Haii minaaa! Ini pertamakalinya aku bikin fanfict jadi rasanya deg-degan .. jadi maaf maaf aja kalo hasilnya agak ngebingungin ato kata2nya terlalu baku gimana gitu.. oh iya ini ceritanya gk ngikutin komik,nanti ada chapter waktu si elizabeth bertarung anggar sama oc di depan ciel, padahal kan ciel gak tau itu sebelum di tetanic arc, nah terus di sini madam red juga udah meninggal jadi ya.. agak gak jelas gitu deh time linenya..
Oh iya! Sebelum lupa! Mr. Disclaimer :
I don't own kuroshitsuji ,ciel and sebastian but i own my OC and story! ;D
The butler – request from the highness
2 tahun yang lalu
Perempuan tersebut menggunakan eyepatch karena dia tidak ingin melihat sesuatu yang bisa tapi tidak ingin dilihatnya, mata tersebut telah menjadi kutukan untuknya, rambut gadis itu basah karena hujan deras, dia tidak tahu apa yang akan menimpanya dan tidak mau tahu, dia membiarkan takdir menuntunya, dia sudah muak dengan hidupnya.
Saat perempuan itu memasuki gang kecil yang sempit dia melihat seorang anak laki-laki berusia beberapa tahun lebih tua darinya sedang menahan rasa sakit akibat tikaman di bagian dada kananya, seluruh tubuhnya terluka parah dan mengeluarkan darah segar yang tercuci oleh rintikan air hujan.
Perempuan tersebut terdiam, dia tidak mengeluarkan suara sedikitpun , laki-laki tersebuat sadar akan kehadiran gadis tersebut dan meliriknya dengan pandangan mengancam akan membunuhnya tapi gadis tersebut tidak takut ,dia menarik medical eyepatch putih di mata kananya dan terlihat mata berwarna crimson ruby tercampur merah darah menyala yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia.
Sekarang anak laki-laki tersebut yang ketakutan dengan mata gadis itu. Gadis tersebut tersenyum dan berkata "aku bisa melihat kematian mendekatimu"
Anak laki-laki tersebut tersenyum tipis "kau tidak perlu memberitahu hal itu"
Anak perempuan itu tertawa mendengar jawabannya , dia memutar tubuhnya dan bermain sebentar dengan air hujan laluberhenti dan berjalan mendekati anak laki-laki tersebut .
"apa yang ingin kau lakukan?" tanya anak laki-laki itu tajam
Gadis tersebut tersenyum ,membungkuk sedikit dan mengulurkan tangan putihnya.
Ciel duduk di ruang kerjanya sambil meminum early grey yang dibuatkan oleh sebastian,hari sudah malam dan lampu yang terletak di sebalah kiri ujung meja adalah satu-satunya benda yang menerangi ruangan tersebut ,pandangan ciel tidak lepas dari segel surat merah kerajaan yang baru saja dikirmkan oleh ratu victoria kepadanya , surat tersebut masih tersegel rapi belum di buka , dia mengeluarkan pembuka surat perak dari laci mejanya dan membuka surat tersebut dengan hati-hati dan mengeluarkan isinya
To my cute boy
Bagaimana kabarmu? Apa kaumakan dengan baik?seperti yang kau ketahui salah satu duke dari negara tetangga yang telah menjadi temanku akan datang untuk bermain tapi sayangnya kerena hal-hal yang tidak bisa di sebutkan orang tersebut tidak bisa datang, karena itu putri kesayangannyanya akan datang menggantikannya.
Dia anak yang berwawasan terbuka dan sedikit unik tapi bagaimanapun juga dia adalah anak yang manis dan cerdas tapi sayangnya aku tidak bisa menemaninya karena jadwalku yang sangat padat dan aku sangat kasihan melihatnya sendirian tanpa teman.
Karena itu bisakah kau menemani putri tersebut agar dia tidak kesepian? Aku pikir kalian bisa berteman dengan baik karena umur kalian yang tidak terpaut jauh,aku akan mengenalkan kalian di pesta dansa di rumah temanku dua hari lagi, aku hanya berharap semoga putri tersebut tidak kesepian dan sedih – Victoria
Ciel tersenyum ketika selesai membaca surat yang dikirimkan oleh ratu victoria , dia melepaskan surat tersebut dan menjatuhkannya ke atas meja , dia meregangkan punggungnya dengan menarik ke dua tangannya ke atas "jadi 'tolong jaga putri itu' itulah maksudnya".
ciel mengambil amplop dan mengeluarkan beberapa foto dari dalamnya , foto tersebut bergambarkan seorang perempuan cantik dan manis berambut hitam lurus sebahu , bermata hijau emerald dan memakai penutup mata di sebelah kanan matanya sedang tersenyum dengan seorang lady, lalu foto perempuan berambut hitam tersebut sedang berjalan dengan laki-laki berpakaian butler yang memiliki rambut white blonde serta sepasang mata berwarna navy blue sangat terlihat bahwa laki-laki tersebut adalah butlernya.
"hm... tidak mungkin kita hanya harus menjaga anak itu bagaimanapun ini adalah order dari queen victoria sendiri jadi tidak mungkin hanya untuk menemaninya pasti ratu merasakan ada hal yang aneh darinya" kata ciel sambil tersenyum setengah mengejek dan meminum tehnya kembali
"undangan untuk pesta yang dilakukan 2 hari lagi sudah datang bersamaan dengan surat tadi" kata sebastian yang dari tadi berdiri di depan ciel
"hm..."ciel berpikir sebentar "sepertinya lebih baik kalau kita sudah bertemu dengannya sebelum pesta tersebut,kau tahu orang – orang yang memiliki niat terselubung akan mengelilinginya bagaikan burung bangkai yang menemukan mangsa baru apalagi mengingat setatus dia adalah putri seorang duke " ciel berhenti sebentar lalu menyandarkan diri di kursinya "masalahnya adalah kita tidak tahu rencana dari perempuan tersebut" katanya malas
Sebastian tersenyum "bila hanya seperti itu saya bisa menyediakan jadwal rencana perempuan tersebut besok pagi di meja anda"
Ciel tersenyum tipis melihat kelakuan buttlernya dan memajukan tubuhnya "baiklah tapi aku juga ingin mengetahui kesukaanya, hobbynya, kebiasaanya serta apapau yang berhubungan dengannya, itu akan sangat mempermudahku untuk menjadi temannya dan aku tinggalkan masalah bagaimana mancarinya di tanganmu"
Sebastian membungkuk sedikit dan menaruh tangan kanannya di atas dada kirinya dan dengan senyuman tipis dia berkata " yes, my lord"
"kylar! Kylar! Lihat baju itu!" teriak seorang gadis kepada buttlernya, mata hijau gadis tersebut terbuka lebar hingga terlihat seperti mengeluarkan percikan api kegembiraan menuju manekin yang memakai sebuah dress berwarna merah merona, tangan mungilnya menekan kaca toko yang bertuliskan la viola.
kylar setengah berlari menuju gadis itu, dia membawa beberapa plastik bag yang berisikan baju , asesoris,sepatu,sisir dan beberapa barang perempuan lainnya, rambut blondenya basah karena keringat "young lady , anda masih mau membeli barang lagi?!" tanyanya bingung.
"hehe.." gadis tersebut hanya tertawa melihat kelakuan buttlernya "satu lagi kylar.. aku sangat tertarik dengan baju itu" dia menunjuk gaun merah yang dipakai manekin.
"waahh.. benar.. gaun itu indah sekali" kylar pun terpukau dengan gaun merah itu.
"benarkan?!" kata gadis itu setengah teriak.
"saya yakin bila anda memakainya anda akan terlihat sangat cantik" mata biru wavy kylar berbinar-binar hingga terlihat seperti anjing yang melihat mainan baru.
Tiba-tiba gaun merah tersebut dilepas dari manekinnya oleh penjaga toko paruh baya tersebut dan dibawa ke dalam "eh?!" teriak kylar bersamaan dengan gadis itu.
"apa yang terjadi?" tanya gadis itu panik
"sepertinya ada orang yang ingin membeli gaun itu!" kata kylar tidak kalah panik
"ayo kita masuk!" teriak gadis itu kepada buttlernya
Mereka berdua bergegas memasuki butik baju tersebut ,butik tersebut mempunya walpaper violet muda dan dihiasi oleh beraneka gambar baju , di sebelah bagian kanan ada berbagai baju tertumpuk rapi mulai dari gaun santai , gaun pesta , gaun musim panas , jaket untuk musim dingin , kemeja , vest , jubah serta jas dan terlihat orang-orang mulai dari perempuan , gadis kecil, anak laki-laki serta pria dewasa setengah baya sedang memilah milah baju
Disebelah bagian kiri butik terdapat ruangan-ruangan kecil untuk mencoba baju, dan di tengahnya terdapat meja yang terbuat dari kayu ebony, dan terlihat penjaga toko sedang menunjukan gaun merah tersebut kepada anak laki-laki memakai eyepatch yang terlihat beberapa tahun lebih muda darinya.
"Itu gaunnya!" teriak gadis itu, teriakan gadis itu mengagetkan seluruh orang di toko, termaksud penjaga toko paruh baya, anak laki-laki tersebut serta seorang pria berambut hitam yang berdiri di belakang anak laki-laki tersebut.
Gadis itu mendatangi anak laki-laki itu "aku ingin baju itu..." nada perempuan itu menurun.
"eh?" tanya anak laki-laki tersebut terkejut
"penjaga toko,apa kau punya gaun ini lagi? " tanya kylar berharap
Penjaga toko paruh baya tersebut hanya menggelengkan kepalanya "maaf, gaun seperti ini sudah terjual habis dan ini yang terakhir"
Kylar dan gadis itu terdiam mendengar jawaban penjaga toko tersebut, entah kenapa mata kylar terlihat lebih sedih dari gadis yang menginginkan gaun itu.
Anak laki-laki tersebut juga terdiam dan akhirnya bertanya setelah melihat tumpukan baju yang dibawa oleh kylar "tapi bukankah kau sudah membeli banyak baju?"
"tapi gaun itu beda.." kata gadis itu sedih.
"baiklah.. kalau kau sangat menginginkan gaun ini" kata anak laki-laki tersebut mengalah.
"tapi young master, bukankah kau ingin membelikan gaun itu untuk tunangan anda?" tanya pria berambut hitam yang dari tadi berdiri di belakang anak laki-laki tersebut.
"aku masih bisa membeli gaun yang lain untuk lizzy" kata anak laki-laki tersebut "dan lagi sepertinya lady ini sangat menginginkan gaun ini" lalu anak tersebut tersenyum.
"apa anda yakin?bukankah ini untuk tunangan anda tercinta? "tanya gadis itu terkejut
"yupp.. saya bisa membelikannya gaun yang lain yang lebih indah untuknya " kata anak laki-laki tersebut mengesalkan "tapi saya yakin gaun ini akan terlihat bagus di tubuh anda" anak laki-laki tersebut tersenyum manis dan menyerahkan gaun merah itu.
Pipi gadis tersebut merona ,dia membalas tersenyum dan mengulurkan tangannya " terimakasih, namaku meisa schvioren , panggil saja aku mei" senyuman gadis tersebut semakin besar.
Anak laki-laki tersebut mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan gadis itu " namaku ciel phantomhive,panggil saja ciel senang berkenalan dengan lady secantik anda"
Pipi mei memerah sedikit "terimakasih banyak"
"apa kau mempunyai acara setelah ini lady mei?' tanya ciel sopan.
Mei menggelengkan kepalanya dan tersenyum "sepertinya tidak, dan tolong panggil saya mei saja"
"baiklah, kalau begitu panggil aku ciel saja" ciel memberikan mei gaun merah yang tadi di bungkus oleh penjaga toko.
Ciel menjatuhkan dirinya ke sofa sambil menlonggarkan dasi yang dipakainya "haaah.. informasimu benar-banar tepat"
"terimakasih young master" kata sebastian sambil tersenyum.
Ciel mengambil catatan yang ditaruh disamping meja di kamar tidurnya "hm.. sangat menyukai warna merah ruby dan hitam pekat,dia akan mengejar-ngejar apapun yang berwarna seperti itu hahaha..menyukai warna merah dia seperti " ciel berhenti melanjutkan kata-katanya 'seperti madam red' muka ciel berubah menjadi muram
Sebastian menyadari perubahan muka tuanya dan tersenyum "apakau mengenang masa lalu tuanku?"
"diam! kau berisik sekali!" muka ciel berubah menjadi muka kesal dan berdiri lalu dia melemparkan buku yang berisikan informasi tentang mei ke tempat duduk yang tadi dia duduki "sepertinya ini tidak akan menjadi masalah besar, mei hanya seorang putri manja" katanya senang 'sama seperti elizabeth'.
"aku tidak yakin tuanku" kata sebastian setelah melihat kelakuan tuannya.
"hah?apa maksudmu?" tanya ciel kesal karena perkatannya di bantah.
" mungkin anda melihatnya sebagai gadis kecil yang manja tapi dia sudah mengalami banyak hal" sebastian menjawabnya tanpa ragu.
"jelaskan" sekarang ciel penasaran
"dia tidak mewarisi darah tuan schvioren sama sekali, dia adalah keturununan dari selingkuhan istri schvioren"
Ciel mengangkat laporan tentang mei yang di berikan oleh sebastian , dia membolak balikan laporan tersebut dan menatap sebastian "kau tidak menulis hal itu di laporan ini" katanya kesal
"tentu saja, ini adalah informasi rahasia yang hanya di ketahui oleh keluarga schvioren sendiri , ratu dan beberapa orang yang berkerja sama untuk menutupi rahasia ini" kata sebastian enteng.
"hmm.. tentu saja ini akan ditutupi , bila tersebar keluar bahwa istri schvioren mengandung bayi hasil selingkuhannya keluarga mereka akan jatuh secara sosial" ciel melipat ke dua tangannya di atas dada
Sebastian mengangguk "dan sepertinya karena hal itu tuan schvioren membenci lady mei , dari sumber yang saya dapat sering terdengar teriakan di dalam kediaman schvioren dan tampaknya itu teriakan anak perempuan,tidak salah lagi itu lady mei yang berteriak" lapor sebastian
"pelecehan?" tanya ciel
"sepertinya, saya tidak bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut apa yang terjadi, maafkan saya"
Ciel mengangguk "tidak apa-apa , sudah bagus kau mendapatkan informasi ini" dia menghela nafas sebentar "jadi bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya tuan schvioren tidak ingin bukan tidak bisa melindungi mei" ciel menyimpulkan.
"itu juga yang saya pikirkan"
Ciel menghela nafas lagi "sepertinya ini akan merepotkan"
Dan selesai lah chapter 1! Gimana? Gimana? kalo ada komen , keritik atau random think tentang story aku tulis aja , gak usah takut ato malu.. apa lagi males.. oh iya semakin banyak review semakin cepet nanti storynya gua update :D