guru di KSHS hanya Anko-sensei yang paling merela takuti. Di saat guru-guru pada ngasih kebebasan pada mereka hanya Anko-sensei yang berani menghukum mereka. Dasar guru yang killer. Tidak puas dengan jawaban Sasuke sebelumnya Gaara kembali menghujani Sasuke dengan berbagai pertanyaan seputar Karin.
"Sas, sekarang jawab dong pertanyaan gue."
"Pertanyaan yang mana sih?"
"Hubungan lo ma Karin lah"
"Kenapa sih? Lo suka sama Karin?"
"Menurut lo?"
"Gue tahu lo pasti tertarik sama rambut merah. Dasar red boy."
"Terserah deh. Jawab dulu pertanyaan gue." ucap Gaara dengan puppy eyes atau mungkin panda eyes.
"Stop that panda eyes. Oke. Gue ma Karin cuma teman sejak kecil. Cuma semenjak SMP dia jadi ngejar-ngejar gue gitu. Gue jadi males ma dia. Puas lo."
"Oke. So, boleh dong gue ambil."
"Terserah. Tapi, kalau lo bisa. Setau gue dia gak pernah tertarik sama cowok lain selain gue." Ucap Sasuke dengan senyum narsisnya.
"Lo liat aja nanti"
TBC
Okey, sampai sini dulu aja ceritanya. Terlalu pendek ya? Kalau banyak yang review saya update kalau tidak saya stop lah ini fanfict. Buat lagi dah yang baru. Hwehe. Hayoo.. ada yang tau tidak iklan apa yang saya maksud. Kayaknya hampir semua karakter OOC deh. So, jangan kaget ya. Ceritanya masih acakadut kan. Yasudahlah. Saya tunggu reviewnya. Arigatou.