EJ menggeliat penuh semangat dalam pelukan Charlie, wajahnya berseri-seri dan sungguh menawan.
"Lalu bagaimana panasku tidak berubah dan baumu juga tidak berubah sama menggiurkannya dengan bentuk vampir ini?" tanyaku pada Charlie yang berada di samping Jacob yang kini sedang mengemudikan mobil karena tidak mau aku yang mengemudikan.
"Hm, sudahkah ku bilang bahwa aku memiliki dua bentuk perubahan, satu bentuk serigala dan satu lagi bentuk harimau, harimau memiliki panas dan aroma yang menggiurkan sama persis dengan manusia dan para shape-sifter yang berbentuk harimau tidak akan dapat di bedakan dengan manusia kebanyakan berbeda dengan pada bentuk serigala yang memiliki panas tubuh yang tidak sama," jawab Charlie.
Betul sekali, jika mengingat perburuanku dengan Edward tiga hari yang lalu memang sejenis macan itu sama menggiurkan walaupun tidak mengurangi rasa hausmu.
"Kalau begitu kau terletak pada galur mana Charlie? Aku yakin galur seperti kami tidak mungkin memiliki anti racun vampir." Jacob mengeluarkan suaranya yang sungguh berat.
"Yap, aku dan Renee berbeda galurnya dari Ephraim."
"Jadi kau bukan termasuk pada galur utama?" tanya Jacob.
"Kau salah Jake, kami termasuk galur utama namun berbeda leluhurnya saja," jawab Charlie memutar bola matanya.
"Eh?"
"Tidak usah terkejut," ucap Charlie.
Kami terdiam dan aku membayangi Reneesme selama perjalanan ke rumah Cullen.
"Jake, jangan membayangi saudaraku seperti itu," ucap EJ membuatku sedikit terkejut dan bangun dari lamunanku.
Jacob menatap EJ tidak percaya.
"Setelah ayahmu, ku kira kau itu menyenangkan tapi kau sama saja dengan Edward," gerutu Jacob.
Aku hanya dapat tersenyum dengan itu.
"Jangan tersenyum Bells," ucap Jacob ketika melihat ke belakang.
"Oh ayolah Jake. Kau bisa mempunyai anak buah yang bagus dikawananmu," aku masih saja tersenyum dan bersumpah akan terkekeh karena itu.
"Mom, aku bersumpah tidak akan masuk kawanan dia," tangan mungil EJ menunjuk ke Jacob yang tengah mengemudi.
Dan tatapan mata Jacob menyiratkan 'aku juga tidak ingin kau dikawananku'. Aku hanya bisa mengikik pelan karena ke dua orang itu.
Ke dua orang itu saling tatapan membunuh.
"Hei, kalian bisa tenang, aku sedikit risih dengan tatapan mata kalian itu," relaiku.
"Ayolah Jake, masa kau ingin melawan anak kecil," ucap Charlie.
Dan tawa memenuhi mobil tersebut.
"Ku harap mereka senang," raut muka Charlie khawatir ketika mobil kami memasuki jalan ke rumah keluarga Cullen.
"Tenang saja Charlie," Jacob berusaha menenangkan Charlie.
"Iya Grandpa, mereka baik kok," ucap EJ menenangkan Charlie.
...
Title: Setengah Vampire
Rate: T+ (Sesekali bisa menjadi M)
Genre: Romance/Family(bisa menjadi action)
Pair: All pairing to The Twilight Saga
Dislaimer: Twilight Saga belong to Stephenie Meyer
STANDARD WARNING
Don't Like Don't Reading
...
Perkenalan Charlie
...
Aku keluar bersama dengan EJ digendonganku dan menunggu Charlie didepan pintu. Dia bersama dengan Jacob sedikit canggung karena mereka serigala.
"Kau salah Ed," suara yang ku kenal sebagai Jasper kelihatan kesal.
"Tenang Jazz, Charlie telah datang," Edward menenangkan Jasper.
EJ menggeliat namun kembali tenang.
"Ada apa EJ?" tanyaku membelai EJ.
"Paman Jazz, dia khawatir jika mom membunuh grandpa," bisik EJ.
Aku tersenyum dan kami memasuki rumah dengan Jacob yang semangat berjalan mendahuluiku yang ku tahu pasti bersemangat menjumpai Reneesme.
"Dasar semangat," gerutu EJ.
Dan yang ku lihat Jasper sedang kalut dengan muka batunya yang tenang.
"Tenang paman Jazz, aku tahu kau sedang khawatir," ujar EJ ketika melihat Jasper.
"Oh dad, kau bisa menjaga pikiranmu dari itu, aku masih kecil tahu," peringat EJ.
"Apa maksudnya?" tanya Edward bingung.
Aku berpandangan bertanya melihat EJ.
"Dad berpikir ketika melihat mom, dengan pikiran yang 'liar'," jawab EJ menjawab pandanganku.
Aku menatap Edward marah.
"Ed, jaga pikiranmu ketika bersama EJ, dia sama denganmu," marahku.
Edward berpandangan terkejut dan wajahnya tampak akan menelusup ke dalam pikiran Ej.
Dan wajahnya tampak putus asa.
"Kau tidak dapat menelusup kepikirannya?" tanyaku ketika kami berdua berjalan mendekati keluarga tersebut.
"Yeah, kau benar," jawab Edward frustasi. EJ tampak senang dengan itu.
Tetapi semua senyap ketika langkahan kaki Charlie terdengar di setiap dia menaiki tangga.
Semua menegang tak terkecuali Jasper karena aku dapat mengetahuinya bahwa dia mengirimkan kemampuannya kepadaku.
"Jazz, tidak usah seperti itu, aku kuat kok," senyumku.
"Hanya berjaga-jaga Bells," tegang Jasper.
EJ hanya terkekeh, sepertinya Edward juga tersenyum simpul.
Dan langkah kaki Charlie yang berat menjejakkan kakinya di lantai terakhir.
"Kau..." ucap Carlisle tidak percaya.
"Um yeah, Chaerl Wadck, itu aku," senyum Charlie dalam bentuk usia tujuh belas tahun.
"Sebenarnya aku tidak mau melanggar titah Alfaku dahulu, namun karena Bella sudah menjadi keluarga kalian maka aku akan memberikan despensasi, tapi aku masih bisa menurunkan titah pada Bella," sebuah gaung yang aneh terdengar ditelingaku dan juga EJ.
"Kau Alfa?" tanya Carlisle bingung.
"Ya, tapi bukan disini. Aku mengepalai beberapa kawanan," jawab Charlie enggan.
"Maksudmu apa dengan 'beberapa kawanan' itu?" kernyit Carlisle.
"Dad, percuma kau menggunakan kekuatanmu menyentuh pikiran grandpa, grandpa telah membangun tembok," ucap EJ melihat Edward yang berusaha menembus.
Charlie tersenyum.
"Aku lupa berapa jumlah pastinya, namun wilayahnya telah menyentuh Asia Tenggara, Timur sedikit Asia Barat dan tengah," tampak jelas Charlie sangat enggan menceritakan semua ini.
"Dan jangan memaksaku untuk membicarakannya lebih lanjut Carlisle," peringat Charlie tegas.
Tidak ada lagi Charlie sang chief Forks dan yang ada hanya seorang pemuda yang gagah berani dengan wajah menyiratkan ketegasan yang kini menatap Carlisle kosong.
Kami semua menahan napas, sebenarnya kecuali para serigala itu adalah hal yang sangat normal. Aku bisa merasakan detak jantung EJ dan Reneesme yang berdebar cepat dan mendengarkan detak jantungku yang seirama.
"Hei Chaerl," lambai Carlisle pada wajah Charlie
Charlie tersadar dari tatapan kosongnya, kemudian dia menampilkan senyuman lima jarinya.
"Ada apa Dad?" tanyaku.
"Kedua cucuku akan datang," jawab Charlie sumringah.
Aku mengernyitkan dahiku.
"Tenang Bells, mereka akan ke rumahku kok," ucap Charlie.
"Cucu, kau punya cucu?" kernyitku.
"Tentu saja, kau kira usiaku sudah berapa hah," protes Charlie.
"Siapa nama cucumu?" tanyaku.
Charlie menimbang-nimbang dan kembali menjadi kosong.
Seperti ada yang berkecamuk didirinya.
Akhirnya Charlie membuka suaranya.
"Padil dan Anggi," jawab Charlie.
"Laki-laki?" kernyitku.
"Ke dua-duanya," senyum Charlie.
Mereka telah berubah," bisikku.
"Belum," jawab Charlie singkat.
"Lalu kenapa kau menyurh mereka ke sini?" tanyaku.
"Memancing mereka pada perubaha sayang," jawabnya.
"Perubahan? Maksudmu?"
Charlie kembali menimbang-nimbang untuk menjawab pertanyaan.
"Anakmu akan menjadi permasalahan oleh Volturi," jawabnya.
"Apa maksudmu Charlie?" tanya Edward.
Charlie hanya dapat membisikan satu kata.
"Karena mereka berbeda," jawab Charlie.
Semuanya diam mendengar jawaban Charlie tersebut.
"Nah, Bells, kau dan Jacob akan menjemput mereka," perintah.
"Mengapa harus mereka?" protes Edward.
"Karena bau mereka sama," jawab Charlie.
"Sampai jumpa lagi," ucap Charlie mengakhiri pembicaraan mereka.
Dia mencium ke dua belah pipi Reneesme dan kemudian memberikan kode kepada Jacob, membuat mereka kembali turun.
Setelah memastikan ke dua orang tersebut pergi semua orang mulai membuka suara.
"Aku tidak menyukainya kalau seperti itu," gerutu Edward.
"Dad, jangan berpikir begitu mengenai Grandpa," peringat Ej.
Dan tampak Edward kembali menjadi frustasi karena ucapan anaknya yang sebenarnya sungguh manis namun berubah menjadi buruk karena itu.
Aku hanya tertawa menghilangkan pikiran itu dari otakku.
...
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
...
A/N: ihii akhirnya bisa apdet juga deh, pada bingung pada bingung, maklumkan sajalah yah soalnya ini fic dibuat saat lagi ngerjain PR. Nah please Reviewnya yah.