Fallin' Into History
Inspired by my best friend (Destriyana Pradita Mega/Nyai Tomatt)
Naruto; character owner is Masashi Kishimoto
Written by Onime no Uchiha Hanabi-hime
Main Character: Sakura Haruno
PROLOGUE
Haruno Sakura, remaja 17 tahun ini akan bermukim di kota yang jauh dari tempat tinggal asalnya. Kota Suna, untuk keperluan melanjutkan pendidikan universitas di salah satu kota kecil yang menjadi pusat pendidikan di negaranya.
Sakura terpaksa harus jauh dari ayah, ibu, dan sahabatnya di Konoha. Juga seseorang yang sangat spesial baginya, Uchiha Itachi, pemuda berusia 21 tahun itu sudah sejak lama berhasil merebut hati Haruno muda. Tapi sayangnya semuanya harus gadis itu hapus, Itachi belum cukup baik untuk gadis berparas manis dengan geraian rambut merah jambu sehat yang lembut, wangi cherry yang selalu terembus bebas di sekitar tubuh Sakura, di mana pun dan kapan pun ia berada.
Dengan kereta uap yang masih digerek lokomotif tua, kebetulan masih ada dan Sakura suka sesuatu yang klasik, Sakura pergi selama lima jam dari Konoha ke Suna. Melewati hamparan sawah yang berumput hijau di akhir musim dingin, sungai yang membelah kota Konoha dan Suna yang sempat membeku kini sudah mencair dan mengalir memantulkan cahaya matahari, serta pemandangan bukit-bukit mungil hijau yang masih terselimut sedikit salju menyembul seolah berlomba siapa yang lebih tinggi.
Sakura memandang keluar jendela gerbong dan termenung, mengingat kejadian-kejadian menyesakkan beberapa hari belakangan. Tentang Itachi, tentang kedua orang tuanya, dan tentang beberapa hal lain yang benar-benar masih mengusik pikirannya.
Ketika itu Sakura masih berada di Konoha, ia masih berteman baik dengan Itachi, masih hidup normal dengan keluarganya, hingga semuanya seperti bom waktu yang tiba-tiba meledak, semuanya berubah kacau entah darimana asalnya. Siapa yang memicu ledakan ini?
Beberapa bagian dari memoar itu membuat Sakura sesekali merona, dan sesekali menitikkan air matanya. Hembusan nafas berat berulang kali berlalu dari mulutnya, seakan memoar-memoar itu begitu berat untuk kembali diingat dan sebagian begitu sangat ingin ia ingat.
Ini akhir musim dingin, memasuki musim semi, suhu udara masih sangat dingin di luar sana, tapi sebaliknya di dalam kereta itu terasa sangat hangat. Sakura melepas jaket kulitnya sejak mendapatkan nomor kursinya dan menempatkan pantatnya pada posisi ternyaman. Perjalanan masih cukup panjang. Sakura berharap, memoar tak mengenakkan beberapa hari lalu terbang bersama uap asap dari lokomotif di depan. Menghilang di udara.
AN:
Ini baru prologue, klik next untuk cerita selanjutnya.
Anyway, ini fict memang ngaco, inti tragedy (?) ini diangkat dari cerita hidup sahabatku, Nyai Tomatt. Semoga menghibur para pembaca, review sangat diharapkan untuk pengembangan lebih lanjut.
Ini juga, hadiah kecil untuk you ya matt, selamat menikmati...
Oh iya, makasih matt udah jadi inspirasiku.