yo yo yo ketemu lagi sama Yui-chan! maapkan Yui yang udah ngga updte selama setahun ini T^T merasa berdosa sama pembaca sekalian huhuhu *nangis bombai*
BTW gimana cerita yang baru update kemarin? seru ga? apa malah garing?
mohon di REVIEW yaa biar Yui bisa lebih giat/? buat update hehe
yang ini baru chapter 2 nih U.U ayo yang belum baca, cepetan baca *maksa* ok galama lama deh cekidoooooooot
Disclaimer: Inuyasha Takahashi Rumiko
Warning : gaje, misstypo, alurnya aneh, OOC dll
RnR
.
.
.
"bi.. bisa..kah kau antar.. kan aku ke pertan.. dingan i-inu.. yasha?"
"kondisimu lemah kagome. Inuyasha tidak akan senang jika tau keadaanmu seperti ini."
"aku.. mohon, sango."
.
Arigatou
Chapter 2
Kagome terus saja memaksa sango untuk mengantarnya ketempat dimana inuyasha dan timnya bertanding. Walaupun dokter sudah berbicara bagaimanapun kagome tetap saja memaksakan kehendaknya.
"jika salah satu dari kalian tidak ada yang mau mengantarku, aku akan pergi kesana sendiri."
"jangan, kagome. Kondisimu sangat lemah hari ini." Dokter Sesshomaru angkat bicara.
"aku tidak peduli." Kagome beranjak dari tempat tidurnya.
"baiklah, kagome. Aku mengijinkanmu, namun aku juga harus ikut kesana untuk memastikan."
Kagome hanya menganggukkan tanda setuju dengan apa yang dikatakan oleh dokter yang sudah lama merawatnya.
.
.
Tinggal detik terakhir untuk meraih kemenangan, inuyasha diberi kepercayaan oleh timnya untuk melemparkan bola terahir kedalam ring.
'aku akan membawa kemenangan untukmu, kagome.' Gumannya dalam hati.
Inuyasha melemparkan bolanya 'YEEEEE' teriak semua penonton yang menyaksikan. Semuanya bersorak untuk kemenangan tim Shikon.
"sepertinya kita terlambat datang." Kagome berguman dengan suara yang lirih.
Dokter sesshomaru mendorong kursi roda yang diduduki kagome menuju tempat tim inuyasha berada.
"oi inuyasha hebat sekali kau bisa memasukan bolanya dan membuat tim kita menang." Koga memberi jabatan tangan pada inuyasha.
"ini semua karena aku terus mengingat ka..." tidak diteruskan tiba tiba seorang wanita menghampiri inuyasha dan memeluknya.
"inuyasha, selamat ya kau sudah memenangkan pertandingan ini." Seru wanita bersurai panjang itu
"ki.. kikyou.. kau datang kemari?"
"tentu saja. Bagaimana aku tidak datang pada pertandingan seseorang yang begitu SPESIAL DIHATIKU."
Tak tersadar oleh siapapun kagome telah berada didepan pintu ruangan dimana tim Shikon beristirahat dan menyaksikan serta mendengar perkataan yang dilontarkan oleh wanita itu.
"inu.. yasha.." ucapnya lirih ketika mendapati inuyasha sedang dipeluk oleh wanita yang dirinya tidak tau. Kagome menundukan kepala dan menahan diri agar tidak menangis.
Inuyasha melirikan matanya dan mendapati kagome dengan wajah yang sangat pucat tersenyum tipis namun tulus yang ditujukan padanya.
"kagome.." bisiknya disela dekapan kikyou. Inuyasha segera mendorong tubuh kikyou agar dekapannya terlepas.
"hey.. mengapa kau.." gadis itu protes dengan sikap inuyasha yang menolak pelukannya.
Inuyasha berlari menghampiri kagome "kagome, kau datang kemari. Wajahmu pucat sekali." Inuyasha berkata dengan nada khawatir.
"tidak apa apa inuyasha.. aku baik baik saja."
"dia terus memaksa ingin datang kemari untuk melihatmu bertanding." Jelas dokter Sesshomaru "dan ternyata kau sedang merayakannya dengan wanita itu." Dokter sesshomaru menunjuk wanita wanita yang tengah berjalan menghampiri mereka.
"tidak, bu.. bukan begitu kejadiannya." Inuyasha mencoba menjelaskan. Kagome hanya tertunduk.
"kagome, kau jangan salah paham. Ini.. ini tidak seperti yang kau lihat." Inuyasha mencoba memberi penjelasan pada kagome.
"tidak apa apa, inuyasha. Aku mengerti." Kagome tersenyum dengan tulus. Walaupun wajahnya kini sangat pucat, namun masih terlihat manis.
"siapa dia, inuyasha?" tanya kikyou.
"wah ternyata kau mempunyai penggemar yang cacat juga, inuyasha." Kagura, teman kikyou berkata dengan kejinya.
Kagome tersentak 'cacat? Sehina itu kah?' dia memilih menundukan kepalanya lebih dalam lagi.
"kau ! berani beraninya berkata seperti itu." Inuyasha meradang
"i.. iya. Aku penggemar inuyasha. Go.. gomen ne aku mengganggu kalian." Kagome berkata dengan menahan air matanya.
"kagome !" inuyasha, sango dan tak terlewat dokter sesshomaru berseru dengan bersamaan.
"kagome kau berkata apa? Bukankah kau ini kekasih inuyasha kan?" sesshomaru berkata dengan tegasnya.
"HAH? Mana mungkin inuyasha mempunyai kekasih cacat dan penyakitan seperti ini?" salah satu dari wanita wanita itu berkata lagi.
"jika dia memang benar kekasihku, memangnya kenapa HAH !"
"aku tidak menyangka, atlit basket yang terkenal, kaya raya dan juga tampan sepertimu memiliki kekasih yang cacat juga penyakitan seperti dia." Kagura menunjuk kagome.
"Tak kusangka, kau memutuskan aku hanya demi gadis penyakitan seperti dia ! bodoh sekali kau ini, Inuyasha." Sambung kikyou.
"su.. sudahlah inuyasha. Jangan mengada ngada seperti itu. Apa yang dikatakan oleh temanmu itu sangat benar. Tidak mungkin kau mempunyai kekasih yang lumpuh dan juga penyakitan seperti diriku." Kagome berkata dengan suara lirih dan menahan air mata.
Inuyasha yang mendengarnya hanya bisa terdiam. 'kagome, aku tidak pernah mempunyai pikiran seperti itu. Aku mencintaimu apa adanya.' Bisik inuyasha dalam hatinya.
"ayo, sango, dokter sessho. Kita pergi dari sini. Aku tidak mau merusak acara oranglain."
.
.
.
Kagome berbaring ditempat tidurnya dengan lemah. Selang selang oksigen dan infus tersuntik dilengannya. Semakin hari penyakit yang diderita kagome semakin parah dan keadaannyapun semakin lemah.
Inuyasha datang untuk melihat keadaan kagome. Namun bukan hanya inuyasha saja, tetapi Miroku dan juga sango ikut menjenguk. Gadis itu tampak sedang tertidur dengan lelapnya.
"kagome.." bisik inuyasha namun tetap bisa membangunkan kagome.
Kagome membuka matanya perlahan dan mendapati inuyasha sedang berada disamping dirinya.
"se.. sedang apa kau, inu.. yasha?" tanya kagome dengan lemah.
"hanya ingin memastikan kau baik baik saja."
Kagome hanya tersenyum tipis namun menawan. Kagome teringat kembali dengan apa yang dikatan oleh teman wanita inuyasha padanya kemarin.
"mengapa kau berkata seperti itu kemarin? Kau tau, aku takut kagome."
"takut? Takut pada apa?" suara lirih itupun terdengar lagi
"aku takut setelah kejadian itu kau tidak mau bertemu dengan ku lagi."
Kagome tersenyum lagi "seharusnya aku yang merasa takut, inuyasha." Inuyasha hanya dapat memandang kagome dengan heran.
"apa yang dikatakan teman temanmu kemarin semuanya benar."
"apa maksudmu, kagome? Aku tidak mengerti."
"mana mungkin kau yang menurut semua wanita sempurna memiliki kekasih yang tidak bisa berjalan dan juga mempunyai penyakit sepertiku." Mata kagome mulai panas seakan sesuatu ingin keluar dari pelupuk matanya.
Sango dan miroku yang mendengar penjelasan kagome merasa iba dengan kondisinya. Sango adalah sahabat kagome, dia tau seberapa besar kagome mencintai inuyasha. Bahkan dari awal kagome mengidap penyakitnyapun dia tidak memberitahukan pada Inuyasha.
Kagome meyakini jika inuyasha tau tentang penyakitnya dari awal, pasti inuyasha tidak akan pernah mau menjadi kekasihnya.
Inuyasha menggenggam erat tangan kagome, seakan tidak ingin melepaskannya. Kagome menutupkan matanya, inuyasha yang melihat hal itu sontak menguncang guncang tubuh mungil yang ada didepannya.
"kagome ! bangun, kagome!" inuyasha setengah berteriak
"sango, cepat kau panggilkan dokter sesshomaru kesini." Miroku menyuruh sango untuk memanggilkan dokter.
"aku akan menelpon keluarganya."
.
.
Dokter berserta suster datang untuk memeriksa kagome. Seselesainya dokter memeriksa kagome, inuyasha segera mendekati dokter dan menanyakan berbagai hal.
"bagaimana keadaan kagome?" tanya inuyasha
"kagome hanya pingsan saja, tenanglah."
"apakah keadaanya sudah mulai membaik?" tanya miroku
"keadaannya semakin melemah dan saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkan kagome. Namun, semuanya sia sia."
Tak lama keluarga kagomepun datang. Ibu, kakek dan juga adik kagome – sota namanya – datang karena ingin mengetahui keadaan anak, kaka dan juga cucunya.
"bagaimana keadaan nee-chan?" tanya sota
"tidak apa apa, sota. Kakak mu hanya terlalu cape karena kemarin dia pergi dari rumah sakit."
Inuyasha hanya tertunduk dan merasa bersalah atas kejadian kemarin. 'maaf, kagome. Maafkan aku.' Guman inuyasha dalam hati.
.
.
.
TBC..
okeeeeee! gimana chapter 2 nya? masih mau lanjut atau stop? lanjut yaaaa lanjut yaaaaa T^T
TUNGGU TERUS CHAPTER SELANJUTNYA YAAAAAA ^_^