RATE : T
PAIRING
SASUSAKU MAYBE SLIGHT SASOSAKU
DISCLAIMER
MASASHI KISHIMOTO
WARNING
OOC , GAJE , TYPOS, ABAL, NEW AUTHOR
DON'T LIKE DON'T READ
Hola-hola ! Author kembali dengan fic gaje ini. Berhubung author sangat sibuk belakangan ini jadi baru sekarang apdetnya! Yosh, langsung saja!
Memories
SAKURA POV
"Tadaima,"seruku saat tiba di rumah.
Hening. Seperti biasa rumah itu hanyalah sebuah rumah yang tidak ada penghuninya. Aku hanya pasrah menghadapi kenyataan itu. Ayahku adalah seorang pengusaha sukses yang bernama Jiraiya. Dia sering sekali pergi ke luar negeri untuk keperluan bisnisnya
Sedangkan ibuku adalah seorang dokter terkenal di negeri ini. Hampir setiap waktu ia menghabiskan waktunya di rumah sakit atau dimanapun untuk menolong orang lain. Aku bangga memiliki ibu seperti dia ya meskipun itu berarti mengorbankan waktunya untuk bersamaku.
Aku menghempaskan tubuhku ke kasurku yang empuk itu. Nyaman sekali rasanya. Setelah hari pertama yang cukup melelahkan di sekolah. Dinding kamarku bernuansa pink muda dengan corak bunga sakura. Furniture lain serta tirai pun berwarna pink muda. Aku memang sangat menyukai pink seperti warna rambutku ini. Aku mencoba memejamkan mataku. Entah kenapa justru bayang-bayang Sasuke yang melintas di benakku. Aku cepat-cepat menghapus pikiran itu. Ah, aku baru ingat kalau aku akan menelepon Sasori setelah pulang sekolah.
"moshi-moshi sasori-kun,"sahutku saat dia menjawab teleponnya.
"Ah, iya Saku-chan, gomen aku sedang sibuk. Nanti kutelepon lagi ya,"balasnya di seberang sana. Kemudian dia pun menutup teleponnya dengan tergesa-gesa.
Selalu saja begitu batinku. Disaat aku membutuhkannya dia tidak ada untukku. Tetapi saat dia membutuhkanku aku akan selalu ada untuknya. Oia, aku sampai lupa kalau dia adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sibuk. Ya sudahlah, pikirku. Aku memejamkan mataku sampai aku terlelap.
DI SUATU TEMPAT
"Siapa itu Sasori-kun?"tanya seorang gadis cantik yang memiliki rambut pirang itu.
"Bukan siapa-siapa kok Dei-chan, cuma sepupuku saja,"balas Sasori sambil mengacak rambut gadis itu dengan gemas. Mereka pun kembali meneruskan kegiatan mereka yang sempat tertunda. Ya, karena hari itu mereka sedang mengerjakan proposal bersama. Deidara merupakan teman kuliah satu angkatan dengan Sasori.
NORMAL POV
Kring… Kring… Kring…
Alarm pun berbunyi. Sakura segera beranjak dari kasurnya untuk mematikan alarmnya itu. Namun, setelah itu dia pun kembali menjatuhkan tubuhnya ke pulau kapuknya itu. Jarum jam di dinding sudah menunjukkan jam tujuh lewat sepuluh menit. Sedangkan jadwal masuk di Konoha High School adalah pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Sakura segera beranjak dari tempat tidurnya kemudian bergegas mempersiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah. Cukup sudah bermalas-malasannya runtuknya. Sakura memang memiliki kebiasaan buruk di pagi hari. Contohnya saja seperti tadi pagi.
.
SKIP TIME
.
SAKURA POV
Aku berlari di koridor sekolah menuju kelas. Hampir saja tadi aku tidak bisa melewati gerbang sekolah. Untung saja lariku ini cukup cepat. Tentu saja aku bangga dengan kemampuanku yang satu ini.
Bruk.
Ah, apa yang terjadi. Aku merasa sakit saat jatuh ke lantai. Sepertinya aku menabrak seseorang yang tiba-tiba keluar dari ruangan guru. Tunggu, dia adalah Uchiha Sasuke yang sudah bertabrakan denganku kemarin dan sekarang aku jatuh di lubang yang sama. Great, mimpi apa aku semalam. Aku mengutuk diriku sendiri. Semua ini gara-gara kebiasaan burukku di pagi hari itu.
Ku lihat buku yang dia bawa berserakan.
"Sudah kubilang jangan pernah menghalangi jalanku,"kata Sasuke dengan dingin.
Aku membeku mendengar perkataannya. Seakan-akan aku tersihir oleh perkataannya yang sedingin es di kutub. Tapi dengan cepat aku kembali ke alam sadar dan membantu membereskan bukunya.
"Sudah pergi sana!"seru Sasuke sambil menepis tanganku dengan sedikit ya bisa dikatakan kasar.
"Ya sudah, sekali lagi aku minta maaf!"sahutku sambil membungkukkan badanku.
Setelah itu aku segera bergegas menuju kelas. Aku merasa sangat malu untuk yang kedua kalinya.
SASUKE POV
Lagi-lagi dia. Kenapa aku harus bertemu gadis pink itu. Kami-sama, tak tahukan kau kalau aku sangat membenci pink. Aku benci pink. Aku tak habis pikir bagaimana bisa gadis itu memiliki rambut dengan warna yang sangat aneh itu. Yang lebih parah adalah dia memiliki nama Sakura dengan marga Haruno. Ah, aku benci bunga Sakura.
N
"Sasuke, tunggulah disini, sembunyilah di balik pohon itu,"seru Mikoto sambil menunjuk sebuah pohon Sakura.
Sasuke pun mengangguk pelan. Dia bersembunyi di balik pohon itu. Seperti yang biasa ia lakukan bersama ibunya bermain petak umpet. Saat itu musim semi, bunga Sakura pun tampak sangat indah.
Beberapa saat kemudian dating sebuah mobil mewah. Seorang laki-laki pun keluar dari mobil itu.
"Apa yang kau inginkan?"seru Mikoto dengan lantang kepada seorang laki-laki tinggi besar itu.
"Kau tanya apa mauku? Baiklah yang kuinginkan hanyalah nyawamu!"sahut pria itu sambil tertawa. Tertawa yang sangat menyeramkan.
"A..apa maksudmu?"
"Bukankah maksudku itu sudah sangat jelas UCHIHA MIKOTO!"balas pria itu dengan kasar.
Laki-laki itu pun langsung menembakkan pistol yang di bawanya tepat ke jantung wanita yang sudah berumur kepala tiga itu. Seketika wanita itu langsung ambruk ke tanah.
Sasuke kecil hanya bisa menahan tangisnya. Dia tidak berani keluar saat itu. Dirinya hanyalah seorang anak kecl berusia tujuh tahun yang tidak bisa berbuat apa-apa.
"Maaf, tapi ini sudah merupakan tugasku untuk menghabisi seorang Uchiha dari muka bumi ini,"kata laki-laki itu dengan dingin. Pria itu pun pergi meninggalkan tempat itu.
"Kaa-san bangun…,"isak Sasuke kecil.
"Kaa-san ayo bangun, ayo kita main lagi!"
Ia memandangi tangannya yang berlumuran darah itu. Lalu ia menengadah ke atas. Banyak bunga Sakura berguguran.
"Kaa-san ayo kita main lagi…
"Kaa-san kan sudah janji sama Sasuke,"seru Sasuke.
Sasuke hanya bisa menahan isak tangisnya. Karena ibunya pernah mengatakan agar seorang laki-laki tidak menangis.
Sesaat setelah itu sebuah mobil datang menjemput Sasuke. Seorang laki-laki yang diketahui bernama Uchiha Fugaku itu keluar dari mobilnya.
"Tou-san, kaa-san tidak mau bangun dari tadi,"seru Sasuke.
"Sasuke, maafkan tou-san. Ini semua salah tou-san,"sahut Fugaku dengan berlinang air mata.
"Tou-san ngomong apa sih? Kata kaa-san seorang pria itu harus kuat tidak boleh menangis,"seru Sasuke.
"Kaa-san ayo bangun, tou-san sudah menjemput kita!"sahut Sasuke sambil menahan isak tangisnya.
"Sasuke, kaa-san sedang dalam perjalanan menuju surga,"kata ayah Sasuke.
"Apa? Tidak mungkin… Kaa-san sudah janji tidak akan meninggalkan Sasuke sendiri."
"Sasu, ayo kita pulang,"ajak Fugaku sambil menggendong tubuh istrinya itu.
Di sepanjang perjalanan Sasuke hanya diam sambil memeluk ibunya itu. Dia tidak mau mengeluarkan air matanya itu. Meskipun hatinya sudah menangis.
Pemakaman dilaksanakan beberapa hari setelah itu. Ruangan itu dipenuhi oleh isak tangis dari keluarga Uchiha.
"Sasuke, menangislah kalau kau ingin menangis,"kata Itachi.
Sasuke tidak menanggapi perkataan anikinya itu. Dia hanya ingat kaa-sannya pernah memarahinya saat dia menangis dulu. Sejak pemakaman ibunya Sasuke tidak pernah tersenyum dan selalu bersikap dingin kepada siapa saja termasuk keluarganya.
F
.
.
Beruntung bagi Sakura karena jam pertama hari itu adalah pelajarannya Kakashi sensei. Sehingga saat ia sampai di kelas, Kakashi sensei masih belum menampakkan batang hidungnya.
"Kau terlambat Sakura,"ejek Ino.
"Ya tapi kan baru sekali,"balas Sakura tak mau kalah.
"Kamu kan baru masuk beberapa hari Sakura-chan,"kata Ino menggelengkan kepala.
"Sudahlah Ino-chan berhenti mengganggu Sakuraku,"sahut Naruto sambil menunjukkan cengiran khasnya.
"Dengar ya Naruto, Sakura itu sudah punya pacar,"seru Ino sambil menjulurkan lidahnya.
"APA?"sahut Naruto tidak kalah kencangnya.
"APA SAKURA-CHAN SUDAH PUNYA PACAR?"sahut Lee tidak kalah kencangnya.
Kakashi sensei akhirnya memasuki kelas itu. Naruto dan Lee yang tadinya terkejut dengan pernyataan Ino pun segera kembali duduk ke tempatnya. Sasuke juga memasuki kelas dan duduk di bangkunya.
Bel berbunyi menandakan masa pelajaran pada hari itu berakhir. Semua siswa pun beranjak meninggalkan kelas untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
"Hinata, pulang sama-sama yuk kan rumah kita dekat,"seru Ino.
"Ah, Ino-chan bo..boleh juga,"balas Hinata sambil tersenyum.
"Oh iya, mana Sakura-chan ya?''gumam Ino.
"Ino-chan kau mau meninggalkanku ya?"seru Sakura dari kejauhan.
"Gomen Sakura, hehe,"balas Ino innocent.
"Hoi kalian semua aku juga ikut dong pulang sama-sama,"teriak Naruto dari jauh. Setelah dia sampai di kumpulan para gadis itu dia pun menyandarkan tangannya di bahu Hinata. Wajah Naruto yang sedang berlari hingga dia berhenti di sebelahnya itu menyebabkan wajah Hinata yang makin memerah.
Dan pada saat Naruto menyandarkan tangannya di bahu Hinata…
Satu…
Dua…
Tiga…
"Hinata!"seru mereka semua saat Hinata tiba-tiba pingsan. Untung saja ada Naruto di sampingnya sehingga dia pun langsung di tangkap oleh Naruto. Mereka pun membawa Hinata ke UKS karena tidak mungkin mereka membawa Hinata ke rumahnya sambil jalan kaki. Beberapa saat kemudian Hinata pun sadar.
"Apa yang terjadi padamu Hinata?"tanya Sakura.
"Ah itu…,"balas Hinata sambil memainkan jari-jarinya. Tidak aku tidak mungkin memberitahu mereka pikir Hinata.
"Ya sudah Neji sudah menjemputmu di luar. Ayo kita pulang,"kata Sakura.
Neji pun memasuki UKS untuk menjemput Hinata. Sebelumnya Neji sudah di hubungi oleh Ino agar menjemput Hinata di sekolah. Sementara Naruto sudah pulang duluan setelah mengantar Hinata ke UKS.
Ino dan Sakura berjalan untuk pulang ke rumah mereka.
"Itu sepertinya Sasori-kun,"ujar Sakura dengan senang.
"Oh jadi itu ya pacarmu. Senangnya di jemput oleh pacar,"ledek Ino.
Sakura tidak membalas perkataan Ino. Dia sudah terlanjur malu atas perkataan Ino tadi.
Ino pun pulang duluan setelah dia tahu kalau ada Sasori karena dia tidak mau mengganggu orang yang sedang berpacaran. Sakura melangkahkan kakinya menuju gerbang untuk menemui Sasori, tapi dia menangkap sosok Sasuke sedang berdiri sendiri. Apa yang sedang dilakukannya ya. Kenapa dia tidak pulang. Begitulah pikiran Sakura.
"Sakura-koi aku rindu padamu,"sahut Sasori sambil memeluk Sakura.
"Ah Sasori-kun kenapa kau bisa ada disini?"tanya Sakura.
"Sudah nanti kujelaskan di perjalanan pulang,"sahut Sasori sambil mempersilahkan Sakura masuk ke mobil layaknya seorang putri. Sementara sang putrid tampak malu dan kemudian masuk ke mobilnya.
.
"Cih, memamerkan kemesraan di depan umum. Yang satu pink dan yang satu merah benar-benar pasangan yang sangat cocok,"gumam seorang siswa yang memiliki rambut raven serta mata onyx itu.
.
"Ayo sekarang ceritakan bagaimana Sasori-kun bisa tahu letak sekolahku ini?"tanya Sakura penasaran.
"Apa kamu lupa siapa pacarmu yang tampan ini?"balas Sasori dengan seringainya.
"Ya aku tahu kalau pacarku ini adalah seorang mahasiswa jenius yang sangat narsis,"ledek Sakura.
"Walaupun begitu kau tetap suka kan?"balas Sasori sambil tertawa.
Timbul semburat merah di pipi Sakura dan dia hanya mengerucutkan bibirnya.
"Jangan pasang tampang begitu dong atau,"sahut Sasori sambil menyeringai.
"Atau apa?"balas Sakura.
"Atau aku akan menciummu!"seru Sasori.
"KYAAA… Sasori pervert!"balas Sakura.
Sasori hanya tertawa keras. Sementara Sakura tampak kesal dengan tingkah pacarnya yang baby face itu. Emang susah kalau punya pacar yang kelewat batas imutnya (?)
"Sudah sampai tuan putri,"kata Sasori setelah sampai di depan kediaman rumah Haruno.
"Mau mampir dulu Sasori-kun?"tanya Sakura.
"Tidak perlu. Aku masih banyak kerjaan."
"Ah, kau selalu sibuk deh,"sahut Sakura kesal.
"Kamu kan tahu Saku-koi aku adalah mahasiswa-
"Mahasiswa kedokteran yang super sibuk!"potong Sakura.
Sakura segera masuk ke dalam rumahnya yang besar itu tanpa memperdulikan Sasori. Sepertinya dia ngambek pikir Sasori.
"Tadaima!"seru Sakura setelah sampai di rumah.
"Okaeri,"balas pelayan di rumah yang besar itu.
Seperti biasa orangtua Sakura sedang tidak ada di rumah. Gadis itu pun segera menuju kamarnya untuk mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian kasual. Dia masih menggerutu akibat kekasihnya tadi. Setelah itu, dia memutuskan untuk pergi membeli sesuatu di minimarket. Ya dia adalah gadis mandiri yang melakukan segalanya sendiri. Gadis itu menyusuri jalan untuk pergi ke minimarket. Di sekitar jalan tersebut ada pohon sakura yang sedang bermekaran. Gadis itu bersenandung kecil karena musim semi merupakan musim yang paling dia sukai.
"Kenapa harus ada musim semi di antara banyaknya musim-musim lain,"gumam Sasuke.
Dia sedang menyusuri jalan yang di sampingnya banyak di tumbuhi oleh pohon sakura. Dia menyesali dirinya karena harus melewati jalan itu.
"Eh, bukannya itu Sasuke,"gumam Sakura. Gadis itu pun berencana untuk menyapa Sasuke saat mereka berpapasan nanti. Namun, yang terjadi adalah Sasuke memalingkan wajahnya saat mereka berpapasan. Sakura pun bingung dengan sikap Sasuke itu. Dia pun semakin yakin kalau Sasuke itu membencinya.
Apa salahku sampai dia tidak mau memandangku walaupun sedikit.
.
TO BE CONTINUED
.
#AUTHOR NOTE :
Selesai satu lagi chapter gaje yang saia buat LOL Deidara disini saia bikin gender-switch. Banyak reader yang bilang dua chap kemarin kependekan jadi chap kali ini saia panjangin dikit. Tapi kayaknya masih kependekan deh ==" *pundung di pojokan* Oleh karena itu saia minta maap sekali lagi. Karena saia emang ga pande bikin chap yang panjang2 *reader : emang gue pikirin* Tapi tenang aja karena saia sedang belajar untuk membuat chap yang panjang. Oke bales review kemaren :
Chini VAN : Iya saia emang ga bisa bikin fic yang panjang2 ==" Tapi saia bakal berusaha kok :D Jawaban kenapa Sasu benci ama Saku ada di chap ini ^^ Makasih udah review ^^
Kambing Hitam : Gomen apdetnya telat m(_ _ )m Makasih udah review ^^
Rizuka Hanayuki : Jawaban Sasu benci ama Saku ada di chap ini kok ^^ Ini udah di panjangin tapi masih dikit yah TT Makasih udah review ^^
sasusaku always : Iya tenang aja saku ga lemah kok ^^ Makasih udah review ^^
Chinen Ryosuke : Iya saia juga bingung kok tiba2 bisa mirip gitu yah *PLAK* Tapi ga ada maksud buat jiplak kok. Trus yang film amakusa ryu juga saia belom nonton TT *abaikancurcolsaia* Iya ini udah diperpanjang dikit :D Makasih udah review ^^
Kikyo Fujikazu : Ada jawabannya di chap ini ^^ Gomen saia ga pande bikin yang panjang TT Tapi di chap ini udah di panjangin dikit :D Oia saia masih author baru jadi masih kurang pantas di panggil senpai ^^ Makasih udah review ^^
Niwa Sakura : Iya saia udah berusaha kok ^^ Makasih udah review ^^
Kuraudo umika yamachii JUMP : Iya kan daiki-chan itu suami saia *digebukin daiki FC* Makasih udah review ^^
Mori : Panggil natsuko aja deh kalau begitu :D Iya emang agak mirip jadinya . Kalau sikon mendukung ntar di selipin deh :D Makasih udah review ^^
HUAAA~ Saia senang ! Karena ada juga yang mau review ! Selain itu banyak JUMPer yang juga review fic saia :D OK tanpa banyak omong lagi silahkan review bagi yang bersedia ^^ Arigatou
R
E
V
I
E
W