Bleach © Tite Kubo
.
.
.
Warning: Bahasa berantakan, OOC, mungkin ada beberapa typo─karena author ga check ulang, bahasa inggris yang mungkin berat(?)
.
.
.
RnR
.
.
.
"Neliel, kita putus," ucap seorang laki-laki berambut menyolok─Orange.
"A-Apa maksudmu, Ichigo?" tanya kekasih atau tepatnya mantan kekasih─karena laki-laki itu sudah memutuskannya barusan─heran.
"You heard what I said," jawab laki-laki berambut Orange itu singkat.
"Ta-Tapi apa kamu lupa, Ichigo? Aku sempurna! Beda dengan fansmu yang lain! Lihat! Tubuhku sempurna, aku mencintaimu, lalu─"
"Stop. Aku sudah bosan denganmu, puas? Nona Ne-li-el?" lanjutnya dengan nada meremehkan. Gadis yang baru saja diputuskan ini hanya bisa diam terpaku. Tak lama, ia berlari dengan kedua tangan menutupi wajahnya.
"Bravo, Ichigo! Neliel adalah gadis ke keenam yang kau putuskan bulan ini, benar kan?" tanya teman laki-laki itu sambil bertepuk tangan.
"Kemana saja kau?" bukannya menjawab, Ichigo malah memberi pertanyaan.
"Ke kantin bersama Tatsuki," jawabnya santai.
"Tatsuki? Kau belum putus?"
"Belum. Sepertinya dia cinta sejatiku," tawanya pelan.
"Konyol,"
"Aku tahu kau itu playboy, tapi kau sama sekali berniat mencari pasangan yang serius, Ichigo?" tanya sahabatnya.
"Tidak, Renji. Mempermainkan gadis itu menyenangkan, mereka mudah sekali ditipu," jelas Ichigo santai. Sahabatnya yang bernama Abarai Renji itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Whatever, bro! Tapi kalau mereka berbalik membencimu, jangan heran,"
"Trust me, it's impossible. There's no way they can resist me," jawab Ichigo seraya memperlihatkan seringaiannya.
"We'll see that, playboy," kekeh Renji.
"Benarkah, Ichigo?" tanya Grimmjow tiba-tiba seraya merangkul Ichigo.
"Yo! Darimana saja kau?"
"Aku? Tadi aku─" Grimmjow menunjukan ibu jarinya dan menunjuk ke arah pintu kelas 2-1. "─mengintip di situ,"
Ichigo terkekeh, "Untuk apa mengintip, baka?"
"Forget it, mau ikut ke lapangan basket?" tawar Grimmjow.
"Boleh,"
"Hei, aku juga ada disini!"
"Renji! Aku hampir tidak sadar kau ada disini! Kukira yang kulewati tadi itu baboon!" canda Grimmjow. Ichigo terkekeh pelan.
"Hei! Tidak usah menghina, kucing!"
"Apa katamu? Kucing?" tanya Grimmjow mulai geram.
"Ku-cing~" ejek Renji.
"Ba-boon~" balas Grimmjow.
Keduanya saling melempar deathglare. Jika dilihat lebih dekat, mungkin mata mereka bisa mengeluarkan listrik.
"Sudahlah, kalian ini," lerai Ichigo seraya merangkul kedua sahabatnya itu.
"Ayo!" ajak Ichigo sambil membawa kedua sahabatnya yang sedang memasang wajah permusuhan.
.
.
.
XxXxXxX
.
.
.
"Naa, Kuchiki-san,"
"Apa, Inoue?"
"Kau tidak─maksudku, kau belum mempunyai pacar lagi?" tanya gadis berambut Orange panjang yang bernama Inoue Orihime kepada sahabatnya dengan memberi tatapan heran sambil mengaduk-aduk jus Strawberrynya yang ada di atas meja kantin.
"Aku tidak butuh pacar," jawab sahabatnyanya ketus sambil menyeruput ice lemon tea yang dipesannya. "Menurutku berpacaran itu hal yang─" gadis itu menelan ludahnya dan melanjutkan, "─menyakitkan,"
"Aku tahu kau masih trauma, tapi kau tidak bisa begini terus, Kuchiki-san," balas Inoue.
Gadis berambut pendek yang bernama Kuchiki Rukia itu hanya memutar bola matanya bosan, "Aku masih belum percaya kepada laki-laki,"
"Ayolah, Kuchiki-san... Tidak semua laki-laki seperti Hi─" Inoue menghentikan kalimatnya saat melihat Rukia mengepalkan tangannya yang ada diatas meja kantin. "─seperti mantan kekasihmu," ralatnya.
"Aku tahu. Tapi tetap saja aku tidak belum percaya kepada mereka,"
Inoue hanya bisa tersenyum masam, "Ya sudahlah... Yang penting─" Inoue menggenggam tangan Rukia erat. "─kau sudah berusaha,"
Rukia tersenyum menanggapi sahabatnya, "Arigatou, Inoue,"
"Douitashimaste, Kuchiki-san," balas Inoue dengan tersenyum pula.
.
.
.
XxXxXxX
.
.
.
"Berapa banyak gadis yang kau campakkan bulan ini, Ichigo?" tanya Grimmjow sambil terkekeh.
"Dia yang keenam. Tak ada yang menarik sama sekali dari gadis-gadis itu," jawab Ichigo santai seraya memutar bola matanya bosan.
Grimmjow dan Renji terkekeh. "Dasar playboy!" seru mereka bersamaan.
"Oi, bagaimana dengan Inoue Orihime?"
"Dia gadis pertama yang kuputuskan bulan ini, Grimm,"
"Bagaimana dengan Kuchiki Rukia?" lanjut Grimmjow. "Bagaimana kalau kau menaklukannya?" tantang Grimmjow.
"Kuchiki Rukia? Yang mana?" tanya Ichigo seraya menyiritkan keningnya bingung.
"Dia ada dikelas kita kok... Gadis penyendiri, memiliki mata violet dan rambut raven pendek sebahu," jelas Grimmjow.
"Kuchiki Rukia ya? Boleh juga," seringai Ichigo.
.
.
.
XxXxXxX
.
.
.
"Ku─Kuchiki-san! Kurosaki-kun sedang menuju kearah sini!" seru Inoue heboh.
Rukia hanya melirik Ichigo yang tengah berjalan menuju kearah mereka sambil meminum ice lemon tea yang tersaji didepannya, "Playboy seperti itu tidak pantas untukmu, Inoue. Kau lupa? Ia memutuskanmu tiga hari setelah hari jadi kalian! Kau pantas mendapatkan yang lebih, Inoue,"
"Hey, namamu Kuchiki Rukia kan?" sapa Ichigo tiba-tiba. Rukia tersentak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata Kurosaki Ichigo tengah menyeringai dibelakangnya.
"Ya. Ada urusan apa playboy sepertimu datang kesini?" tanya Rukia ketus.
"Hey, jangan galak-galak begitu dong. Aku kesini karena ada urusan denganmu," jelas Ichigo.
"Aku? Ada apa denganku?"
"Kau mau jadi pacarku?" tembak Ichigo langsung.
"Anoo... Sepertinya aku mengganggu, permisi~" Inoue menginterupsi dan pergi dengan jus kotak yang tengah dipegangnya.
"I-Inoue! Jangan tinggalkan aku!" seru Rukia memanggil kembali Inoue walaupun ia tahu ia takkan berhasil mengembalikan Inoue ketempatnya tadi.
"Kurosaki Ichigo 'kan?" tanya Rukia memastikan yang dibalas dengan anggukan Ichigo.
"Dengar ya, aku benci pria brengsek sepertimu yang suka mempermainkan perempuan. Jadi jangan harap aku menerima tawaranmu tadi, brengsek!" geram Rukia sambil menatap mata Ichigo tajam, seolah menantangnya.
Tapi tak seperti yang diharapkan Rukia, bukan wajah shock yang diperlihatkan Ichigo, tapi malah seringaian.
"Menarik. Kau gadis pertama yang bisa menolakku, Kuchiki," Ichigo menekankan kata 'bisa' pada kalimatnya tadi sambil tetap menyeringai.
"Terima kasih, Kurosaki. Dan aku sangat berharap itu dapat merusak rekor bulananmu itu, Kurosaki Ichigo!" sindir Rukia ketus.
"Rekor bulanan? Apa itu?"
"Kau tidak perlu pura-pura bodoh, Kurosaki. Aku duduk dibelakangmu dan aku tahu apa yang kau bicarakan dengan Abarai juga Grimmjow," jelas Rukia ketus sambil menyeruput ice lemon teanya.
"Kau... duduk dibelakangku?"
"Hmph, sudah kuduga kau tak menyadarinya, bodoh," sindir Rukia sambil tertawa mengejek. "Kau selalu sibuk dengan gadis-gadismu itu setiap hari,"
"Baguslah kalau begitu, berarti kita dekat kan? Itu semakin memudahkanku untuk mendekatimu," Ichigo memang tidak pernah menyerah.
"Terserah kau saja, Kurosaki. Yang penting sudah kuperingatkan kalau aku benci pada bajingan sepertimu!" seru Rukia sebelum berlalu meninggalkan Ichigo.
"Lihat saja, Kuchiki!"
-TBC-
Gimanaaaa? Jelek? Ancur? Hiksu~ T^T
Maaf ya, bukannya lanjutin Moon, malah bkin ini~ *numpuk kerjaan* Dx
Saya publish dadakan nih, awalnya blom mau publish. Dan sebelumnya, saya ucapkan doumo arigatou, Za Icchy Bla Bla Bla~
Icchy-nee, atas bantuanmu, jadilah chapter satu ini~ Hohoho~
Then, last words,
Arigatou gozaimasu & review! xD