"Inoo-chan! Bagaimana?" tanya Yabu dengan wajah sedikit khawatir.
"Hmm… Gimana ya?" Inoo malah ganti bertanya. Namun dengan wajah cuek.
Yabu mendengus kesal. Ini orang ditanya malah ganti nanya! Udah mirip kuis aja!
"Hei, memangnya kau tidak iri apa?" Yabu mencoba memancing emosi Inoo. Setidaknya dalam misi PeDeKaTenya kali ini harus berlancar dengan baik. Kalau tidak, Hikaru pasti akan menang taruhan! Huh, mentang-mentang udah resmi jadian sama Dai-chan aja, seneng amat.
"Iri?" balas Inoo pendek.
Yabu mengangguk keras, "iya! Sama Dai-chan dan Hikaru!" nafsu Yabu mulai memuncak.
"Kenapa lagi mereka?" tanya Inoo. Heran ya, kenapa akhir-akhir ini Daiki dan Hikaru menjadi bahan pembicaraan hot di rumah? Udah kayak tren baju aja. Emangnya mereka ngapain sih? Married gitu?
"Aaaahh," Yabu mengacak-acak rambutnya sendiri. Frustasi. Kenapa Inoo tidak juga tahu kalau Yabu juga ingin mesra seperti Hikaru dan Daiki. Heran, Inoo nggak update amat soal berita Hikaru sama Daiki.
"Kenapa sih?" tanya Inoo penasaran.
Yabu diam sebentar. Lalu dia menarik napas panjang dan sedikit berseru, "gombalan! Aku ingin menggombalimu!" tiba-tiba saja semburat merah muncul di pipi Yabu.
"Ooh," gitu doang.
"INOOO!"
STOP TEASING ME!
…
a Hey! Say! JUMP fanfiction. A YabuNoo part. Request from Hime No Rika
…
Disclaimer: all of member Hey! Say! JUMP belong to Kami-sama, their parents, and Jhonny's Jimusho, but this fic is belong to me!
Genre: Humor – Romance?
…
Gombalan dengan satu kata! Berniat meniru Yuto, Yabu melakukan gombalan ala kadarnya pada Inoo. Yang pasti, gagal total. Hey! Say! JUMP fiction.
…
Words: 1002
…
HAJIME!
…
#
"Sebutkan satu kata, oke? Lalu aku akan membuat gombalan dari kata itu!" perintah Yabu.
Hening sebentar, "begitu?"
"IYA!"
"Perfume?"
Loh, langsung mulai?
"Emm, perfume ya?
"Iya."
"Perfume itu judul lagunya Yama-chan, kalau judul laguku My Everything!"
"…"
"Hehehe, hehehehehehe"
Apaan coba?
"Itu bukan gombalan.?"
#
"Tadi aku masih belum siap. Sekarang pasti deh!"
"Headphone."
Headphone?
"Emm, k-kalau headphone dipake di kepala."
Iyalah, dari namanya juga udah ketahuan kali!
"K-kalau aku, dipakenya di hati kamu~"
"…"
Ini apaan lagi?
"Hehehe, ehehehehehe"
"Hhh, yang benar saja Kou-chan…"
#
"Rumah."
Agak gampang nih,
"Emm, kalau rumah itu… Tempat tinggal manusia,"
Ya ampun.
"Kalau hatimu tempat tinggalku~"
"…"
Males komen.
#
"Lampu"
Gampang nih!
"Kalau lampu buat menyinari ruangan, kalau kamu buat menyinari aku~"
Maksudnya, Inoo mirip neon gitu?
"Yang bagusan dikit Kouta!"
#
"Selimut"
Aha!
"Kalau selimut itu menghangatkan tubuh, kalau kamu…"
Kalau kamu menghangatkan aku?
"Kalau kamu menghangatkan aku!"
Gitu lagi?
"…"
Tebakan Inoo benar.
#
"Teddy Bear"
Eh? Teddy Bear?
"Teddy Bear Inoo warnanya apa?"
"Biru."
"Kalau Teddy Bear aku susah lho warnanya~"
Ha?
"Kok bisa?"
"Soalnya teddy bear aku ya kamu~"
"Ih gombal."
Bukannya dari tadi juga gitu?!
#
"AKB48"
"Hah? Kenapa mereka?"
"Suka-suka aku dong."
Blush. Jadi keinget Ponytail.
"…"
"…"
"…"
"Hei! Kenapa wajahmu jadi merah, Kouta! Sudah ganti saja!"
#
"E-ehm…"
Setidaknya harus cari yang tidak semesum tadi.
"…" (masih kebayang Ponytail)
Yang tidak mesum apa ya?
"YUTO! Iya, Yuto!"
Hah? Yuto? Jelek amat.
"Kok dia? Poniiteiru aja~"
"Jadi dari tadi mikirin Poniiteiru?!"
Gawat, ketahuan.
"Enggak kok. Maksudku Yuto pas lagi poniiteiru aja,"
Emang Yuto pernah pake tali rambut?
"Gini, Inoo-chan! Kalau Yuto pake poniiteiru, pasti kayak banci! Kalau Inoo-chan yang pake, beda lagi! Lucuuu deh pasti."
Deg deg deg.
'Banci' katanya?
"Oke."
Huuft.
#
"Ramen"
Hmmm…
"Oh ya, Inoo-chan tahu? Kenapa Naruto suka banget sama Ramen?"
"Nggak tahu! Kan aku bukan Masashi."
"Sebenernya, ramen itu seperti Sakura!"
"Sakura? Emang Naruto suka Sakura ya? Bukannya Tenten?"
Hah? Kenapa jadi Tenten?
"Aku nggak tahu Naruto suka sama siapa. Yang pasti waktu dia makan ramen, rasanya seperti jatuh cinta! Makanya, kapan-kapan Inoo-chan makan ramen aja ya?"
"Kenapa? Kan aku nggak suka sama Sakura."
Ya ampun, ini bukan masalah Sakura!
"Biar Inoo-chan jadi jatuh cinta sama aku!"
"Oh, gitu. Iya deh."
Nah, beres!
#
"Pistol"
Makin lama makin nggak jelas aja.
"Bunyinya pistol itu gimana, Inoo-chan?"
"Bang!"
"Coba kalau pistol bisa nggak bunyi ya."
"Emangnya kenapa?"
"Biar kalau aku nembak kamu, nggak ada yang tau~"
"…"
"…"
"Kan bisa pake peredam suara, Kou-chan?"
#
Lama-lama kalau diteruskan jadi makin nggak jelas. Harus diakhiri nih,
"Inoo-chan. Ini yang terakhir ya?"
"Eh? Kenapa?"
Berantakan tau!
"Nggak papa. Lain kali gombal-gombalan lagi."
"Oh gitu."
"Iya."
"…"
"…"
"Kalau gitu, aku kasih yang paling sulit ya?"
"S-sulit?"
#
"Tidur"
Tidur? Apaan nih.
"…"
"Kenapa? Nggak bisa?"
Mau digombal sebelah mana coba?
"Bisa. Bentar."
"Hmm."
Sial, bingung.
Uuh, sudah dibilang kan! Kenapa bukan poniiteiru aja!
"Eh! Kenapa Kou-chan merah lagi?"
"Engg, nggak kok! Panas nih, makanya aku merah."
"Ooh."
Kalau ketahuan bisa mati dua kali nih.
"Kouta!"
"Eh? Iya? Kenapa?"
"Ayo, cepetan!"
Aaaa, jadi males mikir. Yang gampang aja deh.
"Tidur itu, kita lakukan setiap hari kan?"
"Iyalah."
"Gimana kalau kencan kita juga setiap hari?"
"Eh?"
#
…
OMAKE
…
"Gimana? Asyik kan, main gombal-gombalan?" tanya Yabu sambil tiduran di karpet. Dekat Inoo yang sedang duduk di sofa.
"Nggak!" bantah Inoo mentah-mentah.
"Loh, kenapa lagi?" perasaan Yabu mulai aneh.
"Dari tadi kau nggak serius! Gombalannya aneh semua. Mana tadi Kou-chan sempet merah-merah nggak jelas! Huh," Inoo beranjak dari sofa. Ceritanya mau ngambek.
Yabu segera berdiri menyusul Inoo. Bisa gawat kalau Inoo ngambek beneran. Dan akhirnya Yabu berhasil mendapatkan tangan Inoo dan menahannya kuat.
"Lepas." kata Inoo datar. Tanda-tanda beneran ngambek.
"Aku serius!" seru Yabu tiba-tiba.
"Hah? Soal apa?"
"Kencan kita! Bagaimana kalau setiap hari saja! Aku tidak tahan!"
…
OWARI
...
Ya ampun. Ya ampun. Ya ampun.
Ini sih tambah aneh ketimbang yang awal! Aah, ya udah deh. Hime No Rika, semoga suka ya?
Review please~