buttler –two princesses and one prince

10.30 am

Hari sudah cukup siang, matahari yang hampir berada di atas kepala menerangi salah satu ruangan besar keluarga phantomhive yang lantainya diselimuti karpet merah tua.

Lizzy memakai topeng anggar begitu juga dengan mei ,Mei menganggakat pedang anggarnya yang diikuti dengan lizzy ,mereka bedua berdiri berseberangan memakai baju putih yang dirancang khusus untuk permainan anggar, mata mereka menatap satu sama lain dengan serius menunggu aba-aba dari kylar untuk mulai.

"sebastian apa ini tidak apa-apa?" muka ciel memucat dan suaranya bergetar karena bingung.

"lady elizabeth diakui sebagai pemain anggar berbakat di kalangan bangsawan, mungkin lady mei tidak mengetahui hal tersebut dan menerima tantangan lady elizabeth begitu saja, hal itu bisa sangat buruk" kata sebastian.

"bila terjadi hal yang serius segera hentikan" pertintah ciel terhadap sebastian.

"ya tuanku" sebastian membungkuk sebentar dan berdiri tegak lagi.

Lizzy tersenyum mengejek "aku tidak akan mengalah walaupun mata kananmu terluka" kata lizzy kepada mei.

Mei memegang eyepatch di mata kananya dan tersenyum kepada lizzy "ini adalah suatu kehormatan bagiku" katanya pelan

Keringat dingin berkucuran di sepanjang tubuh ciel "bagaimana ini bisa terjadi?"

2 jam yang lalu 8.30am

Setelah selesai sarapan dengan mei , ciel meminta ijin untuk memulai pelajaran hariannya , mei hanya mengangguk saat ciel pergi yang diikuti oleh sebastian ke ruang kerjanya dan mulai menghabisakan dessertnya "huaaa~ enaknya.. kylar kau coba satu" kata mei kepada kylar

"saya tidak pantas lady mei, pelayan dan majikannya tidak boleh makan di satu tempat yang sama" kata kylar

"hump.. ini perintah.. lagipula tidak ada yang melihat" pipi mei memerah "sekarang bilang aaa" mei mengambil raisin scone kecil terakhir di atas meja dan menunggu kylar membuka mulut untuk menyuapkannya.

Kylar hanya menghela nafas "saya bisa sendiri" kylar merebut scone tersebut dan memakannya "ehm.. enak" pipi kylar memerah dan matanya bersinar-sinar.

"benarkan?aku tahu ini kesukaanmu" kata mei senang

"terimakasih.. ehm.. lady mei.. sepertinya ada seseorang yang dari tadi memperhatikan anda" kata kylar terhadap mei sambil menunjuk pilar di ujung ruangan.

Mata mei menuju arah yang ditunjuk kylar ,benar ada seorang gadis berambut ikal pirang yang di kuncir dua sedang memperhatikan mei,mei hanya tersenyum saat melihat gadis itu dan melambaikan tangannya.

Gadis tersebut kaget saat mei melambaikan tangannya dan bersembunyi di balik pilar putih tersebut. Mei tertawa dan turun dari kursi meja makan , melangkah ke arah perempuan pirang ikal tersebut "namaku meisa schvioren panggil saja mei ,siapa namamu?"tanyanya sopan.

Gadis itu keluar dari persembunyiaanya bila dilihat-lihat umur gadis tersebut tidak terpaut jauh lebih darinya tapi entah kenapa cara dia berpakaian sangat seperti anak-anak ,dia memakai gaun berwarna oranye jeruk yang dipadukan dengan sepatu bot coklat berhak pendek yang jarang dipakai oleh para lady sama seperti sepatu balet berhak pendek yang sedang di pakai mei.

Dia memiliki mata hijau emerald yang sama seperti mata kiri mei ,pipi putihnya memerah karena malu dengan terbata-bata dia menjawab pertanyaan mei "na.. namaku elizabeth marquee, panggil saja lizzy"

"nama yang indah cocok sekali untuk orang secantik anda" kali ini mei memuji lizzy tulus dari hatinya tanpa ada maksud untuk berbasa-basi.

"terimakasih untuk keramahaan anda" jawab lizzy malu

"kalau boleh saya tahu apa yang anda inginkan?" tanya mei pelan.

"ah iya!ciel.." tiba-tiba rasa malu lizzy hilang karena diingatkan tujuan dia ke kediaman phantomhive.

"ciel? ada apa dengan dia?"

lizzy melirik mei dengan tatapan aneh, dia melihat mei mulai dari atas kepala hingga ujung jari kakinya, dan tiba-tiba mukanya muram seperti sudah kalah oleh sesuatu yang tidak dimengerti oleh mei.

"lizzy?! Apa yang kau lakukan disini" teriak ciel yang baru saja keluar dari ruangannya.

"ciel!" lizzy berlari menghampiri ciel dan memeluknya dengan erat "ciel~ ciel~ aku kangen sekali" sambil menggosok gosokan pipinya ke pipi ciel.

Mei hanya diam saja melihat pemandangan itu "ciel siapa gadis ini?" tanya mei

Ciel melepaskan pelukan lizzy "dia elizabeth, dia adalah tunanganku"

"aku sudah bilang berkali kali panggil aku lizzy!" potong lizzy

"hmm.." mei hanya mengangguk mengerti.

"ah! " tiba-tiba ciel teringat sesuatu "sebenaranya tadi aku merasa tidak enak sebagai kepala keluarga phantomhive meninggalkan seorang lady dan asik dengan duninya sendiri" kata ciel sopan terhadap mei tidak memperdulikan lizzy.

"lalu?" mei masih belum bisa menangkap semua perkataan ciel.

"apakah ada yang anda inginkan?" tanya ciel

Mei menimbang-nimbang sebentar lalu membungkuk "terimakasih untuk tawaran anda,tapi saya rasa pelajaran anda lebih penting""mei terdiam sebentar "tapi bagaimana kalau saya ikut mengikuti pelajaran dengan anda?" tanyanya.

Ciel juga membungkuk "suatu kehormatan bagi saya"

Lizzy yang dari tadi melihat tunangannya berbicara dengan gadis lain tiba-tiba menyelak pembicaraan mereka "ciel! Ciel! Aku juga mau ikut!" rajuknya

Ciel mendesah sebentar "baiklah"

9.00 am

"pelajaran pertama hari ini adalah bermain biola" jelas sebastian mengiringi tiga muridnya "perlu diingatkan dalam bermain biola anda semua harus memainkannya dengan hati" sebastian berhenti di depan dan menghadap mereka "apa ini jelas?" tanya sebastian sambil membetulkan kacamatanya.

"iyaaa~" jawab lizzy sambil tersenyum

"ok!" mei melemaskan jari-jarinya

Ciel tidak bersuara apa-apa sepeti dua perempuan yang sekarang berdiri di sebelah kanan dan kirinya.

"baiklah.. young master, sebagai gentlemen apakah anda bisa memberikan contoh untuk para lady?" tanya sebastian

Ciel hanya melihat papan note nya dan wajahnya terlihat sedikit pucat "ugh.. aku tidak pernah memainkan piece mozart biola concerto ini"

"tidak apa-apa.. ini juga baru bagi para lady" kata sebastian.

Ciel melihat lizzy dan mei yang berada di sebelah kanan adn kirinya lalu menghela nafas sebentar ,dia menaruh biola di bahu kirinya dan mulai memainkan.

Mata lizzy bersinar-sinar melihat tunangannya bermain biola , sedangkan mei hanya diam dan memperhatikannya.

Setelah ciel bermain biola wajahnya berubah menjadi pucat lalu menoleh ke arah sebastian ,sebastian hanya tersenyum ke arahnya "sebenarnya hampir tidak ada kesalahan walaupun anda tidak pernah memainkan ini hanya saja anda kurang menggunakan hati anda" jelas sebastian.

Muka ciel memerah "huh, kau tahu sendiri susah mendapatkan filling saat permainan pertama" bantah ciel.

Sebastian tidak menghiraukan bantahan tuannya lalu menatap ke dua gadis tersebut "sekarang siapa yang ingin bermain selanjutnya?" tanya sebastian ke kedua lady tersebut.

Lizzy mengacungkan tangannya terlebih dahulu "aku! Aku!" katanya sambil tersenyum mengejek ke arah mei lalu menaruh biola di bahu kirinya dengan anggun, sayangnya permain biolanya tidak seanggun penampilannya, terlalu banyak kesalahan saat bermain dan tidak menggunakan hati,Setelah selesai bermain muka lizzy berubah menjadi kesal,dia tahu bahwa permainanya sangatlah jelek bila dibandingkan oleh ciel dan hampir menangis walaupun akhirnya tidak setelah ditenangkan oleh buttler perempuannya.

Sekarang giliran mei, awalnya dia ragu setelah melihat lizzy hampir menangis tapi setelah kylar berkata tidak apa-apa dia mau bermain biolany.

Awalnya sebastian dan ciel sudah bersiap-siap menghadapi bunyi-bunyian aneh yang keluar dari biola seperti lizzy tapi ternyata mei bisa bermain biola dengan baik.

Rambut hitamnya terbawa angin kebelakang kepala saat dia sedang memainkan biola tersebut dan dia menutup matanya seolah-olah sudah mengetahui note apa yang keluar, suara yang dikeluarkan oleh biolanya sangat jernih seperti yang dihasilkan oleh seorang profesional tanpa kesalahan sedikitpun,setelah selesai bermain mei menurunkan biolanya yang diiringi oleh tepuk tangan kylar, ciel serta sebastian.

Muka lizzy memerah dan berteriak "curang!"

"eh?"semua orang yang ada di ruangan tersebut bingung

"kau bahkan sudah hafal piece ini" air mata menetes dari matanya yang membuat bingung semua orang termaksud buttler perempuannya, paula .

Mei hanya terdiam dan tersenyum seolah-olah mengerti kenapa gadis itu menangis "ya.. aku memang sudah hafal piece ini" katanya santai

"curang! Curang!curang!" teriak lizzy sekarang air matanya tambah deras.

Mei tertawa keras dan tidak ada yang berani memisahkan mereka berdua, bahkan ciel hanya terdiam melihat kedua gadis tersebut "hahahaha.. lalu tantangan apa yang kau inginkan?"tanyanya senang seolah-olah lizzy adalah mainan barunya.

Lizzy menatap ke arah mata mei "anggar"

Mei menyilangkan kedua tangannya dan tersenyum sombong"challenge accepted"

"hanya akan ada tiga ronde, yang mendapatkan kemenangan dua kali akan menang, apa semua jelas?" tanya kylar tegas

Lizzy menyeringai "sangat jelas" matanya bersinar sinar tidak sabar agar pertandingan dimulai sedangkan Mei hanya tersenyum dan mengangguk.

"siap?" tanya kylar memulai aba abanya "mulai!"

Tanpa buang waktu lizzy langsung menyerang mei dengan menusukan pedangnya ke arah bahu kanan mei yang dimana menjadi blind spotnya,mei yang sudah mengetahui hal itu menghindar dengan menunduk sedikit ke arah kiri dan melangsungkan senjatanya langsung ke arah lizzy ,biasanya serangan langsung seperti itu bisa dengan mudah lizzy tangkis tapi karena dia meremehkan mei dan tidak segera kembali ke posisi semula mei mendapatkan angka pertama

"skor 1 untuk lady mei " teriak kylar senang sambil meloncat-loncat seperti anak kecil

"jangan menyerah young lady!" teriak paula.

"woah.. ternyata mei bisa bermain anggar juga " kata ciel kagum

"dan sepertinya level mei sebanding dengan lady elizabeth" tambah sebastian

"jangan meremehkanku lizzy, gunakan semua kekuatan mu" ejek mei

"hmp.. jangan sombong karena mendapat nilai duluan"

"apa kalian siap?!" teriak kylar senang "mulai!"

Lagi-lagi lizzy duluan yang menyerang me seperti serangan sebelumnya dia mengincar bahu kanan mei yang dengan mudah ditangkis oleh mei, lizzy mundur satu langkah karena tangkisan mei untuk menyeimbangkan posisinya, kesempatan itu tidak disiasiakan oleh mei dia segera menyerang bagian kiri lizzy , lizzy melempar pedang dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu serangan mei di tangkis dengan sempurna dan memutar tubuhnya dan berhasil memasukan serangan ke arah kiri pinggang mei.

"Skor 1 untuk lady elizabeth" teriak kylar kali ini kylar mengumumkannya dengan cemberut

"bagaimana?" tanya lizzy bangga

"hmp.. jangan sombong kkarena mendapatkan satu angka, sekarang adalah penentuannya" jawab mei sambil tersenyum.

Kylar menghela nafas ke arah mei seolah olah dia merasa bosan dengan pertandingan itu dan sekali lagi dia berteriak "mulai!"

"hehehe.. akan kuperlihatkan serangan special ku" kata lizzy senang

Lizzy berlari ke arah mei dan mengincar jantung mei untuk diserang , mei sudah melakukan kuda kuda untuk menangkisnya tapi ternyata beberapa kaki sebelum sampai tiba-tiba lizzy meloncat melewati kepala mei, mei berbalik arah tapi sayang lizzy sudah ada di belakang mei dan menusuk punggung mei.

"skor 1 untuk lady elizabeth! Dan pemenangnya adalah lady elizabeth!" teriak kylar kesal.

Lizzy melincat karena kegirangan oleh kemenangannya sambil melepas topeng yang digunakan, keringat menetes dari mukanya lalu berlari ke arah ciel"aku menang! Aku menang" katanya sambil tersenyum.

Ciel hanya tersenyum tipis"selamat" sambil memberikan sapu tangannya untuk lizzy mengelap keringat.

Lizzy mengambil sapu tangan itu dan tersenyum "terimakasih"

Mei hanya tersenyum melihat lizzy seperti itu ,dia berjalan ke arah lizzy lalu melepaskan topengnya "lizzy, kau bagus sekali dalam bermain anggar" kata mei senang.

"terimakasih" lizzy membalas senyuman mei.

Mei mengulurkan tangannya dan mengelus kepala lizzy "sekarang kau tahukan semua orang punya kelebihan dan kekurangan, jadi kau tidak perlu sedih seperti tadi"

Muka lizzy memerah karena diingatkan atas kejadian di ruang biola "maafkan aku lady mei, aku telah bertindak tidak dewasa" katanya sedih.

"tidak apa-apa" mei tersenyum lalu mendekatkan diri ke arah lizzy dan berbisik "dan sungguh kau sangat lucu ketika sedang cemburu"

Muka lizzy memerah karena malu "kau.. kau tahu?"

Mei hanya tersenyum dan berjalan ke arah ciel "kau mempunyai tunangan yang manis sekali" muka ciel juga memerah karena malu

"ka.. kau.. kau tidak perlu mengatakannya" jawab ciel gagap dan pelan, mukannya berubah menjadi semerah tomat.

"ciel! Kau manis sekali" kata ciel sambil melompat ke arah ciel.

"waaah! Lizzy" teriak ciel kaget

mei yang melihat kelakuan ciel dan lizzy terdiam lalu tertawa keras sekali hingga perutnya sakit.

"apa yang kautertawakan?" kata ciel kesal berusaha melepaskan pelukan lizzy

03.00 pm

"akhirnya lizzy pulang" kata ciel yang duduk disofa ruang kerjanya dan bersandar karena kelelahan "haaah,dia sangat merepotkan"

Mei juga ikut menyandarkan badannya di kursi kayu yang ada di depan meja ciel "dia anak yang baik tapi entah kenapa seharian dengannya membuat badanku lelah semua" dia berkata sambil tersenyum melihat ciel yang terengah – engah mencari oksigen 'walaupun seharian hanya mengobrol tapi entah kenapa telingaku menjadi panas dan bedanku sangat lelah'

Sebastian menunduk sebentar "saya akan bawakan ice lemon tea untuk kalian semua" lalu pergi keluar ruangan.

"saya akan bantu" kata kylar yang berjalan di belakang sebastian

Sebastian berhenti dan memutar lehernya ke arah kylar yang berada di sebelah kanan"walaupun kau seorang buttler kau tetap adalah tamu, jadi santailah"

"tidak apa-apa lagipula aku ingin cepat-cepat menghidangkan minuman untuk kedua master kita" kylar tersenyum dan melihat ke arah ciel dan mei yang masing-masih bersandar dan menutup matanya.

"baiklah kalau begitu, ikuti saya" kata sebastian terhadap kylar

"baaiikk~" jawab kylar sambil tersenyum dan mengikuti sebastian keluar dari ruangan tersebut, sekarang hanya tinggal ada ciel dan mei di dalam ruangan tersebut.

Mereka berdua hanya terdiam berusaha mengumpulkan tenaga dan oksigen sebanyak mungkin,sekarang ruangan ini terasa canggung dan sepi setelah lizzy dan kedua buttler mereka pergi untuk mengambil minuman.

"kau mau bermain catur?" tanya ciel tiba tiba hampir mengejutkan Mei

mei hanya tersenyum " tapi aku hampir tidak pernah bermain catur"

"kau bilang hampir berati bukan tidak pernah kan? Aku akan mengajarimu" ciel membuka laci kiri bawah mejanya dan mengambil sekotak papan catur dan menaruhnya di depan meja antara mereka berdua

"baiklah" mei melihat ciel mengeluarkan kotak kecil berwarna emas yang berasal dari kayu yang di cat dari laci kanannya lalu ciel membukanya dan mengeluarkan pion pion catur yang terseimpan rapi di dalmnya.

Ciel mengambi pion catur berwarna hitam yang berarti mei akan memainkan pion berwarna putih , mei mengangkat pion ratu dan melihatnya dengan seksama, pion tersebut berasal dari batu marmer berwarna putih, rasanya dingin di tangan.

Ciel meletakan semua poin caturnya secara akurat ke tempat tempatnya , benteng di sebelah kanan dan kiri ujung yang di susul dengan knight , bishop lalu queen dan king , sedangkan mei hanya baru menaruh pion pion kecil di barisan kedua.

"mei? Apa kau masih ingat cara bermainnya?" tanya ciel kawatir.

"tenang saja, hanya saja tadi aku berpikir bahwa catur itu sangat lucu" mei tertawa kecil.

"lizzy juga berkata seperti itu, dia bilang catur seperti permainan rumah rumahan"

"benarkah? Aku juga berpikir seperti itu" mei cepat cepat menaruh semua pion yang belum di pasangnya,dan sekarang sudah siap "silahkan duluan" kata mei mempersilahkan ciel.

"terimakasih" ciel menggerakan poin pertamanya.

03.45pm

Saat mei dan ciel sedang bermain catur tiba-tiba pintu ruangan berbunyi tanda terbuka,sebenarnya suara pintu itu sakat kecil tapi karena saat itu tidak ada yang berbicara jadi itu cukup mengagetkan mereka berdua.

Saat mereka melihat asal suara tersebut ternyata suara itu berasal dari Sebastian yang membuka pintu ruang meja belajar keluarga pahntomhive dan memperilahkan kylar untuk mendorong sebuah troli yang berisi buket ice, gula cair serta teh yang sudah dicampur oleh irisan serta perasan lemon.

"akhirnya kau datang juga,aku kira aku akan disuruh menunggu sampai mati kehausan" ejek ciel.

Sebastian tidak berkata apa-apa dan hanya tersenyum,tiba-tiba kylar memotong pembicaraan mereka "maafkan aku, tadi aku tidak sengaja menumpahkan tehnya , karena itu kita harus membuatnya dari ulan, maafkan aku master ciel" mata kylar berkaca kaca bagaikan anjing lalu dia menundukan badannya 90 derajat sebagai permohonan maaf.

"ciel, aku sebagai tuan dari kylar meminta maaf atas kecerobohan pelayanku" kata mei sambil melihat papan caturnya.

"tidak apa-apa, tadi aku tidak bermaksud menyindir pelayanmu" ciel melihat ke arah papan catur dan tersenyum "lagi pula aku mendapatkan permainan catur yang bagus denganmu"

"terimakasih" mei meloncat dari kursi dan menunduk sedikit ke arah ciel"ijinkan saya untuk pergi sekarang, ada yang harus saya kerjakan"

"apakah pekerjaanmu sepenting itu? Aku ingin melihat hasil akhir dari permainan ini"

Mei tidak mengatakan apa-apa hanya tersenyum dan melangkah keluar tapi di depan pintu keluar tersebut dia berhenti tanpa berbalik arah ciel tahu bahwa mei masih tersenyum disana "kita akan lanjutkan secara nyata" lalu mei pergi tanpa menengok kebelakang sedikitpun.

"hm.. dasar bocah sombong" kata ciel setelah mei menghilang dari pandangnnya lalu menyilangkan kakinya.

Sebastian mendekatinya sambil membawa tray yang berisi satu cangkir ice lemon tea dan menaruhnya di meja ciel sambil melihat ke arah papan catur "apa yang terjadi disini?" tanyanya setelah melihat papan catur itu.

"tidak ada apa-apa , dia benar-benar mengerahkan kemampuannya kepadaku tidak seperti kepada lizzy" ciel mengambil dan menyeruput teh dinginnya.

"anda juga menyadarinya young master?" sebastian mundur kebelakang dan menaruh tray yang dibawanya ke atas trolly

"tentu saja, dalam pertarungannya dengan lizzy dia tidak mengeluarkan keringat sama sekali, tidak seperti lizzy yang basah kuyup hingga aku memberikannya sapu tangan"

Sebastian tertawa kecil "bukan itu saja tuan muda, dia bahkan tidak menggunakan kaki kanannya sama sekali"

"hm.. aku tahu itu" ciel meminum ice lemon teanya lagi."apa kau sudah menemukan apa yang ada di jarum tersebut?" tanya ciel kepada sebastian.

"ya.. di ujung jarum tersebut ada racun ular laut,walaupun hanya satu tetes untuk orang biasa dia akan meninggal dalam waktu 24 jam setelah mengalami kejang,lumpuh, mual-mual dan panas di seluruh tubuh, apa kita perlu membawanya ke dokter?" Tanya sebastian

Ciel tertawa sebentar "tidak.. kau tidak perlu membawanya.. sepertinya dia sama sekali tidak terinfeksi, mungkin dia sudah meminum obat penawarnya semalam"

Lalu ia bangun dari kursinya dan melihat ke arah papan catur lagi "sepertinya dia memberi tahuku bahwa dia memiliki kekuatan yang sama denganku" lalu dia melangkah keluar ruangan

Di atas meja catur tersebut tinggal terdiri dari 4 pion , satu poin raja hitam , satu poin raja putih serta satu poin knight hitam dan satu point knight putih sedang berhadap hadapan seperti cermin..

10.00 pm

Hari sudah malam,ruang tidur ciel phantomhive semakin sunyi hingga detik jarum di dinding terdengar, ciel sendirian dalam kamarnya sedang membaca suatu buku tentang anotomy manusia.

tok..tok..

Pintu diketok dari luar,ciel memalingkan mukanya kamungkinan orang yang masuk ke kamar ciel pada jam ini hanyalah sebastian untuk mengganti air minum "masuk" kata ciel.

Pintu terbuka bahkan setengah di bantikng "cieell!" teriak orang itu dari pintu dan berlari menuju ciel sambil membawa bantalnya.

"me..mei?!" teriak ciel kaget bahkan menjatuhkan buku yang dia baca.

"hehehe.. kylar hari ini juga pergi jadi aku tidur disini!" kata mei sambil tersenyum dan melompat ke tempat tidur ciel.

"mei! Kau tahukan aku sudah mempuyai tunangan? Bahkan tadi kau menemuinya"

"lalu?'

"lalu kenapa kau tidur disini?"

"karena kylar pergi dan aku tidak bisa tidur sendiri"

Pintu terbuka lagi, kali ini sebastian yang masuk sambil membawa lilin dengan baju butlernya "ada apa malam-malam seperti ini ribut?"

"sebastian! Bujuk mei agar dia tidur di kamarnya!"

Sebastian menghela nafasnya lagi "lady mei, tidur di kamar sorang pria sangatlah berbahaya"

Mei menoleh kepada sebastian "kenapa?" Tanyanya dengan muka polos.

"karena tuan ciel bisa saja menyerangmu dan me- "

"tidaaak! Aku tidak akan melakukan hal itu!" potong ciel.

"lihat, ciel bilang tidak akan melakukannya" kata mei sambil tersenyum.

"mei..." kata ciel sambil mengacak-ngacak rambutnya "tapi itu sangat tidak sopan untuk tidur di sebelah pria apalagi bila dia sudah memiliki tunangan"

"..." mei terdiam sebentar lalu tersenyum "akan ku adukan kepada lizzy kalau kemarin kita tidur bersama"

"kau mengancamku?" tanya ciel kesal alis mata kananya naik ke atas.

Mei tertawa kecil "lagipula itu hanya tidur, kita tidak melakukan apa-apa di tempatku dulu aku dan teman-teman sering melakukan hal itu"

ciel tidak menjawab apa-apa, matanya tetap menatap ke arah mei,mei juga balas menatapnya hanya saja mata mei membesar seperti anak kucing.

Ciel menghela nafasnya manandakan dia sudah kalah "baiklah"

"baaaiikk!" mei tersenyum senang dan tiduran di sebelah ciel "selamat tidur!" katanya sambil tersenyum

"tapi ingat kau harus tutup mulut" kata ciel menambahkan.

"Zzzzz..."

"..." ciel menghela nafasnya lagi "cepat sekali dia tertidur"

Sebastian tertawa geli dan mengambil buku yang tadi ciel jatuhkan"dia benar-benar anak yang menarik "

Ciel tidak menjawab apa-apa lalu menaikan selimutnya.