Kembali lagi dengan diriku yang gg jelas ini,,, sudahlama gak ketemu, mungkin sudah setahun lalu kali yah... aku benar-benar minta maaf, karena selama beberapa bulan gak update, sebenarnya habis update chap 2 yang kemarin aku langsung bikin lanjutannya, tapi tiba2 aku ngeblank di tengah cerita. Bukannya aku gak niat atau apa, tapi emang gak dapet inspirasi sama sekali... sekali lagi aku benar-benar minta maaf...
tapi aku akan tetap lanjutin ini fic, tapi mohon semohon mohonnya untuk memaklumi semua ini, terimakasih.
Yossshhh kita lanjut yuk.,
*Bales riviw yang sudah seabad gg di bales
Airy89 : #shock ... apakah Gaara se OOC itu? #gak sadar #mojok di pojokkan.. makasih banyak loh Rayie sudah suka, maaf baru di bales sekarang. Untuk yang panggil Naru-chan silahkan di tebak deh siapakah orangnya! Hahaahaaa #ketawa nista.
Widy awesowme : idihhh busetttt deh, kurang juga ya? Tapi emang bener sih, aku tau itu kok... #pudung Naruto ituuu cintaaaa maatttiiii ama Gaara #plak
Hime From The Dark World : kenapa bisa berasap dd thy... bacanya sambil nafas gak tuh . hahahaha
Guest : suka GaaNaru ya? Tapi Gaara itu udah manis dari sononya sama bang Kishi... yang panggil Naru ituuuuu...aaaa-noooo... pokoknya jangan bosen nunggu updatean ku yang lama deh.. tar juga ketahuan #Hahahaha #dichidori
Akira Naru-desu : Ini di lanjutkok, yang sabar aja yak TT^TT
Azu-Chan : kenapa gak boleh? #bingung
ShinKurai : pengennya sih gitu tapi M nya kapan-kapan saja lah, belum dapet feel nya gitu. Hahahaha... aku juga kurang asupan fic Yaoi selama beberapa bulan ini, ...
Kaze fuyuki : semangat kokkkkkkkk ^v^ yossshh
CheftyClouds : iya naru transgender karena dia emng sharusnya cowok, tapi dia kelainan gen jadi bentuknya gak laki gt #plak jadi di operasi... hahaha #aku bukan dokter tapi aku akan berusaha buat ini. terus yang mengawasi Naru itu... coba tebak dnk #dichidori. Gaara jadi ukeeee...
Harukichi ajibana : ini sudah di lanjut walau lama, sumimasen~
*Last Chap
"TIDAK MUNGKIN!" Kata Gaara yang tiba-tiba berteriak di tengah pelajaran, membuat semua mata tertuju pada Gaara, yang kini sedang berdiri dengan wajah pucat.
Menyadari dirinya tengah di perhatikan, Gaara mulai mengatur nafasnya yang tengah berburu, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan bangku miliknya yang terjatuh menuju depan kelas ke arah gurunya yang masih menatapnya dengan bingung.
"Sensei saya sakit, saya izin ke UKS!" Kata Gaara, kemudian pergi meninggalkan kelas, meninggalkan jejak-jejak keheningan didalam sana.
*Lanjut ke ceritanya yaaa... Gooooo!
.
.
.
Title : I'm your Man! Gaara!
Disclaimer : Milik abang saya, abang M. Kishimoto. Tapi suatu saat nanti akan menjadi hak milik saya. Hahahahaha #mulut di sumpel batu kali sama abang M.K
Genre : Romance, dan amburadul!
Pair : NaruGaa
Rate : T lebih aman!
Warning : Yaoi, merusak mata, typo tergeletak dimana-mana, gak jelas, bikin mual, sesak nafas, kejang-kejang, abal-abal. etc.
Tidak suka diharap jangan baca
.
.
.
Terlihat pemuda bersurai merah tengah berjalan cepat menuju kesebuah ruangan.
'SRREEEEKK'
"Lho, Gaara? Tidak biasanya kau kesini? Kau sakit?" Tanya laki-laki muda berambut silver di ikat satu, yang di kenal dengan Dr. Kabuto. Yang tengah duduk di meja kerjanya.
"Hmm.., aku izin tidur sebentar!" Kata Gaara, sambil melengos pergi ke arah salah satu tempat tidur di ruangan tersebut.
"Mau coba aku priksa?" Tanya dokter tersebut, menghampiri Gaara.
"Tidak perlu, aku hanya butuh istirahat sebentar!"
"Oh, baiklah!" Jawab Kabuto, meninggalkan Gaara menuju meja kerjanya.
"Tolong bangunkan aku, saat jam pulang tiba!" Pinta Gaara, yang menghentikan langkah Kabuto sejenak.
"Ya!"
.
.
*Kantin Sekolah
"Hahaha.., wajahmu lucu sekali, Sakura!" Naruto tertawa geli, sambil menujuk-nunjuk wajah Sakura.
"Berhentilah menertawaiku, bodoh!"
"Hahaha, habisnya wajahmu benar-benar lucu!"
"Ini semua salahmu, kau yg membuatku menangis! Sekarang aku harus bagaimana menyembunyikan mataku yang terlihat membengkak ini? Aku terlihat tak cantik lagi!" kata Sakura yang masih sibuk menutupi matanya yang membengkak dengan bedak.
"Buahahahahahha... Ca-cantik? Hahahahahahha!" Tawa Naruto semakin menjadi.
'BLEETTTAAKKKK'
"Aissh!" Naruto meringis sakit. Mengelus benjolan besar dikepalanya.
"Berhentilah menertawaiku, sebelum hari ini kubuat wajahmu menjadi abstrak!"
"iya-iya, gitu aja kok marah sih!"
"Ishh..Kau ini!"
Tiba-tiba handphone Naruto berdering, menyelamatkan Naruto untuk sementara waktu.
~Don't try to live so wise..Don't cry couse you're so right..Don't dry with..,~
"Moshi-mo..,"
"NARUTO KAU DIMANA SEKARANG!" Teriak seseorang disebrang sana. Membuat Naruto menjauhkan telinga dari handphone miliknya sebentar. Lalu mendekatkannya lagi.
"Kyuu-nii, aku tidak tuli!"
"Naruto, ku dengar dari Kaa-san, kau sudah sampai di Konoha semalam! Tapi kau tidak sampai-sampai. Kau ini kemana, hah!?"
"Gomen-ne Kyuu-nii, aku tidak akan tinggal di appartement milikmu,"
"Apa maksudmu, hah?"
"Kau kan sudah berkeluarga! Bisa bisa aku mengganggu bulan madu kalian berdua! Kikikik..,"
"Hei, jangan menggodaku bodoh! Kami sudah menikah satu tahun yang lalu!"
"Jangan marah begitu! Aku kan hanya bercanda! Hufft.., tak terasa sudah satu tahun kita tak bertemu ya, kak!?"
"Ya, sudah satu tahun!"
"Aku rindu!"
"Huweks.., jangan mengatakan hal-hal menjijikkan seperti itu. BAKA!"
"Hahaha., Kyuu-nii memang tak pernah berubah! Tsundere!"
"Arrgh.., berhenti mengataiku seperti itu! Dan katakan kau sekarang tinggal dimana!?"
"Dirumah Baa-chan untuk sementara waktu, kira-kira dua atau tiga hari aku disana sampai aku menemukan kost-kostan yang murah. Hehehe..,"
"Oke, tunggu aku disana! Aku akan tiba dalam waktu tiga puluh menit!"
"He-hei..,"
~Tutt.,tutt.,tutt.,~
"Ck, dasar.," kesal Naruto, kakak satu satunya memang selalu tak pernah sabaran. Selalu semaunya sendiri, ya mereka berdua memiliki sifat yang mirip.
"Siapa yang telfon, Nar?" Tanya Sakura kepada Naruto.
"Kakakku"
"Ohh..," Angguk Sakura.
.
.
*UKS - Jam 2 siang
"Gaara, bangun!"
"Enggh..,"
"Hei, bangunlah! Jam pulang sekolah sudah 20 menit berlalu! Aku harus menutup klinik!"
"Hnn..,"
Kelopak mata Gaara mulai sedikit terbuka, menampakkan iris Jade miliknya yang indah, kemudian mengkerjapkan kelopak matanya perlahan, mencoba membiasakan cahaya yang memasuki matanya yang datang dari bilik jendela kaca bening diklinik tersebut. Bola matanya bergerak menatap keseliling, lalu tertuju pada pemuda yang ia kenal berdiri didamping ranjangnya yang kini sudah berpakaian bebas, tidak menggunakan jas putih seperti biasanya.
Walau masih dalam keadaan sedikit mengantuk, Gaara memaksa tubuhnya agar bergerak, mendudukkan dirinya sebentar pada sisi ranjang, untuk meringankan sedikit rasa pusing di kepalanya, akibat dibangunkan.
"Bagaimana keadaanmu, Gaara?"
"Hmm, terimakasih Kabuto, aku sudah baikkan sekarang!"
"Tak perlu berterimakasih. Jujur saja aku memang tak melakukan apa-apa!"
"..."
"Hei, Gaara!"
"Ya"
"Kau bolos pelajaran ya? Seperti bukan dirimu saja! Kau ini kenapa, hah?"
"Hmm, entahlah! Banyak hal yang terjadi! Aku juga tidak begitu mengerti.,"
"Haaaaahh~, aku tau! Ini pasti karena itu"
"He? Itu?"
"Ya! Pasti karena itu!" Kabuto mendekati wajah Gaara dengan expresi serius terpampang diwajahnya.
"Itu apa?"
"Jatuh cinta pada pandangan pertama!" Ucap Kabuto yakin.
"Ci-cinta? Jatuh cinta? Ti-tidak! Aku tidak sedang jatuh cinta!" Bantah Gaara gugup.
"Wajahmu seperti remaja-remaja jaman sekarang! Tampang galau! Hahaha.." goda Kabuto menjadi-jadi.
"I-ITU TAK AKAN PERNAH TERJADI!" Kata Gaara pergi meninggalkan Kabuto yang masih asik tertawa.
'SSREEEKKKK'
"Heh? Kenapa dia? Benar-benar tak seperti biasanya? Aku kan hanya bercanda!?" Ucap Kabuto bingung dengan sikap mantan adik kelasnya itu.
.
.
*Normal POV
"Apa-apaan Kabuto! Mana mungkin aku jatuh cinta!" Ucap Gaara pada dirinya sendiri.
Gaara melangkahkan kakinya menuju kelas untuk mengambil tas miliknya yang masih berada disana. Keadaan sekolah belum begitu sepi walau jam pulang sekolah sudah setengah jam lalu telah usai, masih banyak siswa-siswi yang masih hilir mudik disekeliling Gaara, diantara mereka memang ada yang mengikuti extrakulikuler yang diadakan setelah usai jam sekolah.
'SHREEEKKK'
Gaara membuka pintu kelasnya, melangkahkan kakinya masuk menuju meja miliknya, terlihat disana kursi yang tadi terjatuh oleh ulah dirinya sendiri kini sudah didirikan seperti semula, entah oleh siapa ia tak begitu peduli. Gaara mengambil tasnya dan mulai merapihkan buku-bukunya yang masih tergeletak diatas meja.
Kembali Gaara teringat akan tingkahnya yang tidak biasa hari ini, ya! Gaara memang tidak biasanya bersikap seperti itu, biasanya ia sangat serius jika mengenai soal pelajaran bukanya melamun memikirkan hal yang tidak jelas, dan jarang meninggalkan kelas jika bukan karena hal penting, belum lagi berkata yang kurang sopan terhadap seorang guru, tapi berbeda dengan hari ini, hari ini benar-benar aneh baginya. Segala tindakannya diluar oleh kendalinya.
Gaara menghela nafas berat, menutup retsleting tasnya, kemudian melangkah keluar.
.
.
.
*Kantin
Kantin sekolah sudah mulai ramai sejak beberapa menit lalu, dengan beberapa orang mengenakan appron putih yang berada di balik etalase tengah sibuk melayani siswa siswi yang mengantri untuk membeli makanan dan minuman disana.
"Sakura, ayo pulang!"
"Heh? Sekarang?"
"Tahun depan! Ya sekarang lah Sakura,"
"Kenapa memangnya? Buru-buru sekali sih?"
"Kakakku akan datang kerumah, aku harus segera pulang sebelum dia ceramah makin panjang! Aku seharusnya tinggal dirumah Kyuu-nii, tapi malah tinggal dirumah baa-chan! Pasti aku akan di todong oleh sejuta pertanyaan, jika tidak pulang cepat bisa jadi pertanyaanya makin banyak!" cerocos Naruto tanpa jeda.
"Jadi, sifat banyak omong mu keturunan kakakmu ya Naruto?" Tanya Sakura gak nyambung.
"Heh? Banyak omong?"
"Hehehe, bukan apa-apa kok!"
Tanpa basa-basi lagi Naruto segera bergegas meninggalkan kantin, diikuti oleh Sakura dibelakangnya.
.
.
.
*U-Hottel
Siang itu di ruang Duty Manager Front Office U-Hottel. Terlihat sesosok pemuda yang sedang sibuk membereskan beberapa kertas dan map-map yang ada di atas mejanya. Orang yang berada diruang itu adalah Kyuubi Namikaze, seorang pemuda tampan nan rupawan yang bekerja di salah satu Hotel megah berbintang lima di Konoha, sebagai seorang Duty Manager yang memang tugasnya membantu front Office manager dan Assistant Front Office Manager dalam melaksanakan tugas operasional di bagian Front Office.
Kyuubi siang ini akan izin pulang lebih awal, dan bekerja setengah hari saja untuk menemui adiknya yang baru tiba tadi malam dan tinggal dirumah neneknya tanpa memberi kabar sama sekali kepada dirinya. Sekarang Kyuu sedang merapihkan beberapa dokumen yang sudah ia kerjakan dan membawa beberapa ke kerumah untuk diselesaikan.
Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki mendekati dirinya, Kyuubi tak merespon ia sudah sangat mengenali langkah kaki orang ini, tanpa ketuk dan permisi langsung masuk begitu saja keruangannya.
"Hei Kyuu!"
"..."
"Kyuu~"
"..."
"Kyuu, Kyuu, Kyuu, Kyuu, Kyuu, Kyuu, Kyuu, Kyuuuuuuuuuu...,"
"Apa!" masih sibuk membereskan dokumen-dokumen di atas mejanya.
"Kau mau kemana, Kyuu?"
"Kerumah Baa-chan!"
"Tak biasanya kau pergi kesana, Kyuu? Ada apa memangnya!"
"Naruto disana!" sambil menepuk-nepukkan tangannya setelah dokumen-dokumen nya sudah tersusun rapih.
"Oh, dia disana rupanya! Ku kira dia tersesat dan tak tau arah jalan pulang! Hahaha," dengan nada sing a song.
'BUUGH... KREETEK'
"Aissh., apa yang kau lakukan, Kyuu! Ganteng-ganteng begini aku juga atasanmu!" Pria itu meringis seraya memegangi kakinya yang masih tertutup sepatu.
"Sebodoh-bodohnya dia, Naruto tetaplah adikku!" melayangkan Death glare kepada pria didepannya.
"Iya-iya maaf, hanya bercanda!" kata pria tersebut sambil mengusap-usap surai Kyuu yang berwarna orange kemerahan.
"Jangan perlakukan aku seperti anak kecil! Sudah, aku mau pergi sekarang!"
"Aku ikut!"
"Kenapa juga aku harus mengajakmu?"
"Bagaimanapun juga, adikmu ya adikku juga!"
"Tapi..,"
"Sudahlah, urusan kantor akan aku serahkan pada Sasori!" ucap pria itu sambil menarik tangan Kyuu, menyerahkan pekerjaannya pada Sasori sebagai Assistant Manager FO. #gak bertanggung jawab!
.
.
.
Gaara POV
Gaara melajukan motor Ducati merah miliknya cukup kencang, berniat tiba dirumah lebih cepat hari ini. Otak nya benar-benar tak dapat berfikir jernih, masih saja teringat dengan pemuda tadi pagi, ingin rasanya ia hibernasi saja andai dia itu beruang pasti sudah ia lakukan dari tadi.
Gaara memasuki sebuah kawasan perumahan elite, dimana rumahnya berada. Beberapa blok sebelum tiba dirumahnya Gaara melihat sesosok pria bersurai durian tersebut memasuki sebuah rumah mewah yang cukup ia kenali. 'Sedang apa dia di rumah ini?'
Gaara masih terus memperhatikan si rambut kuning yang berjalan menjauhi gerbang pagar besi yang cukup tinggi tersebut, yang tanpa disadarinya tingkahnya diperhatikan orang lain.
.
"Gaara"
"..."
"Hei!"
"Heh?" Gaara menoleh.
"Kau Gaara kan?"
"Kyuubi? Kyuubi-san?" Gaara kaget, atas kemunculan Kyuubi, sudah cukup lama mereka tak bertemu semenjak pindahnya Naruko ke Kota Suna, dan Kyuubi serta keluarganya tak terdengar lagi kabarnya.
"Ternyata benar itu kau! Sedang apa disini?"
"A-aku,."
"Sudah lama kita tak bertemu ya, Gaara? Bagaimana kabarmu? Kau tak begitu banyak berubah!"
"Iya, baik" Jawab Gaara dengan senyum tipisnya.
"Baguslah kalau begitu, sudah dulu ya aku masih ada urusan, semoga kita dapat berjumpa lagi, Gaara!" kata Kyuubi, menepuk pundak Gaara, kemudian pergi masuk kedalam mobilnya melaju ke arah rumah mewah yang tadi dimasuki oleh Naruto, semakin membuat Gaara penasaran..
.
.
.
"Tadaima~!" suara cempreng khas Naruto terdengar hampir keseluruh ruang tersebut.
"Naruto, bisakah kau mengunci sedikit mulutmu? Aku sedang membaca!" Kata wanita paruh baya, namun masih terlihat cantik dan sexy, yang dikenal bernama Tsunade.
"Hehehe., bukankah itu baik untuk menguji kesensitivan telingamu Baa-chan?"
"Hah, kau ini tak pernah berubah, Naruto!"
"Hiiihiiii.," Naruto menyengir lebar.
.
"Permisi Tsunade-sama, tuan muda Kyuubi datang!" kata pria berpakaian butler sambil menunduk hormat pada Tsunade.
"Biarkan dia masuk, Iruka!" Perintah Tsunade kepada pelayannya yang bernama Iruka.
Setelah dapat perintah dari Tsunade, butler tersebut segera meninggalkan tempat tersebut, dan tak lama kemudian ia kembali bersama dengan dua orang pria mengikuti di belakangnya.
Iruka mempersilahkan dua pria itu menemui Tsunade, lalu berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.
.
"Tsunade baa-chan" Kata Kyuubi menunduk hormat pada neneknya ini diikuti pria disampingnya.
"Ayo silahkan duduk, kau juga Naruto!" Kata Tsunade pada cucu-cucunya. Mata Tsunade langsung memicing tajam pada pria disebelah Kyuubi.
"Tumben sekali, anak dari pemilik U-Hottel datang kekediamanku yang sederhana ini!?" Tanya Tsunade kepada pria disamping Kyuubi.
"Tsunade-san bukankah aku juga termasuk dari keluarga ini, jadi sudah kewajiban jika aku berkunjung kekediamanmu. Maaf jika aku lama tak datang kemari"
"Sudahlah, aku hanya bercanda, Itachi! Hahaha," Gurau Tsunade, melambai-lambaikan tangan kirinya-tanda becanda.
.
"Baa-chan, aku ingin membicarakan soal Naruto!" Kata Kyuubi menyelak.
"Soal apa?"
"Bolehkah aku membawa Naruto tinggal bersamaku?"
"Ten.,"
"Tunggu Kyuu-nii! Aku kan sudah bilang, bahwa aku akan mencari tempat tinggal didekat sekolah!" Jawab Naruto memenggal perkataan Tsunade.
"Untuk apa kau mencari tempat tinggal lagi, disinikan ada aku!?" Timpal Kyuubi.
"Aku hanya tidak ingin mengganggu kalian!"
"Apanya yang mengganggu, hah?" Kyuubi geram.
.
"Tenang, Kyuu!" ucap Itachi, berusaha menenangkan Kyuubi.
"Aku ini kan kakakmu! Keluargamu! Kenapa kau malah memilih mencari tempat yang lain?"
"Aku kan ingin mencoba mandiri, Kyuu-nii! Tak ingin meepotkan yang lain! Dan keputusanku sudah bulat!"
"Mandiri itu sulit Nar! Memangnya uang dari mana kamu untuk memenuhi segala keperluanmu jika kau hidup sendiri?" Tanya Kyuubi.
"Selama dua atau tiga hari ini aku akan tinggal bersama Tsunade Baa-chan, sambil mencari kost-an yang tak jauh dari sekolah. Lagi pula aku membawa uang tabunganku, yang kurasa cukup untuk membayar uang muka tempat tinggalku nanti" Jawab Naruto.
"Lalu kau mau makan batu?" ucap Kyuubi ketus.
"Untuk itu aku belum tau. Heehee..,"
"Cih, dasar bodoh, sudah! Cepat rapihkan pakaianmu sekarang!" omel Kyuubi kesal.
"Sudahlah Kyu-nii! Hentikan sifat over protektif mu itu! Aku bukan lah adik perempuanmu yang dulu! Lihatlah aku yang sekarang ini? Aku sudah berbeda! JADI JANGAN URUSI URUSANKU!"
'BRAAAKKKKKKKK'
"BRENGSEK SEKALI MULUTMU ITU! Jadii itu yang kau ucapkan pada kakak mu yang sudah lama tak kau temui, hah!" Geram Kyuubi sambil menarik kerah depan Naruto dengan keras hingga membuat wajah mereka saling bertatap mata dengan begitu dekatnya.
"Kyuu!" Itachi menarik tangan Kyuubi yang mencengkram kuat baju Naruto, berusaha melepaskannya.
"Itachi! Bawa Kyuubi pulang sekarang! Aku tak mau ada keributan dirumah ku!" Tegas Tsunade kepada Itachi.
"BRENGGGGSEEEEKKKKKKKKK!" Teriak Kyuubi keras di depan wajah Naruto. Kemudian mendorong Naruto hingga terjatuh.
"Kyuu, ayo kita pergi! Tenangkan dirimu dahulu, nanti kita kembali lagi untuk membahas ini nanti!" Rujuk Itachi seraya menarik lengan Kyuubi. "Dan kau Naruto! Tolong pikirkan ini baik-baik! Bukannya aku memihakmu, tapi jadilah dirimu sendiri. Lakukan apapun yang kau suka, yang menurutmu baik, dan tak merugikan siapapun!" ucap Itachi sebelum meninggalkan ruangan itu bersama Kyuubi yang masih terlihat kesal.
"Baik..," Jawab Naruto pelan.
.
.
.
TBC
.
.
*HOLLLLAAAAAAA MINNAAAAAAA~*
Bertemu dengan saya lagi, orang tergaje yang pernah ada TT^TT hiksss... btw ini cerita tambah menjauh aja dari yang saya harapkan, udah gitu isinya percakapan semua lagi. Otakku lagi gak bisa menceritakkan suasana suasana gitu dah! Saya juga yakin pasti di antara kalian juga banyak yang lupa sama fic gak jelas yang satu ini... maklum mungkin sudah satu tahun berlalu... hohoho ... aku aja lupa sama isi cerita ini sendiri, jadi maaf jika ada kekurangan disana sini.. Hontouni gomen-ne mina san!
Yahh... sebagai seorang author jadi-jadian, saya minta kritik dan juga sarannya ya minna! Jadi saya masih mau memperbaiki dimana kekurangan-kerurangan saya, terutama dari alur dan penulisannya...
Terimakasih banyak bagi pembaca, sekian dulu... Arigatou!
*TOLONG DI ISI PADA KOTAK REVIEW NYA*