"Sebutkan satu kata!" perintah seorang pemuda jangkung sambil merebahkan diri di atas tempat tidurnya.
"Buat apa?" tanya si lawan bicara.
Pemuda jangkung itu berdesah sebentar. Dia melirik sekilas pemuda mungil yang sekarang sedang berada di depan kaca sambil menata rambut. Lalu dia tersenyum sebentar. Dia merasa harus bermain sekarang. Setidaknya dia harus bisa menjatuhkan pemuda mungil itu dalam permainannya nanti.
"Aku mau membuatmu jatuh dengan gombalanku, Yuuri!" sahut pemuda jangkung itu dengan yakin.
Pemuda mungil bernama Yuuri itu tertawa. Dia geli mendengar jawaban dari temannya itu. Menyebabkan dia mau tak mau harus menghentikan kegiatannya dan melepaskan tawanya sekeras mungkin. Mana bisa pemuda jangkung itu menggombal?
"Kenapa kau tertawa?" tanya si pemuda jangkung. Dia merasa diremehkan.
Yuuri mengendalikan tawanya, "aku tidak percaya Yuto-kun bisa menggombal!" ejek Yuuri.
Pemuda jangkung yang dipanggil Yuto-kun itu hanya cemberut sebentar. Yuuri tidak tahu sih, kalau dia sudah belajar menggombal pada Hikaru kemarin. Dia sudah bertanya bagaimana cara Hikaru menggombali Daiki. Dan dia masih ingat jelas, apa-apa saja yang dikatakan Hikaru kemarin. Tentu saja dia yakin dia bisa mempraktekkannya pada Yuuri. Berani bertaruh?
"Meledek! Dicoba dulu!" tantang Yuto. Dia menyeringai dengan penuh semangat.
Yuuri mengangguk-anggukan kepalanya. Mengerti dengan permainan Yuto. Dia memperbaiki posisi duduknya dan sekarang menatap tepat dan lurus pada mata Yuto, dia sendiri sedikit tertarik juga bermain dengan Yuto.
"Boleh!" Yuuri menerima.
Sebenarnya tadi yang diragukan siapa?
"Sebutkan satu kata!" ulang Yuto. Dia sudah siap-siap menggunakan otaknya. Ini adalah hari bersejarah dalam hidupnya. Karena sebelumnya dia tak pernah menggombal.
STOP TEASING ME!
…
a Hey! Say! JUMP fanfiction. A NakaChii part.
…
Disclaimer: all of member Hey! Say! JUMP belong to Kami-sama, their parents, and Jhonny's Jimusho, but this fic is belong to me!
Genre: Humor – Romance?
…
Gombalan dengan satu kata! Ini bukan tantangan. Tapi kemauan Yuto sendiri untuk mencobanya pada Yuuri. Hasilnya, apakah seorang Nakajima bisa menggombal? Hey! Say! JUMP fiction.
…
Words: 1074
HAJIME!
…
…
#
"Ayam!" sahut Yuuri.
Ayam?
Ayaaam…
Ayam!
Apa yang dilakukan oleh ayam ya?
"Ayam itu bunyinya petok-petok, kalau hati aku bunyinya, Chinen Chineeen!"
Garing.
"Boleh juga," lumayan sih.
#
"Sepatu!"
Sepatu? Yang benar saja.
"Sepatu itu, yang buat jalan kan ya?"
"Iyalah!"
"Etto, berarti kita mirip dengan sepatu dong?"
"Maksudmu?"
"Kemana-mana selalu sepasaaangg,"
"…"
oke, ini juga lumayan.
#
"Hikaru!"
"Kok Hikaru?"
"Iya terserah aku dong!"
Maksudnya, kenapa harus Hikaru…
"Hikaru bisa main bass!"
"Trus?"
"Kalau aku bisa nggak ya terus sama kamu?"
"… Tergantung…"
Ampun deh.
#
"Alien!"
"Kok alien sih? Nggak ada kata yang lebih bagusan?"
"Adanya ya itu."
Apa hubungannya Alien dengan gombalan?
"Alien datangnya pake ufo!"
"Kalau kamu datang pake apa?"
"Gombalannya bukan itu!"
"O-oh, lanjutkan."
"Trus dia turun di Bumi,"
Ya ampun.
"Kalau aku, nggak naik apa-apa, udah turun aja di hati kamu!"
"GOMBALAN APA ITU?"
#
"Daiki!"
Tadi Hikaru, sekarang Daiki. Maksudnya juga apa?
"Kenapa harus Daiki?"
"Memangnya kenapa dengan Daiki?"
"Tidak."
Berpikir, berpikir. Wajah Daiki itu seperti apaa? —ah!
"Daichan itu wajahnya agak baby face ya?"
"Nggak tuh,"
"Bilang iya aja kenapa sih!"
"Iya iya,"
"Daichan itu wajahnya agak baby face ya?"
Diulang deh.
"Iya, trus kenapa?"
"Beda banget sama kamu."
"Maksudnya?"
"Kalau kamu… Baby I love you, love you, love you so much!"
"…"
No coment.
#
"Pocky!"
Pocky? Jadi ingat dengan foto mereka berdua waktu makan satu batang pocky bersama.
"Panjang sebatang pocky, mungkin hanya sampai dua puluh centi!"
Emangnya ada pocky yang satu meter?
"Kalau cinta aku ke kamu, nggak bisa dihitung berapa centi!"
"Emang cinta kamu ke aku seberapa panjang?"
"Sepanjang panjangnya!"
Boleh juga.
#
"Kacamata Yama-chan!"
Benda macam apa ini,
"Selain itu nggak ada?"
"Nggak."
Kali ini cukup sulit.
"…"
"…"
"…"
"Yuto-kun!"
"Apa?"
"Kok lama?"
Aku masih berpikir tahu!
"Etto… Coba tebak, kenapa dulu Yama-chan harus beli kacamata?"
"Nggak tahu. Itu urusannya Yama-chan kan?"
"Iya sih."
"Nah, ya sudah!"
"Eh tunggu! Aku nggak jadi ngegombal dong?"
"Oh iya,"
"Soalnya dulu Yama-chan belum bisa melihat keberadaan cinta dengan benar. Beda sama aku yang langsung tahu kalau aku suka sama kamu!"
"Emang kalau mau jatuh cinta harus beli kacamata dulu?"
"Enggak sih."
#
"Wortel!"
"Yang kau sebut dari tadi, pasti aneh."
"Kenapa? Yuto-kun nggak bisa?"
"Bisa dong!"
"Oke!"
"Daripada disuruh bikin bento buat kamu lagi, lebih baik aku makan wortel satu karung!"
Bukannya dulu membuat bento untuk Yuuri itu inisiatif sendiri?
"Kenapa emang?"
"Soalnya kalau gitu, kau pasti akan menyuruhku berhenti makan!"
Hah?
"Jangan ge-er! Terserah Yuto-kun mau makan berapa karung!"
#
"Hikaru sama Daiki!"
"Kok mereka lagi?"
"Aku suka aja."
"Oke, gini! Ini terakhir kali pakai nama mereka ya?"
Susah juga kalau dari tadi nama member JUMP yang dipakai.
"Oke!"
"Hikaru + Daiki = Cinta
Yuto + Yuuri = Selamanya"
"…"
Bagus.
#
"Merah!"
"Dari pada Love diberi warna pink, aku lebih suka kalau diberi warna merah!"
Bedanya apa?
"Bedanya kan sedikit!"
"Jauh!"
"Sedikit!"
"Dibilangin jauh!"
"Aku bilangnya sedikit!"
"Kan yang punya gombalan aku!"
Oh iya.
"Oke,"
"Karena pink itu adalah warna yang pudar. Sedangkan cinta aku ke kamu itu serius! Jadinya harus pakai warna merah yang pekat!"
"Keren juga,"
#
"Ini yang terakhir!"
"Loh, kenapa? Udah kehabisan ide buat ngegombal yaa?"
"Bukaaan, tapi setiap ngegombal itu harus ada seasonnya!"
"Terserah deh!"
"Coba sebutin satu kata lagi!"
"Oke, kali ini berbeda sama yang tadi. Bukan menggunakan kata itu, tapi harus berhubungan dengan kata itu!"
Kok malah jadi dia yang mengganti peraturan,
"Oke deh! Apapun aku siap!"
#
"Fisika!"
Maaaaakk,
"…"
"Kenapa? Nggak bisa?"
Nggak bisa…
"Tentu saja aku bisa!"
"Oke, lanjutkan!"
Mati.
"Ne? Yuto-kun!"
Oh iya, ada itu!
"Jika kita adalah cos dan sin. Biarkan aku menjadi cos. Walau kau berangkat dari nilai 0, dan aku dari nilai 1. Tapi kita akan bertemu pada satu titik. Yaitu, 45 derajat."
Keren.
Kali ini keren.
Berbobot.
"…"
#
…
OMAKE
...
"Bagaimana? Gombalanku bagus-bagus kan?" tanya Yuto percaya diri.
Yuuri menelan ludah. Memang tidak semuanya bagus sih, tapi ada beberapa yang membuatnya nyaris berhenti bernapas. Yang terakhir keren sekali malah.
"Gimana?" tuntut Yuto.
Yuuri menelan ludah lagi. Sekarang harus dia akui, kalau dia kalah dengan gombalan itu.
"Ih, muka kamu merah!"
Siiiiiaaaaalll!
"Iya iya! Yuto-kun menang! Aku kalah dengan gombalan itu!" teriak Yuuri putus asa. Wajahnya sudah berubah menjadi semerah bunga mawar merah yang diterpa oleh sinar jingga senja. Merah sekali.
"Hayai! Berarti harus ada hadiahnya dong!"
"Hadiah apa?"
"Aaaaapa yaaaa?"
…
…
OWARI
…
…
Ya ampun sungguh! Ini kenapa tiba-tiba jadi ngebikin fiction penuh gombalan? Aku tahu, isinya banyak yang aneh. Itu juga beberapa ngambil dari permainan aku sama temen sekelas. Kayaknya seru kalau dibikin multichap nih! Baiklah, mind to review?