Tittle: My Life, My fate, or My Bad Luck?
Cast: Ryeowook, Yesung, Donghae, Kyuhyun, Sungmin, Heechul, Kibum, Siwon, Kangin, Leeteuk, and other
Rate: T
Genre: Fantasi, Friendship, Romance
Summary: Siapa aku? Kenapa aku bias berada di sini? Kenapa aku bias melakukan hal-hal seperti itu? Dan lagi, kenapa aku merasa bahwa…kalau aku bukan yeoja?
Waring: Bad summary and tittle, BoyxBoy, typo(s), etc.
Happy Reading
^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^
Teeeettttt(?)
"Yeeeyyyy~" seru semua murid di sebuah sekolah saat bel tanda istirahat telah berbunyi. Saat gutu mereka telah keluar dari kelas tempat mengajarnya, semua murid langsung berhamburan keluar kelas dan berlomba-lomba mendatangi kantin. Kecuali dua orang yang masih sibuk mengeerjakan tugas yang di berikan guru mereka tadi. Seorang namja, dan seorang yeoja. Duduk bersebelahan dan dengan fokus yang kelewatan tinggi, mereka menghiraukan waktu yang seharusnya mereka habiskan untuk menghilangkan penat selama pelajaran tadi
"Wookie-ya~ aku sudah selesai. Kita makan yuk" ajak sang namja
"Aku sedang tak nafsu Hae-ya" jawab sang yeoja
Donghae–sang namja-menatap temannya dari atas sampai bawah dan mmenemukan sedikit kejanggalan darinya. "Wookie, wajahmu sedikit pucat. Apa kau sakit?"
"Ani, hanya sedikit lelah"
"Apa terjadi lagi?"
Ryeowook–sang yeoja-kaget dan menatap Donghae penuh selidik "kenapa setaip aku terjadi sesuatu kau selalu tau, hae-ya?" Tanyanya balik mengiraukan pertanyaan Donghae sebelumnya
"Hmm… Aku hanya menebak" jawabnya bohong dan tersenyum lebar bak anak kecil-kebiasaanya saat berbohong. "Jadi apa itu benar?"
"Ya… Begitulah"
"Apa yang terjadi?"
"Kemarin malam, aku pulang sehabis belanja di supermarket dekat apartemenku. Yah kau tau kan aku pasti akan selalu melewati bangunan runtuh di dekat apartemenku itu setiap hari?" Tanya Ryeowook dan hanya dib alas dengan anggukan dari Donghae. "Saat aku melewati bangunan itu, tiba-tiba datang namja misterius yang menghalangi jalanku. Sudah aku katakan untuk minggir. Tapi bukannya memberi jalan, namja itu malah menyerangku. Mungkin karena sudah terbiasa, refleks aku menghindar dan melompat masuk ke dalam bangunan itu" lanjut Ryeowook sambil mengingat kejadian malam itu
Dengan sabar, Donghae terus menunggu Ryeowook melanjutkan ceritanya. Namun karena berdiam diri terlalu lama, Donghae menjadi sedikit tidak sabar. "Lalu apa lagi Wookie?"
"La-lalu... Entahlah Hae-ya, aku tak yakin"
"kau bercerita pada orang yang tepat Wookie"
Ryeowook memperhatikan Donghae dengan seksama. Sedang berfikir lebih tepatnya. "Baiklah, lalu tanganku tiba-tiba bergerak sendiri mengarah ke sebuah batu besar yang ada di belakangku. Namja itu berlari lagi kearahku. tapi dengan cepat, tanganku bergerak lagi mengarah ke namja itu. Dan apa kau tau Hae-ya? Batu itu juga mengikuti arah tanganku, dan mengenai namja itu!" Serunya bersemangat
"Lalu namja itu bagaimana?"
"Nan mollayo, karena terlalu syok aku langsung berlari ke apartemenku, dan langsung tertidur saat kepalaku sudah mengenai bantal. Sepertinya tenagaku terkuras habis sampai aku tertidur cepat. Dan paginya, rasanya semua sendi di tubuhku sudah tak ada. Aku susah bergerak. Sebenarnya aku tak mau hari ini masuk. Tapi karena aku anak rajin, jadilah aku memaksakan diriku untuk tetap masuk"
Donghae diam. Tak tau harus mengakatakan apa
"Donghae-ya apa kau tak pernah berfikir kalau ini aneh? Hanya kau dan aku saja yang bisa melakukan hal seaneh itu. Terlebih lagi, kau sudah mahir dalam menguasai kekuatannya. Sementara aku elemen air saja yang sebenarnya gampang, sangat susah ku kendalikan. Belum lagi, setidaknya seminggu sekali datang namja aneh yang ingin membunnuhku. Dan membuatku mempunyai elemen baru setiap minggunya. Kau bilang ada enam elemen di bumi ini. Air, api, tanah, dan angin adalah elemen utama. Sementara petir dan listrik adalah elemen tambahan. Oh bahkan aku sudah mempunyai tiga elemen..." Racaunya terputus karena di potong oleh Donghae
"Empat, sekarang kau mempunyai empat elemen utama. Air, api, angin, dan tanah. Itulah urutan kekuatanmu dari terkuat sampai terlemah"
"Jadi yang kemarin malam itu aku mendapat tanah?"
"Ya. Bukan hanya bisa mengendalikan tanah, tapi kau juga bisa mengendalikan batu. Sebuah gedung besar dan bertingkat pun kau juga bisa mengendalikannya"
"Hebat~" Kagum Ryeowook "Bagaimana kau bisa mengetahui itu semua? Apa kau tau aku ini apa?"
Donghae tak menjawab pertanyaan Ryeowook. Ia hanya tersenyum dan menepuk pelan kepala Ryeowook dan berajak pergi meninggalkan Ryeowook sendiri
"Ya! Kim Donghae! Jawab pertanyaanku dulu!" Teriak Ryeowook. Namun Donghae kembali menghiraukan Ryeowook dan pergi kesuatu tempat
Sementara Ryeowook yang di tinggalkan hanya bisa mendumelria karena tak di indahkan
Donghae pov
"Ya! Kim Donghae! Jawab pertanyaanku dulu!" Kudengar Wookie berteriak kearahku karena lagi-lagi aku tak menjawab pertanyaannya. Daripada aku terus berdiri di sini, lebih baik aku keluar dan mencari teman-temanku yang lain. Melindungi gendang telingaku dari suara tenornya itu.
Sebenarnya aku sangat ingin mejawab pertanyaannya itu. Namun, belum saatnya aku memberi tau semuanya. Tunggulah sebentar lagi Wookie-ya, jika waktunya sudah tepat aku pasti akan member tau semuanya tentang dirimu
Ah ngomong-ngomong namaku Donghae, Kim Donghae. Aku adalah seorang pangeran dari kerajaan cahaya. Bingung kan? Bagaimana ada kerajaan di bumi ini? Dan namanya kerajaan cahaya lagi. Sesungguhnya aku bukanlah orang bumi, aku berserta ke empat sahabatku Jongwoon hyung, Sungmin hyung, Eunhyuk, dan Kyuhyun datang dari dimensi lain yang di sebut dimensi elemen. Kamilah yang mengendalikan elemen di bumi. Ya tak semua orang yang mengendalikannya. Hanya nae appa, nae eomma, dan kami saja yang bisa mengendalikan elemen di bumi ini. Walaupun yang paling banyak mengendalikan adalah nae appa.
Kami berada di dunia manusia karena sebuah misi. Misi itu adalah mencari adikku yang tiba-tiba saja menghilang saat kami sedang bertarung melawan tangan kanan ratu kegelapan. Kami pikir adikku itu sudah mati. Tapi nae appa bilang bahwa adikku itu berada di dunia manusia. Jadilah kami di sini untuk mencari adikku. Sudah 5 tahun kami mencari, dan membuat semangat kami lama-lama pudar. Kami tak yakin kalau adikku itu benar ada di dunia manusia atau sudah mati.
Tapi saat aku bertemu dengan Ryeowook 3 bulan ini, aku yakin kalau Kim Ryeowook, yeoja imut nan cantik ini sangat mirip dengan adikku dulu. Dari namanya, wajahnya, sifatnya, kelakuannnya, hawanya semuanya sama. Hanya satu yang berda, adikku itu adalah namja, bukan yeoja.
Bagaimana kau bisa tau itu semua? Apa kau tau aku ini apa?
Tiba-tiba pertanyaan Ryeowook tadi melintas di benakku. Hah~ aku harus membritaunya segera
"Hyungdeul, Hyukkie, kyu kita berkumpul di tempat biasa sekarang!" perintahku lewat telepati
"Mwo? Kenapa mendadak sekali eoh? Apa tak bisa nanti saja?" Tanya Kyuhyun
"Tidak bisa! Apapun yang kalian lakukan tinggalkan! Kalau dalam 5 menit kalian tak di depanku, kalian aku pecat!"
"MWO?! Berarti aku juga di pecat sebagai istrimu eoh?!" protes Eunhyuk istriku
Saat ini aku sedang berada di atap sekolah sambil tertawa mendengar protes Hyukkie. "Kecuali kau sayang" jawabku pada Hyukkie. Ya… Walupun pasti tetap akan terdengar oleh yang lain karena aku sedang memanggil mereka semua
"Ya! Itu curang!"
Tawaku semakin keras saat mendengar protes dari Sungmin hyung dan Kyu. Hah~ apa mereka tak menyadari kalau aku hanya bercanda? Aku melihat sekeliling atap sekolah dan samar-samar melihat siluet seorang namja. Aku dekati dia dan aku langsung mengenalnya saat namja itu berbalik menghadapku. "Hyung dari tadi sudah di sini?" Tanyaku padanya
"Yah seperti biasa" Jawabnya datar
"Kau tau hyung? Kau seperti ini sama sekali tak membantu kami mencari Wookie"
Jongwoon hyung –namja itu- berbalik dan melihat langit yang kebetulan sedang cerah "Aku tau itu Hae-ya"
"Jika hyung tau, kenapa tak membantu kami?"
Jongwoon hyung terdiam cukup lama. Hingga Sungmin hyung, Kyu, dan Hyukkie datang, ia baru akan menjawab "Karena aku tau kau lah yang akan menemukannya"
"Tapi hyung, koneksi dari suamilah yang paling kuat. Aku hanya saudara sedarahnya saja. Tak cukup untuk mengetahui semuanya"
"Aku… Tak bisa melakukan apa-apa untuk membantu kalian" jawabnya dan langsung pergi dari hadapan kami
Aku melihatnya cukup lama sampai ia tak terlihat oleh mataku lagi. Sebenarnya aku sungguh kasihan pada Jongwoon hyung. Ia bagaikan hidup tanpa nyawa setelah Wookie menghilang. Tak ada ekspresi apapun yang ia keluarkan selain datar
"Jadi kami di panggil hanya karena ini?" Suara Kyu yang tiba-tiba membangunkan aku dari lamunanku
"Ah b-begini" ucapku gugup. Jujur saja, aku sangat takut mereka menolakku untuk melakukan hal ini. "Kalian tau, s-sepertinya aku sudah menemukan Wookie"
"Mwo? Dimana?" Tanya Hyukkie
"Apa kalian kenal dengan Kim Ryeowook yeoja yang duduk di sebelahku?" tanyaku dan di respon anggukan oleh mereka. "Menurutku dialah Kim Ryeowook kita"
"M-mwo? Bagaimana kau bisa berfikir kalau yeoja itu Wookie?" Tanya Kyu
"Yahh… Dia bisa melakukan hal seperti yang kita la…" ucapku terputus karena dipotong Sungmin hyung
"Tunggu? Kim Ryeowook? Ryeowook-ssi? Jadi menurutmu dia orang yang selama ini kita cari?"
"Yap memangnya kenapa hyung?" jawab dan tanyaku
"Dia… bukannya yeoja yang sering di perhatikan Jongwoon hyung kyu?" Tanyanya pada Kyu
Kyu terdiam dan terlihat seperti berfikir "Sepertinya benar"
"Mwo? Jongwoon hyung tertarik pada yeoja juga? Aku pikir dia hanya mencintai Wookie" ujar Hyukkie
Aku terdiam mendengar perdebatan mereka. Ini membuatku sedikit bingung. Aku baru tau Jongwoon hyung diam-diam memperhatikan Ryeowook. Apa mungkin dia merasaannya juga?
"Tapi aku tak yakin kalau dia adalah orang yang kita cari. Aku tak bisa merasakan hawanya" tutur Kyu
"Nado" lanjut Hyukkie
"Aku merasakannya" jawabku "Aish aku mau membicarakan Ryeowook kalian malah membicarakan Jongwoon hyung. Dengarkanlah aku dulu, sebentar lagi bel masuk berbunyi" omelku
"Ne" jawab mereka semua. Aish andai ada Jongwoon hyung di sini pasti mereka tak akan ada yang seperti ini
"Bagus, jadi begini. Aku ingin memberitau rahasia kita kepadanya. Semuanya. Kenapa? Karena aku yakin dia Ryeowook kita. Dia bisa melakukan hal seperti kita. Dia sudah bisa mengeluarkan elemen air, api, angin, dan tanah. Hampir mirip dengan Wookie kan? Begini, aku juga baru di beritau oleh eomma kalau namja yang berstatus uke di tempat kita tinggal di bumi akan berubah menjadi yeoja selama belum ada yang memilikinya. Sementara jika orang itu sudah ada yang memilikinya dia tidak akan berubah menjadi yeoja asalkan dia memakai cicin pernikahannya. Jika ia tidak memakai cicin pernikahannya dia tetap akan berubah menjadi yeoja. Jadi maksud aku menjelaskan ini karena aku takut kalian tak mempercayainya hanya karena jenis kelaminnya saja. Aku sudah seratus persen yakin bahwa dia adalah Ryeowook kita" jelasku panjang lebar
"Jadi intinya kau ingin member taunya tentang dunia kita?" Tanya Kyu
"Ya, semuanya"
"Bagaimana kalau dia tidak percaya?"
Aku tersenyum mendengar pertanyaan dari Sungmin hyung. Aku juga berfikir seperti itu hyung. Tapi aku yakin dia pasti akan mempercayaiku. "Mungkin jika yang menceritakannya itu kalian membuatnya bisa percaya membutuhkan waktu agak lama. Tapi jika aku yang menceritakannya dan dengan sifat polos yang kelewatan anak kecil itu aku yakin dia akan mudah percaya. Tapi hanya satu yang membuat kita tak bisa langsung pulang kerumah"
"Apa itu?"
"Membuat ingatannya kembalilah yang paling susah" jawabku dan terlihatlah ekspresi Kyu, Sungmin hyung, dan Hyukkie setengah kaget setengah tak percaya
Donghae pov off
.
.
Ryeowook pov
Teng…Teng…Teng
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Hah~ rasanya aku malas sekali pulang. Masih ingin di kelas ini. Tapi karena tugas yang menumpuk aku harus segera pulang dan mengerjakannya
"Kau jadi kerumahku kan, Wookie?" Tanya Donghae. Aish aku lupa
"Amata aku lupa. Ne jadi kok Hae, tapi sekarang?"
"Tentu saja sekarang. Mau kapan lagi? Memangnya kenapa?"
"Ani, hanya saja aku sangat malas untuk bergerak dari bangku ini"
"Dasar pemalas" tiba-tiba saja Donghae berdiri dan menjentik keningku. "Bagaimana bisa kau menjadi urutan terbaik ke 3 seangkatan jika kau semalas ini hm? Apa jangan-jangan kau menyontek lagi"
Aku ikut berdiri dan membalas menjetik keningnya. "Ya! Mana mungkin begitu! Itu murni hasil jerih payahku sendiri tau!" omelku
"Jinjjayo?" Tanyanya. Aish rasanya aku ingin membuangnya ke jurang yang dalam. Kenapa dia suka sekali mengejekku sih? Dasar namja aneh
"Jeongmal! Aish kajja kita pergi"
"Hahahahaha aku suka melihatmu marah Wookie hahahaha"
Dia tertawa? Aish bikin membuat moodku menjadi buruk saja "Aish palli! Jika moodku sudah jelek aku tak akan mengerjakan tugasnya denanmu, Kim Donghae!"
"Ya~ yeoja terimut sekaligus terpolos di bumi sudah ngambek. Jangan ngambek ah nanti cantiknya ilang loh~ nanti gak ada namja yang naksir lagi" godanya
Wajahku memerah saat mendengar gombalan dari Donghae. Namja ini benar-benar tau caranya membuat wajahku bersemu merah
"Ah aku tau bagaimana caranya agar kau tak ngambek lagi. Bagaimana aku mentraktirmu 3 cup eskrim?"
Apa? 3 cup eskrim? Yatuhan kerasukan apa dia sampai mau membelikan aku 3 cup eskrim? Tapi daripada menyia-nyiakan kebaikan dari Donghae, sebaiknya aku menerimanya saja "Eskrim? Aku mau~" ucapku. Terlalu kekanakan eh? Biarkan saja, yang penting eskrim~
"Baiklah kajja~" Dia menarikku keluar kelas. Namun sebelum benar-benar sampai di koridor, Donghae berhenti sebentar "Kyu, Hyukkie kalian pulang duluan saja. Aku ingin pergi sebentar. Tak lama kok"
Aku terdiam, sejak kapan Donghae pulang bersama dengan Kyuhyun-ssi dan Eunhyuk-ssi? Setauku Donghae selalu pulang duluan daripada mereka
"Chagiya~ aku juga mau eskrim" Ucap Eunhyuk-ssi. Eh? Apa yang dia katakana tadi? Chagiya?
Donghae menghadapku dan bertanya "Taka pa kan aku mengajaknya juga?"
Aku diam dan mengangguk. Cukup bingung dengan semua ini
"Baiklah chagi kajja" ajak Donghae
"Yey~" Eunhyuk-ssi langsung berlari kearah kami dan memeluk Donghae. Jujur saja, aku tak pernah melihat Donghae seperti ini
"Hyungdeul gak malu?" Tanya Kyuhyun-ssi tiba-tiba
"Malu kenapa?"
Kyuhyun-ssi tak menjawab dan mengarahkan dagunya ke arahku. Sontak mereka berdua langsung menengok kearahku
"Kau akan mengatakannya sekarang hyung?"
Aku melihat Donghae dengan tatapan bertanya. Apa yang sebenarnya Donghae sembunyikan dariku
"Lihat saja nanti. Katakana pada Jongwoon hyung kami pulang sendiri ya Kyu" ucap Donghae dan pergi mendahuluiku keluar kelas. Hei siapa yang kau traktir sih? "Ah Wookie kajja" ajaknya kembali. Sambil mendumel aku mengikuti langkah Donghae ke keluar sekolah
Selama perjalanan ke kedai eskrim aku memperhatikan kelakuan Donghae dengan Eunhyuk-ssi. Sepertinya mereka telah menjadi sepasang kekasih, lihat saja kelakuan Eunhyuk-ssi yang sedaritadi terlihat mengambek di depan Donghae, dan hanya dengan kecupan singkat di pipinya, wajahnya langsung bersemu merah. Sungguh aku baru pertama kali melihat sepasang kekasih yang kedua-duanya sesama namja. Jujur saja, aku sedikit geli melihat kelakuan mereka yang seperti ini
"Kie…Wookie?" panggil Donghae yang membangunkanku dari lamuanku tentang mereka berdua
"Akhir-akhir ini kau suka sekali melamun Wookie. Kau memikirkan apa sih?"
"Ng… B-bukan apa-apa kok. Nan gwenchanayo"
"Jika kau ada masalah ceritakan saja. Siapa tau aku bisa membantumu"
"Kau sudah mengetahui masalahku. Dan kau tak membantuku sama sekali" sanggahku
Dia tak langsung menjawab. Dari wajahnya dia terlihat seperti berfikir. Sesungguhnya apa sih yang dia sembunyikan dariku?
"Wookie, apa kau ingin tau tentang dirimu yang sesungguhnya?" Tanyanya tiba-tiba
Aku sedikit bingung dengan pertanyaannya tadi, tapi setelah beberapa detik akupun mengerti maksud pertanyaannya itu. "Tentu saja. Aku ingin tau semuanya"
"Kalau begitu bersabarlah, saat sampai rumah nanti aku akan mencerikan semuanya. Ah ya kau mau eskrim rasa apa?"
"Baiklah, aku mau 2 cup rasa mint 1 cup rasa vanila"
"Ok, kalian berdua tunggu di sini ya. Biar aku yang masuk" ucapnya dan langsung masuk kedalam kedai eskrim. Ah aku baru sadar jika kami sudah sampai di kedai eskrim
"Hhhmm…" Gumam seseorang. Dan saat aku lihat siapa yang bergumam seperti itu aku baru sadar jika sedari tadi Eunhyuk-ssi memperhatikan aku, dan dari tatapan matanya terlihat seperti sedang mengitrogasi diriku. Apa aku terlihat seperti seorang pencuri dimantanya?
"Benar, kalian berdua sangat mirip. Jadi elemen apa yang sudah pernah kau keluarkan?" tanyanya
Tunggu bagaimana dia bisa tau aku memiliki kekuatan itu? Yang mengetahui aku memiliki kekuatan itu hanyalah Donghae. Ah apa dia yang memberitaunya tentang kekuatanku? Tapi kalian berdua? Siapa yang dia maksud itu?
"Aku menunggu jawabanmu Kim Ryeowook-ssi"
Aku kaget saat mendengarnya berbicara kembali. Dia benar-benar ingin tau eleman apa yang sudah aku dapat. "Ng… Kata Hae elemenku itu air, api, angin, dan tanah. Di urut dari terkuat sampai terendah"
"Omo! Bahkan kekuatanya pun sampai sama. Hah kenapa aku tak menyadarinya dari pertamakali kita bertemu? Hyukkie pabo!" Ucapnya dan memukul kepalanya sendiri
"Hei kenapa kau memukul kepalamu chagi?" Tanya Donghae yang tiba-tiba sudah berada di samping Eunhyuk-ssi. "Ini eskrimu Wookie" ucapnya lagi dan menjulurkan eskrim itu kepadaku
"Chagiya kenapa kau tak pernah bilang padaku kalau dia mempunyai kekuatan yang sama dengan Wookie? Ah bukan hanya aku yang kau rahasiakan. Tapi kami semua! Kau ini bodoh atau apa sampai tak mempercayai kami yang sudah lama denganmu?!"
Belum sempat aku mengucapka terimakasih kepada Donghae, Eunhyuk-ssi berteriak ke Donghae. Sepertinya dia marah
"Ssssttt! Jangan berteriak chagiya, kau mau para manusia itu mendengar kita?" Bisik Donghae dan tetap saja aku masih mendengarnya
Aku sungguh bingung dengan pertengkaran kecil ini. Dan saat aku akan bertanya tentang apa yang mereka bicarakan tiba-tiba saja tanganku di tarik oleh Donghae dan berjalan cepat menuju rumah Donghae. Sepertinya
.
Tak lama kami berjalan, kami sudah sampai di sebuar rumah yang megah. Kuperhatikan baagian depan rumahnya. Sangat indah. Dan saat sudah masuk ke bagian halamannya, mataku langsung dimanjakan dengan berbagai bunga-bunga indah. Halaman ini sungguh luas. Aku bahkan tak bisa membayangkan berapa luasnya halaman ini. Dan saat sudah sampai di dalam rumah itu, berbagai benda seperti lukisan dan prabotan antik lainnya langsung membuat badanku merinding. Ah ternyata keluarganya Donghae sangat kaya. Aku sungguh tak pernah membayangkan rumah Donghae akan seluas ini. Tapi yang membuat aku bingung kenapa pagarnya di buat sangat tinggi? Seperti tidak memperbolehkan orang-orang yang berjalan di depan rumah ini melihat petapa luasnya halaman ini
"Wookieeeeeee~" baru saja aku duduk di sofa ruang tengah rumah Donghae, aku langsung di hadang dengan pelukan seorang namja. Akh dia memeluku terlalu erat, aku tak bisa bernafas
"Ya Kim Kibum! Kau memeluknya terlalu erat! Lihatlah dia tak bisa bernafas" kata Donghae membentak namja yang memelukku ini. Namja itu langsung melepaskan pelukannya dan nyengir di depanku. Namja aneh
"Hehehe mianhae Wookie, sangking senangnya aku bisa bertemu denganmu kembali sampai aku tak sadar kalau aku memelukmu terlalu erat" kata namja itu. Sungguh dari kata-katanya itu aku sama sekali tak mengerti apa maksudnya
"Wookie belum kembali Bummie, yang berada di depanmu ini adalan Kim Ryeowook yang baru. Dia saja tak mengingat siapa dirinya sebenarnya. Bagaimana dia bisa mengingat dirimu?"
Ada apa ini sebenarnya?
Tiba-tiba sepasang tangan menagkup kedua pipiku dan mengarahkan kepalaku ke sorang namja. Ternya namja yang tadi memelukku lah yang menangkup pipiku dengan kedua tangannya. Namja itu memperhatikan satu titik dengan serius. Yaitu kedua mataku. Dan entah kenapa mataku juga tak mau lepas dari kedua matanya yang berwarna hitam pekat. Seperti ada sihir yang menarik jiwaku kedalam mata itu. Dan tiba-tiba saja terbesit sebuah bayangan yang berjalan seperti film.
Ryeowook pov end
.
.
TBC
huaaaaa fict pertamaku di FFN. semoga kalian suka :D
Ok akhir kata
Please REVIEW
Hehehe *tanda cium*