Gomen ne minna-san. Sora baru bisa update sekarang, setelah selesai UAN saya belum ad aide nah sekaran baru ada ide setelah mengikuti SNMPTN kemarin. Sekali lagi gomen ne….
Maaf kalau kurang memuaskan, kalau begitu silahkan baca kelanjutannya.
"U-Untuk yang tadi te-terima kasih" Ucapnya sambil membungkukkan badannya
"Hn" Balas si Uchiha. Dasar Pangeran irit kata
"Hn itu artinya apa?"Tanya Naruto polos, karena memang gak tau apa arti 'Hn' nya Sasuke
"Iya, Sama-sama" Jawabnya sembari beranjak dari tempatnya
'Oh jadi itu artinya' Batinnya yang baru mengerti. Tapi dia belum tau arti dari 'Hn' yang lainnya, karena Uchiha punya satu kata andalan yang bermakna banyak.
"Kalau begitu aku duluan yach Sasuke" Ucap Naruto yang langsung meninggalkan Sasuke yang masih di belakang.
'Hn, bocah yang menarik' Batin Sasuke yang entah sejak kapan sudah tersenyum.
Disclaimer :
Saya gak mau berbasa-basi lagi, karena Naru-chan dan Sasu-Teme itu punya Masashi Kishimoto-Sensei…..Ingat itu MASASHI KISHIMOTOOOOOOOOOO#teriak-teriak pke toa masjid
Genre:
Romance and Humor. Bener gak yach ?
Pair :
SasuNaru.
Dan mungkin saja ada yang lain
Warning :
Shounen-Ai!
Banyak OOC-nya nich, banyak Typo(s) sana sini, Dan masih ABAL. Harap di maklumilah, karna Author yang stress ini baru
Summary :
"HUWAAAAAAAAAA… ADA IBLIS RUBAH KEPALA AYAM!"-Alangkah terkejutnya dia saat melihat siapa pelaku peneriakan tersebut.
"Hm Namikaze, dimana kacamatamu?" Tanya Sasuke yang baru sadar kalau penampilan Naruto berbeda 180 derajat.
"Ma-Malaikat?"
"Hm, malaikat berambut pirang, bermata biru, memiliki tubuh mungil, kulit tan yang menambah kesan manis padanya, dan bibir merah semerah buah cerry yang menggoda" Jelas Sasuke dengan mata yang berbinar-binar
Oh ya, yang gak suka sama hubungan SasuNaru gak apa-apa dech gak baca, Tapi yang suka silahkan baca.
Dan saya harap kalian SUKAAAA *(o)* …!
Chapter 3 : Malaikat?
'what, tunggu tadi aku bilang apa sich,'menarik'? Aku pasti sudah gila karena terlalu lama mendengar ocehan perempuan-perempuan gila tadi. Tapi tadi aku juga bilang kalau dia itu MANIS, WTH? Aku mulai GILAAAAA!' pikirnya frustasi dan tidak nyambung sama sekali.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~m(_ _')m~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di Kediaman Namize sekarang Naruto telah menyelesaikan mandi sorenya, memang tepat untuk mandi setelah melewati hari-hari yang melelahkan di sekolah. Setelah berpakaian lengkap Naruto pun turun ke bawah menuju dapur, yach kini waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore jadi waktunya untuk menyiapkan makan malam.-Eich- Jangan salah meski Naruto itu laki-laki tapi dia pintar memasak. Berterima kasihlah pada Dei-nii yang mau sabar mengajari dia memasak, karena setiap mengajari Naruto memasak maka kondisi dapur yang semulanya rapih, bersih, dan nyaman(?) akan berakhir dengan tragis. Ck, poor Dapur.
"Hmm..enaknya masak apa yach bwt makan malam?" tanyanya pada dirinya sendiri. Naruto pun melihat isi lemari es yang berdiri manis di samping lemari piring.
"Baiklah kita lihat ada apa saja di kulkas, hmm…ternyata hanya ada sisa sedikit ayam, jamur putih, dan telur…sepertinya makan malam hari ini hanya dengan nasi omelette, baiklah sudah di putuskan malam ini NASI OMELETTE !" ucapnya kelewat semangat sampai-sampai dia tidak merasakan kehadiran seseorang yang kini sudah memperhatikan tepat di belakang Naruto.
"Oke tinggal masak Nasi nya saja" ucapnya semangat sambil membawa bahan-bahan masakannya, dan saat berbalik dia sudah di suguhi sebuah 'kejutan' yang membuat si pemberi 'kejutan' merasakannya juga.
BRUK
"I-Ittai.." keluh Naruto saat mendapati dirinya jatuh terduduk dan semua bahan-bahan yang akan di masaknya jatuh ke tanah dan sebagian lagi mengenai seseorang yang telah memberikan 'kejutan' tadi
"WAAH…Telurnya Pecah Semua, Hanya jamurnya saja yang masih selamat, Tapi kemana Ayamnya? Apa dia hidup lagi lalu lari dari rumah? TIDAAAAAK AYAM-KU HILAAAAAANG..!" Teriaknya histeris sambil celingak-celinguk cari tu ayam yang entah kemana tanpa menganggap seseorang yang sedang berduaan sama tuh ayam dengan tanpang menyeramkan.
"Rubah Tengik" Gumamnya pelan sampai-sampai Naruto tidak mendengarnya
"Ayam kerr, ayam ayo jangan sembunyi donk, aku'kan mau masak kamu" Katanya makin idiot. Karena belum di anggap si 'pacar' ayam mulai manggil lagi Naruto
"Bocah Kuning"
"Aduuuh~ayam ku mana~?" Tanyanya lagi, masih celingak-celinguk
"Masa sih cuma makan jamur putih, mana enak. Oh ayolah ayam jangan biarkan aku dijadikan penggantimu malam ini, aku masih mau menikmati masa remajaku. Kau masih sayang denganku'kan ,ayam? Kalau kau masih sayang denganku, aku ingin kau kembali kepadaku agar aku tetap bisa menikmati masa-masa remajaku". Orang yang melihat obrolan pada diri sendiri itu hanya bisa sweetdrop, bahkan author juga ikut-ikutan gila
"Naru-chan" panggil orang itu mencoba selembut mungkin
"AKU HARUS CARI AYAM-"
"NARUTOOOOOO..!" Dan pecahlah sudah teriak orang itu. Karena kaget Naruto pun langsung menoleh ke asal suara tersebut dan-
"HUWAAAAAAAAAA… ADA IBLIS RUBAH KEPALA AYAM!"-Alangkah terkejutnya dia saat melihat siapa pelaku peneriakan tersebut.
"Siapa yang kau sebut iblis rubah ayam, hah?" katanya dengan nada kesal plus geram
"Eh Kyuu-nii, sejak kapan ada di situ lalu kenapa tidak memberi salam saat masuk rumah dan kenapa pula ada ayam di kepalamu? Ckckck kau berantakan sekali apa kau berkelahi lagi, dengan siapa, lalu siapa yang menang, hmm aku sudah bisa menebak yang menang itu pastinya- " Tanyanya terus menerus dan tanpa mengindahkan pertanyaan Kyuubi yang di ajukan padanya tadi
"DIAAAAAAAM!"Teriak Kyuubi Dengan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus yang baru keluar dari panci karena menahan amarah.
'Wah gawat sepertinya aku harus ambil langkah seribu kalau aku masih mau selamat' Pikirnya
"ini semua gara-gara kau bocah rubah idiot, karena kau aku harus menghilangkan bau telur amis telur ni bodoh" jelasnya kesal seraya berdiri dari duduknya.
"Go-Gomen ne kyuu-nii" ucapnya sedikit menunduk.
"Sudah-sudah masa kau mau nangis gara-gara hal sepeleh, sudah sana masak lagi harus yang enak. Aku mau mandi dulu" Tegurnya atau lebih tepatnya peritah sang Namikaze sulung dan tanpa menunggu jawaban dari adiknya Kyuubi pun langsung berjalan menuju ke kamar madi, karena sudah tidak tahan lagi dengan bau amis yang menempel di tubuhnya
"BAIK KAPTEEEEEN" Teriaknya senang. Dan segera saja Dia menlanjutkan acara masak-masaknya, namun ada satu hal yang ia lupakan.
"heee…aku lupa kalau bahan-bahannya sudah tidak berbentuk lagi"katanya sambil menepuk dahinya sendiri.
"Terpaksa harus ke supermarket untuk beli bahan makanan baru" Ucapnya seraya melangkah pintu depan untuk pergi ke Supermaket.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~V(^,^)V~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kediaman Uchiha, Di waktu yang Sama
" Aaaah~aku jadi ingin bertemu dengannya lagi~" Ucap seseorang yang berparas hampir sama dengan Sasuke, hanya saja diwajahnya terdapat sepasang tanda lahir yang err-seperti keriput, dan memiliki rambut yang lebih panjang dari Sasuke siapa lagi kalau bukan Sang Aniki tercinta-Huweek-Uchiha Itachi
"Aneh"komentar singkat dari Sang Adik,
"Hei-hei otouto kau tahu tidak?"tanya Itachi tanpa memperdulikan komentar sang adik dengan mata berbinar-binar
"Tidak"Jawabnya sambil melewati Itachi yang sudah merengek-rengek gak jelas
"Hei otouto dengarkan aku dulu, aku'kan belum bilang apa-apa padamu~" rengeknya sambil berpegangan erat pada kaki Sasuke. Sasuke sama sekali tidak peduli dengan Itaci yang masih nempel di kakinya dan dia terus saja berjalan menuju dapur untuk mencari sebuah tomat segar.
"Baka Aniki, dimana tomat-tomat ku?"tanya Sasuke yang telah melihat bahwa tomat-tomat tercintanya tidak ada di dalam kulkas pada Itachi yang masih terus-terusan merengek seperti Bayi minta susu. Itachi yang di tanya seperti itu hanya menjawab
"Kan kau sendiri yang menghabiskannya"
"Hn"Balasnya super singkat dan pergi meninggalkan Kakak Autisnya di lantai bawah dan menuju ke Kamarnya.
"Sasuke, kau mau kemana?"Tanya Itachi yang kini sudah pulih dari autisnya saat Sasuke keluar dari kamarnya dengan t-shirt biru muda panjang yang tadi dia pakai, celana jeans abu-abu gelap panjang dan kemeja pendek warna hitam polos dengan lambang Uchiha di bagian dada kirinya. Dan sekarang penampilannya WAW, sampai-sampai Sang Kakak hanya bisa menganga melihat penampilan yang gak biasa. Maklum Sasuke itu jarang keluar rumah malah hampir tidak pernah, keluar rumah paling-paling hanya sekolah dan pergi bersama keluarga, itu juga hanya memakai baju yang biasa-biasa saja.
"Keluar"
'Pasti mau kencan,~hehehe' pikir Itachi yang mulai balik lagi ke alam autisnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~V(^,^)V~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di Supermarket Naruto kini sedang berjalan-jalan ria mengelilingi Supermarket yang lumayan besar itu, dan mari kita lihat apa saja yang akan di beli Naru-chan kita.V(^-^)m
"Hmmm…gara-gara Kyuu-nii aku jadi mikir lagi buat makan malam'kan"Gerutunya
Disisi lain dunia ini-ah kejauhan yang bener itu di tempat berlainan Supermarket itu seorang pemuda berambut pantat ayam siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke si Ice Prince dari SMU Swasta Konoha High School kita ini sedang di kelilingi oleh bejibun perempuan yang rada stress -sama streesnya kayak author- and bikin dia setengah modar. Padahal udah cuekin dari tadi, tapi tetap saja mereka berteriak-teriak seperti ada seorang Aktor terkenal yang lewat saja.(Emang terkenal sich sebaga Uchiha).
"Menyingkir dari hadapanku sekarang" ucapnya dingin bahkan lebih dingin dari kutub utara. Sasuke sudah lelah menghadapi para FansGirls yang entah baru di buat atau memang sudah ada sebelum dia datang ke Supermarket ini. Entah sampai kapan dia akan terjebak dengan perempuan-perempuan berisik ini. Ingin rasanya ia berlari sekencang-kencangnya dan bersembunyi ke tempat sepi, namun jika begitu maka Imej Uchiha yang sudah di bangunnya Selama bertahun-tahun akan hancur hanya karena melarikan diri dari perempuan ingat PEREMPUAN. 'Omegod tidak Uchiha sekali' pikirnya.
'Ayolah Sasuke cari jalan-cari jalan, kenapa di saat seperti ini tidak ada sesuatu yang bisa menolongku sih'. Sasukepun mulai mencari objek yang bisa menolongnya. Setelah celingak-celinguk tidak jelas akhirnya diapun menemukannya.
'Voila, ketemu'. Akhirnya Sasukepun berjalan mendekati objek penolongnya' dengan langkah santai kayak di pantai meski para Fans itu masih membuntutinya. Setelah dia berada tepat di samping 'objek penolongnya' mulailah dia meraih pinggang sang objek tanpa ragu, karena dia tahu siapa yang jadi 'objek penolongnya'.
"Maaf tapi aku butuh pertolonganmu" Bisik Sasuke dekat telinga 'objek penolongnya'
Naruto POV
Akhirnya selesai juga acara berbelanjanya. Kulirik jam tangan orange hitam milikku dan ternyata sekarang sudah jam 5 sore, wah Kyuu-nii pasti ngamuk kalau aku telat.
Akupun berjalan menuju kasir untuk membayar semua barang belanjaanku, saat aku baru mulai berjalan menuju kasir tiba-tiba ada seseorang yang dengan tidak sopannya memegang pinggangku rasanya ingin kupelintir tangannya namun niatku kubatalkan karena seseorang itu adalah orang yang baru kulihat sisi lainnya tadi siang, Uchiha Sasuke.
"Maaf tapi aku butuh pertolonganmu" Bisiknya, entah kenapa saat dia berbisik di telingaku rasanya wajahku mulai memanas. Padahal itu hanya sebuah bisikan biasa and tidak lebih, dan kenapa juga jantungku jadi dag dig dug begini sich
"P-Pertolongan apa Sasuke?"Tanyaku terbata
"Keluarkan aku dari tempat ini" Jawabnya dengan wajah yang…..eh memohon?.
Entahlah kenapa dia memasang wajah seperti itu, tapi aku tahu kenapa dia ingin keluar dari tempat ini. Yach benar FansGirls, itulah yang ingin Sasuke hindari.
"Hm, baiklah" Balasku. Dan segeralah aku memegang tangan Sasuke dan berlari menuju kasir. Kudengar di belakang kami suara FansGirls-nya berseru kecewa karena Idola mereka yang kubawa kabur. Mungkin ini tidak efektif yach tapi apa boleh buat aku tidak punya ide lain.
Setelah kami membayar semuanya kamipun berjalan menuju Taman Kota. Sesampainya di Taman kamipun mendudukkan diri di sebuah kursi panjang yang terletak di sudut kiri Taman.
NARUTO POV END
"Huh akhirnya bisa terbebas juga dari perempuan-perempuan berisik itu"Gumam Sasuke sampai-sampai membuat Naruto tertawa kecil mendengarnya
"Ternyata bukan hanya di sekolah saja yach kau punya FansGirls, ternyata di luar sekolah juga ada "
"Hn, dan aku benci itu"
"Apa iya?"
"Hn"
"Salahkan sendiri pada daya tarik yang kau miliki itu" Ucapnya diiringi tawa kecil yang membuat Sasuke terpesona
'Ternyata dia diam-diam memperhatikanku ya, hmm benar-benar menarik' Pikir Sasuke
"Hm Namikaze, dimana kacamatamu?" Tanya Sasuke yang baru sadar kalau penampilan Naruto berbeda 180 derajat dari biasanya. Kini Naruto tidak memakai kacamatanya, dan sekararang dia ini sedang memakai t-shirt hitam panjang dibagian dalamnya dan t-shirt orange yang sedikit longgar di bagian luarnya serta celana jeans biru tua selutut dan Sepatu Kets Biru Orange yang berkesan Keren dan Manis bagi Sasuke.
"Eh…hehehe aku malas memakainya jadi kulepas saja kacamatanya"Jelas Naruto sambil nyengir lima jari, benar-benar berbeda dengan Naruto yang biasa dia temui di Sekolah setiap hari.
"Oh iya, panggil aku Naruto saja ya, soalnya kalau di panggil dengan Namikaze sama saja seperti memanggil Dei-nii"Jelas Naruto lagi
"Hn"
Setelah percakapan terakhir dari Sasuke kini mereka di selimuti kesunyian di Sore hari yang mulai menghilang secara perlahan dan berganti dengan malam yang ditemani angin malam yang dingin
"S-Sasuke" Panggilan kecil itu mulai memecahkan keheningan diantara mereka.
"Hn"
"H-Hari sudah malam sebaiknya kita pulang"
"Baiklah"
"Kalau begitu sampai ketemu besok di sekolah"
"Hn"
Naruto pun pergi dengan berlari kecil meninggalkan teman barunya dan tidak lupa dengan cengiran khas plus lambaian kecil
SASUKE POV
"Kalau begitu sampai ketemu besok di sekolah"
"Hn" Jawabku
Diapun pergi dengan berlari kecil meninggalkanku yang masih menatapnya dan tidak lupa dia dengan cengiran yang baru aku lihat dua kali hari ini dan sebuah lambaian kecil padaku. Ternyata inilah wujud asli dari malaikat yang selama ini menyamar menjadi seorang laki-laki culun yang ada di Sekolah. Benar-benar malaikat yang dapat membuat perasaanku berbunga-bunga, eh tunggu apa berbunga-bunga itu bukan sifat Uchiha. Aduh kenapa sih aku ini, sejak tadi siang aku terus-terusan Out Of Character mulai dari aku banyak bicara lalu perhatian padanya dan sekarang aku terpesona olenya. AAAAAAAARGGHH harusnya dia yang kubuat terpesona padaku. Huh sudahlah lebih baik aku pulang dan langsung mendinginkan otakku yang mulai kacau ini.
SASUKE POV END
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~-I'(-_-")m~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di kediama Namikaze, Naruto yang baru pulang langsung dapat ucapan 'selamat datang' yang berbeda dari biasanya.
"Aduh Kyuu-nii, aku'kan sudah minta maaf jadi jangan jitak kepalaku dong 'kan sakit" Keluhnya Siapa lagi kalau si pemuda pirang yang sedang memegangi kepalanya naruto, yang baru saja mendapatkan ucapan 'selamat datang' dari kakak pertama yang terkenal akan keganasan, kejahilan, dan ke-protective-annya.
"KAU INI, KENAPA BERBELANJA SAJA LAMA SEKALI SIH!" Bentak Kyuu yang masih berkacak pinggang di depan pintu masuk
"Ma-maaf"
"Sudahlah Naru-chan, masuk dan segera ke dapur, un" ucap Deidara yang mulai menengahi Naruto dan Kyuubi
"I-Iya"jawab Naruto
Sesampainya di Dapur yang menyatu dengan Ruang makan , Naruto langsung duduk dengan tenang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun
"Kau kemana saja Naru-chan, kami ini mengkhawatirkanmu,un?" Tanya Deidara yang mulai membuka percakapan tersebut.
"Tadi aku berbelanja kebutuhan untuk makan malam…"
"Bukankah tidak membutuhkan waktu selama itu hanya untuk membeli kebutuhan"Pertanyaan atau lebih tepatnya pernyataaan yang di lontarkan Kyuubi. Memang benar pernyataan dari Kyuubi karena Naruto sudah pergi keluar selama 2,5 jam hanya untuk kebutuhan dan cemilan di rumah, padahal dia hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk itu semua karena Supermarket itu terletak hanya beberapa blok dari rumahnya.
"….Sebenarnya tadi ada teman yang minta sedikit bantuan, setelah membantunya kamipun mengobrol sebentar tapi karena keasyikan mengobrol jadi aku telat pulang sampai-sampai aku lupa menyiapkan makan malam" Jelas Naruto yang makin menundukkan kepalanya karena takut kena marah Kyuubi lagi
"….." kyuu hanya diam
"Baiklah kami maafkan, asal'kan kau tidak melakukannya lagi, un"
"A-Arigatou Dei-nii". Kyuu hanya bisa menghela napas berat karena dia memang tidak bisa memarahi Naruto adik bungsunya.
'Aku memang tidak bisa marah padanya' pikir Kyuubi
"K-Kyuu-nii" Panggil Naruto sedikit bergetar
"Iya-iya Aku maafkan, tapi kau jangan lakukan lagi"
"B-Benarkah?"
"Hm. Dan jangan menangis lagi, oke" jawab Kyuubi setengah-setengah
"Arigatou Kyuu-nii" Naruto pun menerjang Kyuubi dan memberikannya pelukan yang cukup erat.
"A-Aduuh lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas tahu Bocah rubah"
"Hehehe gomen ne Kyuu-nii"
"Ya sudah ayo cepat makan, nanti makanannya keburu dingin, un"
"BAIIIIIK!" jawab Naruto dengan semangat empat limanya
'Bocah ini cepat sekali berubah mood' Pikir dua Namikaze itu, Deidara dan Kyuubi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~(TT3TT)~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Back to Uchiha Mansion. Itachi dan Sasuke kini sedang menikmati makan malam mewah mereka di ruang makan berdua, karena orang tua mereka memang sering pulang larut malam atau sering juga jarang pulang jadi mereka berdua sudah terbiasa dengan suasana seperti ini.
"A-Eh-hm Otouto, kau mash waras'kan?" Tanya Itachih yang mulai risih akan pemandangan yang ada di hadapannya
"Hm" Jawabnya yang di sertai anggukan berkali-kali
"Lalu kenapa kau…err te-tersenyum sendiri?" Tanya Itachi lagi yang mulai bertampang horor
"Kau tahu tidak Aniki, tadi itu aku bertemu dengan malaikat yang sangat maniiiiiis sekali" Balas Sasuke yang meletakan kedua telapak tangannya di masing-masing pipi dan mulai membayangkan pertemuannya beberapa menit yang lalu.
'Kami-sama apa yang terjadi dengan my Otouto yang biasa dingin ini? Apa dia baru saja terbentur sesuatu saat berada di luar tadi?' Pikir Itachi histeris sendiri
"Ma-Malaikat?"
"Hm, malaikat berambut pirang, bermata biru, memiliki tubuh mungil, kulit tan yang menambah kesan manis padanya, dan bibir merah semerah buah cerry yang menggoda" Jelas Sasuke dengan mata yang berbinar-binar
'Memang malaikat bisa di lihat?' Itachi yang jenius hanya bisa kembali ke dunia autisnya setelah mendengar kata-kata sang Adik
"Aku selesai, sekarang aku mau tidur" Ucap Sasuke seraya bangkit dari duduknya dan segera menuju kamarnya
"A-eh-i-iya"
'Ada apa sih dengan Sasuke, dia aneh sekali setelah sampai di rumah?'Itachi hanya bisa melihat Sasuke yang sedang melompat-lompat kecil menuju kamarnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~V(^ o^)V~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mari kita lihat keadaan Sasuke yang mulai ikut-ikutan Autis di kamarnya.
SASUKE POV
'Hm tak kusangka dia lebih manis saat mengenakan pakainyan bebas, berbeda sekali jika memakai seragam saat di sekolah' Pikirku. Sebenarnya apa yang kurasakan hari ini, kenapa setiap dekat dengannya aku selalu tidak bisa mengendalikan diriku untuk tidak Out Of Character. Saat dia tersenyumoh betapa manisnya, bahkan dari berjuta-juta perempuan tidak ada yang semanis dia. Aku jadi bertanya-tanya sebenarnya dia itu laki-laki atau perempuan sih. Tapi aku lebih bertanya-tanya lagi pada diriku sendiri, sebenernya aku ini kenapa, apa aku hanya mengaguminya, menyukainya, menyayanginya atau mencintainya?.Huh, sudahlah besok juga akan tahu sendiri jawabannya.
Sekarang lebih bak tidur, urusan naskah aku bisa menghafalnya dengan cepat.
SASUKE POV END
To Be Continued
Hah padahal sudah mencoba untuk lebih panjang lagi tapi tetep jja gak bisa, bawaannya pingin cepet-cepet update terus.
Udah gitu ni fic kenapa jadi melenceng gini sich?
Haaaaaaah memang gak pinter bikin fanfic (TT^TT)
Terima Kasih buat yang sudah baca and review fic abal ini.
Sekali lagi Terima Kasih