Main Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Sandeul
Other Cast :(Yong Guk Himchan Zelo BAP), Hanchul, Yewook, Yong Chan
Disclaimer: Semua cast milik Tuhan, tapi cerita ini milik author mesum (Cupid'skyumin)...
.
Previous Chapter
"Ah...Ackkk! M—more...AH! F—faster Ahahh..ah."
"Engh~." Kyuhyun mengerang, desahan Sungmin kian membuat hasratnya melambung. Ia mempercepat gerakan pinggulnya, menusuk lubang senggama itu tanpa jeda...hingga nyaris bagi Sungmin bernafas dengan benar.
"Ini nik—math Mingh."
"Ahn! Ah! AH!"
.
.
"Mommyyyy...Daddyy."
"Oh...Shit!"
.
.
Chapter 2
Near Dark Season 2
.
.
.
"Mooommmyy!"
Apapun itu...Bagi Kyuhyun seperti dipaksa melumpuhkan gerakannya, tentu ia begitu sangsi menghentak tubuh yang telah kebas karena nafsu itu. Oh...sungguh Teriakan Sandeul terlampau telak menjerat hasrat keduanya. Tak ada yang dapat dilakukan selain menahan nafas dan saling menatap tak tentu, bahkan terlihat jelas rasa panik itu terbias dari manik keduanya.
Berulang kali Kyuhyun mengumpat dalam hati...meskip nyatanya kalimat kasar itu tanpa sengaja tervokal dari bibir merahnya. Semua tak pelak karena nafsu yang yang menggebu...ingin melepaskan sesuatu yang kian berdesakan di dalam sana.
"K—kyuu~." Sungmin memanggil lirih seraya menepuk-nepuk lengan kokoh itu, berusaha menyentak sadar Pangeran Dhampyrnya yang sedari tadi hanya diam dengan nafas memburu. Langkah Sandeul semakin mendekat...akan menjadi petaka besar jika baby mungil itu melihat keadaan intim keduanya, oh ayolah ini bukan lelucon...'milik' suaminya masih tertanam sempurna di bagian selatan tubuhnya, dan itu bahaya untuk Sandeul.
"Kyu!." Pekik Sungmin lagi...kesal menyadari Kyuhyun tetap bergeming. Dan hanya memejamkan mata...namun terlihat seperti mengatur nafasnya.
Terpaksa Sungmin bergerak kecil ingin mengeluarkan milik Kyuhyun seorang diri, sebelum segalanya berbuah terlambat. Namun ia gagal dan hanya melenguh nyeri...terlalu sakit jika mencabut paksa kejantanan sebesar itu dari dalam tubuhnya.
"Engh~ S—sebentar Dear." Ucap Kyuhyun terbata-bata, namja tampan itu begitu kesulitan mengembalikan energi dan kesadarannya jika tubuhnya masih dikuasai nafsu seperti ini. Bukan karena Putranya yang ingin menerobos kamar, tapi yang menjadi kecemasannya saat ini hanyalah Sungmin... di saat terdesak seperti ini...instingnya akan semakin menguat dan ia tak ingin kehilangan kendali menghentak tubuh Sungmin lebih brutal.
"Mommyyyy!."
"Sandeul datang Kyu!." Sungmin makin panik menatap pintu kamarnya sembari mengguncang lengan Kyuhyun. namja cantik itupun tak berdaya untuk melakukan magis apapun, dalam kondisi tubuh selemas itu.
"Ssshh...be—ri aku waktu."
"Daddyyyy!"
"Kyuu!"
Tak ada waktu lagi, di tengah rasa panik itu Kyuhyun berusaha kuat mengerahkan tenaga magisnya untuk menarik selimut dan membuat kain tebal itu tergerai menutupi tubuh keduanya, tentu saja... masih bertumpang tindih dalam kondisi naked.
.
.
BRAKK
"DADDYY !"
Teriak Sandeul begitu menendang pintu kamar sembari menghentak kaki. Bibirnya makin terpout kesar melihat Daddy dan Mommynya ternyata belum tertidur, dan hanya menyembulkan kepala dari dalam selimut. Bukankah seharusnya mereka bisa menjawab teriakan-teriakannya.
"Hmm Baby?." Sahut Kyuhyun setenang mungkin. Sementara Sungmin di bawah terlihat panik menggigiti kukunya, was-was Putra kecilnya menangkap basah posisi tubuhnya dan Kyuhyun saat ini. Sekali lagi...'Milik' suaminya masih bersarang di dalam tubuhnya.
"Daddy bawa Candeul kamal!...Candeul malah!." Pekik Sandeul masih di ambang pintu, bibir mungilnya mengerucut dengan kedua tangan berkacak. Baby gempal itu tau...Kyuhyun yang menidurkannya di kamarnya sendiri, tak taukah Daddynya itu...Sandeul ingin tidur bersama kedua orang tuanya.
Kyuhyun dan Sungmin hanya meringis kikuk menanggapinya, terlalu buntu melontarkan jawaban. Salahkan kondisi tubuh yang masih saling bertautan intim, tentu saja itu membuat pikiran keduanya begitu kacau bahkan semakin mengeruh. Meski menahannya sekuat apapun...desiran darah dan panas tubuh masing-masih dapat dirasakan secara langsung.
"M—mianhh...sshh." Kyuhyun berusaha menyelamatkan situasi, walau nyatanya ia kembali mendesis menahan gejolak saat merasakan rektum Sungmin semakin berkedut dan memanas.
"J-jangan menggodaku Minghh." Bisik Kyuhyun kemudian.
Sungmin menggeleng menanggapinya, ia sama sekali tak berniat menggoda Kyuhyun. Rasa paniknya yang membuatnya begitu gugup hingga berpengaruh pada jantungnya yang terus menerus memompa desiran darah ke pusat intimnya.
Sementara itu, Sandeul tampak mengerjapkan mata berkali-kali, ia baru saja menyadari ada sesuatu yang aneh...sejak kapan kedua orang tuanya dalam posisi demikian. Mommy di bawah dan Daddy di atas. Sandeul memiringkan kepala seraya berfikir. Sepertinya kedua orang tuanya tengah melakukan suatu permainan di dalam selimut, jika ikut...pasti menarik. Ya! Sandeul ingin masuk kedalam selimut dan bermain bersama Moommy dan Daddy! Itu sorainya dalam hati.
"Candeul ingin belmain." Seru Sandeul riang seraya berlari lurus ke depan. Sontak saja...kedua Dhampyr dewasa itu membelalakkan mata melihatnya. Baik Kyuhyun maupun Sungmin benar-benar merasa waktu yeng berputar disekitarnya semakin berbahaya.
"T—tunggu Babby! Tidak...ah! Eottohkkaeee!." Racau Sungmin panik, ingin rasanya menyentak Kyuhyun dari tubuhnya dan menghalau Putra kecilnya, namun mustahil Sungmin lakukan...jika tubuh keduanya masih dalam kondisi terkunci seperti ini.
Sandeul semakin bersemangat mengayun kaki kecilnya mendekati ranjang king size tersebut, tanpa sadar kedua orang tuanya tampak kebas dengan tingkah aktifnya itu. Terlebih untuk Sungmin, namja cantik itu berulang kali mengguncang tubuh gusar karena panik. Tapi apa yang dilakukannya malah semakin memperburuk keadaan, terlihat Kyuhyun begitu kepayahan mengendalikan nafsunya. Oh sial! Rektum Sungmin terasa makin mengurut dan menjepit penisnya dalam waktu bersamaan jika dibuat berguncang seperti itu.
.
.
"Belmain! Candeul macuk...Momm~ uhnnn."
Namun,tiba-tiba saja... Sandeul lunglai dan jatuh terlelap saat mengangkat sebelah kakinya ke atas ranjang.
"D—deullie?."
Sungmin tentu saja terkejut setengah cemas melihat buah hatinya tiba-tiba saja tertidur dalam posisi tersangkut seperti itu.
"Sssh...tak apa, tenangkan dirimu." Bisik Kyuhyun menenangkan, semua memang terjadi atas kehendaknya. Energi yang semua bersusah payah dipulihkannya kini telah dipegangnya secara utuh. Tanpa mengulur wkatu lebih...pangeran Bungsu itu bergerak perlahan mengeluarkan penisnya, membuat erangan ngilu Sungmin mengalun begitu saja saat lapisan dalam rektumnya terasa turut tertarik keluar.
Kyuhyun mengecup kening Sungmin lama, sebelum akhirnya merengkuh tubuh Sandeul di tepian ranjang tersebut, sesaat ia menatap lekat Dhampyr mungil itu dan terkekeh geli...bagaimana mungkin Putranya terbangun dan menggagalkan malam panasnya bersama Sungmin, Ah!tak hanya kali ini Sandeul mengacau seperti itu. Karena memang...Black Pearl selalu memiliki kuasa lebih untuk bergerak aktif sesuai rasa ingin taunya.
"Pangeran...biarkan sandeul tidur bersama kita malam ini" Tukas Sungmin saat melihat suaminya hendak melangkah membawa Sandeul menuju kamarnya.
Kyuhyun menatap Sungmin tak percaya. "Apa? Tapi kita belum menyelesaikannya...oh ayolah aku masih menahannya Dear." Lanjutnya tak rela.
Namja cantik itu tersenyum manis mendengarnya, ia sepenuhnya memahami isi hati Pangeran Dhampyr itu...bahkan dirinya pun menahan hasrat yang sama. Hampir mencapai klimaks dan di paksa berhenti...sudah pasti membuat sesuatu dalam tubuh keduanya terasa ngilu mendadak. Dan kembali menyelesaiakn persetubuhan adalah satu-satunya cara akhir yang jitu. Akan tetapi...jika mengingat keinginan Putranya, tentu Sungmin tak bisa memilih kesenangan dan membuat putra kecilnya kecewa di esok hari.
"Hanya malam ini saja...ku mohon jangan kecewakan Baby." Ucapnya pelan. Berulang kali ia menggerjap polos seraya mengigit bibir, mencoba peruntungan...Pangeran Bungsu itu luluh karnanya.
Dan benar saja...Kyuhyun tampak mengulas senyum tipis melihatnya, meski terlihat berat hati...namun Pangeran Dhampyr itu tetap membawa Sandeul ke atas ranjang dan membaringkannya tepat di antara keduanya.
"Gomawo." Lirih Sungmin begitu namja tampan itu turun membaringkan diri di sisi putranya, sebelah tangannya meraih tangan Kyuhyun dan menautkannya di atas perut Sandeul.
Sesaat Kyuhyun terdiam dan hanya mengelus tangan Sungmin dengan ibu jarinya, ia tau namja cantik itu tengah membujuknya untuk bersikap lebih bijak, tentu saja karena dirinya kini telah memiliki seorang Putra. Namun di balik itu semua...Kyuhyun sebenarnya tengah mengingat masa lalu. Saat mimpi buruk itu sempat menyentuh kebahagiaannya...ya detik-detik di mana Sandeul terlahir ke dunia ini. Kyuhyun ingat betul betapa hancur dirinya kala melihat sosok yang dicintainya benar-benar bertaruh nyawa hanya demi dirinya dan buah hati keduanya. Begitu besar ketulusan Sungmin untuk mencintainya... sungguh ia benar-benar besyukur melebihi apapun, bisa tetap bersanding seperti ini bersama Sungmin. Dan tentunya menjaga malaikat kecil mereka dengan penuh kasih.
"Aku yang lebih berterimaksih dengan semua ini." Ujar Kyuhyun seraya menatap dalam-dalam manik emerald di hadapannya.
Sungmin mengernyit mendengarnya, bukankah seharusnya Kyuhyun kecewa, tapi bagaimana mungkin namja tampan itu berkata demikian? Terlebih tatapan dua obsidiannya tampak begitu teduh bahkan sarat akan kesungguhan.
"Berterimasih untuk—
"Mencintaiku...mendampingiku dan menjadi ibu untuk Putraku." Sergah Kyuhyun cepat.
Sungmin merona mendengarnya, dan dari ucapan itu pula...semua tanya dalam benaknya terjawab. Demi apapun itu...Sungmin tentu akan sangat bersedia melakukan apapun untuk Kyuhyun, karna memang hanya Pangeran Dhampyr itu dan buah cinta mereka yang menjadi alasan ia hidup.
"Apapun untukmu Pangeran."
Rasanya jantungnya tiba-tiba saja berdebar kala melihat senyuman itu, senyuman yang tak pernah berubah bahkan semakin cantik di matanya. Perlahan namun pasti ia mencondongkan tubuhnya, demi menatap lekat bibir soft pink itu sebelum akhirnya menyesap belahan bawahnya dengan lembut. Sungmin melenguh tertahan... dan turut menghisap bibir atas Kyuhyun dengan mata terpejam, bukan pagutan dalam dan basah...hanya sekedar hisapan-hisapan manis, namun cukup kuat menunjukkan seberapa besar perasaan Pangeran Dhampyr itu untuknya.
"Mmmh~."
.
.
.
Esoknya
Sesekali kaki mungil Sandeul terayun, menunjukkan betapa antusias baby mungil itu menyesap cairan merah pekat dalam gelasnya. Tanpa peduli kedua orang tuanya tampak menatapnya cemas.
"Cukup Sandeul perutmu akan sakit jika minum sebanyak ini." Larang Kyuhyun, berulang kali ia berusaha menarik gelas Sandeul namun Baby mungil itu tetap kekeuh memegangnya erat-erat. Sudah lebih dari 10 gelas penuh...Putranya menyesap darah segar itu, namun belum terlihat tanda-tanda Sandeul jenuh dan mengusaikan acara makan paginya.
"Baby dengarkan Daddy...sayang." Bujuk Sungmin seraya mengelus kepala Sandeul, tapi tetap saja Baby itu tetap antusias dengan kegiatannya saat ini. Terus memegang gelas itu dengan kedua tangannya dan mendongak demi menegak darah rusa itu hingga tetes terakhir.
"Baby~ya." Panggil Sungmin lagi.
"Urrm!." Sandeul mengerang tak suka, ia memutar tubuh membelakangi kedua orang tuanya, sama sekali tak ingin mendengar bujukan apapun. Dirinya sedang sibuk dengan darah segarnya saat ini, jangan sekalipun mengganggu kesenangannya. Itu pikir Sandeul
Kyuhyun menghela nafas berat melihat Putranya begitu keras kepala...Sandeul memang kuat minum namun tidak untuk perut baby seusianya. Tak menginginkan suatu yang buruk terjadi...Kyuhyun menarik paksa gelas Sandeul. Tanpa peduli Baby itu akan memekik marah nantinya.
"Daddyy!" Jerit Sandeul kesal, berulang kali ia meronta dengan tangan ingin menggapai-gapai gelas yang dipegang Kyuhyun.
Namun Ayahnya itu hanya mengayunkan telunjuk di depan wajahnya dan melenyapkan gelas tersebut dalam sekejap mata. Sontak saja Sandeul makin kesal dibuatnya, baby itu berdiri dan menghentak kaki di atas meja makan dengan tangan berkacak pinggang.
"Lagi Daddy! Lagi!."
"Ssshh...kau tak ingin perutmu sakit bukan?." Ucap Kyuhyun seraya menepuk-nepuk pelan perut Sandeul.
Baby mungil itu pun berhenti merengek dan mengerjapkan mata, bibirnya terpout lucu begitu melihat kebawah...tepat di perutnya.
"Cakit?." Tanyanya seraya menatap Kyuhyun polos.
"Ya...perut Sandeul akan meledak jika minum darah terlalu banyak." Jawab Kyuhyun setengah mengancam. Dan makin terkekeh geli melihat Putranya tampak menciut takut.
Sandeul mendadak memeluk erat tangan Kyuhyun dan menatap dengan mata berkaca-kaca. Baby mungil itu benar-benar menciut takut jika membayangkan perutnya tiba-tiba meletus seperti halnya sebuah balon. Tidak! Itu benar-benar mengerikan.
"D—daddy...hiks Takut Daddy..." Isak Sandeul masih dengan memeluk lengan Ayahnya kuat-kuat.
Kyuhyun yang melihatnya hanya terkekeh pelan, dan mengangkat cepat tubuh Sandeul dari atas meja. "Itu yang akan terjadi jika Sandeul tak mendengarkan Daddy." Bisiknya begitu mendudukkan Sandeul di kursi tepat di sisi kanannya.
Sebenarnya Kyuhyun tak cukup tega melihat Putra kecilnya terisak takut seperti itu , bahkan kini Sungminpun tampak menatapnya tajam, seakan-akan tak rela hati mutiara kecilnya ditekan seperti itu dengan bualan suaminya.
"Kyunnie...itu berlebihan!." Bisik Sungmin setengah membentak.
"itu membuatnya jera...Ming." Jawabnya sembari menhirup aroma cairan pekat dalam gelasnya.
"Ya, jera...tapi bagaimana jika Sandeul tak ingin makan lagi, itu semua karena kau~Ummppfthh—'chup'
"Jangan melakukannya di depan Baby!." Bentak Sungmin lagi begitu Kyuhyun memotong ucapan protesnya dengan kecupan singkat itu.
"Kau semakin menggoda jika seperti ini." Kyuhyun menopang dagu dengan sebelah tangan dan mengerlingkan mata menggoda, membuat namja cantik itu makin menggerutu kesal...ini mengenai perasaan putranya tapi bagaimana mungkin Kyuhyun bersikap seolah acuh tak acuh seperti itu.
"Pangeran aku tak sedang bercanda saat ini, aissh! Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu!."
"Oh Ayolah Dear...itu bukanlah hal yang harus diperdebatkan. Lebih baik kau memberiku ciuman manis di pagi ini dibandingkan marah-marah seperti itu." Ucap Kyuhyun santai, dan merengkuh pinggang Sungmin mendekat hanya dalam sekejap mata. Sontak namja cantik itu memekik dan mendorong-dorong dada Kyuhyun, mengantisipasi Sandeul melihat jika Kyuhyun tiba-tiba menyerangnya.
.
.
"Uhnn." Sandeul mendengung lirih dengan bibir mengerucut lucu, kedua mata bulatnya hanya mengerjap tak mengerti melihat Mommy dan Daddynya tampak begitu antusias melakukan tarik dan dorong tubuh seperti itu.
"Mommy." Panggil Sandeul, berharap Sungmin memperhatikannya. Namun yang terlihat namja cantik itu lebih memilih mengusap-usap dada Daddynya.
"Kyunnie lepaskan...Baby sedang bersama kita." Gerutu Sungmin kesal, sembari memukul pelan dada Kyuhyun.
"Dad! Daad!...Daadddyyy!." Teriak Sandeul dari ujung meja., mencoba peruntungan kembali, barangkali dengan menjerit seperti itu dapat menarik perhatian ayahnya.
"Wae? Biarkan Baby melihatnya Dear. ."
Oh! Sial...Daddy pun sama saja, terus menerus terkekeh menggoda Mommynya. Sandeul kesal jika didiamkan seperti itu, dan iapun malas jika harus menerjang Kedua orang tuanya hanya untuk menarik perhatian mereka. Merasa bosan Sandeul kembali memanjat naik ke atas meja. Senyumnya makin terkembang begitu melihat sebuah botol besar berisi darah segar. Sandeul memekik girang ingin segera meraup botol tersebut, nampaknya rasa ingin yang berlebih membuat baby mungil itu lupa dengan semua ancaman Ayahnya. Benar saja, sandeul merangkak mendekat tanpa hambatan...karena memang kedua orang tuanya masih terlarut dalam dunia mereka.
.
.
Baby mungil itu menggeleng ke kiri dan ke kanan , membuat surai coklatnya turut terkibas seiring dengan gerakan kepalanya. Sandeul begitu menyukai kegiatannya saat ini, mengangkat tinggi-tinggi botol besar itu demi menegak leluasa cairan pekat di dalamnya, oh sungguh...volume botol itu nyaris sepadan dengan berat tubuhnya, tapi Sandeul dapat mengangkatnya tanpa kesulitan sedikitpun. Benar-benar hal yang tak bisa dilakukan oleh baby seusianya.
"Uhmmm." Gumamnya di tengah tegukkannya, berulang kali kedua manik obsidian itu mengerjap puas, bisa kembali melanjutkan kesenangannya yang sempat tertunda. Sandeul tentu, tak kan berhenti sebelum benar-benar merasa penuh. Meski nyatanya hampir setengah botol dihabiskannya.
"Macchitta!" pekikknya riang seraya mengusap bibir penuh dengan lelehan darah, sementara sebelah tangannya masih memegang erat leher botol dengan sepermpat isi yang tersisa.
Sandeul memang ingin menghabiskannya hingga tetes terakhir, tapi perutnya sudah tak mampu lagi dijejali lebih dari ini. tapi ia tak kan mendiamkan minuman kesayangannya begitu saja...masih tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Sandeul beralih menuangkan isi dalam botol itu di atas meja...menciptakan lintasan-lintasan darah yang beralur panjang di lapisan intan itu. Bahkan jika bisa...seluruhnya tertutup dengan pola darahnya.
Sandeul terkikik girang melihat hasil kerjanya di meja itu...ya! misinya berhasil. Merasa tak cukup dan memang tak puas...Baby gempal itu melompat turun untuk mendekati dinding, ia hanya berdiri diam...tak tau apa yang harus dilakukannya untuk membuat kondisi dinding itu sama seperti mejanya. Sandeul mengerjap...untuk berfikir sejenak. Tak jarang ia melirik ke belakang. Ah! menyebalkan!...Mommy dan Daddynya masih saja mengabaikannya...apa lukisan darahnya di meja tak cukup menarik perhatian keduanya...itu benar-benar membuatnya jengkel.
Tapi sedetik kemudian, ia tersenyum lebar begitu mengamati kedua tangan mungilnya yang berlumuran darah, Sandeul tau...hal menarik macam apa yang dapat ia lakukan dengan kedua tangan itu.
.
.
"Yap!...Yap!...Yap!." pekik Sandeul seiring dengan tepukan tangan mungil penuh darah itu di atas meja. Terus menerus bergerak sesuka hati dan membuat cap lima jari sebanyak mungkin di dinding itu.
.
.
"Baby selalu menirukan apapun yang kau lakukan, ingat itu."
"Hnn...yeah, lalu apa lagi?" Tukas Kyuhyun setengah terkekeh. Tak jarang pula ia mendaratkan kecupan kilat di bibir Sungmin. Membuat namja cantik itu makin memekik jengkel bahkan berulang kali memukul-mukul lengannya. Alih-alih jera...Kyuhyun malah semakin menggodanya.
"Bisakah kau tak membuatku kesal seperti—Ommo! Sandeul!."
Sungmin reflek menutup bibir begitu matanya tanpa sengaja melihat ke depan, tepat pada jejak-jejak tangan dan kaki yang memenuhi dindingnya. Ya Tuhan! Sejak kapan Putra kecilnya merangkak di dinding, meninggalkan semua noda darah dan botol yang berserakan itu.
Kyuhyun yang menyadari Sungmin tampak memekik terkejut, beralih mengikuti arah pandang namja cantiknya...detik itu pula Kyuhyun membelalakkan mata lebar dengan apa yang dilihatnya saat ini. Sungguh...purinya benar-benar tak berebentuk lagi, cap tangan dan kaki bercecer di mana-mana. Ia memang melarang Sandeul menegak semua darah tersebut, tapi bukan berarti menyebarnya acak seperti itu.
"Gambal...gambal...Candeul gambal cemua."
Dan lihat...Baby mungil itu masih tetap melanjutkan kegiatan lukis melukis di semua bagian puri, tanpa sadar kedua orang tuanya benar-benar pening karena ulahnya.
"Sandeul hentikan." Ujar Kyuhyun seraya melangkah mendekat. Meski memang menahan emosi, namun ia cukup bijak untuk tidak meluapkannya. Sandeul belum mengerti dengan semua yang dilakukannya, dan tentu hanya betindak sesuka hatinya selama itu benar-benar menarik dan menyenangkan.
"Daddy...gambal di cini." Sandeul menepuk-nepuk dinding sebelah kanan, meminta Daddynya lekas mengikuti apa yang tengah dilakukannya saat ini.
Namun Kyuhyun hanya menggeleng pelan sembari mengangkat tubuhnya yang masih merayap di dinding. Tentu saja...itu tak sesuai harapannya, yang Sandeul inginkan Ayahnya turut merangkak dan berguling-guling di dinding bukan mengangkatnya paksa seperti ini.
"Daddyyy! Tulun...Candeul ingin gambal di cana." Ronta Sandeul seraya menggapai-gapai dindingnya.
Kyuhyun menghela nafas sambil memejamkan mata, begitu Putra kecilnya semakin liar mencakar apapun yang bisa di gapainya, bahkan wajahnya kini dipenuhi dengan lumuran darah rusa dari tangan Sandeul.
"Dad! Tulun Daddyy!"
"Tidak...itu bukan tempat untuk menggambar Sandeul."
"Daaaad!."
Sungmin hanya mengulum senyum melihatnya, ia beralih melangkah mendekat dan membelai punggung Sandeul yang masih merengek di gendongan Ayahnya.
"Sssh...dengarkan kata-kata Daddy...sayang." Ucap Sungmin lembut, namun baby mungil itu menggeleng kasar dan makin menjerit ingin segera diturunkan.
"Tulun Daad!." Jerit Sandeul lagi sambil menghempaskan kedua telapak tangannya di dada Kyuhyun, sontak Pangeran Dhampyr itu membulatkan mata melihat kemeja bagian dadanya mendapat cap lima jari berukuran mungil. Ah! sungguh ia tak pernah menduga...Putranya memiliki bakat mengacau seperti ini.
"Pangeran, berikan Sandeul padaku biar aku yang—
"Tak apa...ini bagiku memanfaatkan waktu luang bersama Baby...Dear." Ucap Kyuhyun seraya mengelus pipi Sungmin. Pangeran Dhampyr itu sepenuhnya tau...semenjak menjadi penguasa Saphire Blue ...membuat banyak waktu tersita untuk rakyat Dhampyrnya. Itu akan menjadi sisi yang tak adil bagi Baby mungil itu...Sandeul tentu sangat membutuhkan perhatian lebih dari Ayahnya.
Sungmin menyimpul senyum manis mendengarnya, manik foxynya tampak menatap lekat Kyuhyun yang masih menyeka darah di tangan Sandeul. Dan Putra kecilnya itu hanya mengerjapkan mata melihat Ayahnya berbuat demikian, sesekali pula Baby mungil itu menggerutu tak terima karna semua noda di tangannya lenyap. Ah! dua namja itu benar-benar membuat hatinya menghangat.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian
"Jangan melakukan itu lagi...mengerti?." Ujar Kyuhyun begitu mendudukkan diri di sebuah sofa. Sementara Sandeul di pangkuannya hanya mempoutkan bibir dengan kedua lengan bersila di dadanya. sama sekali tak menghiraukan ucapan Ayahnya. Baby mungil itu benar-benar kesal melihat para pekerja itu menghapus semua lukisan hebatnya. Oh ayolah ia sudah bersusah payah merangkak, meloncat ke sana ke mari hanya untuk menghasilkan karya besarnya. Dan mereka melenyapkannya hanya dengan sekali guyur saja? Itu tidak adil!
"Sandeul...apa kau mendengar Daddy bicara?." Kyuhyun sedikit memutar tubuh Sandeul ke samping demi menatap wajahnya. Lagi...Putra kecilnya kembali menatap tajam dengan bibir menggumam tak jelas.
"Yya...ada apa dengan—
"Daddy! Pukul cemua olang itu! Candeul tidak cuka...meleka cahat!"
Kyuhyun menghela nafas mendengarnya, jadi sedari tadi Sandeul sedemikian dinginnya...karena semua pelayan yang yang dipekerjakannya untuk membersekan kekacauan akibat ulahnya sendiri.
"Mereka tidak bersalah tentu tidak bisa dipukul Baby." Sungmin beralih mendekat dan mengelus pelan kepala Sandeul, berusaha meredam kilat amarah Putra kecilnya.
"Meleka cahat Mommy...pukul dengan ini...ini.. ini." Seru Sandeul seraya menggebrak meja dan mengambil satu persatu botol yang berserakan di hadapannya.
"Baby—
"Mommy! Pukul meleka! Candeul malah! Candeul tidak cuka meleka." Racau Sandeul, memotong ucapan ibunya. Bahkan baby mungil itu kini telah berdiri di atas meja sembari menghentak-hentkkan kaki, membuat semua pelayan di sekelilingnya menggigil takut, karena bagai manapun kekuatan Sandeul bukan main-main. Meski masih berusia 4 tahun...tapi bagi seorang black pearl apapun bisa remuk di tangannya.
Merasa percuma dan di abaikan, Baby mungil itu makin berang menatap pelayan wanita di depannya. Satu-satunya pelayan yang paling banyak menghapus gambar miliknya. Jika Mommy dan Daddynya tidak bersedia...Sandeul bisa melakukannya seorang diri.
"Ukh!" Kedua matanya tiba-tiba saja berpendar merah terang, dengan kedua tangan terkepal kuat. tak satupun tau...apa yang diinginkan baby mungil itu, kecuali ayahnya. Ya...Kyuhyun tampak membelalakkan mata lebar begitu merasakan magis kuat di hadapannya. meski tak sepenuhnya meyakini, tapi ia tau kemana pusaran cakram di tangan Putranya itu akan terhempas.
"Kyuu...Baby benar-benar marah." Bisik Sungmin seraya meremas lengan suaminya.
"Hhh...Aku tau Dear...Sanddie...kemarilah, Daddy membawakan sesuatu untukmu."
"..."
Sandeul kembali tak merespon, dan itu membuatnya bangkit hendak mendekati baby mungil yang masih berdiri dengan tatapan berang itu
"Sandeul kau tak mendengar—
SLAPP...BUSHH
"Arghhht! AH! Ampun Pangeraaan!."
Terlambat...lecut hitam itu telah dihempas dan menampar telak bokong Yeojja di depannya, tak ayal pelayan itupun menjerit histeris melihat lubang besar di gaunnya. Keringat dingin mengucur, terlalu kebas mendapat tatapan geli dari semua mata di sekitarnya, terlebih Putra mahkotapun terlihat terkikik dan melompat-lompat antusias. Tak sadarkah Baby mungil itu...perbuatannya telah membuat wajah sang pelayan menjadi merah hitam seperti ini. oh sungguh...lubang itu benar-benar besar, bahkan nyaris memperlihatkan bongkahan pantatnya. Ya Tuhan! Apa salah yang telah ia perbuat?.
Merasa tak tahan menanggung malu...Yeojja itu merampas kain pel milik temannya, menggunakanya sebagai penutup lubang besar itu. dan melenyapkan diri tanpa permisi.
.
.
"Mommy! Daddy!...Candeul pintal...Bibi pelgi...Candeul yang ucil."
Sungmin membulatkan mata lebar sebelum akhirnya melangkah mendekati Sandeul. Ia duduk bersimpuh demi menyetarakan tinggi Putranya... Namja cantik itu benar-benar tak pernah menduga, Sandeul bisa melakukan hal semacam itu...menggunakan kekuatannya untuk menghanguskan materi. Demi apapun...itu sangatlah mustahil untuk Baby seusianya. Meski menakjubkan...tapi tetap saja itu salah, bahkan keterlaluan.
"Baby...kau tidak bisa mengusir Bibi Song dengan cara seperti itu, Mommy dan Daddy tidak menyukainya Sayang." Ucap Sungmin seraya menangkup kedua pipi chubby Sandeul.
"Bial Candeul ucil!...Bibi cahat dengan cemua gambal Candeul." Kekeuhnya masih dengan bertepuk riang. Sandeul yakin...apa yang di dapat Yeojja itu sepadan dengan rasa sakit hatinya karena semua gambarnya yang dihapus paksa, tanpa seizinnya.
Pangeran Dhampyr itu makin memijit keningnya...jika sikap Sandeul terus menerus di biarkan seperti itu, tentu Putranya akan menjadi sosok yang semena-mena di kemudian hari, dan Sungguh...Kyuhyun sama sekali tak menginginkan itu terjadi.
"Sandeul...minta maaf dengan Bibi Song." Kyuhyun meraih jemari mungil itu, dan menariknya untuk mengikuti langkahnya.
Namun Sandeul menggeleng dan memberatkan tubuhnya, sama sekali tak ingin mengambil satu jangkahpun. Untuk apa meminta maaf?...Ia tak memiliki salah apapun, Toh! Salah bibi Song sendiri yang menghapus semua cap tangan dan kakinya. Tidak! Sandeu tidak mau minta maaf...itu tidak fair!
"Chilleo Daddy!."
Kyuhyun berdehem, Pangeran Dhampyr itu tau Sandeul akan sulit di bujuk jika sudah mengeras dalam rontaannya. Terpaksa...ia beralih haluan menggendong Putranya, tak peduli Sandeul terus menerus menjerit memekakkan. Bagaimanapun Sandeul harus mempertanggung jawabkan perbuatan tak terpujinya itu.
"Daddy! Candeul tidak cuka Bibi...Candeul malah Bibi...Chilleo Dadd!" Racau Sandeul meronta, masih pantang baginya memenuhi paksaan Ayahnya untuk meminta maaf pada Bibi Song.
"SANDEUL!." Kyuhyun reflek membentak, terlalu jengah mendengar jeritan dan cakaran Putranya dalam waktu bersamaan. Tapi setelahnya luruh menyesal.
"HIKS." Sontak saja...isakan itu terdengar, Sandeul benci jika dibentak. Sebesar apapun rasa bencinya pada Bibi Song...Baby mungil itu berlipat kali lebih membenci jika Mommy ataupun Daddynya membentaknya seperti itu.
Sungmin menggigit bibir bawah melihatnya, itu mengingatkannya akan kejadian kemarin saat Sandeul berebut Crayon dengan Yong Chan, Sungmin paham benar...Sandeul akan menangis jika dibentak. Cepat-cepat ia mendekati Putranya...sebelum tangisannya pecah dan meremukkan telinga siapa saja yang mendengarnya.
"Gwaenchana sayang, Daddy tak bermaksud berbicara seperti itu." Sungmin membelai punggung Sandeul pelan, berharap Putra kecilnya sedikit menanang dengannya
Namun bukannya meluruh, tangisan Sandeul makin melengking keras. Sandeul masih tak terima dengan sikap Ayahnya. Seharusnya Bibi Song yang di bentak...karena menghancur leburkan semua gambarnya.
Kyuhyun memang panik, tapi sebagai Ayah ia mencoba menangani situasi di sini...di bawanya baby gempal itu melayang dan mengayunkannya berkali-kali.
"Ahahha...Daaddyyy...lagi!...lagi!."
Lihat...ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukannya, Sandeul berhenti menjerit dan tampak menyukainya bahkan Baby itu pun terus merengek meminta diayunkan lagi dan lagi.
.
.
"Maafkan Daddy." Ucap Kyuhyun bersalah.
Sandeul yang masih tertawa riang itu mengerjapkan mata mendengarnya, lalu beralih memeluk erat-erat leher Ayahnya. "D—dad... malah candeuul?." Bisik Sandeul tepat di telinga Kyuhyun.
"Anniya...Daddy sangat menyayangi Sandeul." Jawab Kyuhyun seraya membawa Baby gempal itu kembali turun ke sofanya.
"Tapi...Daddy tadi malah...Candeul cedih." Sandeul mulai mempoutkan bibirnya dan mengadu kedua ujung telunjuknya.
Kyuhyun terkekeh gemas melihatnya, ia mengusap pelan kepala Sandeul dan sesekali mengecup hidung Baby di pangkuannya itu. Membuat namja cantik di sisinya tertawa lepas.
"Itu karena Sandeul nakal dengan Bibi Song."
"Candeul tidak nakal Daaad! Bibi Cong cahat!." Kekeuh Sandeul sembari menggeleng kasar, membuat helaian coklat itu turut terkibas seiring dengan gerakan kepalanya.
"Tidak Sayang, Bibi sangat menyayangi Sandeul...Bibi Song membersihkan ruangan ini karena tak ingin Sandeul jatuh sakit." Ujar Sungmin meyakinkan sembari menyandarkan kepalanya di pundak Kyuhyun.
"Candeul pintal...Candeul tidak cakit!."
"Tentu saja Sandeul bisa sakit...kau bermain-main dengan darah...jika itu tidak segera dibersihkan. Darahnya akan hidup dan menggigit Sandeul." Tukasnya setengah mengancam, membuat Baby mungil itu menggigit kukunya panik dan beringsut-ingsut ke dalam kemeja ayahnya.
"Takut...Daddy." Gumamnya gemetar. Tentu saja...Sandeul takut jika Darah itu hidup dan menggigitnya, itu akan sangat sakit!
Pangeran Dhampyr itu terkekeh geli sembari membuka dua kancing teratasnya, tak menginginkan Baby yang bersembunyi di dalam kemejanya itu bernafas sesak. Dan benar saja...Sandeul tiba-tiba menyembulkan kepala dari dalam dengan mata bulat yang berair.
"Candeul takut Daad...hiks."
Sungmin menatap tajam Kyuhyun. "Ish...jangan memulainya lagi!." Bisiknya seraya mencubit pelan lengan kokoh Namja tampan itu. sementara yang dicubit hanya terkekeh pelan menanggapinya, sebenarnya cukup menyenangkan menggoda Putra kecilnya itu...Lihat Sandeul akan makin menggemaskan bahkan bertingkah menggelikan seperti ini.
"Kau mendengar kata-kata Daddy bukan?...Darah hanya untuk Sanddie minum? Dan Jangan pernah memainkannya seperti itu." Kyuhyun tersenyum hangat, berulang kali pula ia menyibak anak rambut Sandeul ke atas.
Sandeul mengangguk cepat dan makin menyembunyikan wajah piasnya di dada Kyuhyun. setidaknya bersembunyi seperti ini bisa mengurangi rasa takutnya...karena Daddy pasti akan memukul darah itu jika hidup dan menyerangnya.
Sungmin memang bernafas lega melihat Putranya tampak begitu patuh dengan Ayahnya, tapi jika melihatnya ketakutan seperti itu...tentu membuatnya tak tega.
"Pangeran...kau terlalu kejam pada Baby." Bisik Sungmin lirih, dua tangannya perlahan menyusup dan melingkar di kedua lipatan lengan Kyuhyun...untuk memeluknya dari belakang.
"Sandeul sama persis sepertimu, keras kepala...dan tak akan berhenti memaksa keinginannya, sebelum benar-benar jera, sedikit mengancamnya...pilihan yang tepat bukan?."
Namja cantik itu mengerjapkan mata mendengarnya, ia mendesis dan menggesekkan ujung hidungnya di punggung lebar itu berulang-ulang. "Sifatnya lebih banyak menurun darimu Kyu." Sangkal Sungmin.
Kyuhyun terkekeh pelan. "Hhh Dia milik kita...kau memberiku Putra sehebat ini Ming." ia memejamkan mata, mencoba menikmati hembusan nafas hangat di punggungnya. "Kamshae..." Lanjutnya kemudian.
Senyum manisnya kian terkembang...tak ada yang lebih terasa nyaman selain memeluk Kyuhyun seperti ini. Terlebih mendengar kata-kata itu...tentu membuat sesuatu dalam dadanya kian berdesir hangat. Ya...Sungmin bahagia dengan semua ini. "Uhm...Saranghae."
Keduanya terdiam dan tetap memejamkan mata, begitu terlarut dalam senyum bahagia masing-masing...mungkin hanya Pangeran Dhampyr itu yang terdengar bersenandung lirih. mencitrakan kebersamaan yang manis di pagi ini.
Sandeul?..
Ah! baby mungil itu tetap meringkuk bulat di dalam kemeja Ayahnya. Sejujurnya ia cukup bimbang... sampai kapan dirinya akan terus bersembunyi seperti itu. tapi jika keluar...bagaimana jika darah yang hidup itu menggigitnya? Tidak! Tidak!...biar saja bersembunyi di dalam kemeja Daddynya. Itu lebih aman dari apapun.
.
.
"Aiggoya...di pagi seperti ini, kalian sudah bermesraan seperti itu...aissh jinjja! Di mana Baby Sandeul...Yong Chan ingin mengajaknya bermain di luar."
Himchan tiba-tiba saja muncul dengan seorang Baby yang meggelayut erat di belakang punggungnya. Berkali-kali namja ulzzang itu melongok ke kanan dan ke kiri, bahkan turut memeriksa kolong meja...bermaksud menemukan Baby menggemaskan yang di carinya.
Sungmin tersenyum riang, tapi tidak dengan Kyuhyun...Pangeran Dhampyr itu hanya berdecak karena namja ulzzang itu mengganggu detik manisnya bersama Sungmin.
"Aissh...dimana kalian sembunyikan my Baby San—
"Hyung."
Gerutuannya terhenti begitu melihat Sungmin menunjuk-nunjuk tepat di dalam kemeja suaminya.
"Ommo...ommo! Sweetheart! Apa yang kau lakukan di dalam sana? Kau ingin bermain beruang hamil bersama Ayahmu euum?." Himchan berlari cepat mendekati Kyuhyun, dan merunduk demi mengamati baby yang masih meringkuk di dalam sana.
"Siapa yang kau pangil beruang?!." Kyuhyun mendesis dan melirik Himchan tajam.
"Yyaa... aku hanya bercanda, mengapa kau menatapku seperti itu...lagipula aku tidak memanggilmu beruang Tuan Cho yang agung." Ucap Himchan menekankan kata di akhir.
Kyuhyun kembali berdecak mendengarnya dan lebih memilih kembali memejamkan kedua matanya.
"Uungg...Eomma belmain!." Seru Yong Chan tiba-tiba, tentu saja ia kesal. Niatnya ke puri Sandeul untuk menjemput Baby itu bermain bersamanya, bukan mendengar Eommanya berceloteh seperti ini.
"Arra...arra, Baby...bermain bersama Yong Chan di luar neee?."
"Ahccuma~." Sandeul berbisik lirih seraya menggerakkan tangan mengisyaratkan sosok Ulzzang itu untuk makin mendekatinya. Himchan megernyit heran melihatnya tapi ia tetap memenuhi permintaan tersebut.
"Waeyo...Baby?" Himchan turut berbisik.
"Ahccuma...ada dalah hidup, Ahccuma cangan takut digigit...cini belcembunyi di cini." Lirih Sandeul seraya menepuk-nepuk dada Kyuhyun, bermaksud meminta Himchan ikut bersembunyi di dalam kemeja ayahnya.
"M—mwo? darah hidup? Di gigit? Kau bicara apa baby?."
"Chhh...cangan belicik, ahccuma digigit dalah hidup...hiii itu cakit" Sandeul menggerakkan telunjuk tepat di bibirnya, sesekali ia mengintip keluar...was-was monster darah itu muncul di sekelilingnya.
Sementara Himchan pening menerka apa maksud celoteh baby itu. Kyuhyun dan Sungmin tampak terkekeh geli mendengar Putranya menggumam demikian.
"Yya! apa yang kalian lakukan padanya? siapa yang hidup lagi eohh?." Himchan semakin kesal melihat pasangan di hadapannya terus menerus tertawa seperti itu. tapi iapun cukup panik...mungkinkah yang di maksud Sandeul, 'hidup' itu...iblis Vlad? Astaga...lebih baik kembali ke dunia manusia saja jika itu benar-benar terjadi.
"Baby...tak ada darah hidup, Bibi Song sudah membersihkannya...kau harus mengucapkan terima kasih padanya sayang...kajja keluar." Bujuk Sungmin
"Bibi Cong...bunuh dalah hidup?"
"Uhum...Bibi Song yang membunuhnya."
"Cincca?." Tanya Sandeul lagi kali ini dengan menatap lekat Ayahnya, meminta kepastian.
Kyuhyun mengulas senyum tipis dan mengangguk mengiyakan, sontak saja Baby gempal itu terkikik senang dan beringsut-ingsut seperti ulat, keluar dari kemeja Ayahnya.
"Tck! Mengapa kalian mengajarkan yang tidak-tidak padanya? darah hidup huh? Kalian konyol sekali."
Sungmin dan Kyuhyun hanya tersenyum mendengarnya, biarkan saja Himchan mengomel sesuka hati, karena memang...namja ulzzang itu tak tau apapun.
.
.
"Tulun!." Pekik Sandeul tiba-tiba seraya menarik kaki kiri Yong Chan.
"Mwoooo?!." Yong Chan membulatkan mata lebar, dan menjejak kaki...tak ingin Sandeul mengusiknya seperti itu.
"Tulun! Cangan di citu!." Kekeuh Sandeul masih terus menarik-narik kaki Yong Chan. Bagaimanapun ia harus berhasil menurunkan Yong Chan, dan menggantikan posisinya untuk menggelayut di punggung Himchan. Ya! Sandeul ingin di gendong seperti itu.
"O...oo, Sandeul ingin seperti Yong Chan euum?." Tanya Himchan setengah merunduk.
Tanpa melepas tarikannya di kaki Yong Chan, baby mungil itu mengangguk cepat.
"Milik Yong Chan!." Jerit Yong Chan mengklaim punggung Ibunya.
"Candeul ingin di citu...tulun!"
"Ah! bagaimana jika Sandeul di depan sini." Ucap Himchan menganjurkan seraya menepuk-nepuk dadanya.
Sandeul terdiam sesaat...memikirnya. Tapi setelahnya ia menganggguk dan bersiap melompat.
"O—ommo! B—baby...apa yang Akh~
Himchan terhuyung-huyung ke depan bahkan nyaris menghantam dinding, jika saja ia tak berpegang erat pada tepian meja. Sandeul memang melompat, tapi tak seperti yang dimaksudkan Himchan sebelumnya, melainkan menerjang Yong Chan dan turut menggelayut di belakang punggungnya.
"Chaa Belmain! Belmaiiin!." Seru Saendeul antusias.
"Pelgi! Cangan di cini!." Yong Chan melawan, berulang kali ia mendorong-dorong wajah Sandeul agar menjauh.
"O...WAEEE!...Candeul di cini! Yong Chan Tulun!" Sandeul yang tak terima pun turun mengangkat sebelah kakinya dan menjejak perut Yong Chan agar segera menyingkir dari punggung Himchan.
Himchan menghela nafas berat, menyadari dua baby itu saling menjejak dan mencakar di atas punggungnya. Oh ayolah, apa yang salah sebenarnya? mereka bersaudara...tapi bagaimana mungkin tabiat keduanya seperti itu. tak ada yang akan menglah sebelum salah satunya menangis menjerit. Satu-satunya opsi hanyalah memaksa Yong Chan berpindah ke depan...jika tak menginginkan Putranya itu membiru lebam di tangan Sandeul. Ya...Putra Kyuhyun bagaikan Almighty di istana ini.
"Eommaa—
"Ssh lihat ini".
Jeritan tak terima Yong Chan terhenti seketika, begitu Himchan mengeluarkan seekor kelelawar kecil di tangannya. Beruntung sekali...ia mendengarkan kata-kata Zelo untuk selalu membawa binatang kesayangan Yong Chan. Dan benar saja...bayi kelelawar itu bisa mengalihkan perhatian Putranya.
"AAA! Candeul! Itu milik Candeul!" Jerit Sandeul tiba-tiba begitu melihat kelelawar di tangan Yong Chan.
TAP...TAP...TAP
Tiba-tiba saja terdengar derap langkah keras dan tak berselang lama seorang Pria kekar muncul di hadapan keluarga Dhampyr itu.
"Pangeran." Ujar sosok itu.
Sesungguhnya Kyuhyun sedikit tersentak melihatnya,ia tau sosok itu utusan Ayahnya. Kyuhyun beralih bangkit dan memberi isyarat pada pria itu berjalan mendekatinya.
"Apa terjadi sesuatu di sana?"
"Benar Pangeran, Dia...kembali muncul. Dan Raja meminta anda untuk segera menuju Perbatasan Timur." Bisik Pria itu
Kedua obsidiannya membelalak lebar. Tidak mungkin Vampire itu kembali muncul, tameng yang diciptakannya bersama Hangeng terlalu kuat untuk di tembus makhluk sepertinya, terlebih banyak pasukan Dhampyr miliknya yang berjaga di sana...tentu itu sangatlah mustahil.
"Apa Dia mengacau?."
"Sejauh ini tak ada ancaman apapun Pangeran."
Sedikit bernafas lega mendengarnya, kendati demikian...ia tetap harus waspada dan menjaga pergerakannya. Karena bagaimanapun makhluk itu keturunan Vlad, bukan tidak mungkin Dia membuat kekacauan dan mengancam rakyat Dhampyrnya.
"Baiklah...sampaikan kabar ini pada Pangeran Sulung."
Utusan itu mengangguk mengerti dan lenyap setelah sebelumnya memohon diri. Dari hadapan Penguasanya.
.
.
.
"K—kyu, apa terjadi sesuatu yang buruk?."
Kyuhyun tersenyum tipis mendengarnya, ia menarik tengkuk Sungmin dan melumat pelan bibir kissable itu.
"Mmh~ Katakan sesuatu." Lirih Sungmin lagi begitu Kyuhyun mengakhiri pagutannya.
"Hanya sedikit masalah...bukan sesuatu yang harus kau cemaskan. Tenanglah."
Sungmin masih menantap tak tenang, ia menggeleng dan memeluk erat namja tampan itu dengan tiba-tiba. "Apa kau akan pergi?." Ucapnya setengah berbisik.
"Hn...Aku akan segera kembali Dear, jaga Sandeul di sini." Jawabnya seraya merenggangkan pelukan itu. Sebelah tangannya kembali terulur untuk mengusap tengkuk Sungmin... mencoba menenangkannya.
"Biarkan aku ikut bersamamu...Kyu."
"Tidak...aku hanya ingin kau di sini menjaga Putra kita." Ujar Kyuhyun tegas, tentu saja ia tak menginginkan terjadi sesuatu yang buruk pada istrinya. Kyuhyun kembali memagut bibir Sungmin, berharap namja cantik itu mengerti akan maksud hatinya.
.
.
.
Kyuhyun beralih mendekati Putra kecilnya dan mengangkat tubuh gempal itu ke dalam gendongannya. "Daddy harus pergi Baby." Ucapnya kemudian.
Sandeul menatap tajam seraya menggelengkan kepala. "Daddy cangan pelgi!." Seru Sandeul seraya memeluk leher Ayahnya kuat-kuat.
"Daddy akan membawakan Sandeul, banyak kelelawar seperti milik Yong Chan."
"Banyak?."
"Hnn...Sangat banyak."
"Cemua untuk Candeul! Yong Chan tidak!."
Kyuhyun terkekeh mendengarnya. "Jadi Daddy harus pergi, Arrachi?."
"Uhm Daad."
"Cium Daddy."
Sandeul terkikik kecil dan mengecup cepat bibir merah Kyuhyun.
"Pintar." Kekeh Kyuhyun seraya mengacak surai coklat baby mungil itu. Ia mengulas senyum hangat begitu menatap Sungmin, mengisyaratkan...semua akan baik-baik saja.
"Percayalah padaku." Ucap Kyuhyun seraya mengusap kedua lengan Sungmin berulang-ulang.
Tapi Sungmin hanya menunduk dalam mendengarnya, ia begitu berat hati jika Kyuhyun tetap pergi detik ini. Entahlah Sungmin merasa...sesuatu yang buruk akan terjadi.
Pangeran Dhampyr itu mencium lama kening Sungmin sebelum akhirnya melenyapkan diri hanya dalam sekejap mata.
.
.
.
"Hyung aku akan mengikuti Kyuhyun, ku mohon jaga Sandeul untukku."
"Mwooraggo? Tidak! Aku sama sekali tak akan mengizinkanmu mengikuti suamimu! Di sini saja!."
"Sekali ini saja aku memohon padamu...aku harus mendampinginya Hyung, ku mohon." Pinta Sungmin lagi, sunguh demi apapun itu...ia tak akan tenang jika harus berdiam diri di purinya...dan membayangkan semua hal yang memang tak seharusnya terjadi menimpa Kyuhyun.
"Tidak! Aku sama sekali tak akan—YACKKK! SUNGMINNIE!." Teriak Himchan keras, begitu Sungmin tiba-tiba melenyapkan diri. Tanpa sedikitpun menghiraukannya. Ia memang tau Sungmin sangatlah keras kepala tapi jika di saat seperti ini...tentu bukan main-main. Ya...Vampire keturunan Vlad tengah berkeliaran di luar sana
"Aissh! Apa yang dipikirkan anak itu!"
"M—mommy..." Sandeul menggigit bibir bawah, terlalu takut dan terkejut melihat kedua orang tuanya pergi meninggalkannya seperti itu.
"O...Mommy hanya pergi sebentar Baby, Chaa...kajja bermain saja, arrachi."
.
.
.
Beberapa saat kemudian
"Daddy...bawa banyak kelelawal untuk Candeul! Cangat banyak." Pekik Sandeul seraya membentangkan tangannya lebar-lebar demi mendiskripsikan, semua bayangan di benaknya.
Sementara Baby lain yang di ajaknya bicara hanya mencibir seraya mengelus-elus kepala kelelawar di tangannya. Sandeul hanya bicara saja...tak ada bukti itu sama saja omong kosong. Lagipula dirinya yang kini di atas angin...lihat saja, ia memiliki seekor kelelawar sungguhan tanpa harus menyebar bualan. Batin Yong chan sedari tadi.
"Hanya untuk Candeul! Yong Chan tidak boleh!" Bentak Sandeul lagi, berusaha memancing emosi baby beralis tebal di hadapannya. Ah! di diamkan seperti itu benar-benar membosankan. Sandeul butuh sedikit keributan.
"Channie tidak akan minta! Ambil caca cemua!." Sungut Yong Chan sembari menjulurkan lidah, lalu kembali berkutat dengan kelelawar kesayanganyya, mengelus, menggelitik bahkan menciumnya terus menerus.
Sandeul mempoutkan bibir melihatnya, sungguh Sikap Yong Chan benar-benar menjengkelkan. Seharusnya Yong Chan yang terpancing emosinya, bukan dirinya seperti ini.
"Kelelawalmu celek! Cangat celek!" Pekik Sandeul kesal.
"Kau yang celek!." Balas Yong Chan tak kalah keras.
Himchan terkikik geli melihat Sandeul dan Yong Chan masih saja saling beradu mulut. Ketiganya kini tengah berada di halaman istana...bermain apapun yang bisa mengalihkan perhatian dua baby mungil itu. Terutama Sandeul.
Sesekali ia meremas semua jarinya, berharap Sungmin segera kembali...meski mustahil. Namja cantik itu sudah pasti tak akan merasa puas dan kembali sebelum bertemu dengan Kyuhyunnya. Ingin menyusulpun rasanya percuma...ia sama sekali tak tau di mana letak perbatasan timur. Belum lagi...Yong Guk pasti akan murka jika melihatnya memasuki kawasan itu.
"Hhhh...Zelo cepat kemari" Desahnya pasrah, memang tak ada yang bisa ia lakukan selain menjaga dua baby mungil itu dan berharap semua akan baik-baik saja.
"ini milikku! Belikan padaku!." Sandeul mulai emosi dan tidak sabar, ia menjerit keras.. berusaha merebut kelelawar mungil itu dari tangan Yong Chan.
"Cangan! Paulo milikku! Pelgi!"
Sontak saja Himchan berjengit terkejut melihatnya, bukan karena dua baby itu yang saling tarik menarik...melainkan kelelawar mungil yang menjadi korban penganiayaan itu. cepat-cepat ia meraih Sandeul dan mendudukkannya di pangkuannya dengan lembut.
"Ssshh...kau ingin kelelawar itu Baby?."
"Uhm." Sandeul hanya mengangguk dan menatap Himchan pias, sesekali pula baby mungil itu mengusap kasar rembasan bening di sudut matanya.
Himchan terkekeh pelan melihatnya. "Akan kutangkapkan untukmu...tunggu di sini Arrachi?." Ucapnya seraya mengecup cepat pipi Sandeul.
Baby mungil itu tersenyum lebar, dan mengangguk cepat...benar-benar antusias ingin segera mengelus kelelawar seperti yang Yong Chan lakukan, bahkan jika bisa Sandeul ingin meremasnya.
.
.
Sandeul kembali duduk di sisi Yong Chan selepas kepergian Himchan, senyumnya masih terkembang lebar di bibirnya, membuat Yong Chan kembali mencibir melihatnya.
CRING
Namun tiba-tiba saja, Sandeul mengerjap begitu melihat kilau cahaya di balik pepohonan di ujung sana. semakin diperhatikan...semakin terang cahaya tersebut. Itu benar-benar memancing rasa ingin taunya.
Sandeul beralih berdiri dan berjalan perlahan hendak mendekati cahaya yang masih berpendar di balik hutan itu.
"Chandeul! Pelgi kemana?" Seru Yong Chan begitu menyadari Sandeul memanjat dinding pembatas istana.
"Kau di citu caja! Cangan belicik!." Titah Sandeul, masih terus bergerak ingin melampaui dinding besar itu. Bagaimanapun ia harus mencari tau...apa yang berkilau seterang itu.
Yong Chan hanya mengerjap polos melihatnya, dan mengangguk mematuhi perintah Sandeul.
"Chandeuuul." Panggil Yong Chan begitu tak mendengar suara Sandeul.
"..."
"Sandeul...lihat Baby, kelelawar ini sangat—ah! Yong Channie di mana Sandeul?." Himchan membulatkan mata lebar begitu tak melihat Sandeul di sisi Putranya, berulang kali ia mengedarkan pandangan ke sekitar...tapi nihil. Tak ada Sandeul di manapun itu.
"Di cana Eomma." Gumam Yong Chan seraya menunjuk hutan lebat jauh di ujung istananya.
Tangannya gemetar, membuat kelelawar itu terlepas dan kembali menggepakkan sayap pergi. "A—apa? Sandeul! Tidak! Apa yang telah ku lakukan? SANDEUUULLL!"
.
.
.
Sementara itu di tempat lain.
"Ah!." Sungmin tiba-tiba saja berhenti melesat dan menatap tak tentu seperti hilang arah. Entahlah...Sungmin tak tau bagaimana bisa jantungnya berdetak cepat seperti ini. Firasatnya kian memburuk...sesuatu yang salah sepertinya telah terjadi.
"S—sandeul." Gumamnya lirih. Hanya Putra kecilnya itu...yang tiba-tiba memenuhi benaknya saat ini. Tak ingin mengulur waktu lebih...Sungmin beralih cepat memutar haluan ingin kembali menuju purinya.
.
.
"Whooaaaaaa! Kau masih di sini rupanya...hosshh...hosshhh."Tanpa terduga seseorang menerjangnya dan begitu tersengal-sengal mengatur nafasnya.
"Z—zelo? apa yang terjadi?."
"Hhh...hhh S—Sandeul~
"Sandeul? Ada apa dengan Sandeul? Di mana Putraku?!" Racaunya panik.
Zelo meneguk ludah payah. "S—sandeul menghilang."
DEG
Nafasnya seketika tercekat...ini pasti mimpi! Ya...tidak mungkin Putranya tiba-tiba menghilang seperti itu. dengan tangan bergetar Sungmin memegang kedua pundak Zelo dan mengguncangnya kasar. Tatapannya pun kian membelalak nanar...seolah memang tak mempercayai ucapan Dhampyr muda itu.
"K—kau pasti bercanda!."
"Sandeul pergi ke hutan di ujung istana...kami sudah mencarinya kemanapun tapi—
Ucapan Zelo terhenti, begitu Sungmin tiba-tiba saja melesat pergi meninggalkannya. Namja manis itu menunduk, mencoba menerka apa yang tengah terjadi saat ini. Dan menggeleng pelan sebelum benar-benar melenyapkan diri bersama hembusan angin.
.
.
.
Skip Time
"SANDEUL!." Teriak Sungmin untuk kesekian kalinya, ia bergerak kacau...menerjang apapun di hadapannya. Terlalu takut dan panik dengan apa yang dihadapinya saat ini. Sandeul di luar sana...Baby mungil itu pasti tengah ketakutan mencari jalan untuk pulang. Sungguh...Sungmin tak bisa membayangkan Putra kecilnya menangis dan memanggil-manggil namanya, dan ia tak datang untuk memeluknya.
"Baby...ini Mommy Sayang...ini Mommy!." Racau Sungmin lagi masih terus melesat tak tentu arah di antara pepohonan yang menjulang tinggi itu. meski...air mata itu semakin banyak merembas dan mengaburkan jarak pandangnya.
Seharusnya ini tak akan terjadi ...jika saja ia tak keras kepala meninggalkan purinya, semua salahnya dan Sungmin tak pernah berhenti merutuk diri karena semua ini.
"SANDEUL!." Teriaknya parau...tapi semua tetap sama, tak ada Sandeul di manapun. Tak ada tawa riang, dan rengekan menggemaskan dari Putra kecilnya. Semua begitu hening kecuali derak ranting dan desah daun yang gugur menjadi seresah.
"M—mianhae Baby... Mommy mohon kembali—SRAKKK
"URHMP! UHMP!."
.
.
.
Denting nyaring terdengar dari gelas yang dimainkannya, semakin lama semakin menguat bahkan kian terdengar menggores hati begitu kuku-kuku tajam itu turut menggeratnya. Dan...
TRAK
Hanya dengan sekali remas...benda bening itu remuk menjadi serpihan tak berarti. Sosok itu terkekeh melihatnya, hingga akhirnya... hanya seringai tajam di bibir pucatnya yang tersisa.
"Jiwa itu...seharusnya berakhir seperti ini." Desisnya masih dengan memainkan serpihan kaca di tangannya. Kedua matanya makin memicing tajam begitu menyadari derap langkah mendekati singgasanannya.
.
.
BRUGH
"Akh! Lepaskan aku!...berani-beraninya kau melakukan semua ini padaku!" Sungmin meronta dan menjerit keras begitu seseorang membantingnya kasar. Tubuhnya kini terikat ...dan ia tak bisa melakukan apapun untuk membebaskan diri. Tali yang digunakan tentu bukan sembarang tali...benda itu benar-benar kuat tak bisa di hancurkan dengan magisnya.
"Diam! Dan jangan melawan Tuan Zhoumi!." Sentak sosok kekar itu tiba-tiba.
.
.
"Jadi...Kau Rose Blood itu?."
Sungmin membelalak dan menatap sengit ke atas. "Siapa kau!."
"Kebangkitan itu nyaris sempurna." Bisik Sosok tinggi itu seraya berjalan mendekati Sungmin dan membelai wajahnya. "Tapi Kau membebaskan jiwa yang seharunya hancur! Kau Pengacau!." Geramnya tiba—tiba seraya menarik kasar belakang rambut Sungmin. Membuat namja cantik itu mendongak hebat dan mengerang sakit.
"A—arghttt! Apa maksud—mu! Aku tak memiliki darah itu lagi!."
Sosok itu mendesis, dan membuang wajah Sungmin kasar. "Terlambat! Waktu kalian akan segera berakhir."
Namja cantik itu semakin membelalak marah mendengarnya, apa maksud semua ucapanya?! Pria asing itu sepertinya memang tak waras. "Siapa kau sebenarnya! Aku tak pernah mengenal—
"Mommy."
"S—sandeul? Apa yang kau lakukan padanya! Lepaskan Putraku!"
"Hiks...M—mommyyy."
.
.
.
.
TeBeCe
Chaaaa Near Dark Season 2 lanjuut...
Hayoo tebak...itu siapa dan apa yang di akhir.. ^^
Di lanjut lagi ga chingu ini ceritannya?
Yg mau chap 3 nya...review yaa ^^
*Update selanjutnya A Winter Story setuju g Chingu?
Dan Untuk:
Cho Na Na , Ria, gorjazsimba, KYUMINTS , Shin neul ra , bunnyblack FLK 136, cintakyumin137 , Yuuhee, baekhyunniewife , angelicKYUMIN, pumpkinsparkyumin , hatakehanahungry , kyuminsaranghae , nova137, Princess Kyumin215 , Voice 13Star, Minge-ni, Phia89 , novapuspa sari 777 , Zahra Amelia, Saya fans cupid kyumin, MalaJaeWook, danhobak, cho hyo woon , WineShipper , Glows Kyumin Angel, lizuka myori , deviyanti137, mYesungie Wife , Love Kyumin 137 , epildedo , Chlie hanariunnse, Park Heeni, Bunbunchan, TifyTiffanyLee, stawberry rae, nurkwang love, emi mardi , namnam15, JewelsStar , zaAra evilkyu, Myst-girl, whyckh2103 , JoyELF , Cho MeiHwa , teras fanfiction, Alefiction, imAlfera , dJOYers , dessykyumin, bebek , Adekyumin joyer, Keyla HB malik , ChanMoody, novanoba, shinkirara , teukiangle , dirakyu , liu13769 , Lilin Sarang Kyumin , Gyumina , Ristinok137 , Kang Dong Jae , reaRelf , Mingriew-chan , hwangpark106 , vey900128, sary nayolla , winecouple , sitara1083, Kim Yong Neul, RithaGaemGyu137, myFridayyy, Reva KyuMinElf II, MissELFVIP, Kyumin joyer, ming0101 , Itshu ,KyuMin1307 , Minhyunni1318 , kimteechul , minnie kyumin , fonami-kyuminelf , minimi , Eggyuming , WineMing , MyraMoniaga , Yc K S H, Endeh , grace, nani , stevani, EvilBunny Cho, Kitukie, keykyu , Sparkyu, retnopitaelfforever , rissamelati88, S ELF137 , KyuMinformELF, leefairy, shippo chan 7, minnievil9ny tha, Aprilia137, Park Ryeo My , ceicoung , bunnyslut , Byunchannie26, ChuteKyuMin, rizkyamel63 , Zen Liu , oushi kyu, anita ariestamaru , kimpichi adjah, Vikyuu, aey raa kms, ndah elfii, lemonade, Vanesha, Cywelf , kyumin pu, AreynaSyndrome, Cloud's , princess kyumin, Maximumelf, airi tokieda, abilhikmah , ratu kyuhae , shineeetha, babychoi137, younchanzai dvjewelselfsuju , sider imnida, GuiMinXian137 , fariny , snow drop 1272 , sissy, nuralrasyid, kyumin137, farla 23 , KyuMinArea, kim eun neul , rizkaendahagustin, Yefah, lee sunri hyun, kyukyu, me , km, dan Para Guest.
Gomawoooooo sudah mereview di chap kemarin, author benar-benar mencintai readers Chinguuuuu
seperti biasa author selalu menyertakan nama reviewer...jd yang blm ada mohon kasih tau nee
Annyeooooong
SARANGHAAAAEEEEE