Moshi-moshi minna-san, ketemu lagi sama Sora Asagi si Author autis fansnya SasuNaru. Sora kali ini datang dengan membawa one shot fic pertama SasuNaru hehehe
Sasuke: Woy fic sebelumnya aja belum selesai udah mau bikin baru lagi aja lu
Sora: Hehehe….gomen ne Sasu-chan habisnya aku pingin banget ngerayain SasuNaru Day, tak apa'kan lagipula ini Cuma dua chapter aja kok.
Sasuke: Huh dasar padahal akukan pingin cepet bisa nikah sama Naru-koi
Naruto: Ne teme, itu'kan Cuma drama#blushing tingkat akut
Sasuke: Tak apa'kan Naru-koi yang penting judulnya menikah, lagipula siapa tahu kita akan benar benar menikah#peluk-peluk Naruto plus gesek-gesekin pipi
Sora: Wah mulai deh OOC-nya kalo udah sama Naru-chan, ya sudah kita baca aja yuk dan Happy Anniversary buat pairing tersayang kita Sasu-Teme dan Naru-dobe(untuk penggemar SasuNaru)
Fic ini terinspirasi dari salah satu doujin di suatu situs art dan sora ubah beberapa, kalau ada kesamaan maaf yah soalnya baru ide ini aja yang
Disclaimer :
MASASHI KISHIMOTO-SENSEI
Genre:
Entahlah aku bingung, mungkin humor and romance lagi
Pairing:
Hanya ada SasuNaru, karena ini untuk memperingati SasuNaru Day
Warning:
Shonen-Ai, OOC, tidak sesuai EYD, typo(s), aneh, alur cepat(?), abal, Jelek, berantakan, hancur, banjir(?), gempa(?), tsunami(?) dan lain-lain
Summary:
Naruto dan kakak laki-lakinya Deidara hidup berdua sejak orang tua mereka meninggal dunia. Deidara bekerja sebagai seorang designer untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Hari-hari Naruto biasa-biasa saja, namun sejak insiden ciuman itu banyak yang berubah.
DON'T LIKE DON'T READ.
Happy reading to all
Chapter 1
~oOo~
Matahari hari ini telah terbit untuk memberitahukan kepada para manusia untuk memulai kegiatan mereka pagi ini. Dan kita dapat melihat seorang remaja laki-laki berambut pirang jabrik yang masih bergelung di dalam selimut berwarna orangenya.
KRIIIIINGG….KRIIIIIINGG….(Bener gak suara jam wekernya?)
Suara jam wekerpun berbunyi denga nyaringnya tertanda bahwa waktu telah menunjukkan pukul 6.30 pagi. Remaja pirang itupun segera menyibak selimut tebalnya dan mematikan suara jam weker miliknya, sesaat dia mulai mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang berkeliaran entah kemana. Setelah nyawanya telah terkumpul semua, remaja itupun beranjak dari kasurnya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.
Tidak berapa lama kemudian remaja itupun keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih meneteskan air dari rambut pirangnya yang basah. Diapun berjalan mendekati sebuah lemari yang terbuat dari kayu jati berwarna biru muda yang berukuran sedang, setelah mengambil seragamnya yang berupa kemeja lengan pendek berwarna biru muda dengan garis-garis tipis berwarna biru tua yang terletak di sisi-sis lengan, kerah, dan bagian bawah kemeja. Celana panjang biru tua dan sebuah dasi kotak-kotak berwarna biru tua dan putih. Hanya butuh beberapa menit baginya untu memakai itu semua, diapun segera turun menuju ruang makan yang menyatu dengan dapur.
"NARU-CHAAAAAAN!"Panggil seorang laki-laki yang secara tiba-tiba langsung memeluknya dengan erat.
"Ergh, Dei-nii se-sesak"Keluh remaja yang dipanggil 'Naru-chan' itu kepada seorang laki-laki cantik berambut pirang panjang, iris mata biru laut, dan berkulit putih nan lembut itu sebut saja Namikaze Deidara
"Hehehe gomen ne Naru, soalnya aku baru saja menyelesaikan hasil desain yang kubuat dua minggu lalu, un"Balasnya sembari melepaskan pelukan mautnya itu dan menunjukkan pola desain yang telah dibuatnya.
"Hm baguslah kalau begitu nii-chan"Ucapnya tanpa memperdulikan tatapan kebahagiaan kakaknya itu.
"Eh, kok Cuma baguslah sih, un?"Tanya Deidara dengan wajah yag dibuat sesedih mungkin
"Memangnya aku harus bilang apa, apa aku harus bilang 'Dei-nii yang hebat dan kerennya melebihi siapapun apa boleh hasil desainmu itu kucoba?' begitu?"Tanya Naru dengan nada suara yang manjanya dibuat-buat. Deidarapun hanya menganggukkan kepalanya dengan semangat tertanda bahwa dia inginkan itu
'Ya ampun sudah kuduga akan seperti ini jadinya'Batinnya tersiksa. Melihat adiknya yang diam saja, Deidarapu mulai bersuara lagi
"Namikaze Naruto Kau lebih memilih mencoba piyama ini atau tidak makan ramen selama sebulan hah?"Tanya Deidara dengan nada mengancam yang membuat Author terkagum-kagum,
"A-Eh-Ba-Baiklah" Jawabnya terpaksa
'Lebih baik memakainya daripada harus meninggalkan ramen-ramen tersayangku selama sebulan'
"Baiklah kalau begitu nanti pulang sekolah kita mencobanya, un"
"Iya-iya, kalau begitu aku berangkat dulu ya Dei-nii". Setelah berbincang-bincang dengan Deidara, Narutopun segera mengambil tasnya dan berangkat ke Konoha High School.
"Hati-hati di jalan, un"
NARUTO POV
Oh ya aku belum memperkenalkan diriku ya? Baiklah moshi-moshi minna-san aku Namikaze Naruto salam kenal, jika kalian ingin tahu bagaimana cirri-ciriku akan kujelaskan. Aku ini seorang anak laki-laki berumur 15 tahun, perambut pirang bak matahari, iris mata berwarna biru sebiru laut luas dan memiliki kulit berwarna kecoklatan. Kakakku bilang aku ini manis, apa benar? Entahlah karena baru kakakku yang berkata seperti itu. Orang tuaku telah meninggal dalam kecelakaan mobil saat aku masih kecil dan sekarang aku tinggal dengan kakakku Namikaze Deidara, dia itu seorang desaigner pakaian terkenal dan banyak sekali yang suka dengan karya-karyanya apalagi di kalangan anak perempuan, termasuk anak perempuan di sekolahku. Kenapa? Itu karena dia seorang desaigner pakaian-pakaian perempuan maka dari itu aku tidak mau mencobanya tapi tetap saja nii-chanku itu punya banyak akal supaya aku mau mencobanya
Padahal dia itu laki-laki tapi kenapa harus mendesain pakaian wanita sih, kalau dia mendesain pakaian laki-laki sih aku akan senang hati mencobanya. Memang sih nii-chanku yang cerewet itu bisa di bilang cantik seperti perempuan, bayangkan ciri-ciri fisiknya kalian sudah tahu'kan cirri-cirinya. Rambut pirang panjang yang di ikat setengah, iris mata sepertiku biru laut, tubuh tinggi dan ramping dan kulit putih yang mulus. And wow pasti kalian juga akan mengira bahwa dia itu perempuan, tapi aku beri tahu yah bahwa jangan sekali-kali kalian menyebutnya PEREMPUAN karena dia itu LAKI-LAKI TULEN dan jika kalian menyebutnya PEREMPUAN maka bersiaplah untuk di panggil yang maha kuasa secepat mungkin.
Wah tidak terasa kita sudah sampai di sekolah, ya inilah sekolahku tercinta KONOHAGAKUEN MIDDLETON HIGH SCHOOL tempatku menuntut ilmu dan bersosialisasi.
Segeralah aku mengganti sepatuku, setelah mengganti sepatu akupun segera pergi ke kelas, memang masih pagi untuk bel berbunyi tapi aku tidak mau harus menguras tenaga hanya untuk berlari di koridor untuk sampai di kelas.
Sesampainya di kelas seperti biasa anak-anak perempuan semuanya ribut bergosip tentang idola mereka . Ck kalian itu tidak ada bosan-bosannya ya untuk membicarakan dan memperhatikan mereka,ya mungkin mereka itu sama sepertiku karena aku juga sering memperhatikan orang yang ku idolakan atu lebih tepatnya orang yang aku sukai.
"NARUTOOOO….!"Teriak seorang perempuan berambut pink dengan sepasang iris mata berwarna hijau emerald, Haruno Sakura. Cantik sih tapi aku sudah terlanjur suka dengan orang lain.
"Pagi Naruto, apa hari ini Dei-nii punya desain baru?"Tanyanya begitu antusias, yap dan satu lagi dia ini salah satu penggemar Dei-nii, nii-chanku yang cerewet dan kejamnya seperti monster
"Ya dan semalam baru selesai" Jawabku singkat
"Benarkah, apa bisa kau menggambarkannya untukku?"
"Tentu saja Sakura" jawabku seadanya, akupun mulai membuat pola desain yang tadi pagi Dei-nii tunjukkan padaku. Hal seperti ini sih mudah, karena aku ini cukup pandai menggambar mungkin karena sering melihat Dei-nii menggambar kali ya. Tidak butuh waktu lama untuk membuat duplikat polanya Dei-nii, setelah selesai akupun menyerahkannya pada Sakura dan lihatlah ekspresinya
"KYAAAA KAWAIII, arigatou Naruto"Ucapnya seraya meninggalkanku sendiri
"Sama-sama Sakura-chan" dasar perempuan lebih baik aku lanjutkan berimajinasi tentang orang yang kusukai itu, ya meski tidak akan terwujud hehehe.
"KYAAA SASUKE-KUN"Panggil atau bisa disebut Teriakan para gadis itu yang mulai belarian menghampiri seorang anak laki-laki berambut raven yang mencuat kebelakang melawan gravitasi seperti err-ekor bebek, lalu iris mata hitam yang indah bagai malam yang kelam tanpa bintang, dan lihatlah itu tubuh tegap yang terbalut kulit putih susu tanpa cacat. Oh sungguh mempesona, dia itu Uchiha Sasuke. Hmm kalau boleh jujur …..sebenarnya orang yang kusukai itu dia, tapi mungkin hanya impian saja kalau aku bisa bersamanya. Bagai langit dan bumi, dia itu adalah murid terpopuler di sekolah ini sedangkan aku hanya seorang pecundang seorang anak bodoh pembuat onar di sekolah.
NARUTO END POV
"SASUKE-KUN HARI INI MAKAN SIANG DENGANKU YA?"
"SASUKE-KUN….SASUKE-KUN LIHAT APA PANTAS AKU PAKAI BAJU INI" teriak sakura yang langsung mengangkat tangannya untuk menunjukkan desain pakaian yang di buat Naruto tadi.
"Hn" jawab Sasuke singkat. Tanpa memperdulikan teriakan para fansgirl-nya itu, Sasuke segera duduk di tempat duduknya yang terletak di pojok kanan belakang kelas.
'Andai saja aku bisa duduk dekatnya, berbincang-bincang dengannya, menyentuhnya dan menciumnya-eh lupakan kata-kataku yang terakhir' Batin Naruto yang kini wajahnya sudah merah semerah kepiting rebus yang kelewat matang.
Teeett…Teeett…..
Bel tanda mulai pelajaranpun berbunyi, hari ini anak-anak kelas XI IPS 2 masih bersantai-santai karena guru yang mengajar mereka hari ini belum juga datang. Mereka sudah terbiasa dengan sifat terlambat guru berambut perak dan selalu memakai masker itu.
Keributan-keributanpun menghilang di gantikan dengan kesunyian karena datanglah guru yang sedari tadi ditunggu.
"Pagi anak-anak, maaf sensei terlambat"Ucap Kakashi dengan innocent-nya.
"BIASA!"Jawab anak-anak serentak minus sasuke, shikamaru dan hinata.(Neji, Tenten, dan Lee beda angkatan)
"Soalnya tadi sensei tersesat di jalan yang bernama kehi-"
"ALASAAAAAAAN!"
"Hehehe, baiklah kalau begitu sensei akan membagikan hasil ulangan sejarah kalian minggu lalu"Jelasnya tanpa memperdulikan wajah-wajah aneh sebagian muridnya. Kakashi mulai memanggil nama-nama muridnya untuk mengambil hasil ulangannya di depan kelas.
"Baik pertama dari Akimichi Chouji"Panggil Kakashi yang sekarang tangannya sudah memegang sebuah buku berwarna orange entah buu apa itu tahu isi buku itu hanya Kakashi, Jiraya si penulis, dan Kami-sama saja, Author tidak tahu menahu tentang buku itu ya.
"Yam yam, ya sensei"
"Sai"
"Ya"Seperti biasa sebagai tambahannya itu sebuah senyum yang menurut orang-orang menyebalkan.
"Inuzuka Kiba"
"Iya-iya" dan seterusnya sampai seluruh hasil ulangan kembali kepada pemiliknya.
"Hah nilaiku jelek lagi, kalau sampai ketahuan Dei-nii bisa-bisa jatah ramenku dikurangi lagi"Gumam Naruto.
"Nah semuanya itu adalah hasil dari kerja keras kalian, selama kalian meratapi nasib nilai kalian sensei akan memberikan tugas sejarah untuk perkelompok. Satu kelompok ada dua orang, kali ini sensei yang akan membagi kelompoknya"
"BAIK KAKASHI-SENSEI!"
"Baik sekarang sensei akan membagi kelompoknya. Yamanaka Ino dengan Haruno Sakura"
"Kenapa harus denganmu sih?"Tanya Ino, gadis berambut pirang pucat panjang dengan iris mata biru kehijauan pada Sakura
"Kau pikir aku mau denganmu, aku itu maunya sekelompok dengan Sasuke-kun tahu"Jawab Sakura lesu
"Lalu, Akimichi Chouji dengan Nara Shikamaru"
"Yey Yam..yam, aku dengan Shika. Nanti kita kerjakan di rumahmu yah Shika"
"Huammmph… merepotkan"
"Inuzuka Kiba dengan Aburame Shino"
"Puh, kenapa aku harus dengannya sih? kurang asik"Kritik Kiba si bocah pecinta anjing tanpa merasakan aura hitam pekat yang keluar dari tubuh Shino si manusia misterius di bangku belakangnya
"Namikaze Naruto dengan-"
'Hah terserah aku mau sekelompok dengan siapa, aku tidak peduli'Batin Naruto yang masih tetap fokus mendengarkan Kakashi
"-Uchiha Sasuke"
'Oh ternyata aku dengan Sasuke' Pikirnya tenang tapi kemudian….
'WHAT AKU SEKELOMPOK DENGAN SASUKE, BAGAIMANA INIIII!'
"Hn" Jawab Sasuke
"Hyuuga Hinata dengan Sai" dan seterusnya Kakashi sibuk membagi kelompok hingga akhir.
Teeett…Teeett…
Bel tanda istirahat pertamapun berbunyi
"Ya baiklah sepertinya pelajaran kita akan dilanjutkan nanti setelah istirahat, selamat istirahat semuanya". Sebagian murid-muridpun berhamburan keluar, ada yang kekantin, halaman belakang, lapangan dan lain lain.
'Aduh bagaimana ini, aku sekelompok dengan Sasuke aku harus bicara apa'itulah isi pikiran Naruto yang galau gara-gara Sasuke
"Naru-chan"Panggil seseorang dari pintu masuk kelas XI IPS 2
'APA YANG HARUS AKU LAKUKAN'
"Hei Naru-chan"Panggil orang itu tepat di depan wajah Naruto
"HUWAAAAAAAA..!"Teriak Naruto yang terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang tepat di depannya
BRUUKK
"Na-Naru, apa kau tidak apa-apa, un?"Tanyanya
"A-Aduuuh, Dei-nii kenapa ada di sini sih?" Tanya balik Naruto yang masih duduk di lantai kelas
"Hehehe aku kesini untuk mengantarkan bento milikmu yang tertinggal, un" Jawab orang itu yang ternyata Deidara si Namikaze sulung yang cantik
"Ooh begitu, tapi tidak perlu mengejutkanku juga'kan?"
"Gomenasai Naru-chan"
"KYAAA DEIDARA-SAN"Teriak para fans-nya Deidara yang ternyata sudah mengamati mereka sedari tadi
"Wah sepertinya nii-chanmu yang hebat dan keren ini harus segera pulang, dan jangan lupa janjimu, un"Gumam Deidara dengan narsisnya setelah melihat banyaknnya para murid perempuan yang siap menyerang kapan saja. Segeralah Deidara meletakkan bento milik Naruto di atas mejanya dan mulai melangkahkan kaki jenjangnya keluar kelas itu.
"Iya-iya, sekarang pulang dan terima kasih sudah mengantarkan bentoku ". Setelah Deidara benar-benar hilang dari kelasnya, Narutopun mulai memakan bentonya dengan lahap dan singkat karena waktu istirahat tinggal 10 menit lagi.
Teeett…Teeett….
Akhirnya bel tanda istirahat selesaipun berbunyi, semua murid-murid segera berhamburan kembali kekelas dan duduk ditempatnya masing-masing. Tidak berapa lamapun para guru yang mengajar mulai memasuki kelas masing-masing, tidak terkecuali kelas XI IPS 2. Kakashipun mulai memasuki kelas XI IPS 2 kembali setelah istirahat sebentar.
"Baiklah anak-anak, sekarang berkumpul dengan partner kalian dan segera diskusikan tugas sejarah kalian. Tema untuk tugas sejarah kali ini bebas, silahkan kalian tentukan sendiri. Sensei ada keperluan, jadi…selamat berjuang" Jelas Kakashi sebelum dia keluar dari kelas.
"Hah, paling-paling keperluan dengan Iruka-sensei"Keluh Ino
"Kau seperti tidak mengenalnya saja, Pig"Balas Sakura yang sekarang sekarang sudah sebangku dengan Ino.
"Hah~ya sudahlah lebih baik sekarang kita kerjakan tugasnya"Sakura hanya menganggukkan kepalanya bahwa dia setuju dengan keputusan Ino
"Hei Naruto, apakah kau bisa pindah tempat duduk? Soalnya aku mau mengerjakan tugas dari baka-ero-sensei itu" Pinta Kiba yang sedang sibuk dengan buku-buku sejarah di tangannya yang entah darimana
"E-Eh, iya silahkan"Balas Naruto yang segera mengambil buku sejarahnya dan cepat-cepat pindah dari tempatnya. Dengan ragu Naruto berjalan menuju ke tempat duduk kosong yang bersebelaha dengan tempat duduk Sasuke.
'A-Aku harus bicara apa?'
"Ha-Hai Sa-Sasuke, bo-boleh aku duduk di sebelahmu?"Tanya Naruto dengan kegugupan akhir.
"Hn"Jawab Sasuke dengan tidak jelasnya
"A-Arigatou"
'Heh, apa-apaan dia seenaknya mengartikan trademark-ku denga ucapa 'ya'?'Gerutu Sasuke dalam hati.
Dengan kegugupan yang makin meningkat Naruto berjalan dengan pelan menuju tempat di samping Sasuke dan saat dia tiba di sampingnya tanpa sengaja kaki Naruto tersandung salah satu kaki kursi di depannya.
"AAAAARGH…!"
Seluruh murid yang terganggu langsung melihat ke sumber suara. Sasuke yang terganggupun ikut mengalihkan pandangannya dari pemandangan di jendela.
Semua yang ada di kelas itupun hebohnya minta ampun, bayangkan adegan tanpa sengaja yang terjadi di depan mata. Seorang Uchiha Sasuke berciuman dengan Namikaze Naruto di kelas yang ramai.
Naruto yang telah sadar dari keterkejutannya segera mendorong dada Sasuke cukup kuat untuk melepaskan ciuman tak terduga itu.
"A-Aku…aku…Sa-Sasuke"Ucap Naruto terbata. Sasuke hanya diam seribu bahasa saat Naruto sibuk mengucapkan sebuah kata.
"Ma-Maaf". Segeralah Naruto meninggalkan Sasuke dan seluruh teman-temannya dan langsung menuju toilet laki-laki yang lumayan jauh dari kelasnya.
Di toilet laki-laki. Sesampainya di toilet Naruto segera membasuh wajahnya di wastafel dengan air yang cukup dingin
"Hah…hah…a-apa yang sebenarnya terjadi, kenapa bisa aku melakukan hal seceroboh itu sampai-sampai aku mencium Sasuke"Gumam Naruto dengan lirihnya
"Kalau begini bagaimana bisa aku mengerjakan tugas sejarahku dengan Sasuke. Tapi bibirnya itu le-lembut, aku…aku ingin merasakannya lagi"Ucap Naruto yang sedang melihat wajahnya yang dihiasi semburat-semburat merah.
Teeett…..teeett
Tak terasa bel istrirahat keduapun berbunyi dengan nyaringnya, Naruto yang sedari tadi bersembunyi di balik salah satu bilik kini keluar dan berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas Naruto yang masih sibuk dengan pikirannya sekarang di kejutkan dengan sekumpulan murid-murid dari klub majalah sekolah, OSIS, dan para Fujodanshi yang mengejar dirinya
"NARUTOOOOO, KAMI INGIN BERTANYA DENGANMU!"Teriak salah satu siswa dari klub majalah. Naruto yang masih bingung hanya diam saja di tengah kerumunan murid-murid haus informasi itu.
"Hei-hei Naruto apa hubunganmu dengan Sasuke-kun?"Introgasi seorang murid kelas lain yang diketahui sebagai fujoshi di sekolah itu.
"Hu-hubungan?"Tanya Naruto bingung
"Iya, apa hubungan kalian ini lebih dari teman sekelas?"Tanya mereka lagi, Naruto yang sudah tahu kemana arah pembicaraan mereka segera bersiap-siap untuk bebas dari manusia-manusia penggosip itu.
"Sepertinya kalian salah paham" Jelas Naruto yang berusaha terbebas dari tengah-tengah kerumuna, setelah terbebas diapun segera berlari dengan sekuat tenaga untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan nista para murid-murid itu.
"NARUTO TUNGGUUU…!"Teriak mereka seraya berlari mengikuti Naruto kemanapun dia pergi
"HUWAAAAAAA….TOLOOOOONG!"Teriak Naruto mengalahkan teriakan murid-murid yang mengejarnya. Dan aksi kejar-kejaran itupun berlanjut sampai bel masuk berbunyi.
Sasuke yang melihat kejadian itu hanya menatapnya dengan tatapan datarnya. Tiba-tiba matanya melihat sebuah benda persegi berwarna orange putih yang ia tahu siapa pemiliknya.
SKIP TIME
Malam hari atau lebih tepatnya setelah makan malam di sebuah rumah sederhana milik dua Namikaze bersaudara.
"Naru jangan lupa dengan janjimu tadi pagi ya, un"Deidara mengingatkan
"Iya-iya"Jawab Naruto yang sedang menonton televisi di ruang tengah.
"Sekarang ikut aku kekamar, un". Dengan terpaksa Naruto harus mengikuti perintah Deidara dan berjalan menuju kamar Deidara di lantai dua samping kamarnya. Sesampainya di kamar, Deidara segera menuju lemari berwarna putih ganding kamarnya, setelah menemukannya Deidara langsung meminta Naruto untuk mengganti bajunya. Tak berapa lamapun Naruto selesai mengganti bajunya dengan sebuah piyama terusan di atas lutut berwarna biru tua campur biru muda yang bagian atasnya memperlihatkan bahu Naruto yang cukup lebar dan jangan lupa renda-renda dan pita disana sini.
"KYAAA KAWAIII..!"Teriak Deidara layaknya seorang gadis yang menemukan sebuah boneka kelinci berwarna pink setelah melihat penampilan adiknya yang menurut para seme dan fujodanshi menggoda.
"Kenapa bukan Dei-nii saja yang memakainya sih, lalu kenapa pula bagian bawahnya hanya di atas lutut?"Protes Naruto yang sedang berusaha menutupi lututnya yang terlihat.
"Hehehe, Soalnya aku lebih suka kau yang memakainya karena kau itu manis-"
"AKU INI ANAK LAKI-LAKI DEI-NII JADI JANGAN BILANG AKU MANIS"Teriak Naruto dengan wajah yang merah padam entah itu karena marah atau malu, author ge teu nyaho.
"Lalu kenapa bagian bawahnya hanya di atas lutut? itu karena perempuan jaman sekarang ini suka sekali memperlihatkan kaki jenjang mulusnya"Jawab Deidara seenaknya dan tanpa mengubis teriakan adiknya tadi
'Percuma protes pada iblis berwujud malaikat ini'Cibir Naruto dalam hati.
"Hmm terserah Dei-nii saja deh"Jelas Naruto
"Hehehe anak baik"Puji Deidara yang asyik mengacak-acak rambut adiknya yang sudah berantakan
TING TONG
"Sepertinya ada tamu, aku akan melihatnya dulu, un"Deidarapun segera keluar dari kamar dan menuruni tangga
TING TONG
"Tunggu Sebentar"Seru Deidara dari dalam
CEKLEK
Pintupun terbuka dan-
NARUTO POV
"Huh Dei-nii lama, memangnya siapa sih yang datang bertamu malam-malam begini?"Tanyaku yang masih berada di dalam kamar Dei-nii.
"NARU ADA TEMANMU DATANG, CEPAT TURUN!"Teriak Dei-nii dari bawah tangga yang sukses membuatku kaget, segera saja aku keluar dari kamar Dei-nii tanpa mengganti piyama tadi terlebih dahulu.
"Iya-iya aku turun, tunggu sebentar"Balasku cukup kerasAkupun menghampiri Dei-nii yang masih menungguku di bawah tangga.
"Siapa yang datang malam-malam begini?"Tanyaku penarasan
"Katanya temanmu"Jawab Dei-nii dengan entengnya dan langsung kembali ke kamarnya entah mau apa.
'Temanku?'Gumamku dalam hati. Tanpa ambil pusing akupun segera melangkahkan kakiku ke ruang tamu dan melihat siapa yang datang malam-malam begini. Sesampainya di ruang tamu aku segera mencari orang bertamu di rumahku dan betapa terkejtunnya aku saat kuketahui siapa yang bertamu.
"Sa…Suke?"Panggilku pelan, namun ternyata Sasuke masih bisa mendengarnya karena dia langsung berbalik melihatku. Seperti biasa dia diam saja, namun ada yang aneh? Kenapa wajahnya merah, apa dia sedang sakit tapi di sekolah tadi dia baik-baik saja?.
Karena penasaran aku melihat sekelilingku, tidak ada yang aneh. Apa karena diriku, akupun langsung melihat diriku dari bawah sampai dada. Dan kurasa wajahku memanas karena kecerobohanku ini, bayangkan aku masih memakai piyama tadi. Tanpa ba-bi-bu akupun melesat menuju kamar, karena tidak mau membuatnya menunggu terlalu lama aku hanya memakai mantel mandi kuning pucat milikku dan segera kembali ke ruang tamu.
"Ma-Maaf membuatmu menunggu"Ucapku sambil menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal
"Hn"Jawabnya
"Engh ngomong-ngomong kau tahu darimana rumahku dan ada keperluan apa denganku?" Tanyaku
"Aku tahu rumahmu dari Sakura dan aku kesini untuk mengembalikan ini, ini milikmu'kan?"Jelas Sasuke cukup panjang dan mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya.
"Handphoneku?"Tanyaku entah pada siapa
"Hn, tadi kau menjatuhkannya saat dikejar-kejar tadi"
"A-Arigatou"Ucapku
Ya ampun Sasuke kali ini banyak bicara, aku senang bisa melihat sisi lain Uchiha Sasuke yang biasanya hemat kata itu.
"Hn"Balas Sasuke
NARUTO END POV
"Hmm, ngomong-ngomong Namikaze-"Panggil Sasuke seraya mendekati Naruto yang masih melamun dan membuka bagian atas mantel mandi Naruto,
"-Kau terlihat manis dengan pakaian ini"Lanjut Sasuke seraya mengeluarkan senyuman mautnya. Naruto yang baru sadar langsung berblushing ria di depan Sasuke
"A-Eh..hmm"Ucap Naruto gelagapan
'KYAAAAA tadi Sasuke bilang aku manis, apa aku salah dengar atau ini hanya mimpi?'Batin Naruto yang bingung akan kejadian tadi.
"Oh ya ini tema tugas sejarah kita isinya hanya beberapa pertanyaan dank au hasur mencari jawabannya"Jelas Sasuke setelah memberikan selembar kertas pada Naruto
"Eh I-Iya"Jawab Naruto
"Sudah malam, sebaiknya aku pulang dulu"
"Eh apa tidak apa-apa kau pulang sendirian, lebih baik kau di antar Dei-nii saja. Sebentar ya aku panggilkan dulu"
"Tidak perlu, aku bawa mobil sendiri"Jelas Sasuke yang segera keluar dari rumah Naruto dan masuk ke sebuah mobil 'Ferrari F430 Spider' warna birunya yang terparkir manis di depan pagar rumah Naruto.
"Hm, baiklah hati-hati di jalan". Dan pergilah Sasuke dari kediaman duo Namikaze itu.
"Wah sepertinya ada yang sedang falling in love, un"goda Deidara dari arah belakang Naruto.
"NEE, SEJAK KAPAN NII-CHAN ADA DI SITU?"Teriak Naruto sambil menunjuk-nunjuk Deidara yang terkikik geli karena respon adiknya yang manis itu.
"Kalau tidak salah dari kau kembali dari kamar untuk memakai mantel mandi, un"Jelasnya dengan seringai yang terukir jelas di wajah cantiknya.
"APAAAA?"
"Hehehe, tenang-tenang aku tidak akan bilang siapa-siapa kok MANIS"Goda Deidara (lagi) yang langsung berlari menuju kamarnya.
"DEI-NII, AWAS KAUUU!"Teriak dengan berblushing ria.
Dan Hari itupun ditutup dengan Naruto yang asik mengutuk Nii-chan tersayangnya.
~oOo~
To Be Continue
Ya Karena fic ini terlalu panjang jadi saya buat menjadi dua chapter, jadi selamat membaca
Dan mohon REVIEW-nya \(,)/