Tittle: My Life, My fate, or My Bad Luck?
Cast: Ryeowook, Yesung, Donghae, Kyuhyun, Sungmin, Eunhyuk, Kibum, and other
Rate: T
Genre: Fantasi, Friendship, Romance
Summary: Siapa aku? Kenapa aku bias berada di sini? Kenapa aku bisa melakukan hal-hal seperti itu? Dan lagi, kenapa aku merasa bahwa…kalau aku bukan yeoja?
Waring: Bad summary and tittle, BoyxBoy, typo(s), etc.
Happy Reading ^o^)9
a/n: ngomong" cast di chap 1 dan 2 salah ne? yang benar di chap sekarang :D mohon di maafkan saya *bow*
^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^o^
Flashback
"Pagi yang cerah. Benarkan Wookie?" tanya seorang namja kepada namja mungil yang sedang terbaring lemas di tempat tidur mereka
"Pagi yang cerah? Ah ya, mungkin itu menurutmu, hyung. Menurutku pagi ini adalah pagi yang melelahkan" jawab namja kecil itu dengan suara serak
Jongwoon-namja yang bertanya-tertawa mendengar jawaban dari Wookie atau Ryeowook. Yah memang pagi yang cerah menurut namja berkepala besar itu. Sangat cerah malah. Kenapa? Karena dia barusaja memakan sarapannya di tempat tidur tadi. Ya benar apa yang kalian fikirkan. Tadi saat matahari masih memunculkan sedikit sinarnya, dia melakukan -you-know-what- dengan Ryeowook. Mereka melakukannya sampai jam 11, cukup lama bukan? Bahkan mereka belum sarapan –umum-. Dan itu membuat suara Ryeowook menjadi serak karena terlalu lama mendesah
"Jangan tertawa!" Bentak Ryeowook masih dengan suara seraknya. Namun dihiraukan oleh Jongwon. Bahkan suara tawanya semakin membesar
"Yesung hyung~" rengeknya kembali
"Baiklah-baiklah hahaha..aku tak akan tertawa lagi..hahaha" tidak bisa. Dia tak bisa menghentikan tawanya
Dengan brutal Ryeowook melempar bantal yang ada di sekitarnya menuju Jongwoon. Karena terlalu asik tertawa, dia tak sadar akan kedatangan bantal itu dan tepat mengenai wajahnya. Seketika tawanya pun berhenti. Dengan senyum yang lebar, ia mengambil bantal itu dan berjalan menuju Ryeowook. Ia duduk di pinggir kasur dan menaruh bantal itu di sana "Kajja bangun, katanya mau jalan-jalan ke ke danau" katanya dan menarik Ryeowook untuk duduk
Tiba-tiba Jongwon terpesona dengan apa yang dia lihat. Sebuah dada rata(?) dan leher yang penuh bercak kemerahan. Dua buah tonjolan kecil yang terlihat menggoda membuat libodonya kembali naik. Ryeowook yang merasa curiga akan tatapan Jongwoon kembali memukul kepala Jongwoon, dan menutupi dadanya dengan selimut
"Yah kenapa di tutup? Kau terlihat cantik dengan dada yang penuh bercak itu" ujar Jongwoon dengan suara menggoda
"YESUNG HYUNG PERVERT!" teriak Ryeowook dan kembali melemparkan bantal ke wajah Jongwoon. Melihat ada kesempatan, ia berlari menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar mereka, dan menutup pintunya dengan keras. Agar Jongwoon tak masuk dan kembali memakannya
Jongwoon terkekeh geli melihat tingkah istrinya. Ia mendekati pintu kamar mandi dan mengetuk pintunya.
"Jangan masuk!" teriak Ryeowook dari dalam
"Arra arra, aku tunggu di bawah eoh?" dan tampa menunggu jawaban dari Ryeowok, ia keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang makan
.
.
Setelah selesai mandi dan berakaian, Ryeowook segera keluar dari kamarnya. Pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah beberapa prajurit yang tengah berpatroli. Prajurit itu membungkuk hormat kearah Ryeowook. Ryeowook balas membungkuk –hanya sekilas- dan langsung berjalan keluar dari ruangan yang berisi pintu-pintu kamar
Ia menuruni tangga yang menghubungkan antara ruangan yang berisi pintu kamarnya dan pintu kamar lainnya dengan lorong panyang yang di hias oleh beberapa lukisan kepala seseorang. Ia mengamati sebuah lukisan. Itu lukisan wajah ayahnya, dari kepala sampai sebagian dadanya. Di samping lukisan ayahnya itu terdapat lukisan wajah kakeknya. Raja yang sangat di segani sewaktu masanya
Oh apa kalian bingung dengan apa yang aku katakana? Asal kalian tau saja, Ryeowook itu seorang pangeran. Ia anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kakaknya bernama Donghae dan adiknya bernama Kibum. Ia dan Kibum saudara kembar. Walaupun kembar, wajah mereka tidak mirip. Kenapa? Karena mereka kembar non identik. Orangtuanya adalah Raja dan Ratu di negri itu. Ayahnya bernama Youngwoon dan ibunya bernama Leeteuk. Ryeowook dan Donghae sudah menikah. Semtara Kibum belum
Lama ia mengamati wajah appanya, akhirnya ia kembali melangkah menuju aula tengah yang terdapat di istananya
.
"Saengil cukhae hamnida nae dongsaeng~"
Baru saja Ryeowook menampakan kakinya di aula tengah, sebuah kejutan menghampirinya. Hyungnya memberikan surprise untuknya. Mata Ryeowook melebar tak percaya. Dengan gugup ia bertanya "I-ini tanggal berapa?"
"Aish masa kau lupa tanggal lahirmu sendiri wookie?" sindir Donghae sambil merangkulnya
"Jadi sekarang tanggal 21?" Tanya Ryeowook tak percaya
"Kalau bukan bukan tanggal 21 buat apa Donghae hyung berteriak bak orang gila seperti tadi, Wookie?" Tanya Kibum yang duduk di singgasana raja
Donghae melirik Kibum dengan tajam. Sementara Kibum tak menanggapinya, ia hanya fokus dengan buku yang tengah ia baca
"Ngomong-ngomong umurku berapa?" pertanyaan polos Ryeowook membuat Donghae dan Kibum menatapnya tak percaya. Dan tak lama Donghae menepuk kepalanya dengan tangannya sendiri, sementara Kibum hanya memutar bola matanya dan melanjutkan bacaannya kembali
"Aigo~ umurmu itu 104 tahun Wookie. Aish kau masih muda tapi sudah pelupa?" kata Donghae sambil menggelengkan kepalanya
Ryeowook memanyunkan bibirnya. Ia mendekat ke Kibum dan memeluknya dari samping. "Saengil cukhae hamdina Kibummie~" ucapnya dan hanya dibalas dengan dengungan dari Kibum. Bibir Ryeowook semakin maju karena Kibum tak membalasnya.
Kibum melirik Ryeowook. Di kecupnya bibir Ryeowook sekilas "Saengil cukhae hamnida Wookie" ucapnya di selingi kekehan kecil
Ryeowook memukul pundak Kibum dengan wajah memerah. "Ya! Ini punya Yesung hyung tau!" katanya tak terima. Tapi tak mendapatkan respon dari Kibum. Diperhatikannya ke sekeliling aula. Merasa ada keganjilan di sana. "Ah! Appa eomma odi?" tanyanya saat menyadari bahwa orangtuannya tak ada
"Panggilan kerajaan" jawab Kibum seadanya
"Mwo? Pergi tanpa mengucapkan apapun padaku?" ujarnya dan mengmbungkan pipinya.
Donghae terkekeh melihat pipi Ryeowook. Ah adiknya ini sedang ngambek rupanya. "Sudahlah wookie, nanti malam appa dan eomma akan pulang. Kajja katanya mau ke danau pinggir hutan sana" katanya dan kembali merangkul Ryeowook
"Yedung hyung, Hyukkie hyung, Minnie hyung dan kyu gk jadi ikut?" Tanya Ryeowook
"Ikut, tapi mereka menyusul. Mereka sedang mengadakan rapat dadakan dengan pemimpin prajurit kita" jawab Donghae
"Bummie ikut?" Tanya Ryeowook ke Kibum
"Ikut kok" jawab Kibum dan mulai bangkit dari duduknya. Matanya tetap fokus pada buku yang tengah ia baca
"Yey~" teriak Ryeowook senang. Mereka bertiga pun mulai melangkah pergi dari ruang aula menuju pinggir hutan yang terdapat di kerajaan mereka
.
.
.
Mereka bertiga sudah sampai di danau pinggir hutan. Ryeowook memperhatikan sekelilingnya dengan kagum. "Ini indah hyung" katanya
"Jinjja? Apa kau senang Wookie?" Tanya Donghae
"Sangat senang hyung! Apa lagi kalau appa, eomma, Sungie hyung, Minnie hyung, Hyukkie hyung, dan Kyu ada di sini. Pasti akan sangat menyenangkan bermain di sekitar sini" Jawab Ryeowook
"Nanti mereka juga datang Wookie. Kecuali appa dan eomma tentunya" ucap Kibum
Ryeowook tak menghiraukan ucapan Kibum. Dirinya terlalu asik memperhatian setiap pemandangan yang ia lihat lewat matanya. Di mulai dari air danau yang sangat bening, hingga hutan nan lebat yang terletak di samping kananya. Tanpa sengaja matanya melihat seekor kelinci tengah berdiam diri. Iseng, ia ingin menangkap kelinci itu. Dengan pelan ia mendekati kelinci itu. Kibum dan Donghae yang sedari tadi memperhatikan tingkah Ryeowook menaikan sebelah alis mereka. Bingung dengan kelakuan Ryeowook yang aneh. Mereka terus memperhatikan Ryeowook dengan diam. Saat Ryeowook hampir bisa menangkap kelinci itu, sang kelinci lari. Membuat Ryeowook mendecak sebal dan mengerjar kelinci itu sampai masuk hutan tanpa sadar.
"Ck! Menyusahkan saja. Hyung aku temani Ryeowook dulu ne, takut dia nyasar" izin Kibum, dan tanpa menunggu jawaban Donghae ia mengikuti Ryeowook yang sudah jauh di depannya
Entah sudah berapa jauh Ryeowook mengejar kelinci itu. Akhirnya ia bisa menangkap kelinci itu dengan kedua tangannya, dan menggendong kelinci itu dengan senang. "Hah tertangkap kau sekarang kelinci nakal" ucapnya. Ryeowook memperhatikan lingkungan sekitarnya. Pohon. Yang ia lihat hanyalah pohon-pohon besar tanpa ada jalan setapak. Donghae hyung dimana? Danau tadi dimana? Batinnya. Perasaan takut bercampur khawatir yang dideranya kini. "Hiks..." isakan kecil terdengar dari bibir kecilnya. "Donghae hyung~ hiks Bummie~ hiks odiseo?" tanyanya entah pada siapa
"Sedang tersesat pangeran?" Tanya sebuah suara membuat Ryeowook semakin takut. Ryeowook berbalik, mencari asal suara tadi. Dan kini terlihat seorang namja tengah berdiri di depannya. Dengan seringaian lebar yang tercetak di bibir kecil namja itu
"K-kau.. Chen?" Tanya Ryeowook dengan suara tercekat. Ia benar-benar takut sekarang
"Wah aku tak menyangka pangeran yang selalu di lindungi sepertimu mengenalku. Kemajuan yang hebat" ucap Chen sambil menepuk tangangannya pelan
Tanpa sengaja Ryeowook menjatuhkan kelinci yang tengah ia gedong tadi, dan memundurkan langkahnya saat Chen mulai maju mendekatinya. Hingga langkahnya terhenti karena punggungnya yang sudah bersentuhan denan batang pohon yang besar. Namun Chen tetap maju mendekatinya. "M-mau apa kau?" Tanya Ryeowook
Seringaian Chen semakin melebar. Ia mengurung Ryeowook dengan kedua tangannya. "Menurutmu apa hm?" tanyanya balik
Ryeowook semakin ketakutan. Ia tau apa yang ingin Chen lakukan. Karena sekarang tangan kiri Chen tengah memegang lehernya. Mencekik lehernya dengan pelan. Aliran berwarna biru muda terlihat di tangan kanan Chen. Ryeowook melebarkan matanya saat Chen mulai mendekatkan tangan tangannya itu ke lengan kirinya. "I-itu listrik?" tanyanya tak percaya
"Tentu saja, memang apa lagi kelemahan fatalmu yang kami ketahui? Cih! Namja lemah" sindir Chen dan mulai menempelkan telapak tangan kanannya dengan lengan kirinya
Aliran listrik itu merembet kearah telapak tangan kiri Chen, dan mulai mengenai kulit leher Ryeowook yang ada di genggamannya. Ryeowook mulai merasakan sakit disana. Awalnya sakit itu terasa biasa. Namun, lama-lama menjadi luar biasa saat Chen menambahkan tegangan listriknya.
"AARRGGGHHHH..." teriak Ryeowook kencang hingga membuat Kibum yang tengah mencarinya kaget dan segera berlari menuju asal suara
Suara Ryeowook pula membuat burung-burung di sekitar hutan kaget dan mulai berterbangan menjauhi hutan. Membuat Jongwoon yang baru sampai di danau mengangkat alisnya bingung
"Hyung-deul lihat burung-burung itu. Mereka terlihat ketakutan" Kata Kyuhyun yang membuat Donghae, Sungmin, dan Eunhyuk melihat kearah dimana burung-burung itu berterbangan
Mata Donghae membulat. Perasaan khawatir dilandanya kini. "Kita harus kesana" katanya
"Wae?" Tanya Eunhyuk
"Wookie dan Kibum ada di sana. Aku takut terjadi apa-apa pada mereka berdua. Kajja kita harus cepat" jawab Donghae dan mulai mengeluarkan sayapnya. Terbang dengan cepat menembus hutan yang lebat
Sungmin, Eunhyuk, dan Kyuhyun saling melirik bingung. Sambil mengeluarkan sayapnya, Jongwoon melihat ke-tiga temannya yang masih berdiam diri. "Apa yang kalian tunggu? Istriku dalam bahaya" katanya dan mulai terbang mengikuti Donghae
"Y-ya! Jongwoon hyung! Tunggu kami!" Teriak mereka bertiga dan mulai mengikuti Donghae dan Jongwoon yang sudah di depan mereka
Kini Kibum tengah bersembunyi di balik pohon yang besar. Mengintip apa yang tengah Chen lakukan terhadap Reowook.
Ryeowook terkapar tak berdaya di tanah. Dengan sisa-sisa kekuatannya, iya mencoba bangkit. Namun, baru saja dirinya mencoba duduk. Ia sudah di tendang dengan kasar oleh Chen. "Arghh..." erangnya kesakitan
Kibum mengepalkan tangannya. Ia berlari keara Chen dan meninju wajahnya dengan keras
Chen tersungkur ke belakan. Ada darah di sudut bibirnya. Ia menyekanya dengan sembarang dan mulai balik menyerang dengan kekuatan listriknya. Namun sayang, belum juga aliran listrik itu mengenai Kibum. Sebuah batu menghalangi tubuh Kibum agar tak kena aliran listrik yang di berikan Chen
Kibum menengok ke belakang. Terlihat ada Donghae di sana. Bukan hanya Donghae, Sungmin, Eunhyuk dan Kyuhyun pun ada di belakang Donghae. Sementara Jongwoon tengah membantu Ryeowook untuk duduk
"Hyung~" panggil Ryeowook lirih ke Jongwoon.
Jongwoon tersenyum kecil. Dipeluknya tubuh lemah Ryeowook perlahan. "Tenang saja, aku ada di sini. Kau aman sayang" ucapnya lembut sambil mengusap kepala Ryeowook lembut. Jongwoon menatap Chen dengan tatapan marah. Ia melepas pelukannya dengan Ryeowook, dan mulai berdiri. "Sungmin-ah, Eunhyuk-ah jaga Wookie" perintahnya ke Eunhyuk dan Sungmin. Ia dan Donghae maju menghadap Chen. Mereka berdua sama-sama marah. Mereka berdua tak suka jika ada yang melukai Ryeowook. Dan mereka berdualah yang di tugaskan untuk menjaga Ryeowook agar tak terluka
"Hm apa karena aku terlalu bersemangat atau memang udara di sini panas ya? Panas sekali" sindir Chen
Sungmin akan maju jika saja tangannya tak di genggam Kyuhyun. "Kau di sini saja, Ming. biar aku, Donghae hyung, dan Jongwoon hyung yang melawan namja itu" katanya dan ikut berdiri sejajar dengan Yesung dan Donghae
Kibum masih diam pada tempatnya. Tidak berniat ikut melawan Chen, tidak berniat juga ikut melindungi Ryeowook. Ia hanya memantau pergerakan Chen saat Donghae, Jongwoon, dan Kyuhyun mulai menyerang Chen. Ia melihat mata Chen sesekali melirik Ryeowook. Ia pun segera mendekat ke Sungmin. "Hyung bawa Wookie pergi dari sini" Bisiknya ke Sungmin
"Wae?"
"Kau lihat matanya? Sepertinya dia masih mengincar Ryeowook. Cepat bawa pergi Wookie dari sini sebelum temannya datang" suruh Kibum kembali. Namun sayang, saat Sungmin baru membantu Ryeowook berdiri. Ia diserang oleh sebuah angin yang besar. Ia tersungkur di tanah dan mendongak mencari siapa yang sudah menyerangnya. Matanya seketika membulat saat melihat bahwa Eunhyuk lah yang menyerangnya
"E-Eunhyuk-ah" ucapnya lirih
"A-aku tak tau hyung, aku tak bisa mengendalikan tanganku" Kata Eunhyuk sambil mencoba ngendalikan tangannya yang tiba-tiba bergerak sendiri
"Tentu saja kau tak bisa menggerakkannya. Darahmu tengah aku kuasai" kata seorang namja membuat Eunhyuk Sungmin dan Kibum menoleh
"Suho" panggil Sungmin dengan sinis
Kibum memutarkan bola matanya dan beranjak menggendong Ryeowook ala bridal style. "Aku pergi dulu hyung" katanya dan segera berlari keluar dari hutan
"Bummie~" panggil Ryeowook lirih
"Gwenchana, kau akan selamat" ucap Kibum pelan
Kini mereka sudah kembali di danau. Kibum menurunkan pelan tubuh Ryeowook. Mengambil nafas sejenak sebelum kembali berlari menuju Istana mereka
"Kenapa tidak terbang Bummie?" Tanya Ryeowook prihatin. Bayangkan saja kau berlari dengan jarak 1,2 km tanpa berhenti. Pasti kau sangat kelelahan bukan?
"Haahh...haahh...aku lupa...haahh.." jawab Kibum
Ryeowook tak membalas jawaban Kibum. Tangannya memukul dada Kibum pelan. "I-itu itu..." katanya terbata
"Ada apa Wookie?" Tanya Kibum penasaran
Ryeowook tak menjawab. Tangannya menujuk kearah belakang Kibum. Kibum mengikuti arah tangan Ryeowook. Dan melebarkan kedua matanya. "Oh Shit. Mereka mengikuti kita!" katanya dan kembali menggendong tubuh Ryeowook. Mengeluarkan sayapnya, dan mulai terbang dengan kecepatan tinggi
Ryeowook memeluk leher Kibum dengan erat. Ia takut jika ada yang membawanya terbang dengan cepat. Takut jatuh lebih tepatnya
Tiba-tiba Kibum menghentikan kepakan sayapnya. Tubuhnya tak bisa bergerak sama sekali. Dengan perlahan, tangannya bergerak sendiri tanpa bisa ia kontrol. Mencoba melepaskan Ryeowook dari gendongannya
"B-Bummie~" panggil Ryeowook takut
"Keluarkan sayapmu Wookie" perintah Kibum
"T-tapi"
"Keluarkan sayapmu Wookie! Dan terbang cepat!" perintah Kibum lagi sebelum ia melempar Ryeowook ke tanah
Ryeowook yang belum siap untuk mengeluarkan sayapnya hanya pasrah saat dirinya sudah jatuh ke bawah. Ia menutup matanya. Tubuhnya membentur tanah dengan keras, dan terseret sejauh 5 meter
Sungguh, ia merasa tubuhnya sudah remuk. Ia merasa tak akan bisa berdiri lagi. Namun sebuah tangan mencekik lehernya dengan erat, dan mengangkat tubuhnya hingga tak bisa menapakkan kakinya di tanah
"Kali ini aku tak main main Kim Ryeowook" desis orang itu. Ryeowook membuka matanya. Melihat siapa yang mencekiknya.
"Matilah kau!" ucap Chen, orang yang mencekik Ryeowook. Dan mengeluarkan kekuatan listriknya dari tangan kirinya. Membuat Ryeowook kembali merintih sakit. Seakan tak puas dengan rintihan Ryeowook, Chen menambahkan kekuatannya itu benjadi besar
"AAAARRRRGGGGGHHHHH~" Teriak Ryeowook kembali. Tapi karena sudah tak tahan dengan sakit yagn di dera tubuhnya. Dengan perlahan matanya menutup, dan suara lengkingan kesakitannya pun menghilang
Chen menaikan sebelah bibirnya dengan lebar. Menatap remeh tubuh Ryeowook yang sudah tak sadarkan diri. Oh atau sudah mati? Tapi sepertinya obsi kedualah yang lebih ia percayai. "Cih! Bagaimana kau yang di suruh untuk membasmi kami jika kau sendiri lemah? Tidak masuk akal" ucapnya. Dan dengan tak berprikemanusiaan, ia melempar tubuh Ryeowook dengan keras. Dan menghilangkan tubuhnya lewat asap yang keluar dari tubuhnya
Donghae, Jongwoon, Eunhyuk, Sungmin, dan Kyuhyun sudah kembali ke danau. Mata mereka bergerak mencari Ryeowook dan Kibum. Mereka melihat Kibum tengah turun dengan pelan mendekati sebuah tubuh yang tergeletak di tanah. Mereka ber-lima pun berlari mendekati Kibum. Namun langkah mereka terhenti saat melihat Ryeowook lah yang tergeletak tak sadarkan diri ditanah
Dengan perlahan, Jongwoon mendekati Kibum. Ia mengamati tubuh Ryeowook, dan jatuh terduduk. Sangat sakit di hatinya melihat tubuh Ryeowook yang penuh dengan luka memar. "Wookie" panggilnya lirih sambil mengusap pipi Ryeowook
Seakan sebuah keajaiban, tubuh Ryeowook bergerak. Mata lentik itu perlahan-lahan terbuka, memperlihatkan mata berwarna ungu terang itu ke hadapan jongwoon, Kibum, Donghae, Eunhyuk, Kyuhyun dan Sungmin
"Hyung~" panggil Ryeowook lirih
"Ne Wookie?" jawab Jongwoon sambil mengangkat tubuh Ryeowook sedikit
"Mi-an-hae" ucapnya terbata, dan kembali menutup matanya. Nafasnnya pun terhenti. Dengan perlahan, cahaya putih muncul dari kaki Ryeowook dan merembet naik ke bagian atas tubuhnya
Tubuh Jongwoon seketika menegang. Cahaya putih itu mulai merembet sampai ke dada Ryeowook. "Wookie!" panggil Jongwoon. "Wookie!" panggilnya lagi. Namun tak ada jawaban dari Ryeowook. Kini cahaya putih itu sudah menyelimuti seluruh tubuh Ryeowook. Tiba-tiba angin kencang datang, membuat tubuh Ryeowook yang di selimuti cahaya itu berubah menjadi abu dan terbang mengikuti arah angin
Tak ada yang berbicara, semua diam. Bahkan Donghae pun tak mengeluarkan ekspresi apapun.
Tangan Jongwoon gemetar. Air mata merembes di matanya yang berwarna merah. "Wookie.." panggilnya lirih. Sepi. Tak ada yang menyahutnya. "Wookie" panggilnya lagi dan tetap tidak ada yang menyahutinya. Jongwoon memeluk tibuhnya sendiri, seakan sedang memeluk Ryeowook. "Andweeee..."
.
.
.
.
Flashback off
Kibum tengah menggenggam tangan Ryeowook erat. Sesekali tangannya yang mengeluarkan cahaya berwarna hitam itu mengusap pelan tangan Ryeowook. Sudah empat jam lebih Ryeowook pingsan setelah kejadian itu. Membuat Kibum sangat cemas
"Wookie, kumohon sadarlah" pintanya pelan
Perlahan tangan Ryeowook bergerak. Membuat Kibum terserentak. Ia mengalihkan matanya ke wajah Ryeowook. Dengan perlahan, mata lentik itu terbuka. Memperlihatkan matanya yang berwarna ungu gelap itu ke Kibum. Perasaan lega menyergap hati Kibum. Ia lega karena Ryeowook sudah sadar. Tapi, tunggu dulu. Ada keanehan di mata Ryeowook. Seingatnya mata Ryeowook berwarna coklat karamel. Tapi kenapa sekarang menjadi ungu gelap?
"Bummie?" panggil Ryeowook yang membuat Kibum semakin bingung karena Ryeowook memanggilnya dengan panggilan pendek
Ryeowook bangun dan memeluk tubuh Kibum dengan erat. "Bogoshippeo Bummie~" ucapnya
Kibum mengerjapkan matanya. Dengan perlahan ia mendorong tubuh Ryeowook dan menatap mata Ryeowook. Benar. Mata Ryeowook berwarna ungu gelap. Ini hanya berarti satu hal
.
.
.
.
.
.
"Wookie, kau sudah mengingatku?"
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
ok ok aku janjinya update chap 3 pas abis UN. tapi sayangnya aku tak bisa! T^T
tanggung chap 3 udah ketemu idenya dari awal sampe akhir
dan dengan alasan mengerjakan tugas (emang bener sih) aku megang laptop seharian terus demi melanjutkan cerita abal ini T^T
terima kasih yang sudah mau membaca ceritaku yang aneh bin ajaib ini dengan sukarela T^T
riview kalian sangat berarti untuku T^T
oiya anggep aja kalo ini dikit" mirip avatar ya :D
#emang idenya dapet dari sana sih#
hehehe :D
akhir kata. mohon RIVIEW-nya *bow*