Chapter 1

.

.

.

.

Yo. Minnna!

Chapter pertamanya sudah datang nih! Kan ceritanya baru dimulai disini, nih...!

Tsu cuma mau ucapin terima kasih buat kalian yang sudah me-ripiu Fic Tsu 'Kushina Hamil' dan Trailer 'Kushina Hamil 2'. Terima kasih banyak untuk kalian semua, ya….! Yang sudah membuat Tsu semangat melanjutkan Fic ini. Airgalon! Eh, salah. Maksudnya "Arigatou…..!"

Arigatou,

- Yusei'Uzumaki'Fudo, hyuuga, Asti, Kagamine rin, Dark 130898, Sun Setsuna, Chika and Blue, Pink Uchiha, Excel Namikaze, dan kakak tersayang *Hoeek...* Rurippe No Kimi, yang sudah ngasih spirit aneh-aneh kepada Tsu...

.

.

.

Disclaimer : Buat Masashi Kishimoto-sensei aja, deh. Saya rela kok…..(?)

Author : Tsu No Kimi

Warning : Typo, OC, Gaje, dan mungkin akan ada banyak OOC…? Terutama pada Minato Namikaze… Hati-hati untuk Minato FC dan FG. Ingat, saya sudah memperingati…!

Genre : Humor/Family

Tittle : Kushina Hamil 2

Don't Like, Don't Flame

OO

oo

''

.

.

Summary :

Sequel of 'Kushina Hamil'. Bagaimanakah bila adik Naruto benar-benar lahir? Ternyata, ibu Sasuke juga melahirkan? Are they TWINS…? Dan kira-kira, adik Naruto adalah seorang perempuan atau laki-laki…? Cari jawabannya, RnR…!

.

.

~Kushina Hamil 2~

.

.

.

.

.

.

.

Dipagi yang sangat tenang, terdapat sebuah keributan yang sudah sejak lama sering terjadi disetiap pagi. Keributan yang selalu terjadi di rumah keluaga DUREN-TOMAT ini. Dengan keributan yang sama. Waktu yang sama. Suasana yang sama. Bahkan dengan urutan yang sama, yang selalu mengganggu tetangga sebelahnya, Konohamaru. Konohamaru tinggal bersama kedua orang tuanya serta bersama kakeknya, Hiruzen Sarutobi, yang dulunya adalah seorang mantan Indonesiakage ke 7 (?)

.

"Hey, Konohamaru, kenapa kau menutup kedua telingamu seperti itu…?" Tanya seorang kakek tua yang sedang merokok sambil membaca koran bertanggal April 2001 di bagian pojok bawah (?) heran dengan tingkah laku cucunya.

.

"Ahh, lebih baik kakek juga tutup telinga, deh! Karena sebentar lagi, kakek akan mendengar suara azab yang pedih….Yaa, pedih untuk telinga…." Jawab seorang anak laki-laki berambut hitam sambil menutup kedua tellinganya persis seperti yang dikatakan kakeknya barusan. "Oh-ya, yaa…..Kalau kakek kan nggak perlu tutup telinga ya….Kan kakek memang sudah otomatis CONGEK….Hmft…" lanjutnya lagi sambil menahan tawa.

.

"Apa katamu, Konohamaru…? Kakek mendengarmu…." Jawab sang kakek singkat.

.

"Huh, kalau kakek tidak congek, kakek pasti tau apa yang akan terjadi pagi-pagi begini…" Gerutu anak laki-laki yang tadi di panggil 'uramahonok' *Tplaak…..* Oh, maaf, terbalik. Maksudnya 'Konohamaru'.

.

"Memangnya, apa yang akan terjadi di pagi buta begini…?" Tanya sang kakek bingung.

.

"Kakek akan mendengar suara azab. Yaitu…ALARAM!"

.

.

Siiiiiinggg….

.

.

"Upz, maaf. Kita ulangi lagi….suara ALARAM!"

.

.

Krik….Krik….

.

.

"He-eh…Sepertinya terjadi sedikit kesalahan. Kita ulangi lagi, ya…..." Konohamaru mulai jengkel. Nampak 4 garis melengkung di jidatnya."Kakek akan mendengar suara….AAALAAARAAAAAMMM…!"

.

KRIINGGG….! KRIIINGGGGGG…..! KRIIIIIING…!

.

'Nih sound-effect kok lemot amat, sih…?' batin Konohamaru yang kemudian berkata lagi kepada kakeknya,"Lalu kakek akan mendengar suara benda dipukul!"

.

BUUUAAAAAGGHH…!

.

"Dan….Suara benda yang pecah."

.

PRAAAAAANNNG…..!

.

"Kemudian suara seseorang menaiki tangga!"

.

Duk…Duk…Duk…Duk…Duk…Duk…Duk…Duk…Duk…Duk…

.

"Lalu suara orang yang marah-marah."

.

"NAARUTOOO….! Kau mau bangun jam berapaa…? Dan kenapa kau merusak jam alarm-mu lagi…? Ini sudah yang ke-19 kalinya dalam bulan iniii, apa kau tau itu….? Sudahlah cepat bangun…!"

.

"Suara orang yang mengamuk….!"

.

"UAAAKH…! APA YANG AYAH LAKUKAN….? LEPASKAN AKU~TTEBAYO….!"

.

"Dan setelah ini akan ada suara orang yang berkelahi…"

.

BUGH…..! PAAAKKK….! POKK…! PLAAAAAAAKK…! DHUAAAARRR…! PYAAAAR….! MEEOONGG…..! DBUAAGGH….! Pruuuuuuuuuuuuuuuuut…! (?)

.

"Eh-yang ini kok agak beda, yah…?" Kata Konohamaru memecah lamunan sang kakek yang sedari tadi di cuekin Konohamaru. "Ada suara 'Prut' nya…..!" sambung Konohamaru menjelaskan.

.

"Tempreeet…" sahut Kakek Hiruzen bete, sambil mengganti koran yang di bacanya tadi dengan buku novel icha-icha paradise yang entah nongolnya darimana. Al-hasil, sang kakek itupun langsung jatuh pingsan dan kejang-kejang sambil mimisan di lantai. Konohamaru hanya melongo di tempat sambil berfikir, 'Bukannya tadi kakek membacanya terbalik ya…?'

.

.

.

.

.

Begitulah suasana di luar rumah keluarga DUREN-TOMAT tersebut. Begitu tenang. Namun sering kali ketenangan itu berubah karena mendengar keributan dari rumah keluarga DUREN-TOMAT ini yang ributnya sangat 'Naujubillah'.

Di lain sisi, beginilah keadaan keluarga DUREN-TOMAT yang sebenarnya….

.

"AYAH ENTUT…..! BAU….!" Teriak seorang anak laki-laki berambut duren dengan kumis harimau di pipinya, menunjuk-nunjuk sang ayah sambil menutup hidungnya. Takut kalau sampai dia mencium suatu bau yang 'Astaga Naga' itu.

.

"Bu…Bukan ayah tau yang entut….! Bukaaann…!" Jawab sang ayah, Minato Namikaze, sambil gelagapan takut ada tetangga yang dengar.

.

"AYAH ENTUT…! ENTUT…! ENTUT…! MALU-MALUEN…!" Olok sang anak yang bernama 'Naruto Namikaze' itu seraya melompat kesana-kemari, mengelilingi kamarnya yang belum ia rapikan.

.

"Hey, Naruto, sudah hentikan! Nanti kalau ada yang dengar bagaimana…? Ayah bisa malu, kan…?" geram ayahnya yang mulai kesal.

.

"Oh…? Berarti benar dong, kalau ayah yang ngentut…? Hwahahaa…..Ayah entut…!" Naruto yang mendengar ucapan ayahnya barusan malah semakin menjadi-jadi. Sebenarnya, Minato sendiri sangat malas untuk membangunkan Naruto. Karena dia tahu, kalau membangunkan Naruto, dia pasti akan terkena amukan Naruto yang setiap paginya –pasti- selalu berbeda. Seperti kemarin pagi, pantat sang ayah yang malang ini harus berwarna hitam legam karena disetrika oleh sang anak. Atau, kulitnya yang harus menjadi keriput karena mandi 7 hari 7 malam 7 bak 7 closet 7 westafel dengan 7 rupa bunga, 7 jenis sayuran, 7 jenis buah-buahan, 7 butir Naruto, 7 biji Kushina dan 7 ekor singa (Heh…? Emangnya mau ngapain, sih….?) akibat tersembur air liur Naruto sebanyak 7 kali. (Buseeet daahh…)

.

Tapi, Minato juga tau, kalau dialah yang harus mengurus Naruto. Dialah yang harus membangunkan Naruto. Karena sekarang, sudah tidak ada lagi sosok sang istri yang lebih ahli dalam persoalan seperti ini. Sudah tidak ada lagi Kushina yang biasanya selalu tersenyum dan tertawa pada(liur kering)nya di setiap pagi. *Plaaakkk…* Sudah tidak ada lagi sosok ibu yang selalu memasak Naruto (?) Mungkin, itu juga yang telah membuat Naruto jadi agak gila seperti ini….

.

.

~Kushina Hamil 2~

.

.

"Hey, Naruto…"

"Hn…"

"Setelah kau sarapan, kau bersihkan rumah ini ya…? Ayah mau ke rumah sakit dulu. Menjenguk ibumu. Kasian ibumu, hanya sendirian di rumah sakit. Tenang saja, ayah pasti akan meninggalkan uang tog-eh, maksudnya uang jajan untukmu. Ayah akan menaruhnya di meja ruang tamu. Oke…? Jaga dirimu baik-baik. Ayah pergi dulu!"

"OSH…"

'Fuh…Akhirnya pergi juga makhluk jenggotan itu…' gerutuku dalam hati. Ya. Aku Naruto Namikaze, harus menjalani kehidupan yang menyebalkan ini semenjak Mamahku diketahui positive hamil 6 bulan. Asem banget nggak, sih,….? Kenapa nggak sekalian aja 9 bulan…? Jadinya aku nggak harus mengurus rumah yang BAKA ini….

.

Yah, tapi sisi baiknya...Hm…Kalian pasti tau kan, apa artinya kalau Mamahku hamil…? Ya! Sebentar lagi aku akan menjadi seorang kakak! Yeah! Seorang kakak! Kuharap sang author tidak punya rencana nista kali ini, sih…..*Tatapan membunuh dari author*

.

.

.

"Uwah….! Akhirnya selesai juga deh, acara membersihkan rumah 'Blekok' ini…! Habiz ini ngapain, yah…? Oh ya, aku akan per-Tunggu dulu, apa ini…?" Naruto yang baru saja lega karena urusannya telah selesai itu langsung dikejutkan dengan sebuah kertas kecil bertuliskan pesan dari seseorang. Iapun langsung membacanya.

.

.

.

Naruto….

Ayah lupa belanja untuk bulan ini…

Kamu yang belanja, ya…?

Oh ya, untuk 2 bulan kedepan juga, sepertinya ayah nggak bisa belanja. Karena ayah dapat misi penting ke Indonesia (?)

Kamu yang belanja, ya…?

Kamu yang bersihkan rumah, ya…?

Kamu yang jaga rumah, ya…?

Nanti dan seterusnya, kamu tidur sendirian, ya….?

Kalau kamu kesepian, kamu boleh mengajak temanmu menginap. Tapi jangan teman perempuan. Ayah nggak mau kalau sampai ada apa-apa sama kamu dan teman perempuanmu itu. Kamu boleh mengajak teman perempuanmu untuk menginap, tapi ada syaratnya. Kalau mau mengajak teman perempuanmu…..

Kamu harus tunggu sampai ayah pulang. Oke…?

Nanti ajaknya teman perempuanmu yang bohay, ya…?

Dan ingat, jangan bilang-bilang Mamah…

Dah dulu, ya…? Good Bye, My son…..

I luv u, Muach….!

.

.

.

"Cih, sial….! Rupanya dia sengaja memberitahuku lewat surat supaya aku tidak bisa protes di depannya…!" gerutu Naruto dalam hati.

.

Tetapi, karena lelaki berambut duren itu tau bahwa tidak ada gunanya juga jika dia marah-marah di tempat, diapun lebih memilih untuk menyelesaikan semua tugas rumah tanggannya yang sering ia sebut dengan sebutan tugas-tugas "LEPOT". Tentu saja bukan karena dia cadel dan tidak bisa mengatakan "REPOT". Tapi karena LEPOT yang berarti "jeLEk" dan "merePOTkan". (?)

.

Sesudah mengerjakan pekerjaan rumah "LEPOT" nan Blekok-nya itu, Naruto memilih untuk keluar rumah mencari udara segar sekalian untuk belanja. Meskipun ia sendiri tidak begitu mengerti caranya belanja. Yang ia tau hanyalah –Pergi membeli-ke sebuah market-untuk-memenuhi-kebutuhan-hidup-.

.

.

.

.

.

.

.

"FUWAAAAHHHH….SEJUK SEKALI~TTEBAYO…!" teriak Naruto setengah menguap. "Baiklah, sekarang aku akan ke mall….ANARAMAY(?)…!" lanjutnya penuh semangat.

.

Kriikkk…..Kriikkk…..

.

'Oiya….Naik apa, ya….? Aku kan cuma sendirian…' batinnya sambil mengelus dagu 'ANTI JENGGOT'nya itu.

.

-After 3 second-

.

"UWAAAAAAAHHHHH…!"

…..

Narutopun memilih untuk berlari….

"Sejak awal aku nggak dikasih pilihan, tau~ttebayo…! Dasar author JELEK"

Dan diapun keterusan sehingga terjatuh ke jurang yang dalam kemudian di telan hidup-hidup oleh seekor buaya bermulut dua…..

TAMAT.

"OH, OKE-OKE~TTEBAYO…Maaf, aku yang salah. Maafkan aku, author cantik yang keren….!"

Dan kemudian, buaya itu tidak jadi memakan Naruto karena bau Naruto tidak disukai oleh sang buaya. Sehingga sang TAMAT harus menunggu kesempatan berikutnya untuk nongol. *Naruto sweetdrop* Oke, balik ke cerita awal.

.

.

.

Baru setengah jalan yang di lewati oleh Naruto, tapi sudah membuatnya harus mangap-mangap jelek sambil ngos-ngosan. Belum selesai dengan 'hos-hos'nya, Naruto harus dikejutkan dengan sebuah makhluk hidup aneh.

"Mas…Perlu air…? -Uwok-uwok-Disini kami menjual air laut –Uwok-uwok- supaya tidak akan ada makhluk sejenis kami –Uwok-uwok- yang kekeringan di daratan. Ehh…Saya tidak menyangka –uwok-uwok- kalau ternyata masih saja ada yang kekeringan seperti anda…-wok-uwok- Apa anda mau beli….?" Tanya seorang lelaki setengah ikan yang berbicara sambil mangap-mangap juga. Dengan gaya mangap-mangap Naruto karena dia lagi niruin gayanya Naruto nih, tepat di samping Naruto.

.

Naruto yang kaget hanya menatap makhluk aneh itu dengan tatapan tajam."MAKSUD LOE, GUA SEJENIS SAMA LOE…?" bantah Naruto sadis dengan kedua mata yang disipitkan ke arah makhluk aneh itu.

.

Yang di tatap malah berpose orang shock dengan background petir. Hingga akhirnya, makhluk aneh itu merunduk dan menangis. Sakit hati gitu ceritanya, hehehe. Naruto yang melihat tingkah aneh orang itu malah cuek aja dan melihat ke arah papan nama toko tersebut. "Akatsuki's Aquarium" eja Naruto. 'Hah…? Akatsuki…? Haduh, bisa mati aku…..!' batin Naruto.

.

"Hey, Kau…! Kau apakan hewan piaraan kami…..?" seseorang berambut kuning panjang dengan satu kunciran itu mendatangi Naruto yang lagi bengong.

.

"Dasar Blekok…..! Loe juga sama aja…..! Gua ne bukan hewan tau…..!" teriak Makhluk aneh itu yang semakin menangis dengan keras.

.

"Eh, sori, Kis…..Muka loe persis kaya ikan hiu, sih. Gua jadi sering salah sebut nih,-Unn…." Jawab orang berambut kuning panjang itu dengan santainya.

.

"Deidara JELEK…!" tangis makhluk aneh itupun semakin membesar. Sementara orang yang di panggil 'Deidara' itu sibuk menenangkan makhluk aneh*Halah…Langsung aja dah. Capek gua nulis makhluk aneh terus* si Kisame, para anggota akatsuki yang laen malah ngeliatin aja (Sambil ketawa-ketiwi) dari depan toko mereka. Tapi, dari sejejeran para akatsuki di sana, tidak hadir satu orang. Yaitu si Nyonya Keriput.*author di buang ke closet sama Itachi*

.

"Permisi, Mbak…..Numpang nanya. Kok di sana nggak ada Itachi Uchiha, ya….?" Tanya Naruto kepada Deidara.

.

"Oh, Anu…..Dia lagi ada urusan sama keluarganya-Unn…Makanya dia ambil cuti dari pekerjaan ini-Unn….Hiks Hiks…Padahal aku sangat merindukannya. Tapi dia tidak peduli dengan ku,-Unn….Sedih sekali kan, ceritaku-Unn…?" Deidara mengelap air matanya. "Eitz tunggu dulu. Loe tadi manggil gua apa…?'MBAK'…? Dasar blekok, loe!"

.

.

Krikk…Krikk…Krikk…

(Rupanya tuh anak duren sudah ngilang duluan kaya' tuyul….)

.

.

"Awas kamu, ya….! Tunggu pembalasan Deidara ini-Unn….!"

"Balas dendam sih, balas dendam. Tapi jangan lupa sama teman sendiri dong! Lu mau gua sabet pake samehada, apa….?" Kisame mulai emosi. "Masa temannya sendiri dilupakan sampai diinjak begini, sih…?" lanjutnya kesal.

"He-eh, sori, Kis. Muka loe persis kaya selokan, sih. Jadinya gua lupa terus…." Jawab Deidara santai.

'Nih orang mau ngeledek atau ngeledek, sih….?' Batin Kisame jengkel. Padahal dia sudah tau apa jawabannya. Kan pilihannya cuma 'ngeledek'…(?)

.

.

.

.

.

.

Sesampainya di depan mall ANARAMAY, Naruto berhenti sejenak untuk memperhatikan sekelilingnya.

Yah, Kalau-kalau ada wanita seksi yang lewat, kan lumayan tuh bisa untuk cuci mata, hehehe. *Plak…*

Tetapi, karena dia tidak mendapatkan apa yang dia cari, dia lebih memilih untuk melanjutkan acara lari-lari-annya yang sempat terhenti itu. Namun Naruto benar-benar tidak menyangka bahwa ternyata ada seseorang yang juga sedang lari dari arah berlawanan . Sehingga membuatnya harus merasakan sensasi 'Tubrukan' yang sudah pasti tidak enak.

.

BRUUUUKKK…..!

.

"Agh…..!"

"Aduh…..! Ittai….!"

"Hey, berjalanlah dengan matamu, Dobe...!"

'Do…Dobe…?' batin Naruto kaget sambil mengelus kepalanya yang tadi terhantam dengan lantai. "Sa…..Sasu….." lanjutnya lagi dengan suara yang bergetar. Dia sungguh terkejut. Tak disangka, sahabat lamanya ini akan muncul didepannya setelah menghilang selama 3 tahun.

Sasuke hanya menatapnya dengan tatapan dingin dan 'merepotkan'. Pandangan mereka saling bertemu. Merekapun saling beradu mata.

"Ahhha, kau kalah, Dobe…." Kata Sasuke sambil menunjuk jidat Naruto. "Matamu tadi sudah berkedip."

"Bahh…..Mana ada! Tadi itu karena aku tidak kuat melihat muka kampretmu tau….!" Jawab Naruto nge-less.

"Alah. Sekali kalah tetap kalah." Tanpa mempedulikan kata-kata Naruto, Sasuke pun langsung beranjak pergi dari tempat ia berdiri ke arah jalan raya. Ia hendak menyeberang jalan tol yang ramai, agar ia tak perlu bertemu lagi dengan makhluk aneh bernama 'Naruto Namikaze' itu.

.

"TUNGGU DULU, TEEMEEE…! I MISS YOUUUUU….! AND I'AM STILL MISS YOUUUUU…..! JANGAN SAMPAI KITA BERPISAH LAGI…!" cekat Naruto yang menyadari bahwa sahabatnya itu ingin pergi lagi.

.

DBUAAAAAAAKKK….!

.

"A'A'AA~AAAA….Jangan dekat-dekat." Sahut Sasuke singkat setelah melayangkan sebuah tendangan maut yang mendarat tepat di pantat Naruto.

"Tapi, Tem-"

"A'A'AA~AAAA…..Jangan berbicara apapun. Aku tidak mau mendengar apapun pendapatmu, Dobe."

"Tapi, Tem-"

"SHHTTT…YURUSAI'…!"

"Jadi, aku harus bagaimana, Teme…?"

"Apa sih…? Ku bilang, jangan berbicara padaku!"

"Teme….! Apa kau ingin-"

"Diam saja kau, Dobe…! Aku kan sudah bilang kalau aku tidak mau mende-"

TIIIINNNN…..! TIIIINNNN...! TIIIINNNNN...!

.

1 detik…

.

2 detik…

.

3 detik…

.

4 hari…

.

5 hari…

.

6 hari…

.

7 minggu…

.

8 minggu…

.

"Bego, Lu….! Itu suara kelakson mobil, tau…! Lu ngapaen diem disitu~ttebayo…?" teriak Naruto sambil nunjuk ke arah mobil..

"Oh, Iya, ya…Harusnya aku kan ada di-"

.

BRUUUUUUUUUUAAAAAAAKKK….!

.

"Tuh kan….Lo ketabrak mobil….Gua tuh, mau nyelamatin Lo tau….Lo-nya sih, nggak mau dengarin gua dulu….Kepok Lu, Jadi ayam panggang aja sonoh, di tengah jalanan…." Sambil membersihkan bajunya yang kotor akibat tubrukan dengan Sasuke tadi, Naruto pun berdiri dan kemudian berjalan meninggalkan ayam panggang tersebut.

.

*Woy, dasar blekok! Katanya Lu kangen sama sahabat lama loe. Kok dianya malah loe tinggalin disono sih,,,?*

.

"Oh-iya, gua lupa…!"

.

.

"Temee…! Kamu nggak apa-apa, kan…? Masih iduph nggak…?" teriak Naruto sambil berlari ke arah Sasuke dan kemudian memeluknya erat. "Katakan padaku, kalau kau belum mati, Sasuke..! Sasuke….! Apa kau masih hidup…?" sambung Naruto yang mulai bergelinangan air mata.

.

"Udah mati." Sahut Sasuke dingin *Loh…? Apakah anda merasa ada sesuatu yang aneh…?*

.

"HUWAAAA….Aku sangat menyesal…..! Kenapa aku tadi tidak cepat-cepat mengingatkanmu, Teme…! Jadinya, kau tidak perlu jadi ayam panggang begini~ttebayoo…! Ahh, lihat! Kepalamu saja sudah berbentuk setengah ayam begini…Oh, Kamisama, Jangan kau ubah dulu temanku ini jadi seekor ayam…! Biarkan dia belajar jadi ayam dulu, barulah kau boleh ubah dia jadi seekor ayam!" Naruto pun menundukan kepalanya dan kemudian membiarkan air matanya menetes di pipi Sasuke. Kaya di pilem-pilem tu, loo..

.

Sasuke yang sebenernya belum mati itu hanya memandangi Naruto dengan tatapan penuh kebencian. 'Nih orang bego amat, sih…?' batinnya dalam hati.

.

.

"Woy, gua masih punya banyak urusan, tau! Lepasin gue. Kalau mau main drama-dramaan, kapan-kapan aja. Gua sibuk!" ucap Sasuke dengan nada suara 'seriosa' (?)

.

"OMAIGAT! Ayamnya bicara…! Apa aku sudah gila, ya...? Siapa saja, tolong tendang wajahku…!"

.

DBUAAKK…..!

.

"Loe yang minta. Gua turuti. Fufufu…Dasar Dobe!"

.

Naruto terkapar ditempat. Sasuke hanya tersenyum kecil nan licik setelah melayangkan kembali tendangan mautnya. Kemudian ia meninggalkan sosok mayat nungging itu sendiri di sana.*Mayat nungging…?*

.

.

Setelah sebulan terkapar disana tanpa ada seorangpun yang peduli, Naruto pun tersadar dan duduk diam di tempat sambil berfikir,"Kok aku bisa ada disini, ya…? Oh, ya, aku habis bertemu dengan Sasuke. Eh, tapi kenapa dia bisa ada disini, ya…..? Apa dia ikut dengan Itachi yang pergi ke urusan keluarganya itu…? Ada apa ya, dengan keluarganya? Sampai-sampai Sasuke mau pulang ke desa begini….". Dia melamun hingga tidak sadar bahwa di sekelilingnya sudah tercecer banyak uang receh yang berasal dari orang-orang lewat. Yah. Dikira pengemis cacat….*Author di buang ke laut*

.

.

Setelah memunguti uang receh -yang akhirnya dia ambil juga- itu, Naruto beranjak masuk ke dalam mall ANARAMAY yang sudah 3 bulan tidak jadi ia masuki. Eh…Tunggu dulu, '3 bulan….?'. (8 minggu nunggu loadingnya Sasuke + 1 bulan tepar di jalanan)

.

Sesampainya di dalam mall, Naruto hanya melongo di tempat, kaya orang blo'on. Dia cuma menatapi orang-orang di sekelilingnya yang keluar dengan barang belanjaan banyak. Dia mundur perlahan sambil tetap menatapi orang-orang. Hingga tanpa disadarinya, ia telah menubruk seorang wanita berambut ungu panjang dengan mata baygon-nya….*Juuukeenn…!*

.

.

.

"Ka…..Kau…..!"

.

.

-10 jam kemudian-

.

.

"Kau kan….NEJI….!"

.

"Bukan, blekok! A-aku….bukan Ne-Neji….."

.

"Oh…Kau pasti Hinata~ttebayo!"

.

"Bu-Bukan….."

.

"Lha…? Siapa dong….? Hanabi…?"

.

"Bu-Bukan…..A-Aku adalaaahh….."

.

.

.

.

.

.

To Be Continued

.

.

.

.

.

.

A/N :

.

Gwakakakakh…..Fic GAJE…..Duh, pegel tangan gua…

Maaf ya, kalau kurang memuaskan. Karena Tsu membuatnya dengan terburu-buru(Alah….alasan mulu Loe, Tsu….)Hehehe….Tsu juga sebenarnya nggak begitu mood untuk melanjutkan fic ini. Makanya hasilnya jadi agak-agak…Yah gitu dah. Susah di jelaskan. Bagi yang berminat untuk meng-Kritik, harap lewat PM saja, ya! Supaya kita bisa main rahasia-rahasiaan. Hehehe….

.

Sebenarnya, awalnya, tetangga Naruto disini adalah Shikamaru. Entah mengapa, Tsu ingin memunculkan tokoh rambut nanas ini. Tapi, karena ada sesuatu hal yang membuat Tsu bingung tentang dia, Tsu tidak jadi memunculkannya…

Begini, Minna-san…

Kata-kata bahasa jepang yang sering disebutkan Shikamaru itu apa, sih…? 'Mendokusei' atau 'Mendokusai'…? Se-tau Tsu sih, 'Mendokusai'. Tapi banyak author FFN yang menggunakan 'Mendokusei' bahkan kakak Tsu juga termasuk salah satunya….

Yang benar yang mana, nih…?

Tolong di jawab, ya…..

.

Arigatou.

.

Off Air

.

Minato : Asem Loe, Tsu. Gua jadi OOC banget disini. Masa gua kentut sembarangan geto…? Nggak gua banget, deh….! Sudah cukup gua di olokin 'The Master Of Jenggotan' di fic sebelumnya. Kali ini Loe mau apa lagi…? Mau menjuluki gua dengan sebutan baru 'The Master Of Ngentut-an' ya, heeeehh….? *Ngacungkan kunai berpisau 3nya*

.

Tsu : Fufufufufufu….*Tertawa laknat* Mungkin saja….

.

Sasuke : Loe gua sumpahin punya rambut kaya gue, Tsu….Supaya Loe tau seberapa sakitnya di katai 'Ayam' gara-gara rambut ini….!

.

Hidan : Amiiiinnnnn…(Tukang Amin-nya dateng nih)

.

Tsu : Eh, tega! Loe mau gua bikin tambah nista lagi, di chapter berikutnya, Sas…?

.

Sasuke : Jangan dong….*Senyum pepsodent dengan bintang-bintang disekitar gigi*

.

Tsu : Sori, ya! Gua gak mempan sama senyuman elo! Kan yang gua cintai itu si rambut kuning mengkrok…

.

Naruto : Siapa Si Rambut Kuning Mengkrok, haaaahh….?

.

Tsu : Ehhey, Pahlawanku datang, nih! *Dipelototi Hinata* Eh, nggak jadi, deh…. Pokoknya, lanjut aja deh ke chapter berikutnya, OKE…? Sayonara, Minna…!

.

.

.

.

.

.

Want to Review…?

Please review it…!

.

.

.

.

.