Summary: TWOSHOOT! Gimana jadinya ya kalau Itachi dan Sasuke pura-pura sakit demi mendapatkan perhatian uke mereka masing-masing? Terus apa yang bakalan dilakuin Kyuubi and Naruto? Fic gaje penghilang stress. SasuNaru & ItaKyuu. RnR please...
Holla minna-san...
Fic gaje ini adalah ungkapan kegembiraan Axa setelah selesai ulum. Yeyyy...senangnya^_^ . Semoga nggak mengecewakan para readers sekalian. Oh iya, Axa juga masukin pair ItaKyuu ke fic ini karena lagi demen banget ama Kyuubi (peluk2 Kyuubi, ditendang Itachi).
Itachi: Woi author, apa-apaan loe meluk-meluk my lovely cute devil Kyuu-chan?
Kyuubi: -tampang sangar- Ape loe kate? (nyiapin bazooka)
Itachi: -glek- Ampun Kyuu-chan...(lari-lari gaje)
Kyuubi: Woi jangan lari loe, keriput!
Author: Ck..ck..ck..Kita tinggalkan saja adegan sinting mereka berdua. Let's start the story...^_^
Ket:
Naruto & Sasuke: 17 tahun
Kyuubi & Itachi: 19 tahun
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Ketika Duo Uchiha Sakit
By: Black Capxa
Genre : Romance & Humor
Rated : T
Pairing : Sasunaru and Itakyuu.
Warning : AU, abal, gaje, OOC maybe, typo(s), yaoi inside, tidak memperhatikan EYD, and the others...
.
.
DON'T LIKE DON'T READ!
.
.
In the Uchiha Mansion.
"Haahh..." terdengarlah suara helaan nafas dari seorang pemuda berambut hitam panjang yang diikat ke belakang. Ia kini sedang duduk-duduk santai di ruang keluarga sambil menonton acara televisi yang menurutnya sangat membosankan. Berkali-kali ia terlihat menghela nafas panjang sehingga membuat pemuda yang berada di sampingnya menjadi geram.
"Woi, baka aniki. Berhentilah bersikap konyol macam orang stress begitu! Gue muak ngeliatnya." Geram pemuda berambut biru dongker yang kita ketahui bernama Uchiha Sasuke tersebut sambil memencet-mencet tombol remote tv-nya gusar. Sementara yang ditegur hanya bisa mendengus kesal.
"Elo juga, baka otouto. Berhentilah memencet remote tv dengan buas seperti itu! Seperti orang kesurupan saja!" Balas anikinya a.k.a Uchiha Itachi dengan nada yang lebih tinggi lagi, dan membuahkan deathglare dari sang adik tercinta. Mereka berdua kini sedang menikmati liburan musim panas yang tinggal beberapa minggu lagi. Tidak seperti keluarga yang lainnya, Itachi dan Sasuke lebih memilih berlibur di rumah karena akan sangat malas sekali jika harus keluar dan menghadapi serbuan para fans-girls mereka. Selain itu, orang tua mereka juga tidak bisa mengajak berlibur. Bukan karena masalah biaya, tetapi karena kesibukan tousan dan kaasan mereka berbisnis di luar negeri. Ya, jadinya seperti ini lah.
"Haahh..." pemuda dengan tanda keriput di wajahnya itu kembali menghela nafas panjang. "Terserah deh, gue lagi bad-mood ngeladenin elo. Gue lagi galau!"
"Hn? Loe bisa galau juga ya?"
"Bisalah!" balas Itachi kesal. "Hiks...hiks...ini gara-gara Kyuubi my lovely cute devil nggak mau perhatian lagi ama gue, padahal gue kan pacarnya!"
Sasuke sweetdrop sendiri ngedenger anikinya nangis bombay kayak begitu.
"Masa dia tega banget cuekin gue yang jelas-jelas seme-nya, terus lebih milih jalan bareng si boneka merah tampang poker face itu? Gue kesel, Sas!" Itachi mulai ngeluarin semua uneg-unegnya ama Sasuke yang hanya bisa ber-sweetdrop ria.
'Gue malu punya aniki stress kayak dia. Nggak Uchiha banget!' batin Sasuke miris.
"Emang loe aja yang dicuekin sama ukenya? Gue juga, tau!" jeda sejenak. "Masa Naru-chan ku yang imut dan manis itu lebih merhatiin si bocah panda daripada gue yang nyatanya lebih ganteng daripada cowok manapun di dunia ini?" Gumam Sasuke sambil bernarsis ria yang menyebabkan anikinya muntah-muntah di tempat.
'Gue lebih malu lagi punya adek yang kelewat OOC kayak dia. Narsis euy...' batin Itachi dengan bulir keringat besar yang menggantung di belakang kepalanya.
"Jadi...Intinya kita sama-sama dicuekin ama uke kita masing-masing, kan?"
"Hn." Balas Sasuke singkat, padat, dan tidak jelas.
"Tugas kita sekarang adalah merebut perhatian mereka lagi!" Seru Itachi berapi-api.
Sasuke kembali bersweetdrop ria. "Apa ide loe?"
Itachi nampak berpikir sebentar dengan pose ala detektifnya. Setelah mendapatkan pencerahan dari bola lampu yang muncul di atas kepalanya, ia pun segera menarik telinga kiri adiknya.
"Apa yang loe lakuin, baka? Sakit tau!" geram Sasuke kesal.
"Tenang dulu, otouto. Gue udah dapet rencana yang dijamin bakal bikin mereka perhatian lagi ama kita."
"Apa?"
"Sini, gue bisikin!"
Itachi kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Sasuke yang di balas dengan seringaian licik oleh sang adik.
"Gimana? Keren nggak ide brilian gue?"
"Yah, lumayan. Awas aja kalo ide loe sampe gagal. Gue bakal loakin semua krim anti keriput elo!" Ancam Sasuke.
"Nggak bakal gagal deh," Itachi mulai menyombongkan diri. "Ayo kita mulai rencananya!"
"Hn."
Dan kedua Uchiha muda itu mulai memasang seringaian mengeringkan di wajah mereka.
In the Namikaze mansion.
"Woi, kuning. Loe mau kemana?" Tanya seorang pemuda berambut orange kemerahan dan bermata merah sambil bersandar di depan pintu kamarnya.
"Berisik, loe Kyuu! Gue lagi buru-buru nih!" balas pemuda manis berambut pirang dengan iris mata berwarna biru tersebut sambil memakai sepatu ketsnya terburu-buru.
Pemuda bernama lengkap Namikaze Kyuubi tersebut mendesah pelan. "Loe bakal ke rumahnya si Uchiha mesum itu, kan?"
Si pemuda pirang a.k.a Naruto terkejut mendengarnya. "Kok loe bisa tau?" Tanyanya heran sambil menghentikan acara memakai sepatunya.
"Cih!" Kyuubi berdecak kesal. "Karena gue juga bakalan kesana!"
"HAH?" saking terkejutnya, Naruto sampai berteriak heboh seperti itu. Yang menyebabkan sang kakak mesti menutup telinganya rapat-rapat.
"Suara loe parah amat sih, Nar! Awas aja kalo telinga gue sampe budeg beneran!" Geram Kyuubi sambil mengancam sang adik.
"Heheheh..." Naruto terkekeh pelan sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. "Habisnya, tumben banget loe mau dateng ke rumahnya si duo Uchiha. Biasanya kan mesti gue paksa dulu."
"Ini juga karna terpaksa!" Kyuubi merenggut kesal. "Si keriput itu baru aja nelpon gue and bilang kalo dia lagi sakit. Gue sih nggak begitu percaya, tapi gue mau mastiin aja!" ujarnya dengan sedikit rona merah di kedua pipinya.
Naruto kembali terkekeh pelan. "Alah, Kyuu. Bilang aja kalo elo tuh emang lagi khawatir ama keadaannya Itachi-nii. Gengsi banget sih jadi orang!" Ujar Naruto santai tanpa menghiraukan Kyuubi yang lagi melotot tajam ke arahnya. Kenapa Naruto nggak manggil kakaknya dengan sebutan 'aniki' atau'nii', itu emang karena Kyuubi sendiri yang nyuruh dia. Kata Kyuubi sih, biar lebih akrab ama adeknya. Alasan yang cukup aneh. Tapi, kalo juniornya yang lain manggil dia kayak gitu, bisa dipastikan Kyuubi bakalan ngamuk ama tuh orang. Sadis banget! Ck..ck..ck...(disepak Kyuubi)
"Diem loe kuning!" Bentak Kyuubi tak terima.
"Hehehehe..." Naruto kini mulai serius. "Tapi, tadi gue juga nerima SMS dari si teme yang bilang kalo dia juga lagi sakit and gue mesti kesana. Kalo gitu kita barengan aja berangkatnya, Kyuu." Usul Naruto sambil menyeret kakaknya ke luar.
"Apa-apaan sih loe! Gue bisa jalan sendiri, baka!" Geram Kyuubi sambil menghentakkan tangannya yang digenggam oleh Naruto.
"Iya...iya..." sungut Naruto kesal.
'Tapi, gue ngerasa ada yang aneh deh! Awas aja kalo mereka ngerencanain sesuatu!' Kyuubi udah bisa ngerasain firasat yang buruk. Sementara Naruto sih nggak curiga
ama duo Uchiha itu.
**Skip Time**
Sesampainya kedua Namikaze itu di rumah Uchiha yang hanya berjarak seratus meter dari rumah mereka, Naruto langsung menghambur masuk ke dalam rumah mewah tersebut tanpa memencet bel terlebih dahulu (udah biasa sih). Sementara Kyuubi hanya berjalan santai di belakangnya.
"Kyuubi, ayo cepat masuk!"
"Iya, iya, bawel!"
Kedua pemuda manis tersebut kemudian langsung naik ke lantai dua, tempat kamar Sasuke dan Itachi berada setelah mendapatkan informasi dari Karin, maid yang ada di rumah tersebut.
In the Sasuke's bedroom.
Tok...tok...tok...
"Teme, loe didalam kan?"
"Masuk saja, pintunya nggak dikunci kok."
Setelah mendapat izin, Naruto langsung masuk ke dalam kamarnya Sasuke. Dan disana Naruto bisa melihat sendiri kalo pacar tercintanya lagi terbaring lemah di ranjang empuknya dengan kompres di atas kepalanya.
"Ya ampun teme, loe kenapa sih? Perasaan kemarin sehat-sehat aja deh!" tanya Naruto dengan raut wajah yang menyiratkan kekhawatiran.
"Loe liat sendiri, dobe. Gue demam dari kemaren sore." balas Sasuke dengan nada bicara yang sengaja direndahkan.
"Terus, apa yang bisa gue bantu?"
"Gue mau loe disini, dobe. Nemenin gue yang nggak berdaya ini." Sasuke kini sudah memasang wajah sayu sambil memandang Naruto penuh harap.
Naruto sedikit terenyuh juga melihatnya. "Iya, teme. Gue bakalan nemenin loe kok." ujar Naruto lembut sambil tersenyum manis.
'Yes...yes...kena loe, dobe! Akhirnya, loe nemenin gue juga.' batin Sasuke senang. Ditambah lagi saat ini Naruto sedang tersenyum manis padanya, bikin dia tambah lumer aja.
'Ugh...senyum loe manis banget, dobe. Bikin gue nggak tahan buat nggak nyium loe'
Yare...yare...dasar pervert. Mari kita tengok keadaan Kyuubi.
In the Itachi's bedroom.
Kalo adeknya dateng dengan cara yang damai, lah Kyuubi?
TOK...TOK...TOK...!
"Woi, buka pintunya, keriput!" seru Kyuubi sambil menggedor-gedor pintu kamar Itachi dengan sangat brutalnya.
"Masuk saja, Kyuu-chan. Pintunya nggak dikunci kok."
BRAKK!
Setelah menendang kasar pintu malang tersebut, Kyuubi langsung nyelonong masuk ke dalam kamar Itachi dengan santainya, tanpa memperdulikan engsel pintu yang hampir copot. Yare...yare...
"Akhirnya loe datang juga, Kyuu-chan sayang. Gue kangen banget..." ujar Itachi manja dengan nada yang sengaja sedikit dilemahkan. Biar kayak orang sakit, gitu...
"Panggil nama gue yang bener, keriput! Emang gue perempuan apa!" Geram Kyuubi kesal sambil berdiri angkuh di samping ranjang Itachi.
"Heheheh...habisnya, Kyuu-chan manis sih."
Kyuubi mendengus pasrah. "Terserah loe deh!"
Itachi terkekeh pelan. "Kyuu-chan...tolong temenin gue yah. Gue lagi sakit nih." Ia pun mulai merajuk manja.
"Emangnya loe sakit apaan sih? Kemaren juga masih sehat!"
"Mungkin gara-gara Kyuu-chan nggak perhatian lagi, gue jadi sakit deh. Temenin gue yah, please...?" Itachi mulai mengeluarkan jurus maut andalannya saat menghadapi Kyuubi.
'Puppy eyes no jutsu'
'Ceh, mata itu lagi! Elo bener-bener mirip kayak anak anjing yang terbuang, keriput!'
"Kalau gue nggak mau?" Kyuubi mulai tak terpengaruh dengan mata memelas Itachi.
Sedangkan Itachi kini tersenyum, atau lebih tepatnya lagi menyeringai. "Gue bakalan nyebarin foto kita berdua di internet."
CTAR
Bagai tersambar petir di siang bolong, Kyuubi mulai panik. Apalagi saat Itachi memperlihatkan padanya sebuah foto saat mereka sedang -ehm- berciuman yang mungkin saja diambil diam-diam oleh Itachi. Foto itu kini terpampang sempurna di layar handphone Itachi.
'Fufufufu...loe pasti nggak bakalan bisa nolak, Kyuu-chan. Gue tau kalo loe bakalan sulit dibujuk.'
"Darimana loe dapet foto memalukan itu? Awas saja kalo elo berani nyebarin foto sialan itu! Gue bunuh loe sampe bener-bener nggak bernyawa!" Ancam Kyuubi sambil berusaha merebut paksa hp Itachi.
"Gue nggak bakalan nyebarin foto mesra kita berdua, Kyuu-chan. Asalkan Kyuu-chan mau nemenin gue disini. Masa loe tega ama pacar sendiri?" Itachi mulai merajuk kembali.
'Sialan loe keriput! Gue yakin loe juga punya copy-an fotonya. Dasar serigala licik!' batin Kyuubi merana. Biasanya dirinyalah yang suka mengancam orang lain, tapi sekarang keadaan benar-benar terbalik. Kyuubi dulu juga pernah mendapatkan ancaman yang sama dari Itachi. Awalnya Kyuubi menolak karena gengsi akan harga dirinya yang terlampau tinggi. Tapi, setelah melihat kenekatan Itachi yang dengan bangganya menyebarkan foto mesra mereka berdua di kampus, Kyuubi mulai pikir-pikir lagi kalo ingin melawan Itachi yang nyatanya lebih licik ketimbang dirinya.
"Oke, oke, gue bakalan nemenin loe! Puas?"
"Sangat puas banget, Kyuu-chan ku sayang..."
Dan dimulailah penderitaan Kyuubi di bawah ancaman sang seme a.k.a Itachi.
In the Sasunaru's place.
"Dobe-chan, gue mau makan. Gue laper banget, nih." rajuk Sasuke yang ikut-ikutan manja seperti kakaknya.
Naruto sweetdrop sendiri saat mendengar panggilan barunya. "Kenapa loe tiba-tiba jadi manja kayak gini sih? Loe udah lupa yah sama slogan para Uchiha?"
Sasuke nampak merenggut kesal. "Emangnya nggak boleh? Lagian gue manjanya kan sama pacar tercinta gue!" Pemuda berambut emo tersebut mulai grapa-grepe nggak jelas di tubuh mungil Naruto.
"L-lepasin, teme! Kalo loe mesum gini, lebih baik gue pulang aja!" sungut Naruto kesal sambil bersiap-siap meninggalkan tempat tersebut.
Grep..
"Iya deh, maafin gue dobe-chan. Habis loe itu manis banget sih." ungkap Sasuke sambil menahan lengan Naruto agar tidak menjauh.
'Oeekk...mual gue ngedengernya.' inner Naruto.
"Loe mau makan, kan? Gue ambilin dulu makanannya."
"Hn..."
'Dasar teme. Kemarin-kemarin dia dingin banget, lah sekarang manjanya minta ampun. Apa gue mesti ngarepin dia sakit melulu biar dia manja begitu ya? Ah, tau ah...' batin gaje Naruto sambil berjalan menuju ke pintu keluar kamar Sasuke.
In the Itakyuu's place.
"Kyuu-chan, gue pengen makan nih." rajuk Itachi manja sambil melirik Kyuubi yang sedang duduk santai di atas meja belajarnya sembari membaca sebuah novel.
"Makan aja tuh bantal! Beres kan?" balas Kyuubi ketus tanpa menoleh sedikitpun pada sang seme.
Itachi mulai menyeringai licik. "Berarti Kyuu-chan setuju kalo foto mesra kita berdua diliat seluruh orang di internet? Asyikk~"
DEG
"Oke, keriput! Loe menang lagi!" ujar Kyuubi kesal sambil berjalan menuju ke pintu keluar kamar Itachi. Sementara Itachi sendiri kini sedang mensyukuri kemenangannya.
'Loe nggak bakalan bisa berkutik lagi, Kyuu-chan. Khukhukhu...'
In the Kitchen.
"Woi, Kyuubi. Loe mau ngambilin makanan juga yah?" tanya Naruto pada sang kakak yang baru saja tiba di dapur keluarga Uchiha.
"Loe pikir gue mau ngapain lagi? Dasar baka!" balas sang kakak malas. Diamatinya dapur mewah tersebut dengan pandangan meneliti. Berusaha mencari maid atau pelayan yang bisa dimintai bantuan. Kyuubi terlalu malas untuk melakukan hal sepele macam itu.
"Gawat Kyuu! Di dapur segede gini nggak ada makanannya sama sekali. Cuma ada bahan mentahnya doang!" Naruto mulai panik sendiri saat dirinya tidak mendapatkan secuil makanan apapun di dapur tersebut. Bahkan mie atau makanan instant sekalipun!
"Ceh!" Kyuubi mulai mendengus kesal. "Dasar Uchiha pelit! Suruh saja koki atau siapapun yang ada disini untuk memasakkan makananan itu!" perintah Kyuubi berang sambil mengacak-ngacak isi kulkas.
"Loe lupa ya? Semua maid dan pelayan yang ada di rumah ini kan bakalan pulang dengan sendirinya kalo udah jam Sembilan! Dan sekarang sudah jam sebelas, Kyuu." kata Naruto mengingatkan. Ya memang, seperti yang dikatakan oleh Naruto sendiri. Semua maid dan pelayan akan meninggalkan kediaman Uchiha jika sudah jam Sembilan. Alasannya? Karena si duo Uchiha, Itachi dan Sasuke paling benci dengan keramaian. Menurut mereka sih, para pelayan dan maid itu hanya akan menambah kebisingan saja. Sehingga mereka dengan sengaja membuatkan peraturan yang seperti itu.
"Sialan!" geram Kyuubi dengan penuh amarah. "Gue kan nggak bisa masak!"
Naruto mendesah pasrah. "Emang loe aja? Gue juga nggak bisa masak."
Hening.
"Hey, Naruto! Kita buat saja makanan versi kita sendiri. Gue nggak peduli kalo hasilnya bakalan hancur! Yang bakalan makan kan bukan kita!" cetus Kyuubi ngasal.
"Ya. Gue ngikutin loe aja deh."
Dan mulailah mereka berdua sibuk mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan diolah.
*Versi Naruto.
Si pirang ini sih rencananya pengen buat sup tomat, karena cuma itu aja yang tersisa di kulkas. Naruto mulai mengiris tomat-tomat tersebut dengan asal-asalan dengan pisau panjang yang ia gunakan. Entah irisannya kecil kek, besar kek, nggak beraturan kayak gimana pun Naruto nggak peduli. Karena baru pertama kali ia melakukan hal seperti ini.
"Sorry, teme. Gue bener-bener nggak bisa masak."
Kemudian ia mulai menuangkan irisan tomat tersebut ke dalam sebuah panci dan mulai mengisinya dengan air. Setelah itu, ia meletakkan panci berisi irisan tomat dan air tersebut ke atas kompor. Mulai menyalakannya dan menunggu sebentar.
*Versi Kyuubi
Karena semua tomat sudah di pakai oleh Naruto, Kyuubi mulai memutar otak untuk menemukan bahan apa yang bisa ia masak. Tanpa ragu, Kyuubi kemudian melangkahkan kakinya ke ruang tamu(?). Sesampainya disana, ia mulai mendekat ke arah dimana terpajanglah sebuah akuarium ikan yang lumayan besar. Dengan seringaian liciknya, Kyuubi mulai mengubek-ngubek akuarium tersebut, mengambil salah satu ikan, dan kemudian membawanya ke dapur.
"Woi, Kyuu. Darimana loe dapet tuh ikan?"
"Hasil mancing gratis! Udah konsen aja! Gue mau masak nih ikan."
Tanpa menghiraukan cibiran dari Naruto, Kyuubi kini memulai aksi debusnya. Pertama, ia harus membuat ikan tersebut mati.
GEPLAK...!
"Astaga, Kyuu! Loe apain tuh ikan?"
"Nih makhluk tangguh juga! Dasar ikan buluk! Cepetin matinya napa!"
Dengan sadisnya, Kyuubi langsung menggeplak ikan malang tersebut berulang kali dengan wajan besar yang ada di dekatnya.
'Glek..' Naruto tak bisa membayangkan sendiri bila ikan tersebut adalah dirinya.
Setelah ikan tersebut mati tak berdaya dengan bentuk yang sudah gepeng tak karuan, Kyuubi lantas menaruhnya asal-asalan di atas wajan yang tadi ia gunakan untuk menggeplak ikan tersebut. Tanpa mencucinya ataupun menghilangkan kotorannya terlebih dahulu, Kyuubi langsung menggoreng ikan tersebut.
"Wah, loe kok nggak mencucinya dulu sih Kyuu? Kan kotor."
Kyuubi hanya menjawabnya dengan santai. "Di dalem akuarium dia juga udah mandi kan?"
Naruto sweetdrop parah mendengar penjelasan ngasal Kyuubi.
**Skip time**
In the Sasunaru's place.
Setelah berjuang cukup lama dengan masakan gajenya, akhirnya Naruto dengan segala keberaniannya menghidangkan masakan tersebut di hadapan Sasuke.
"Loe kok lama banget sih, dobe-chan?" tanya keheranan Sasuke sambil melirik sekilas makanan apa yang dibawa oleh Naruto.
"Eng...i-itu...ano...ahh, sudahlah! Nih, gue udah bawain makanan yang loe mau!" Naruto kini menyodorkan semangkuk sup tomat buatannya di hadapan Sasuke yang kelihatannya sudah tak sabaran ingin menyantap makanannya.
"Loe tau aja kalo gue suka sup tomat," Naruto hanya bisa meringis pasrah menanggapinya. "Suapin, dong~" Kini Sasuke mulai bermanja ria kembali.
Dengan ragu, Naruto mulai menyendok isi mangkuknya. Jika dilihat-lihat secara seksama, hasil buah tangan Naruto tidaklah terlalu buruk. Dari segi penampilannya sih, sup tomat buatan Naruto masih terlihat wajar seperti pada sup-sup pada umumnya. Tapi, dari segi rasa...err...kita lihat saja reaksi dari Sasuke.
"Ayo, cepatlah sedikit dobe-chan! Aku sudah sangat lapar~"
"I-iya...iya..."
Naruto mulai menyodorkan sesendok sup itu ke hadapan Sasuke yang langsung di sambar olehnya.
Sasuke diam.
Naruto juga diam.
Hening...
1 detik
2 detik
3 detik.
Dan...
"WUOAHHH...ENAK SEKALI, DOBE-CHAN!"
Toeeng...!
Naruto benar-benar ingin bergubrak ria saat itu juga.
"Ini loe yang masak ya, dobe-chan?" tanya Sasuke antusias.
"I-iya, teme. Nggak enak kan?"
"Siapa bilang? Masakan loe enak banget, dobe-chan! Bener-bener tanpa gula and garam. Loe emang uke idaman deh!"
Naruto hanya bisa mengenyirtkan alisnya.
'Enak dari segi mananya, coba? Gue masaknya kan cuma pake tomat ama air doang!'
Tapi, ketika melihat wajah bahagia Sasuke saat memakan masakannya, Naruto jadi ikutan senang juga. Yah, walaupun dia masih menyangsikan rasa dari sup tomat ngasalnya itu.
Coba kita tengok keadaan Kyuubi di kamar sebelah...
In the Itakyuu's place.
Kalau Naruto masih meragukan hasil masakannya sendiri, lain lagi dengan Kyuubi. Dia dengan beraninya menunjukkan hasil karya ngasalnya di hadapan Itachi.
"Loe kok lama banget di dapurnya? Hampir aja gue mati kelaperan disini nungguin elo, Kyuu-chan sayang." manjanya Itachi sih udah nggak ketulungan lagi.
"Mati aja loe! Ngrepotin gue doang." balas Kyuubi ketus.
"Ah, jangan ngambek gitu dong, Kyuu-chan. Btw, itu makanan buat gue ya?" tanya Itachi penasaran sambil nglirik makanan aneh yang dibawa oleh Kyuubi.
"Iya. Nih, makan!"
Nggak salah kalo kita bilang makanan yang dibawa ama Kyuubi itu aneh. Kalo punya Naruto sih lebih mending, karna masih ada bentuknya. Lah, masakannya Kyuubi? Udah abstrak nggak karuan lagi! Author sendiri saja sampe bingung, penampakan masakannya Kyuubi udah nggak mirip ama ikan goreng lagi. Lebih mirip batu gosong, suer! (Kyuubi: Beraninya loe ngehina masakan gue!).
"Ini apa, Kyuu-chan? Err...arang yah?" tanya Itachi innosen sambil memperhatikan secara seksama benda hitam apa gerangan yang dibawa oleh Kyuubi.
Twict...
"Enak aja! Ini ikan goreng tau! Loe buta ya?" Kyuubi semakin memanas, ditambah lagi kini muncul empat siku-siku di sudut keningnya.
Itachi hampir saja keceplosan tertawa, tapi niatnya mesti diurungkan. Karena kini Kyuubi sedang mendeathglare dirinya.
"Hmpphh...loe masak sendiri ya, Kyuu-chan?" Itachi berusaha sekuat mungkin agar tidak tertawa di depan muka Kyuubi yang sedang merenggut kesal.
"Iya, emang kenapa? Jangan salahin gue kalo hasilnya hancur kayak begini! Gue nggak bisa masak! Terserah loe mau makan apa nggak, gue nggak pe_"
Kres...kres...kres...
Kyuubi melongo heran.
"Apapun itu, seberapa hancurnya hasil masakan loe, gue bakalan tetep memakannya! Karna yang buat adalah pacar gue, cinta gue. Walaupun menurut orang jelek, tapi menurut gue ini adalah masakan paling enak yang pernah gue makan. Kyuu-chan, arigatou..." Itachi kini tersenyum tulus pada Kyuubi yang sedang terbengong-bengong heran mendengarnya. Sedetik kemudian, wajah Kyuubi merona kemerahan tanpa bisa ia tutupi lagi.
"A-Apaan sih loe, keriput. I-itu kan cuma ikan gosong!" Kyuubi sangat mengutuki dirinya yang bisa sampai tergagap-gagap seperti ini.
"Ya, ini emang ikan gosong. Rasanya pun emang pahit. Tapi, gue bisa ngerasain cinta didalamnya." Itachi mulai bergombal ria sekarang. Sedangkan Kyuubi? Dia udah kayak orang yang habis lari marathon aja. Dag dig dug karuan!
'Sialan loe keriput! Bikin jantung gue nggak sehat aja!'
"I-iya udah! Sekarang loe makan aja tuh ikan gosong sampe habis!" Perintah Kyuubi kasar dengan nada bicara yang masih sedikit tergagap-gagap.
"Dengan senang hati, Kyuu-chan ku sayang..."
Tanpa ragu, Itachi mulai memakan masakan aneh Kyuubi sambil mencuri-curi pandang ke arah sang uke.
'Walaupun loe nyebelin, tapi loe emang pacar gue yang paling sabar and baik, Itachi' batin Kyuubi sesaat sambil tersenyum tulus kepada sang seme.
Tbc...
A/N: Waduhh...fic gaje lagi nih! Rencananya saya cuma mau buat oneshoot saja, tapi kalo dijadiin oneshoot bakalan terlalu panjang. Jadi, fic gaje ini saya jadiin twoshoot saja deh. Hehehehe...
Maaf kalo ficnya bener-bener ngecewain para readers sekalian. Saya emang nggak berbakat kalo buat fic humor. Saya juga minta maaf untuk para FC yang chara-nya saya buat OOC ataupun saya nistakan sedikit. Ini hanya fic penghilang stress saja, saya cuma bermaksud menghibur kok.
Ada yang berkenaan untuk mereview fic ini?
Review please...^_^