Chapter 2
"Kau kan….NEJI….!"
.
"Bukan, blekok! A-aku….bukan Ne-Neji….."
.
"Oh…Kau pasti Hinata~ttebayo!"
.
"Bu-Bukan….."
.
"Lha…? Siapa dong….? Hanabi…?"
.
"Bu-Bukan…..A-Aku adalaaahh….."
Disclaimer : Tsu No Kimi.
Eh, iya deh, iya. Ambil aja... Naruto punya anda kok, Masashi-Sensei….
Maaph, maaph, ambil aja. Nggak papa kok! Biar kapan-kapan saya buat lagi yang baru…Jadi tolong jangan pelototin saya seperti itu, ya…? (?)
Author : Tsu No Kimi selalu~ ^^
Warning : Typo, OC (Si bayi), OOC, dan Fic ini memang UNTUK GILA-GILAAN.
Genre : Humor/ Family
Title : Kushina Hamil 2
.
.
.
.
Kushina Hamil 2
.
.
.
"Aku adalah…."
.
.
"Seseorang yang bernama…..'Ata Ga'!" ucap gadis itu sambil mengangkat kepalanya dengan penuh keyakinan pada dirinya.
.
"Hee…?"Naruto hanya melongo sambil sweetdrop menatap gadis aneh itu. "Ata Ga….?" Sambung Naruto.
.
"Ya…..Itu adalah singkatan dari nama HINATA GAGAP! JEJEJEJENG…..!" sambil berpose Sailor Moon, gadis itu meniru cara tertawanya Tuan Crab(?). Sayangnya, gadis itu berpose dengan belanjaan yang masih di tentengnya.
.
"Loe habis kesambet apa sih, Hin….?" Naruto yang sweetdrop lagi untuk kedua kalinya, akhirnya berpendapat sadis.
.
"Apa…? Kesambet…? Naruto…Sebenarnya, beginilah sifat asli yang kumiliki…Akhirnya, aku bisa mendapatkan gelar gagap nomor satu dari acara GAGAP di saluran GAGAP Chanel…Aku bahkan bisa mengalahkan Aziz Gagap! Musuh bebuyutanku itul! WHAHAHAHAHAHA….!" Hinata pun tersungkur di tanah karena sakit perut menahan tawanya yang 'omegat' itu. Sehingga membuat orang-orang yang semula sibuk berbelanja di mall itu menjadi tersentak kaget.
.
Naruto sweetdrop untuk ketiga kalinya."Kalau kau memang gagap, mana gagapmu…? Dari tadi aku tidak mendengar gagapmu~ttebayo…!"
.
"O-oh! Iya! Gua lupa!" Hinata merundukkan kepalanya sambil tetap dalam posisi tersungkur di tengah mall. "A-Aku memang….ti-ti-tidak becus….."
.
"AAAAAAAAAAAAAAAAKH!"
"A-Apa sih, Na,Naruto-kun…? Ja-Jangan berteriak tiba-tiba seperti itu…Te-Telinga ku sakit, nih…!" gerutu gadis bernama Hinata itu sambil menahan emosinya karena kata-katanya tadi sudah dicuekin Naruto.
.
Tanpa mempedulikan ucapan Hinata barusan, Naruto menyambung teriakkannya yang sempat terpotong itu."I,Itu…..! Kenapa aku baru menyadarinya, sih~ttebayo…?"
.
"H-Hhaaahh…?"
"AKU SUKA!"
"Eee-Eeeehh….? Su-Suka…?"
"Yoo….Aku sangat suka~ttebayoo…!"
.
Su….Suka….? 'Sangat suka' katanya….?
Pada siapa….? 'Baru menyadarinya', katanya…? Mu-Mungkinkah setelah ia memandangi ke-gagap-anku tadi…? Mungkin Naruto habis menatapi mukaku yang imut ini, makanya dia bisa bilang begitu…Aduh, apa benar aku, ya…? Ah, ya! Memangnya siapa lagi gadis yang paling cantik di dunia ini…? Gadis yang paling seksi di dunia ini…? Sudah pasti aku, kan…? (Narsis amat, loe, Hin….Cantikkan juga gue si Author, kok…!)
.
"Ah…Na, Naruto-kun….."
"Suka sekali…"
"ahhhhh…?"
"CINTA…"
.
.
DEG…DEG…...
.
.
"Si, Siapa itu, Naruto-kun…..?"
.
.
DEG…DEG…DEG…
.
.
"Rasanya, ingin kubawa mati….."
"HHhhhahh…? A, Apa orang itu adalah….Yang ada didepanmu ini…..?"
.
.
DEG…DEG…DEG…DEG…DEG…
.
.
"Ya…..Kau…..Aku cinta sekali~ttebayo…."
.
.
DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...
.
.
"Ahh,…..Naruto-kun….? Akhirnya kau mau membuka pintu hatimu…."
"Ya…..Pintu hanya untukmu…"
"Ci, Cium lah kalau kau benar-benar cinta, Na, Naruto-kun…."
.
.
...DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...DEG...
.
.
Ah, Naruto-kun sudah menutup matanya! Ka, Kalau begitu, A-aku juga…A-akan….
.
.
.
.
.
CCCUUUUPPPPP…!
.
.
.
.
.
"AAAhhhh…..Baru dicium aja udah nikmat gini~ttebayo….! Apalagi kalau bisa sampai ke perutku ….! Ayam goreng KFC memang tiada duanya…! Kapan kamu beli ini? Kok nggak ajak-ajak, sih…?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sori, IKLAN bentar. Numpang lewat~" kata Sasuke sambil membawa belanjaan. *Loh…? Nih orang ngapain, sih dari tadi…?*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JGAAAAAAAAAAAARRRRR…..!
(Petir yang lewat di saat Hinata kaget setengah mati dengan posisi bibir yang masih dimonyongkan)
.
.
"NARUTO-KUN…! APA KAU *&&%...? DASAR $*&!# $%^&*…! ~!#$%^& *()":L:o ^!#$% ^&*...!" (Perhatian, ini Hinata.)
.
.
.
.
.
.
.
.
Dalam waktu kurang lebih 3 menit lebih 48 detik, mall tersebut telah berubah menjadi abu karena terkena amukan si gadis mata baygon*Juuuukeenn…!*. Naruto dan Hinata pun di usir dari mall tersebut. Sehingga Naruto harus mencari mall yang lain untuk dia belanja.
.
.
.
.
"Ah…Ka-Kamu bego, ya, Nar…..Aku jadi jengkel…." Kata Hinata dangan pipinya yang memerah. Yah, tentu saja bukan karena malu, tapi karena habis dilempari tomat sama si pemilik mall. Wkkwkwk…
.
"Enak aja! Aku nggak bego, tau! Kamunya aja tuh, yang nggak ngerti apa maksudku~ttebayo…! Fuh…" gubris Naruto sambil memalingkan wajahnya dan memonyongkan bibirnya. Ngambek ala anak kecil geto, ceritanya….^^
.
Hinata hanya menatapi Naruto dari belakang sambil terus berjalan mengikuti Naruto."Pa...Padahal….A-aku tadi sangat berberharap…" ucapnya dengan nada lirih sambil kembali menundukkan kepalanya. Pikirannya mulai berkelana jauh. Pandangannya sangat jelas menatapi pantat Naruto.'Ah, nggak semok….' Batinnya kecewa. Eh! Ni cerita nyambung kemana, sih…? Ini bukan Fic hentai, tau! Yap, balik ke cerita awal.
.
.
KRENYES….KRENYES…KRENYES…
.
.
"Khaghi kangu ghiang akha, Hingaka…? Akkhu nggha hengkak gengau…(Tadi kamu bilang apa, Hinata…? Aku nggak sempat dengar)" ucap Naruto dengan mulut yang dipenuhi ayam goreng KFC milik Hinata –yang entah kapan dia ambil- sambil nongol mendadak tepat 5 mm di depan Hinata.
.
Yang diajak bicara cuma diam di tempat. Hingga 5 detik kemudian, ia pingsan dengan muka yang memerah dan panassss….
.
"Wah, asyiiikkk….! Bisa manasin ayam, nih! Hehehehee, si Hinata memang sangat mengerti perasaanku~ttebayo!" ucap Naruto tanpa hati yang langsung menaruh ayamnya berjejer di atas badan Hinata. Mulai dari jidat sampai ke jari kelingking kakinya. Yah, masing-masing satu ayam. Jidatnya satu ayam, hidungnya satu ayam, dagunya satu ayam, lehernya satu ayam, teruss….sampai ke kakinya Hinata.
.
Alhasil, si Hinata langsung berubah jadi manusia ayam goreng. Naruto yang kaget *Padahal kan ulahnya sendiri* langsung menangis sambil memeluk erat si Hinata. Air matanya mengalir dengan derasnya.
.
"Hinataa…Hiks, hiks….Kenapa kamu berubah jadi ayaamm jugaaa….? Kenapa kamu meninggalkan aku juga~ttebayo…? Sudah cukup aku ditinggalkan Sasuke jadi ayam. Kenapa kamu juga malah jadi ayam…? HWAAAA….!" Untuk kedua kalinya, Naruto di tinggalkan lagi oleh temannya. Ditinggal menjadi ayam. Kapankan pahlawan kita yang satu ini bisa cepat berubah menjadi ayam juga dan menyusul sahabat-sahabatnya….? *Plaaaakkkkkk!* Mmm, baik, kita balik ke cerita.
.
"Uhm….Na,Naruto-kun… Bukannya ta-tadi kamu mau belanja…? Ke, kenapa kita tidak belanja saja…?" ucap Hinata yang sebenarnya masih ingin berada di dalam pelukan Naruto.'Biarin aja jadi ayam. Yang penting gua dapat Narutonya…Wkwkwk…' batinnya kaya penjahatan di fiem-filem.
.
"Oh iya! Gua lupa!" reflek Naruto langsung berdiri tegak. Membuat Hinata harus merasakan sansasi ciuman dengan tanah yang –pastinya- tidak enak. Namun, si Hinata hanya senyum dan berbatin ria.'Ah, nggak papa. Ini adalah bukti sayangnya Naruto sama aku. Dia ngasih aku vitamin P biar aku sehat.' Batinnya yang padahal maksudnya adalah vitamin 'Pasir'.
.
"OSH…! Ayo kita belanjaa…!"
.
.
.
.
.
.
.
~ Kushina Hamil 2 ~
.
.
.
.
.
.
Sesampainya di dalam mall –yang pastinya bukan mall ANARAMAY-, Naruto bersama Hinata mulai mengambil keranjang belanja dan mulai berjalan mengitari barang-barang jualan yang telah tersusun rapi di dalam raknya.
.
"Ko,Kok aku juga i….ikut sih, Na, Naruto-kun….?" Kata Hinata yang memecah keheningan di antara mereka berdua. Yah, sebenarnya si Hinatanya aja sih, yang hening. Soalnya si Naruto asyik nyanyi-nyanyi sendiri. Nyanyiin lagu Naruto Shippuden ending 8 yang 'Bacchikoi' sambil goyang inul gaje.
.
"Lha…? Iya dong! Lu harus bantuen gua belanja! Soalnya gua gak tau apa yang harus di belanjaen…" jawab Naruto sambil terus berjalan mengitari mall.
.
"Lho…? Nggak bisa gitu juga dong, Na, Naruto-kun…Te, tergantung sama kebutuhan sehari-harimu…" jawab Hinata sambil memainkan jarinya persis seperti yang sering ia lakukan kalau bertemu dengan Naruto.
.
"Bacchikoi, Bacchikoi, Baby…! Yeah!" tanpa mempedulikan kata-kata Hinata, Naruto langsung memasukkan barang-barang ke dalam keranjang belanjanya. Yah, tentunya sambil berjoget ria. :)
.
"E-eehhhh….? Na,Naruto-kun….?" Hinata Cuma bisa bengong dari belakang Naruto. Memandangi kelakuan aneh dari sebuah mekhluk yang juga aneh.
.
.
Naruto terus mengambil barang-barang yang menurutnya memang harus diambil. Ia asyik ber-Bacchikoi ria, tanpa mempedulikan orang-orang sekitarnya yang memandang dengan artian 'bodoh'. Naruto terus seperti itu sampai akhirnya Hinata menghentikan kelakuannya itu.
.
.
"NARUTOOOOOOOOO…..!" teriak Hinata yang mulai emosi.
.
"Hn…? Hoy, Hinata, kemana kata 'kun' yang biasanya sering kau ucapkan itu…? Aku nggak mau dengarin kamu kalau nggak ada kata-kata itu….! Kamu sudah lupa dengan perjanjian kita sebelum hari syuting (?) kemarin, ya…?" jawab Naruto singkat sambil menatap Hinata dari celah ketiaknya. (?)
.
"Eh, I, Iya, Naruto-kun…." Ulang Hinata dengan muka yang di tundukkan ke bawah. Yah, ngecek jari kakinya. Kalau-kalau jumlahnya nambah satu jadi 11. Wkwkwk…
.
"Oh ya, tadi kamu mau ngomong apa, Hinata…?" kata Naruto yang merasa dicuekin Hinata karena Hinata yang asyik ngitungin jari kakinya.
.
"O-oh, anu….Na, Naruto-kun….Kamu ini, sebenarnya….."
"Hn…?"
.
.
.
.
.
"SEBENARNYA KAMU MAU BELANJA APA, SIH….? KENAPA KAMU SAMPAI MASUKIN PEM**LUT SEGALA DI DALAM KERANJANG BELANJAANMU….?" Teriak Hinata dengan menaikkan nada bicaranya 100 oktaf (?) sambil menggencet muka Naruto pake benda yang disebutkan tadi.
.
Dengan suara teriakkan Hinata yang sangat keras tadi*Padahal, pake suara seriosa….*, orang-orang di sekitar sana -yang semula asyik berbelanja- kembali menatapi mereka berdua. Narutopun langsung menutup mulut Hinata dan mengacungkan jari telunjuknya di depan mulutnya sendiri.
.
"Shhhttt….Yurusai', Hinata…! Kau membuat orang-orang mendengarnya~ttebayo….!" Ucap Naruto dengan suara sekecil Plankton.
.
"La, Lalu…? Un…tuk apa kamu membeli be-benda itu….?" jawab Hinata sambil agak jantungan Karena tangan Naruto yang berada di wajahnya. 'Huff….untung jaraknya 3,6 mm dari jerawatku yang lagi memerah ini…Kalau nggak, bisa mati aku ngurusin jerawat yang makin gede ini!' Batinnya lega.
.
"Hah…? Ini…? Aku aja nggak tau ini digunakan untuk apa. Soalnya ibuku sering beli ini kalo belanja…" jawab Naruto polos sambil menatapi benda tersebut.
.
"Kamu sama ibumu kan beda, Na, Naruto-kun….!" Hinata sweetdrop di , mau gimana lagi. Soalnya dia bingung harus menjelaskan benda itu dengan cara apa kepada Naruto.
.
.
SIIINNNGGG…
.
.
Keduanya di lahap oleh kesunyian (Untungnya, mereka masih hidup…). Tidak tau apa yang harus dikatakan lagi. Pandangan mereka saling bertemu. Merekapun langsung saling beradu mata. Yah, si pem**lut dan si Naruto….(Lha…?) Mereka terus seperti itu sampai akhirnya seekor katak datang kepada mereka.
.
"Hey, Naruto! Apa yang sedang kau lakukan dengan benda itu…? Kau ini kan seorang laki-laki…!" ucap katak tersebut yang membuat Naruto tersentak kaget.
.
"Oh, Gamabunta….!" Naruto yang semula terkejut, langsung sweetdrop di tempat."K-kok kamu bisa masuk ke sini, sih…? Masuk lewat mana….?" Sambungnya sambil menunjuk pada katak bernama Gamabunta itu.
.
"Hah…? Aku aja gak tau tadi lewat mana…." Jawab sang katak singkat. Padahal, jelas-jelas pintu masuk mall tersebut udah merembes sebesar badan sang katak… "Yah, lagipula itu tidak penting. Sekarang, hal yang lebih penting adalah…Ada yang ingin kubicarakan denganmu, Naruto…!" ucapnya lagi.
.
"Hee…..? Nani tenda~ttebayo…..?" ucap Naruto dengan menegakkan kepalanya karena penasaran.
.
.
"Hiks, kasiansekaliakuini. . ! Dicuekinsamalelakiyangkusukai! ! ! ! ! ..." Hinata yang merasa dicuekin memilih untuk duduk memojok bersama lampu sorot yang mengarah padanya. Dan entah habis kesambet apa, Hinata bisa berbicara dengan sangat lancar bahkan sampai overdosis…
.
Naruto dan Gamabunta menoleh pada Hinata secara bersamaan. "Apaan tuh….?" Ucap Gamabunta sweetdrop.
.
"Nggak usah dipedulikan! Ayo lanjutkan pembicaraan tadi~ttebayo…!" jawab Naruto sadis. Al-hasil, si Hinata tambah suram di pojok sana.
.
.
.
.
.
"Oh ya, bukan aku sih, yang mau ngomong sama kamu….Tapi, aku hanya menyampaikan pesan dari ayahmu. Hm….Ah, siapa ya, namanya….? Tomina? Otanim? Mnaiot…? Atau Taimon?"
.
"Minato." Potong Naruto sweetdrop.
.
"Oh, Ya! Itu! Yah, terserahlah apa namanya. Bukan urusanku juga sih. Oke, Begini…..Kata ayahmu, kamu disuruh menyusul ayahmu di rumah sakit." Ucap Gamabunta langsung to de poen.
.
"Hah…? Buat apa~ttebayo…?" tanya Naruto sambil memajukan bibir bawahnya. Kalau-kalau kan bisa jadi orang sunda, lumayan tuh….Wkwk…
.
"Lha…? Ya sudah pasti karena kucingnya sudah mau melahirkan…!" jawab Gamabunta santai.
.
"YANG BENAR 'KUSHINA', BLEKOK….!" Kata Naruto yang mulai emosi.'Neh katak salah nyebut nama mulu….!' Batinnya dalam hati.
.
"Ohya, gomen, Naruo…." Jawabnya lagi dengan gaya yang sama seperti tadi. Santai.
.
"YANG BENAR 'NARUTO', BAKA KERO-KERO….!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah membiarkan siluman rubah ekor 9-nya mengamuk disana,(tentunya setelah diusir pula), Narutopun pergi dengan kecepatan penuh untuk menyusul ayah dan ibunya.
.
"Ko,Kok aku juga i….ikut sih, Na, Naruto-kun….?" Kata Hinata yang memecah keheningan di antara mereka berdua. Yah, persis seperti kejadian sebelumnya. Si Naruto sudah memiliki kesayikannya tersendiri. Sedang asyik bernyanyi lagu Naruto Shippuden Ending 12 yang berjudul "For You" dengan suara serak-serak basahnya. (Heh…? Kaya apa tuh…?)
.
Setelah sadar bahwa Hinata sedang mengajaknya berbicara, Narutopun mengalihkan pandangannya."Lha….Mang siapa yang nyuruh ikut…? Kamunya aja yang ngikutin aku terus….." jawab Naruto singkat sambil menghentikan acara berlari dan bernyayinya.
.
Dalam waktu singkat, Hinatapun tersambar petir –karena malu- dan beranjak pulang ke rumah.
.
'Ya. Ini kan acara keluarga Naruto-kun. Aku tidak boleh mengganggu mereka. Ini adalah kebahagiaan klan Namikaze. Aku akan bahagia kalau Naruto-kun bahagia! Kalau begitu, aku harus pulang supaya tidak mengganggu Naruto-kun dan supaya Naruto-kun bisa bahagia….' Batin Hinata yang berusaha untuk tegar.
.
"Naruto-kun…Ka, Kalau adikmu sudah lahir nanti, kabari aku, ya…..? Aku sangat menantikannya juga…Dan Naruto-kun…Jadilah kakak yang berguna untuknya…ya..?"
.
.
.
Seketika itu pula, angin di sana langsung datang menghembuskan mereka berdua. Naruto hanya bisa diam tanpa kata-kata setelah mendengar ucapan Hinata tersebut. Hinata sendiri hanya terseyum sambil mengedipkan matanya. Ia diam membiarkan rambut ungu tuanya terbang bermain bersama angin yang berhembus, hingga akhirnya ia membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan Naruto…..
.
"Hi, Hinata…! Tunggu…!" teriak Naruto berusaha menghentikan Hinata. Namun, usahanya itu sangatlah sia-sia. Hinata tidak mendengarnya. Hinata telah pergi menghilang begitu saja…
.
.
Narutopun melangkah maju ke tempat Hinata tadi berdiri. Ia menatap ke bawah. Air mukanya dipenuhi dengan sebuah penyesalan…
.
"Makanya kalo jalan hati-hati….Kau ini bagaimana, sih~ttebayo….? Sok keren begitu…"
"Hehehe…. Go,Gomennasai…."
.
Ternyata, si Hinata jatuh ke dalam lubang penggalian jalan yang sedang di perbaiki. Naruto yang bermuka menyesal itu di akibatkan karena dia tidak sempat mengatakannya pada Hinata…..*Sweetdrop*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Awalnya, Naruto sempat dibingungkan dengan kelahiran adiknya yang begitu cepat. Namun kebingungan itu langsung pergi entah kemana karena ia ingat bahwa waktu telah berjalan selama 3 bulan setelah ia bertemu dengan Sasuke….
.
.
.
.
Sementara itu, di lain tempat….
.
.
.
.
"Oy, Kus, Lo kapan mau ngeluarin anak? Kok malah diam aja, sih?" ucap seoang lelaki yang sudah agak tua berambut duren kepada sang kucing *Kepala author di masukin ke closet sama Kushina*
.
"Mana mungkin gua bisa ngejan sekarang, Mas….." jawab Kushina, sang istri yang sudah dalam posisi siap mengeluarkan sang bayi.
.
"Loh…? Kenapa…?" Minato, lelaki berambut duren tersebut menegakkan badannya karena penasaran dengan jawaban Kushina.
.
Kushina hanya menghela nafasnya. Memandang langit-langit ruang dengan maksud –aku-keliatan-keren-kan…?- (lho…?)
.
"Disebelah ada teman gua yang lagi melahirkan juga. Ngejan-an nya jauh lebih keren dari pada ngejan-an gue, Mas…..Dia pake 'mbah Surip MODE ngejan no jutsu', sedangkan gue bisanya cuma 'Hinata MODE ngejan no jutsu. Gue jadi dongkol, Mas….." ucap Kushina yang akhirnya mau buka mulut.
.
Minato mendekatkan diri pada sang Author.*Plaakk….* Hm, maksudnya pada Kushina. Lalu membuka mulutnya,"Heleh…Ntu doang…..Sini, gue ajarin 'Minato MODE ngejan no jutsu'. Belum pernah dengar, ya…?"
.
"Hah…? Gimana tuh, Mas….?" Kushina yang tidak mengerti maksud sang suami itu hanya bisa memandang sambil pasang ancang-ancang untuk meniru suaminya.
.
"Begini….Pasang matamu baik-baik, ya….." ucap Minato dengan gaya pesumo.
.
.
1 detik…
.
.
2 detik…
.
.
3 detik…
.
.
(Tenang aja. Kali ini loadingnya Minato cepet kok)
" 'UAAAAAAAAAAAEEEEEE'AAAAAAAAAAEEEEEEE'AEEEEEEEEEE'AEEEEEEE'…!' Coba deh. Dijamin, cepet kok!" sambung Minato penuh semangat.
.
"Uffffh… Apaan tuh, mas…? Yang ada malah gas beracun milik mas tuh keluar~ttebane…! BUAUNE MINTA AMPUN…!" Gubris Kushina sambil marah-marah.
.
"Ma'lum. Cowok kan gak punya bayi….Jadinya yang keluar malah kentut. Hehehe…." Jawab Minato sambil meringis. Dasar nih orang emang cocok banget jadi 'The Master Of Ngentut-an'…Emangnya dia ini belum puas ya, ngentutin anaknya…? Sampai-sampai istrinya sendiri dikentutin….*Author di blender dalam closet*
.
"Ulang dong, mas….Aku mana bisa ngikutin kalau cuma sekali…Lagipula, mana bisa aku ngikutin kalau ada 'gas'nya begitu….Kali ini jangan pakai gas segala ya, mas….?" Kata Kushina dengan puppy eyes yang langsung bikin Minato jantungan seketika.
.
"Ya udah deh. Demi istriku tercinta! Hyeaaaaaaaaahhh! 'UAAAAAAAAAAAEEEEEE'AAAAAAAAAAEEEEEEE'AEEEEEEEEEE'AEEEEEEE'…!" ulang Minato dengan mengeluarkan seluruh tenaganya.
.
"Wah iya, Mas. Belum gua coba aja bayinya udah hilang duluan…." Potong Kushina dengan polosnya.
.
Minato hanya diam tanpa kata-kata. Shock berat geto…"Loh…? Kus…? Lo bego ato bego sih…? Cepet cari bayinya…!" suruh Minato pada istrinya yang masih ngos-ngosan karena baru saja mengeluarkan sang bayi.
.
"Lho, Mas…? Aku masih pendarahan nih…! Masa mau lari-lari ngejar bayi, sih~ttebane…?" omel Kushina singkat.
.
"Argh..! Malangnya nasibku..! Oke dah, lu istirahat aja! Biar aku aja yang nyari si Bayi…!" ucap Minato setengah emosi.
"Bayi, PAPAH DATAAANGG…!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa detik setelah Minato pergi…
.
.
"Lho…? Nona Kushina sudah melahirkan…?" tanya sang dokter yang baru saja selesai melakukan persiapan.
.
"He-eh, praktis, kan…? Dokter nggak perlu susah-susah ngeluarin lagi. Soalnya bayinya udah keluar kok~ttebane…!" jawab Kushina santai.
.
"Terus, mana bayinya ya….?" Tanya si Dokter penasaran.
.
Kushina hanya tersenyum polos sambil berkata, " Lagi di cari sama papahnya tuh~ttebane…!"
.
.
.
3 detik kemudian, sang Dokterpun pingsan dengan mulut berbusa…
.
.
.
.
.
.
.
.
.
…...To Be Continued…..
.
.
.
A/N :
Wkwkwkwk…..
Gimana…? Terhibur nggak…? Kalau ada kritik yang ingin disampaikan, sampaikan saja ya lewat PM. Oke…? Yah, seperti biasa. 'Airgalon' sudah membaca Fic Tsu ini…! Doakan Tsu, ya! Semoga Fic ini bisa selesa! (Yah, semoga tidak seperti Fic Tsu lainnya yang sulit untuk diselesaikan…)
.
Special Thanks to :
, bukan author, Aku kamu kita, RinirFan NH, NaruHina SasuSaku Lovers, Kakiku sakit sekali, Tralalalala-lilili-chan, Hikari Hyuuga, Yusei'Uzumaki'Fudo, dan Rurippe no Kimi, Yang telah me-riviu Fic Tsu di chapter 2. 'Airgalon gajahmasuk'…! (Arigatou gozaimasu versi Tsu )
.
Untuk yang punya FFN disini,,,
Kalau ada yang ingin agar Tsu juga membaca & me-riviu Fic kalian, kasih tau Tsu lewat PM ya…! Tsu juga pasti akan berusaha untuk menyempatkan waktu untuk Fic kalian…! (Emangnya loe sesibuk itu ya, Tsu…?)
.
Oke dah! Kita ketemu lagi di Fic selanjutnya, ya, Minna-san…! Pegel nih, ngetik mulu... Mau istirahat dulu, hehehe...
.
.
.
Off air
.
Hinata : Aku di nistai lagi disini…Hiks..Hiks…Teganya….
.
Tsu : Ekh!*Bingung* Tapi kan, bagusnya, disini kamu sama Naruto terus…!
.
Hinata : Ia sih, Ta, tapi kan…..*Nunduk sambil nangis*
.
Sasuke : Hahahaha...Lumayan tuh, gua nongol….*Senyum bangga*
.
Itachi : Paan tuh…? Jadi iklan aja bangga….
.
Sasuke : *Ngamuk sama Itachi pake Amaterasu*
.
Minato : Argh! Apaan tuh! Derajatku benar-benar hancur dalam Fic ini…! Uakh, kubunuh kau, Tsu…! *Nyodorin Oodama Rasengan*
.
Tsu : *Merinding* Kita ketemu di Chapter berikutnya aja ya, Minna-san…Keadaannya agak gawat, nih…
.
Minato : Jangan kabur kau, Tsu…! *RASENGAANN…!*
.
Tsu : Xo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mind to review…?
Please, don't Flame!
.
.
.
.
.