DISTANCE to a KISS
Inspired by YOSHINAGA Yuu
Naruto; character owner is Masashi Kishimoto
Written by Onime no Uchiha Hanabi-hime
LAST STORY
~ Read, Review and Enjoy ~
"Wow! Benarkah? Jaddi kamu pacaran sama dia?"
"Wah, senangnya. Selamat ya!"
"Ehe he he."
"Aku iri.. Pasti kamu sudah nggak sabar untuk liburan musim panas."
"Sebenarnya aku sudah membuat rencana untuk jalan-jalan.."
DISTANCE to a KISS
"Wah, mereka mau jalan-jalan katanya Sakura" ucap Tenten.
"Iya, aku bisa dengar" sahutku malas.
"Bikin iri saja, ya? Lagian kamu, sudah hampir seperti itu, malah gagal. Aneh 'kan?"
"Tenten..." Aku mendelik pada Tenten.
"Terus, soal dia.. A'aah.. Sayang sekali, ya!"
"Kamu jangan menekan ku lagi! Aku juga tahu, kok. Betapa bodohnya aku ini," aku merengut sebal.
"Kamu sudah tahu, ya?" Ungkap Tenten. Bikin greget!
Aku yang belum pernah sama sekali berpacaran, waktu itu dapat kesempatan untuk merubahnya dengan Sasuke, orang yang selalu ku sukai.
DISTANCE to a KISS
"Kamu sudah tahu 'kan?"
CRANG!
Eh? Mau menciumku? Sekarang?! Begitu, ya? Akhirnya hari ini pun ti.. Ah, tapi..
BUK!
"Tunggu sebentar!" Aku mendorong tubuh Sasuke.
"Haaa? Yang benar saja kamu?"
"Ma..maaf. Tapi, tunggu dulu. Habis, sepertinya.." Wajahku sudah memerah padam. "Ada yang salah, kan?" Sambungku. "Ah, bukan begitu maksudku" ucapku ketika melihat Sasuke agak tercekat.
Urutannya..
"Soalnya, kita 'kan sudah lama sekali berteman akrab."
..Kalau kita tidak pelan-pelan melewatinya, jantungku..
"Maksudmu?"
"HEI! KALIAN BERDUAAA!"
DEG!
"Kelas sudah dimulai dari tadi! Kalian sedang apa di sana?"
"Waduh!" Aku terjengkat ketika pak guru tiba-tiba berteriak. "Eh, Sasuke.."
"Sudahlah."
Aku sadar aku tidak bisa melanjutkan ucapanku. Padahal aku sedang kebingungan diantara kami dari cerita ibu Sasuke yang diopname dan bagaimana hubungan Sasuke dengan Ino sudah diselesaikan.
DISTANCE to a KISS
"Terlalu tiba-tiba, sih. 'Kan aku belum siap mental," belaku.
"Kasihan ya, Sasuke. Mungkin dia pikir Sakura nggak mau jadi pacarnya," ucap Tenten.
DEG!
"Sebenarnya, aku selalu memimpikan ini. Maksudku, dalam diriku sendiri seperti ada gambaran ideal," ungkapku. "Tapi pada saat itu terjadi, aku merasa tidak pas dengan mimpiku," sambungku sambil membuka pintu kelas.
SREEEK!
Sasuke melirik sepintas ke arahku. Hanya sepintas, lalu acuh.
Aku menyesal telah melakukan hal bodoh. Aku telah menghilangkan kesempatan dan timing untuk bisa mendapatkan orang yang telah ku sukai selama lebih dari 5 tahun. Sampai berapa lama aku harus memutar kembali kejadian itu agar aku bisa tenang?
DISTANCE to a KISS
"Kembang api?"
"Ya. Besok ada upacara penutupan kelas, terus teman-teman sudah berjanji untuk kumpul di malam harinya," ajak Kiba pada aku dan Tenten.
"Hmmm.. Gimana ya?" Aku berpikir.
"Datang saja. Sasuke juga datang, kok!"
DEG!
Oh iya, mungkin ini bisa jadi kesempatan untuk berbaikan.
"Eh? Haruno juga ikut?"
"Hei, jangan keras-keras!"
"Habisnya, kalau tahu begitu, harus cepat nyatakan cintaku."
Mereka yang bodoh. Atau aku? Kenapa aku mendengarnya?
"Waktu itu 'kan mereka berdua sama-sama nggak ikut pelajaran, pasti ada sesuatu di antara merekaa."
"Nggak, kok. 'Kan Sasuke sendiri yang bilang kalau mereka nggak pacaran."
"Jadi masih ada harapan."
DEG!
Kenapa.. Aku kaget, ya? Kan itu memang kenyataan?
Dia bilang tidak pacaran. Bagaimana ini, jangan-jangan.. Dia sudah tidak mau denganku? Kalau aku tidak berusaha sekarang, perasaan Sasuke pasti akan semakin jaauh dariku.
DISTANCE to a KISS
"Waaa, ternyata yang ikut cukup banyak, ya?"
"Iya, ya" jawabku sekenanya.
DEG! DEG!
"Kalau ada banyak orang begini, aku bisa menyatakan perasaanku nggak ya?" Ungkapku pada Tenten, bimbang.
"Hari ini kamu kelihatan manis, Sakura" puji Tenten.
"Eh? Benarkah?" Hari ini aku mengenakan pakaian musim panas tanpa lengan. Celana pendek. Rambutku biarkan tergerai, hanya ku selipkan bandu mutiara.
"Kamu sudah memutuskan untuk berusaha 'kan?"
"I, iya" jawabku gugup.
"Wa, Sasuke sudah datang," ucap Tenten ketika Sasuke datang bersepedah dengan Kiba.
"Ku pikir kau akan menjatuhkanku."
"Hehehe, tapi selamat 'kan?"
Sasuke.. Dia datang. "Ah!.."
"Sasuke! Ayo kita main kembang api disana!"
Keduluan..
"Kita sudah beli banyak!"
"Baiklah," jawab Sasuke sekenanya.
"Eh, tahu nggak? Tadi itu.."
Aku hanya mematung. Aku yang lamban? Atau mereka yang sangat cepat?
"Cepat sekali," ujar Tenten.
Aku tidak boleh patah semangat!
"Aku pergi pinjam korek api dulu, ya?" Sasuke beranjak pergi dari kerumunan teman-temannya.
Ini kesempatanku! Aku berlari berusaha mengejar Sasuke.
'Maafkan aku waktu itu, ya!'
'Sebenarnya aku menyu..'
"Sasuke!"
Ino! Aku terdiam. Dia datang juga?
"Kamu datang juga?" Tanya Sasuke heran.
"Kenapa kamu sekaget itu? Aku diajak temanku," jelas Ino. "Tadi aku beli minuman, tolong bantu aku membagikan ke teman-teman ya!" Ino mengaitkan lengannya pada lengan Sasuke dan menggeretnya ke arah lain.
"Hei!" Sasuke memprotes.
"Hanya sebentar, kok!"
Huh.. Kenapa? Ku seka air mataku. Tak bisa menahan air mataku kalau melihat Sasuke dengan Ino. Aku cengeng.
DISTANCE to a KISS
"Kamu katanya belum pacaran beneran, ya? Sama Sakura," tanya Ino pada Sasuke.
"Belum," jawab Sasuke sekenanya.
"Padahal waktu itu 'kan di depanku kamu menarik tangannya. Kamu ini melakukan apa saja?" Ujar Ino.
"Cerewet. Terjadi.. Banyak hal," sahut Sasuke malas.
Ino memperhatikan Sasuke, ia lalu berucap "hei, kalau begitu.."
DISTANCE to a KISS
Apa yang sedang dibicarakan mereka, ya? Ino. Ternyata.. Masih suka padanya. Sasuke, sama sekali tidak menoleh ke arahku. Tidak boleh! Aku tidak boleh lemah!
"Ini bukan saat yang tepat untuk sungkan," aku bisa dengar ucapan Karin. Harus aku yang terlebih dahulu..
"Ka.."
GREB!
DEG!
Tiba-tiba Karin berhambur ke dada Sasuke.
Dengan spontan aku berlari ke arah mereka, menarik lengan Sasuke dan berseru "Jangan.. Menyentuh Sasuke!".
Semuanya menatapku.
"Sasuke itu.. Pu..punyaku!" Dengan wajah merah menahan malu aku berseru.
"Hei! Siapa yang melakukan itu?! Ada kembang api tikus tadi terbang ke arah sini. Kalian bikin aku kaget, tahu! Hati-hati dong!" Tiba-tiba Ino berseru ke arah teman-teman yang sedang menyalakan kembang api.
"Maaf, maaf."
Eh? Kembang api?
"Sepertinyaa kejadian seperti ini sudah kedua kalinya, ya?" Ucap Ino sembari tertawa garing.
Aku langsung berpaling, menutupi wajahku, menutupi rasa malu.
"Kau dengar 'kan? Katanya kau miliknya. Bagus 'kan? Kamu bodoh sekali sampai anak ini menyatakannya di depanku," ungkap Ino. "Padahal baru saja aku berpikir untuk membantumu, sudah tidak perlu lagi ya?" Ino kemudian berlalu pergi.
"Aku ini nggak sebodoh itu, kok" Sasuke kemudian berujar.
"Kalian berdua! Ayo kumpul di sini!"
"Maaf, aku pulang, ya! Sama anak ini!" Seru Sasuke sambil menggandeng tanganku. Pergi menjauh dari anak-anak.
"Eh?" Semuanya hanya terperanga melihat kami berdua.
Apa-apaan itu?! Yang benar saja?!
Sasuke masih menggenggam tanganku. Tiba-tiba ia berhenti berjalan. Menatapku dalam diam, lalu menjitak kepalaku, "dasar kamu itu! Suka mempermainkan perasaan orang lain."
"Sa..sakiitt! Iya, maaf!" Ucapku sambil menggosok-gosok dahiku. "Sasuke juga sama! Kamu sama sekali nggak menoleh ke arahku dan kamu juga tidak peduli padaku!" Ungkapku tak mau kalah.
"Itu 'kan karena kamu seperti itu!" Sasuke ngedumel sendiri.
"Hah? Nggak kedengaran?" Ucapku.
"Nggak ada apa-apa," jawab Sasuke. "Sejak kapan aku jadi milikmu? Dan lagi.."
"So..soalnya.." Aku memotong pembicaraan Sasuke. "Sasuke, kamu menyukaiku 'kan?" Tanyaku.
Sasuke terdiam, "dasar kamu." Sasuke kemudian membuang wajahnya, "ya, benar."
"Soalnya aku menyukaimu, Sasuke!" Seruku. Aku tak bisa menahan diriku untuk mengatakannya. "Amat sangat menyukaimu.."
Sasuke memelukku. Erat. Pertama kali aku mengucapkannya. Aku terkejut saat air mataku mengalir.
Aku takut jika dia tahu perasaanku. Walaupun aku sudah berusaha tidak menunjukkaannya. Memang aku.. Sudah lama ingin bilang kalau aku menyukai Sasuke.
"Kamu jangan buat aku deg-degan begitu, ya.." Gumam Sasuke. "Aku juga.." Wajah Sasuke menunduk menatapku yang mendongak. "Suka" tambahnya, kemudian mengecup lama bibirku.
Ciuman pertama, hanya ingin ku lakukan dengan Sasuke. Seperti mimpi. Tapi aku bisa merasakan kehangatan yang nyata. Seperti ingin menutupi kekosongan yang sudah ada sejak lama, sehingga bisa mendekatkan jarak di antara kaami.
Berulang kali. Berulang kali, dia menciumku lama sekali.
DISTANCE to a KISS
-Finished-
Author's note:
Ulala~ akhirnya finished! Tolong reviewnya m(_ _)mSTANCE to a KISS . Seperti ingu